Wajah Pemerintah Baru Israel Berdampak Meningkatnya Serangan di Palestina

Wajah Pemerintah Baru Israel Berdampak Meningkatnya Serangan di Palestina

NewsINH, New York – Riyad Mansour utusan Palestina untuk PBB menyebut pemerintahan baru Israel sebagai fasis. Menurutnya, kembali terpilihnya Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri dan masuknya partai sayap kanan dalam kabinet akan memperburuk ketegangan antara Israel dan Palestina.

“Akan ada fasis yang memegang posisi kabinet di pihak Israel. Serangan terhadap rakyat Palestina akan meningkat. Situasinya akan berubah dari buruk menjadi lebih buruk,” ujar Mansour, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (28/11/2022).

Mansour meminta Dewan Keamanan PBB menangani pemerintahan baru Israel dengan cara yang berbeda untuk melindungi rakyat Palestina. Netanyahu memulai negosiasi dengan para pemimpin blok sayap kanan untuk membentuk pemerintahan koalisi setelah memenangkan mayoritas suara di Knesset awal bulan ini.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland memperingatkan intensitas kekerasan yang terjadi di wilayah pendudukan Tepi Barat kepada Dewan Keamanan PBB. Dia juga menyoroti perluasan permukiman ilegal, dan negosiasi yang terhenti antara Israel-Palestina.

“Tingkat kekerasan yang tinggi di Tepi Barat dan Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan terhadap warga sipil Israel dan Palestina, peningkatan penggunaan senjata, dan kekerasan terkait pemukim, telah menyebabkan penderitaan manusia yang parah,” ujar Wennesland.

Wennesland mengatakan, dia belum melakukan diskusi dengan pemerintah Israel yang baru. Ketika ditanya apakah dia mengantisipasi kesulitan berurusan dengan pemerintahan Netanyahu yang akan datang, Wennesland mengatakan, dia pernah berurusan dengan Netanyahu sebelumnya dan mengakui perbedaan suara dalam pemerintahan baru.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan, Netanyahu akan melakukan apa saja untuk menghindari hukuman penjara. Lapid mengatakan, Netanyahu akan berusaha melakukan reformasi peradilan dengan menunjuk hakim untuk menyelidiki kasus korupsinya.

“Intinya dia akan menjadi perdana menteri kedua dalam sejarah negara yang masuk penjara. Dia akan melakukan segalanya mencegah hal ini (masuk penjara),” kata Lapid.

Netanyahu telah menghadapi tuduhan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan sejak 2020. Namun dia membantah tuduhan itu.

Ehud Olmert adalah Perdana Menteri Israel pertama yang masuk penjara atas tuduhan korupsi. Netanyahu saat ini sedang dalam proses konsultasi dengan partai-partai sayap kanan untuk membentuk pemerintahan Israel baru. Koalisi Netanyahu mengamankan mayoritas suara di parlemen, sehingga memungkinkan dia untuk membentuk pemerintahan.

 

Sumber: Reuters/Republika

Duh Gawat……!!!! 600 Juta Meter Kubik Air Milik Palestina Dicuri Israel

Duh Gawat……!!!! 600 Juta Meter Kubik Air Milik Palestina Dicuri Israel

NewsINH, Ramallah – Kejahatan otoritas penjajah Israel terhadap Palestina tak haya dilakukan secara fisik dan perampasan tanah semata, akan tetapi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan rakyat Palestina selalu dihantui kekejaman Israel. Tak tanggung-tanggung air yang menjadi kebutuhan primer manusia juga ikut dirampas.

Baru-baru ini, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menuduh Israel mencuri 600 juta meter kubik air dari total 800 juta meter kubik air milik Palestina. Israel kemudian mengalihkannya ke kota-kota serta permukiman Yahudi.

Shtayyeh mengatakan dua pertiga air tanah Palestina di Tepi Barat digunakan di Israel. Dugaan pencurian ini sejalan dengan rata-rata konsumsi air warga Israel. Orang Israel mengkonsumsi 430 liter air per hari. Sementara orang Palestina hanya mengkonsumsi 72 liter per hari, atau jauh lebih sedikit dari rata-rata global, yaitu 120 liter per hari.

“Kami berjuang untuk hak atas air kami, dan lebih banyak kerja sama dengan negara Arab di sektor air,” kata Shtayyeh, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (30/11/2022).

Shtayyeh menjelaskan pemerintah Palestina menerapkan strategi pemanenan air, dan telah meluncurkan proyek bendungan di Wadi Al-Far’a. Termasuk mengerjakan pembangunan proyek desalinasi air besar di Gaza, yang didanai oleh Uni Eropa dan donor lainnya.

Shtayyeh menjelaskan, pemerintahannya telah menginvestasikan sekitar 500 juta dolar AS dalam proyek air dan sanitasi. Dia memperingatkan, Laut Mati terancam mengalami kekeringan total pada 2044 karena tindakan Israel. Sejauh ini, Israel telah mengalihkan sumber daya air di Laut Mati, termasuk menambang mineral dan garam.

“Air di dunia Arab adalah masalah politik dan ekonomi yang memerlukan visi strategis, dan negara kita menghadapi tantangan nyata terkait kelangkaan sumber daya air dan pencurian,” ujar Shtayyeh.

Shtayyeh menjelaskan, air merupakan komponen utama dalam konflik Palestina-Israel. Dia menambahkan, permukiman pertanian Israel bertujuan mengontrol sumber daya air sejak awal konflik.

“Walaupun pentingnya solusi teknologi untuk krisis air, itu bukanlah pengganti realisasi hak atas air berdasarkan hukum internasional, untuk memenuhi kesenjangan antara ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan yang meningkat dengan peningkatan jumlah penduduk,” kata Shtayyeh.

 

Sumber: Republika/Middleeastmonitor

Hamas: Warga Palestina harus Waspadai Serangan Israel di Al Aqsha

Hamas: Warga Palestina harus Waspadai Serangan Israel di Al Aqsha

NewsINH, Al Quds – Gerakan Perlawanan Islam Palestina menyerukan agar warga Palestina waspadai dan bersiap menghadapi serangan Israel di Masjid Al-Aqsa. Hal ini diungkapkan Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou menanggapi komentar politisi ekstrimis sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir MK, pemimpin partai Otzma Yehudit yang berencana mengubah status quo di masjid suci ketiga bagi umat muslim.

“Ancaman ekstremis Ben-Gvir, yang ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel yang baru, untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa sekali lagi membuktikan bahwa pemerintah Israel yang akan datang memiliki kecenderungan neo-fasis,” kata Al-Qanou seperti dikutip dari Middleeastmonitir, Selasa (29/11/2022).

“Janji Ben-Gvir datang di tengah seruan pemukim untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari mendatang. Orang-orang kami harus bersiap untuk menghadapi pelanggaran pemukim dan serangan resmi pemerintah Israel di tempat suci kami.” imbuhnya.

Al Qanou bersikeras bahwa ancaman “penjahat” Ben-Gvir akan gagal seperti semua upaya pendahulunya, yang juga mencoba membuat perubahan di Yerusalem yang diduduki untuk menyembunyikan “sejarah nyata dan identitas agama asli” Masjid Al-Aqsa. .

Pejabat Hamas menegaskan kembali bahwa Palestina akan melanjutkan pembrontakan untuk melawan pendudukan Israel, serta mempertahankan Masjid Al-Aqsan yang sudah jelas-jelas milik umat Islam.

 

Sumber: Midleeastmonitor

Perluas Wilayah, Israel Gencarkan Pembongkaran Bangunan Milik Warga Palestina di Hebron

Perluas Wilayah, Israel Gencarkan Pembongkaran Bangunan Milik Warga Palestina di Hebron

NewsINH, Hebron – Otoritas pendudukan Israel kembali meruntuhkan sebuah bangunan yang berada di lahan pertanian di Khirbet Khallet al-Furun, bagian dari desa Birin, sebelah timur Hebron, Palestina.

Menurut sumber lokal seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Selasa (29/11/2022) Rateb Jbour, seorang aktivis pemukiman anti-kolonial setempat, mengatakan bahwa tentara mengawal sebuah buldoser ke lokasi tersebut, di mana mesin berat merobohkan sebuah ruang pertanian milik Ghandi Gheith, yang memiliki akta kepemilikan yang sah atas sebidang tanah di mana ruangan itu dibangun.

Dia menambahkan bahwa tindakan Israel terhadap wilayah tersebut,  bertujuan untuk penghancuran dan mengusir penduduk lokal guna memberi jalan bagi pembangunan pemukiman kolonial diwilayah tersebut.

Menurut Pusat Penelitian Tanah, Israel kerap kali mengeluarkan perintah penghentian konstruksi dan penghancuran bangunan terhadap berbagai struktur perumahan dan pertanian dan lumbung yang dibongkar di wilayah tersebut. Israel berdalih bahwa bangunan-bangunan milik Palestina tidak memiliki izin.

Pada bulan Desember 2017, Israel mengirimkan perintah penghentian pembangunan ke satu-satunya klinik dan bangunan lokalitas yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai sekolah dasar bagi 60 anak masyarakat.

Pada Juni 2019, seperti yang ditunjukkan dalam laporan Departemen Urusan Negosiasi PLO, Israel menyita 4.800 dunam tanah dari beberapa daerah, termasuk Birin, untuk perluasan Bani Haiver. Yang terletak di barat daya Bani Na’im, Birin berpenduduk 160 jiwa dan diapit oleh pemukiman kolonial Bani Haiver dari timur dan Jalan pintas dan hanya dihuni oleh pemukim dari barat. Penduduk setempat awalnya diusir dari Naqab di Israel selatan dan kini bergantung pada pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama mereka.

Sementara itu, dilokasi yang berbeda pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan dua rumah milik warga Palestina di sebelah timur kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki dan memerintahkan pembongkaran sebuah sekolah dasar di Masafer Yatta, selatan Hebron.

Koresponden WAFA mengatakan bahwa pasukan Israel menyerbu wilayah timur kota dan menghancurkan dua rumah milik dua penduduk setempat.

Aref Jaber, seorang aktivis, mengatakan bahwa setiap rumah seluas 120 meter persegi dan dihuni oleh 12 orang yang kini menjadi tunawisma. Penduduk di daerah tersebut mengatakan bahwa pelanggaran Israel yang sedang berlangsung terhadap rumah, tanah dan pertanian mereka, bertujuan untuk memaksa mereka keluar dari daerah tersebut untuk memperluas pemukiman Kiryat Arba, yang dibangun di atas tanah yang disita dari warga Palestina.

Sementara itu, militer Israel mengeluarkan perintah pembongkaran terhadap sebuah sekolah di komunitas Khashem al-Karm di Masafer Yatta, di Perbukitan Hebron Selatan.

Fouad al-Imoor, seorang aktivis, mengatakan bahwa tentara Israel menggerebek daerah tersebut dan menyampaikan perintah pembongkaran terhadap sekolah tersebut untuk dilaksanakan dalam waktu 96 jam.

Ditambahkannya, SD tersebut terdiri dari lima ruang kelas dan melayani 35 siswa sekolah dari masyarakat dan sekitarnya. Pekan lalu, militer Israel menghancurkan sekolah dasar Isfey, yang didanai oleh negara-negara donor dan juga berlokasi di Masafer Yatta, tempat 32 siswa mengenyam pendidikan.

 

Sumber: Wafa

Peringati Hari Solidaritas Palestina, Kemerdekaan Palestina Segera Terwujud

Peringati Hari Solidaritas Palestina, Kemerdekaan Palestina Segera Terwujud

NewsINH, Gaza – Penjajahan yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel di Tanah Palestina diyakini akan segera berakhir. Bangsa Palestina pasti akan segera merdeka dan menjadi negera yang berdaulat. Hal ini diungkapkan oleh Muhamamd Husein dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) Senin (28/11/2022) malam kemarin.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa konflik Israel dan Palestina merupakan konflik eksistensi, dan kami meyakini Palestina pasti akan merdeka dan menjadi negara yang berdaulat seperti sebelumnya,” tegasnya.

Palestina yang merupakan negeri para nabi kata Husein sebelumnya merupakan negara yang berdaulat, dimana memiliki mata uang sendiri sistem pemerintahan sendiri, akan tetapi sejak peristiwa Nakba yang merupakan awal duka rakyat Palestina secara khusus dan umat islam sedunia secara umum menjadi negara yang miskin dan terjajah diabad dunia moderen seperti sekarang ini.

“Tragedi Nakba adalah peristiwa teror, pembersihan etnis dan pengusiran besar-besaran orang Palestina dari tanah air mereka, sehubungan dengan diproklamirkannya negara penjajah ‘Israel’ pada 14 Mei 1948,” jelasnya.

Sementara itu, Osama Abu Shamala Ketua Komunitas Palestina di Indonesia mengaku sangat berterimakasih atas kepedulian dan dukungan rakyat Indonesia terhadap Palestina. Menurutnya, rakyat Indonesia sangat mencintai Palestina. Ia berharap Palestina kedepan bisa sejajar dengan negara-negara lain dibelahan dunia.

“Momentum Hari Solidaritas Internasional Bersama Rakyat Palestina atau International Day of Solidarity with the Palestinian People yang diperingatin setiap tanggal 29 November ini kami berharap dukungan dari semua eleman dan bangsa diseluruh dunia untuk mewujudkan perdamaian di bumi Palestina,” harapnaya.

Warga Palestina kelahiran Gaza ini mengaku terharu atas kegigihan dan pembelaan Indonesia baik dilevel pemerintah maupun rakyatnya sangat luar biasa. Indonesia baginya merupakan rumah dan tanah air kedua bagi warga Palestina.

“Palestina dan Indonesia ibaratnya sudah seperti saudara kandung sendiri, Indonesia selalu hadir disetiap momentum baik dalam kondisi perang maupun situasi sedang aman,” tuturnya.

Penetapan Hari Solidaritas Internasional Bersama Rakyat Palestina ini ditetapkan pada tahun 1977. Dari laman resmi United Nations dan National Day, Palestina dan Israel terlibat pertentangan terkait wilayah dan telah berbagi perbatasan di sepanjang kota Yerusalem. Selama beberapa dekade, kedua belah pihak berselisih untuk mempertahankan apa yang mereka yakini adalah bagian dari negaranya. Hal ini mendorong adanya kebutuhan untuk memisahkan kedua negara bagian dan membuat mereka merdeka.

Merespon hal itu, PBB mengadopsi Resolusi 181 (II) pada tanggal 29 November 1947. Resolusi yang disebut ‘United Nations Partition Plan for Palestine’ berisi usulan yang merekomendasikan pembagian Palestina setelah Inggris menarik kekuasaannya. Negara-negara bagian baru akan dibentuk dua bulan setelah penarikan Inggris, paling lambat Oktober 1948. Rencana tersebut juga menyerukan penyatuan ekonomi antara negara-negara yang diusulkan, dan untuk perlindungan hak-hak agama dan minoritas.

Resolusi itu sayangnya tidak sepenuhnya dilaksanakan lantaran terjadi perang saudara selama satu tahun di Palestina. Setelah itu, Israel menjadi sebuah negara pada tahun 1948.

Pada tahun 1977, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina. Majelis Umum PBB merujuk resolusi 32/40 B yang menyerukan setiap tahunnya pada 29 November ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Internasional bersama Rakyat Palestina.

Sementara itu, dalam resolusi 60/37 pada 1 Desember 2005, Majelis meminta Komite Pelaksanaan Hak-hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut dan Divisi Hak-Hak Palestina, sebagai bagian dari peringatan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina pada tanggal 29 November, untuk terus menyelenggarakan pameran tahunan tentang hak-hak Palestina atau acara budaya yang bekerja sama dengan Misi Pengamat Permanen Palestina untuk PBB.

Dengan peringatan tersebut, negara-negara anggota PBB didorong untuk berkesinambungan memberikan dukungan dan publisitas seluas-luasnya terhadap peringatan Hari Solidaritas Internasional bersama Rakyat Palestina.

Tanggal 29 November dipilih karena ada makna tersendiri bagi rakyat Palestina. Tanggal Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina ini juga jadi pengingat bagi dunia bahwa Palestina belum mencapai hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut, seperti hak menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan dari pihak luar, hak atas kemerdekaan dan kedaulatan nasional dan terakhir adalah hak untuk kembali ke rumah dan harta benda mereka dari mana mereka telah dipindahkan.

Webinar yang mengangkat tema “Let’s Take a Look Back at Palestine” yang berlangsung sekitar dua jam ini diikuti sejumlah perserta perwakilan dari beberapa negara diantara, Suria, Uganda, Nigeria, Palestina dan tentunya peserta dari Indonesia itu sendiri.

 

Tim Media

Anggota Parlemen Palestina Seruhkan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan

Anggota Parlemen Palestina Seruhkan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan

NewsINH, Gaza – Huda Naim anggota parlemen Palestina di Jalur Gaza menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghukum pendudukan Israel atas kejahatan terhadap kaum perempuan. Pasalnya, perlakuan Israel dinilai sudah sangat melecekan dan melanggar hak asasi manusia.

“Masyarakat dan dunia internasional jangan bungkam dan tutup mata,” kata Huda dalam peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, seperti dikutip dari Middleeastmonitor, Senin (28/11/2022).

Politisi wanita Hamas ini mengatakan, pelecehan dan kekerasan terhadap wanita Palestina tergolong pelanggaran berat yang harus dihentikan.

“Kejahatan dan kekerasan Israel terhadap perempuan Palestina diwakili dalam pembunuhan, penahanan, deportasi, pengepungan, penyiksaan dan kebejatan.” kata Huda Naim.

Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan diperingati setiap tahun pada tanggal 25 November dan didedikasikan untuk menyebarkan kesadaran tentang kekerasan terhadap perempuan.

Naim menyerukan organisasi internasional yang mempromosikan hak-hak perempuan untuk melindungi perempuan Palestina dari “praktik sistematis Israel terhadap mereka.”

Dia juga menyerukan untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk menjamin kebebasan perempuan Palestina dan memastikan mereka mendapatkan hak-hak mereka sesuai dengan hukum dan konvensi internasional.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Jennan Alreqap Ketua Presidium Mulhimah sayap kewanitaan dari lembaga International Networking for Humanitarian. Menurutnya, apapun bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan harus dihentikan. Pasalnya, kekerasan dan penindasan itu menyalahi aturan dan melanggar banyak norma.

“Stop dan hentikan sekarang juga, kebebasan perempuan adalah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi,” tegasnya.

Naim menyerukan anggota parlemen di seluruh dunia untuk mengungkapkan kejahatan Israel terhadap perempuan Palestina dan bekerja untuk mengisolasi pendudukan di arena internasional.

Sumber: Middleeastmonitor

RS di Israel Pecat Dokter Palestina Gegara Berikan Premen ke Seorang Bocah

RS di Israel Pecat Dokter Palestina Gegara Berikan Premen ke Seorang Bocah

NewsINH, Um Al-Fahem – Sebuah rumah sakit di Israel memecat Ahmad Mahajnah seorang dokter berkebangsaan Palestina karena memberikan permen kepada seorang bocah Palestina yang tengah menderita luka. Tindakan ini dinilai sangat diskriminatif terhadap ras Arab Palestina.

Aktivis lokal mengecam keputusan rumah sakit Hadassah Israel tersebut dengan mengatakan itu ‘contoh rasisme terhadap semua orang Arab dan bangsa Palestina. Menurutnya, hasutan oleh media Israel memiliki pengaruh terbesar dalam keputusan rumah sakit tersebut.

“Ini diskriminasi yang nyata sebuah tindakan rasisme yang luar biasa terhadap kami,” kata aktivis itu seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Senin (28/11/2022)

Menurutnya, Ahmad Mahajnah dipecat secara sepihak oleh manajemen tersebut setelah Ia memberikan permen kepada seorang anak Palestina yang terluka, yang dituduh Israel melakukan serangan penikaman di kota Yerusalem bulan lalu.

“Mahajnah, seorang ahli bedah jantung dan paru-paru dan penduduk dari kota Um al-Fahem di dalam wilayah pendudukan tahun 1948, setelah dia memberikan permen kepada Ahmad Abu Quteish, seorang anak di bawah umur Palestina yang terluka yang dituduh oleh otoritas Israel melakukan penusukan serangan di Yerusalem pada bulan Oktober,” jelasnya.

Diskriminasi terhadap ras Arab Palestina di wilayah pendudukan Israel hampir setiap hari terjadi di sejumlah wilayah Palestina di Tebi Barat. Baik yang dilakukan oleh pemukim Yahudi Israel mapun pasukan zionis. Mereka berharap dunia internasional ikut terlibat dalam menciptakan perdamain dikawasan tersebut.

 

Sumber: Wafa

Pasukan Israel Tembak dan Menahan Warga Palestina di Kota Tulkarm

Pasukan Israel Tembak dan Menahan Warga Palestina di Kota Tulkarm

NewsINH, Tulkarm – Pasukan Israel menyerang dan menembaki seorang pekerja Palestina di sebelah barat desa Qaffin, di utara kota Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki. Tak ada alasan dan kesalahan yang jelas mereka langsung membaibuta menyerang warga Palestina.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (28/11/2022) sejumlah sumber lokal mengatakan bahwa pasukan Israel mengejar para pekerja saat mereka kembali dari tempat kerja mereka di dalam wilayah pendudukan tahun 1948 sebelum melepaskan tembakan ke arah mereka, melukai satu orang dan menahannya.

“Identitas pekerja yang terluka belum diketahui,” kata para saksi mata.

Bulan lalu, pemuda Palestina Rabi Arafah Rabi, 32, meninggal di sebuah rumah sakit di kota Qalqilia, sebelah utara Tepi Barat yang diduduki, akibat luka yang dideritanya oleh pasukan pendudukan Israel di dekat kota.

Orang tua Rabi mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel mengeksekusi putranya layaknya pembunuh berdarah dingin saat dia dalam perjalanan ke tempat kerjanya di wilayah pendudukan tahun 1948.

“Mereka mengeksekusi mati anak kami,” pungkasnya.

 

Sumber: Wafa

Al-Khatib: Pencekalan Israel Tak akan Menghentikan Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa

Al-Khatib: Pencekalan Israel Tak akan Menghentikan Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa

NewsINH, Al Quds – Wakil Kepala Gerakan Islam di Israel, Sheikh Kamal Al-Khatib, menanggapi soal larangan atau pencekalan dirinya untuk berjunjung ke komplek Masjidil Aqsha di kota tua Al Quds atau Yerusalem Palestina oleh otoritas pendudukan Israel.

Menurutnya, bahwa larangan perjalanan yang diberlakukan Israel kepadanya tidak akan menghentikan pembelaannya terhadap Masjid Al-Aqsa untuk melayani rakyatnya.

Larangan ini terjadi satu hari setelah Ia menerima perintah larangan perjalanan satu bulan yang dapat diperbarui dam dikeluarkan oleh polisi pendudukan Israel.

“Perintah semacam itu dikeluarkan oleh pemerintah yang menindas,” tegas Al-Khatib.

Ia menjelaskan, surat pencekalan itu dikeluarkan oleh pemerintah Yair Lapid melalui Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked, yang merupakan mitra Mansour Abbas dalam pemerintahan sebelumnya.

Al-Khatib mencatat bahwa perintah ini datang satu minggu setelah ulang tahun ketujuh perintah opresif pemerintah Israel untuk melarang Gerakan Islam pada 17 November 2015 silam.

“Ini pengejaran terus menerus sebelum dan sesudah pelarangan sebelumnya larangan perjalanan juga pernah diberikan kepada Sheikh Raed Salah dan Suleiman Aghbariyeh.” katanya.

Al-Khatib mengatakan bahwa pendudukan Israel mengklaim dia berencana melakukan perjalanan untuk mencapai kepentingan Gerakan Islam. Padahal ia sendiri tidak ada rencana untuk bepergian ke luar negeri.

 

Sumber: Middleeastmonitor

Kelompok Pejuang Palestina Hamas Tanggapi Ancaman Israel terhadap Jalur Gaza

Kelompok Pejuang Palestina Hamas Tanggapi Ancaman Israel terhadap Jalur Gaza

NewsINH, Gaza – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menanggapi ancaman Israel setelah serangan pemboman di Yerusalem. Otoritas pendudukan Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Surat kabar Al-Akhbar, Lebanon, melaporkan pesan Hamas, yang diteruskan ke pendudukan Israel melalui mediator Mesir, memperingatkan, “Kembali ke kebijakan pembunuhan akan memicu api gelombang besar baru operasi kesyahidan, selain ledakan Jalur Gaza di wajah pendudukan.”

Tanggapan Hamas mengacu pada pesan mediator Mesir kepada Hamas bahwa Israel, “Akan melanjutkan pembunuhan yang ditargetkan jika hubungan antara pemboman dan Hamas terungkap.”

Sementara itu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menulis, “Saat ini, tidak ada informasi tentang kaitan Hamas dengan pengeboman di Yerusalem, tetapi Shin Bet telah menggagalkan rencana pengeboman di masa lalu yang sebagian besar dijalankan langsung dari Gaza atau tidak langsung dari Turki.”

Pada saat yang sama, Shin Bet memperingatkan Israel tidak akan pernah mengizinkan eksploitasi tindakan faksi-faksi Palestina untuk meredakan blokade yang diberlakukan di Gaza.

Surat kabar Lebanon melaporkan perlawanan Palestina telah memperkuat pasukan dan organisasinya untuk siap menghadapi kemungkinan agresi Israel apapun. Kembali berkuasanya Benjamin Netanyahu di Israel telah membunyikan alarm bagi faksi-faksi pejuang Palestina.

 

Sumber: Sindonews