NewsINH, Um Al-Fahem – Sebuah rumah sakit di Israel memecat Ahmad Mahajnah seorang dokter berkebangsaan Palestina karena memberikan permen kepada seorang bocah Palestina yang tengah menderita luka. Tindakan ini dinilai sangat diskriminatif terhadap ras Arab Palestina.
Aktivis lokal mengecam keputusan rumah sakit Hadassah Israel tersebut dengan mengatakan itu ‘contoh rasisme terhadap semua orang Arab dan bangsa Palestina. Menurutnya, hasutan oleh media Israel memiliki pengaruh terbesar dalam keputusan rumah sakit tersebut.
“Ini diskriminasi yang nyata sebuah tindakan rasisme yang luar biasa terhadap kami,” kata aktivis itu seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Senin (28/11/2022)
Menurutnya, Ahmad Mahajnah dipecat secara sepihak oleh manajemen tersebut setelah Ia memberikan permen kepada seorang anak Palestina yang terluka, yang dituduh Israel melakukan serangan penikaman di kota Yerusalem bulan lalu.
“Mahajnah, seorang ahli bedah jantung dan paru-paru dan penduduk dari kota Um al-Fahem di dalam wilayah pendudukan tahun 1948, setelah dia memberikan permen kepada Ahmad Abu Quteish, seorang anak di bawah umur Palestina yang terluka yang dituduh oleh otoritas Israel melakukan penusukan serangan di Yerusalem pada bulan Oktober,” jelasnya.
Diskriminasi terhadap ras Arab Palestina di wilayah pendudukan Israel hampir setiap hari terjadi di sejumlah wilayah Palestina di Tebi Barat. Baik yang dilakukan oleh pemukim Yahudi Israel mapun pasukan zionis. Mereka berharap dunia internasional ikut terlibat dalam menciptakan perdamain dikawasan tersebut.