Background Story

Latar Belakang

Dari Gaza untuk Dunia: Gelora Perjuangan Kemanusiaan INH

Di tengah kemajuan peradaban abad ke-21, dunia masih menyaksikan sebuah anomali yang mencengangkan: konflik Palestina-Israel. Ini bukan sekadar krisis regional, melainkan sebuah isu milenium yang menantang konsep kemanusiaan dan keadilan global. Palestina berdiri sebagai bukti nyata bahwa di era modern ini, masih ada bangsa yang hidup di bawah penindasan, pembatasan, dan ancaman genosida di depan mata dunia. Paradoks ini menjadi latar belakang yang kuat bagi kelahiran International Networking for Humanitarian (INH), sebuah organisasi yang didirikan oleh Muhammad Husein Gaza dengan visi untuk mengubah paradigma bantuan kemanusiaan.

Berawal dari kepedulian mendalam terhadap kondisi Palestina, Muhammad Husein Gaza telah lama berjuang untuk meningkatkan pemahaman dan perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan di wilayah ini. Selama lebih dari satu dekade, Husein menjadi saksi hidup penderitaan yang tak terbayangkan di Gaza. Dua belas tahun pengalaman langsung di wilayah konflik ini telah membuka matanya terhadap kegagalan sistemik komunitas internasional dalam menangani krisis kemanusiaan terbesar di era milenium.

Husein menyaksikan sendiri betapa besar kebutuhan akan bantuan logistik, dukungan pendidikan bagi anak-anak Palestina, serta kebutuhan dasar seperti sandang dan pangan. Namun, ia juga menyadari bahwa bantuan jangka pendek dan fokus pada logistik semata tidak cukup untuk mengatasi akar permasalahan. Lebih memprihatinkan lagi, ia mengamati bagaimana bantuan konvensional justru mulai mengikis harga diri dan kemandirian warga Palestina.

Pada awal kunjungannya ke Gaza, Husein menemukan bahwa masyarakat Palestina memiliki harga diri yang tinggi. Mereka akan mengarahkan bantuan ke tetangga yang lebih membutuhkan ketika ada yang membawa bantuan. Namun, seiring waktu, Husein menyaksikan perubahan mentalitas ini. Ketergantungan pada bantuan luar mulai terbentuk, mengancam etos kerja dan kemandirian yang sebelumnya menjadi ciri khas masyarakat Gaza.

Realitas pahit ini menjadi katalis bagi Husein untuk mendirikan INH, sebuah lembaga yang berkomitmen untuk fokus murni pada aspek kemanusiaan, tanpa terkontaminasi oleh agenda politik atau kepentingan kelompok tertentu. INH lahir dari kesadaran bahwa mayoritas organisasi bantuan internasional, meskipun dengan niat baik, seringkali terjebak dalam jaring-jaring kepentingan politik yang kompleks. Alih-alih berdiri teguh pada prinsip kemanusiaan, banyak lembaga besar dunia yang, disadari atau tidak, menjadi perpanjangan tangan dari agenda politik tertentu.

Husein berargumen bahwa politisasi bantuan kemanusiaan ini bukan hanya menodai esensi dari misi kemanusiaan itu sendiri, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada perpetuasi konflik. Ketika bantuan menjadi alat tawar-menawar politik, penderitaan rakyat Palestina semakin diperpanjang, dan prospek perdamaian semakin menjauh. INH, karenanya, diposisikan sebagai antitesis dari pendekatan yang telah gagal ini.

Dalam merumuskan pendekatan INH, Husein terinspirasi oleh ajaran Nabi Muhammad SAW tentang pemberian bantuan yang memberdayakan. Ia merujuk pada sebuah hadis di mana Nabi mengirimkan minyak sebagai bantuan. Dalam tradisi Arab, minyak memiliki multipurpose: untuk cocolan makanan, pengobatan, dan sebagai bahan bakar lampu. Bagi Husein, ini menjadi metafora kuat tentang bagaimana bantuan seharusnya tidak hanya memenuhi kebutuhan sesaat, tetapi juga memberikan alat bagi penerima untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara mandiri.

Prinsip ini kemudian menjadi pondasi filosofis bagi pendekatan inovatif yang diusung oleh INH. Organisasi ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan dasar, tetapi juga berupaya untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak Palestina, serta memberdayakan masyarakat lokal agar dapat mandiri dan sejahtera.

INH lahir bukan sekadar sebagai entitas baru dalam lanskap crowded organisasi kemanusiaan, melainkan sebagai manifesto hidup dari sebuah paradigma baru. Organisasi ini menantang status quo dengan memposisikan diri bukan sebagai pemberi bantuan tradisional, tetapi sebagai katalisator pemberdayaan. Visi INH melampaui konsep bantuan konvensional; ia bertujuan untuk merevolusi hubungan antara donatur dan penerima bantuan, mentransformasinya dari dinamika ketergantungan menjadi kemitraan yang setara dan produktif.

Pendekatan INH yang berfokus pada pemberdayaan bukan tanpa dasar empiris. Husein menyaksikan bagaimana, ketika diberi kesempatan dan sumber daya yang tepat, masyarakat Gaza menunjukkan resiliensi dan kreativitas yang luar biasa. Contoh nyata dari sebuah perusahaan garmen yang bangkit kembali setelah mendapat suntikan dana strategis menjadi bukti kuat bahwa pemberdayaan ekonomi bukan hanya teori abstrak, tetapi solusi konkret yang dapat mengubah narasi penderitaan menjadi kisah sukses kemandirian.

INH berkomitmen untuk mengubah paradigma hubungan antara donatur dan penerima. Alih-alih menciptakan ketergantungan, INH mendorong kemitraan yang setara, di mana masyarakat Palestina dipandang bukan sebagai korban pasif, melainkan sebagai agen aktif dalam pembangunan masa depan mereka sendiri. Husein melihat potensi untuk mentransformasi hubungan ini menjadi seperti hubungan antara investor dan pengusaha, di mana kedua belah pihak memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang setara dalam keberhasilan suatu inisiatif.

Namun, Husein menyadari bahwa transformasi ini tidak mungkin dicapai oleh satu entitas secara sendirian. Ia mengkritisi kecenderungan organisasi non-pemerintah untuk berkompetisi alih-alih berkolaborasi, sebuah pendekatan yang ia yakini justru melemahkan dampak kolektif upaya kemanusiaan. INH, karenanya, tidak hanya hadir sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai jembatan yang mempromosikan sinergi antar lembaga, mendorong pertukaran pengetahuan dan sumber daya untuk memaksimalkan dampak bantuan yang diberikan.

Pendirian INH juga merupakan respons terhadap kegagalan komunitas internasional dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Husein berargumen bahwa jika krisis kemanusiaan terbesar di era milenium ini gagal mendapatkan resolusi yang adil, maka ada yang fundamental salah dengan pendekatan global terhadap konflik dan bantuan kemanusiaan. Jika bencana kemanusiaan sebesar ini tidak berhasil mendapatkan perhatian dunia yang memadai, bagaimana mungkin krisis-krisis yang lebih kecil bisa diharapkan untuk mendapat penanganan yang layak?

INH, dengan demikian, memposisikan diri tidak hanya sebagai organisasi bantuan, tetapi juga sebagai think tank yang aktif menyuarakan perspektif baru dalam diskursus global tentang resolusi konflik dan pembangunan perdamaian. Organisasi ini berjuang untuk mengembalikan fokus pada esensi kemanusiaan yang murni, membersihkan arena bantuan internasional dari manipulasi politik dan kepentingan sepihak.

Dalam esensinya, INH adalah manifestasi dari keyakinan bahwa perubahan nyata dan berkelanjutan di Palestina—dan pada akhirnya di zona konflik lainnya—hanya mungkin terjadi melalui pendekatan holistik yang menggabungkan bantuan darurat dengan pemberdayaan jangka panjang, independensi politik dengan kolaborasi internasional, serta sensitivitas budaya dengan inovasi global. Ini adalah sebuah panggilan untuk mengubah narasi dari “membantu korban” menjadi “memberdayakan agen perubahan”, dari menciptakan ketergantungan menjadi membangun kemandirian.

Dengan visi yang ambisius namun dilandasi oleh analisis mendalam dan pengalaman langsung, INH berdiri sebagai beacon of hope di tengah lanskap kemanusiaan yang sering kali terjebak dalam siklus bantuan yang tidak berkelanjutan. Organisasi ini menantang dunia untuk memikirkan kembali konsep bantuan kemanusiaan, mengajak setiap individu dan institusi untuk melihat melampaui statistik dan melihat potensi manusia di balik setiap krisis.

INH adalah pengingat bahwa di tengah kompleksitas politik global, kita tidak boleh kehilangan kompas moral kita. Bahwa dalam menghadapi krisis milenium seperti konflik Palestina-Israel, kita harus kembali pada prinsip dasar kemanusiaan: menolong sesama tanpa syarat, memberdayakan yang lemah, dan berjuang untuk keadilan bagi semua. Melalui INH, Husein dan timnya tidak hanya bermimpi tentang Palestina yang damai dan makmur, tetapi aktif memetakan dan membangun jalan menuju realitas tersebut, satu program pemberdayaan pada satu waktu.

ABOUT US

Tentang Kami

International Networking for Humanitarian (INH) adalah lembaga kemanusiaan yang lahir sebagai jawaban dari keinginan banyak masyarakat Indonesia untuk menyalurkan rasa cinta mereka kepada Palestina secara langsung diwakili oleh seseorang dari tanah air kita di tanah suci Palestina. Jawaban itu akhirnya digapai pada tahun 2018, saat agresi Israel menargetkan para demonstran damai Palestina yang memprotes untuk dihapuskannya blokade yang mengepung Gaza lebih dari satu dekade. Cara damai telah dilakukan warga Palestina, bahkan mereka pun dipersekusi karena itu.

Muhammad Husein Gaza INH

Sebagai negara Muslim terbesar, masyarakat Indonesia sudah dikenal dengan rasa kepeduliannya yang besar untuk rakyat Palestina. Tidak hanya itu, keimanan yang mendekatkan rakyat Indonesia bersama dengan rakyat Palestina yang dijajah tanah sucinya. Tali persaudaraan ini akan terus kuat dan tidak bisa dipisahkan oleh apapun. Agresi demi agresi Israel terhadap rakyat Palestina menuntut didirikannya lembaga yang fokus membantu isu kemanusiaan Palestina.

Muhammad Husein Gaza

Hal ini berawal dari banyaknya permintaan masyarakat Indonesia melalui aktivis dan relawan kemanusiaan asal Indonesia di Jalur Gaza, Muhammad Husein, untuk menyalurkan bantuan mereka melalui dirinya. Banyaknya permintaan ini yang mewujudkan didirikannya INH. INH lahir dari dorongan kuat masyarakat untuk bisa menyalurkan bantuan mereka melalui orang Indonesia yang berada langsung di Palestina. Maka didirikanlah INH resmi secara hukum pada 6 Juni 2018 di bawah komando Muhammad Husein dan beberapa aktivis kemanusiaan yang direkrutnya.

Menariknya, INH sejak dibangun atas dorongan itu, juga menampung aspirasi banyak pemuda Palestina yang diajak Muhammad Husein. Mulai dari para hafidz, mahasiswa, jurnalis, fotografer, penyiar bahkan para guru juga ikut mengembangkan INH di Jalur Gaza. Anak-anak muda di Jalur Gaza adalah salah satu generasi yang sulit mengembangkan kemampuan mereka akibat blokade dari segala arah, sehingga sulit bagi mereka untuk mencari rezeki. Walaupun begitu, lahirnya INH telah menjadi ladang besar yang dimanfaatkan para pemuda/pemudi Gaza.

Di awal berdirinya, dengan sumber daya manusia yang terbatas, INH juga aktif menurunkan relawan dan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa Lombok dan likuifaksi serta tsunami Palu yang menelan banyak korban jiwa dan merupakan salah satu bencana terbesar setelah gempa dan tsunami Aceh pada 2004. Sejak itu, INH terus aktif membantu berbagai bencana di tanah air sehingga terbentuklah komunitas Sahabat Relawan (SHARE) INH yang hingga hari ini berdiri dan meluaskan jaringan jangkauannya dari waktu ke waktu.

Salah satu kisah yang sering diceritakan relawan INH di Jalur Gaza adalah bagaimana warga Gaza sering mendatangi kantor INH dan menyampaikan duka mereka karena tidak punya uang atau makanan sehari-hari, atau butuh biaya obat untuk keluarganya yang mereka tidak sanggup membayarnya. Kisah seperti ini adalah keseharian yang dilalui tim INH di Jalur Gaza. Mereka membantu dengan sebisa mungkin selama persediaan dan bantuan masih ada.

Dari tahun ke tahun, INH juga menjaring komunitas kemanusiaan di beberapa negara lain yang membutuhkan. Bahkan, INH mengirimkan relawan ke Afrika untuk mengecek kebutuhan warga disana dan menjajaki kerjasama dengan para komunitas yang betul-betul bekerja untuk kemanusiaan. Pada tahun ke-6, INH sudah menyalurkan bantuan ke 9 negara dan, tidak hanya itu, INH juga menguatkan hubungan komunitas Muslim di tanah air dengan penerima manfaat di negara-negara tersebut.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Struktur Organisasi

Ust. Sahlan Damiri INH
Sahlan Damiri
Dewan Pembina
Dr Abdul Basir Laupe INH
Abdul Basir Laupe
Dewan Pengawas
M Husein Gaza INH
M. Husein Gaza
Founder
Luqmanul Hakim INH
Luqmanul Hakim
Presiden Direktur
Eggy-Retno
Eggy Retno
Sekretaris
Ibnu Hafidz INH
Ibnu Hafidz
Manager Program
rendhy apriandi INH
Rendhy Apriandi
Staff Program
Ahmad Tasori
CK Ahmad
Koordinator Media
Eka-Septian
Eka Septian
Staff Media
Wildan Zein INH
Wildan Zein
Staff Media
Muhammad-Amien-Baharudin
M. Amien Baharudin
Staff Media
Abdurahman Assysyakir
Head Finance
Sylvia Evi Nuraini
Staff Finance
Andriono Hernandy
Manager Digital Fundraising
Christian Cahyadi INH
Christian Cahyadi
Manager IT
Pandu Mustika Aji
Customer Service
M. Fuad Abdillah
Staff IT
CHAIRUNNISA-AFINA-SIREGAR
Chairunnisa Afina Siregar
Customer Service
Triana Indira Oktaverina
Customer Service
Nurul Chotimah
Nurul Chotimah
Manager Logistik
Achmad Nasai
Staff Logistik
Denny Jaya Abadi
Staff Logistik
Makmun
Staff Logistik
Justianty-Ayu-Chandra
Justianty Ayu Chandra
Staff Logistik

our Vision

Visi Kami

Menjadi lembaga kemanusiaan profesional berskala internasional yang mengedepankan sisi humanisme dalam mengemban tugas kemanusiaan demi mengembalikan stabilitas kehidupan di tengah masyarakat dunia.

To become a professional humanitarian organization on an international scale that prioritizes humanism in carrying out humanitarian tasks in order to restore stability to life in the world community.

our Mission

Misi Kami

  1. Memfasilitasi setiap individu maupun kelompok yang memiliki jiwa relawan, yang ingin mendedikasikan potensinya untuk masyarakat yang membutuhkan, baik secara nasional hingga internasional.
  2. Mewujudkan harapan masyarakat yang membutuhkan untuk bisa hidup layak.
  3. Memberikan solusi efektif dan efisien dalam menanggulangi krisis kemanusiaan di dunia terutama di wilayah tertinggal, terdalam, dan terluar.
  4. Mengoptimalkan potensi kedermawanan masyarakat Indonesia dan dunia terhadap individu maupun kelompok yang hidup dalam krisis kemanusiaan dengan mengelola bantuan secara tepat dan akurat.
  1. Facilitate every individual or group who has a volunteer spirit, who wants to dedicate their potential to communities in need, both nationally and internationally.
  2. Realizing the hopes of people who need to be able to live a decent life.
  3. Providing effective and efficient solutions in overcoming humanitarian crises in the world, especially in underdeveloped, deepest and outermost regions.
  4. Optimizing the generosity potential of the people of Indonesia and the world towards individuals and groups living in humanitarian crises by managing aid in a timely and accurate manner.

OUR MAIN FOCUS

Fokus Utama Kami

Sejak awal berdiri, INH telah berfokus pada pengembangan generasi yang tidak boleh kehilangan akses pendidikan meskipun menghadapi ancaman perampasan hak pendidikan dan tantangan ekonomi yang berkelanjutan. Program ini mencakup berbagai aktivitas dan bantuan yang melibatkan siswa hingga mahasiswa, untuk memastikan mereka mendapatkan akses dan fasilitas pendidikan yang memadai. Program-program tersebut mencakup bantuan sekolah seperti tas, seragam, dan alat tulis untuk yatim dan dhuafa, beasiswa pendidikan, perbaikan sarana prasarana pendidikan, dan banyak lagi.

Program kemanusiaan ditujukan kepada warga Indonesia dan dunia sebagai penerima dan pemberi bantuan. INH memberdayakan mereka agar tidak terpuruk dalam kondisi ekonomi dunia yang tidak selalu stabil. INH mendorong kreativitas warga dunia dalam segala bentuk pelatihan yang berorientasi pada pengembangan diri, serta memberikan bantuan kepada UMKM agar dapat bertahan dalam semua kondisi.

Sebagai lembaga kemanusiaan, kedaruratan menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan. Bencana datang silih berganti, tidak memandang lokasi. INH sejak awal berdiri telah menjadi salah satu lembaga kemanusiaan yang terlibat dalam mengirimkan tidak hanya bantuan logistik, tetapi juga kebutuhan mendesak lainnya seperti obat-obatan, kebutuhan musiman, serta program pangan di dalam dan luar negeri. Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi segala kebutuhan mendasar, dan bahkan dilakukan secara rutin dan konsisten. Selama lima tahun terakhir, INH telah melaksanakan program bantuan serupa di 11 negara, termasuk Indonesia, Palestina, Rohingya, Yaman, Suriah, Uganda, Nigeria, Kenya, Sudan Selatan, Turki, dan Chad.

Our Legality

Legalitas Kami

Akta Pendirian

No. Akta : 4
Tanggal : 05-Jun-18
Notaris : EKA ASTRI MAERISA, SH., MH., M.Kn

Nomor Induk Berusaha (NIB)

Nomor : 2306230036856

Kepmenkumham RI

Nomor : AHU-0000819.AH.01.08.TAHUN 2019

Tanda Daftar Perkumpulan

Nomor : 062/6814/PPSKS/2021

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor : 92.792.550.3-436.000

Our Achievement

Pencapaian Kami

Awards

Penghargaan

Kami berharap bahwa melalui berbagai kegiatan yang kami lakukan, kami dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan kemanusiaan.

Partners & Cooperation

Partner & Kerjasama

Mitra Media & Publikasi

Mitra Lembaga

Badan Otonom

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!