NewsINH, Al Quds – Wakil Kepala Gerakan Islam di Israel, Sheikh Kamal Al-Khatib, menanggapi soal larangan atau pencekalan dirinya untuk berjunjung ke komplek Masjidil Aqsha di kota tua Al Quds atau Yerusalem Palestina oleh otoritas pendudukan Israel.
Menurutnya, bahwa larangan perjalanan yang diberlakukan Israel kepadanya tidak akan menghentikan pembelaannya terhadap Masjid Al-Aqsa untuk melayani rakyatnya.
Larangan ini terjadi satu hari setelah Ia menerima perintah larangan perjalanan satu bulan yang dapat diperbarui dam dikeluarkan oleh polisi pendudukan Israel.
“Perintah semacam itu dikeluarkan oleh pemerintah yang menindas,” tegas Al-Khatib.
Ia menjelaskan, surat pencekalan itu dikeluarkan oleh pemerintah Yair Lapid melalui Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked, yang merupakan mitra Mansour Abbas dalam pemerintahan sebelumnya.
Al-Khatib mencatat bahwa perintah ini datang satu minggu setelah ulang tahun ketujuh perintah opresif pemerintah Israel untuk melarang Gerakan Islam pada 17 November 2015 silam.
“Ini pengejaran terus menerus sebelum dan sesudah pelarangan sebelumnya larangan perjalanan juga pernah diberikan kepada Sheikh Raed Salah dan Suleiman Aghbariyeh.” katanya.
Al-Khatib mengatakan bahwa pendudukan Israel mengklaim dia berencana melakukan perjalanan untuk mencapai kepentingan Gerakan Islam. Padahal ia sendiri tidak ada rencana untuk bepergian ke luar negeri.