Tahanan Palestina: Semangat Persatuan adalah Optimisme Kemerdekaan Kit

Tahanan Palestina: Semangat Persatuan adalah Optimisme Kemerdekaan Kit

“Apa yang disaksikan masyarakat dunia saat sudah mengungkapkan sebagian kecil keberhasilan operasi pejuang pada agresi Saif al-Quds dengan tersendiri bagi mereka, hal ini menegaskan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan terjadi dalam waktu dekat” ujar pihak asosiasi seperti di kutip dari gazamedia.net

“Mereka para tahanan juga memperbaharui cara pandang mereka dengan semanagat optimisme lebih atas aksi pejuang Palestina. Bersatu dan bangkit adalah pesan yang sering disampaikan para tahanan kepada rakyat Palestina di segala lini,” kata sumber tersebut.

Karena dua kunci utama itu menjadi langkah terdepan dan tercepat untuk merebut kemerdekaan.

Asosiasi tahanan sangat menghargai peran pejuang Palestina untuk memutuskan rantai penahanan dengan lobi menukar tawanan tentara Israel yang saat ini disinyalir beberapa orang berada di pihak pejuang kemerdekaan Palestina.

 

Sumber: https://gazamedia.net/tahanan-palestina-semangat-persatuan-adalah-optimisme-kemerdekaan-kita/

Ditolak Masuk ke Palestina, Parlemen Eropa Kecam Tindakan Israel

Ditolak Masuk ke Palestina, Parlemen Eropa Kecam Tindakan Israel

“Delegasi Parlemen Eropa yang bertanggung jawab dengan Otoritas Palestina membatalkan rencana kunjungan ke Tepi Barat dan Jalur Gaza, setelah Israel menolak berikan izin kepada delegasi,” kata Manu Pineda salah satu tim delegasi tersebut.
Sementara itu, dalam keterangan resminya Kepala delegasi Parlemen Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, bahwa keputusan itu sangat disayangkan dan tidak dapat diterima.
“Kita akan mengatur pertemuan online dengan perwakilan lembaga Palestina dan masyarakat sipil lainnya” bunyi pernyataan tersebut.

Diketahui, tim delegasi diagendakan bahas sejumlah masalah Palestina termasuk pembunuhan Shireen Abu Akleh yang meninggal akibat pembunuhan yang dilakukan sniper pasukan Zionis Israel saat korban sedang melakukan tugas peliputan penyerbuan mereka ke kamp Jenin di Tepi Barat pada 11 Mei lalu.

 

Sumber : 

Menlu Turki Kunjungi Palestina,Riyad al-Maliki: Hubungan Palestina-Turki Solid dan Kuat

Menlu Turki Kunjungi Palestina,Riyad al-Maliki: Hubungan Palestina-Turki Solid dan Kuat

News INH, Ramallah – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki memuji hubungan Palestina dan Turki yang semakin solid dan kuat. Menurutnya, hubungan Palestina-Turki telah solid dan kuat untuk waktu yang lama, dan kami bekerja untuk memperkuat mereka dalam segala hal. Hal ini dikatakan al-Maliki seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (24/5/2022)

Al-Maliki dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang akan mengunjungi kota Ramallah di Tepi Barat pada Selasa ini.

“Kami bangga dengan hubungan kami dengan Turki, dan ada hubungan baik antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang bergerak di semua tingkatan,” kata al-Maliki.

Menlu Palestina itu mengatakan Ramallah dan Ankara bekerja sama “untuk mengangkat ketidakadilan dan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina, termasuk (membantu mereka mencapai) hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.

“Kami yakin bahwa upaya yang dilakukan oleh negara Turki akan melayani kepentingan rakyat Palestina,” kata al-Maliki, mencatat bahwa putaran kedua komite menteri Palestina-Turki juga akan berlangsung selama kunjungan Cavusoglu “untuk mengkonsolidasikan bilateral hubungan kedua negara.” katanya.

Pelanggaran Israel

Sementara itu, al-Maliki menuduh Israel “mengeksploitasi kurangnya tuntutan untuk meminta pertanggungjawaban” oleh masyarakat internasional, yang membuat Israel melakukan lebih banyak pelanggaran terhadap Palestina.

“Israel harus bertanggung jawab atas kejahatannya,” tegas dia, sambil mengecam “kelemahan dan kelambanan komunitas internasional” terhadap pelanggaran Israel.

“Komunitas internasional berkontribusi dalam menciptakan perjuangan Palestina, dan itu harus berkontribusi untuk mengakhiri penderitaan ini,” imbuh dia.

Al-Maliki mengutip rencana Israel untuk membangun ribuan unit permukiman di wilayah Palestina Masafer Yatta di Tepi Barat selatan sebagai contoh pelanggaran terbaru Israel terhadap warga Palestina.

Dia mengatakan orang-orang Palestina di sana “menghidupkan kembali Nakba ketika Israel berusaha mengusir mereka dari rumah mereka.”

Nakba, atau Bencana, mengacu pada pengusiran paksa tahun 1948 terhadap hampir 800.000 warga Palestina dari rumah mereka di Palestina yang bersejarah untuk membuka jalan bagi pembentukan negara Israel.

Jurnalis yang terbunuh

Al-Maliki mengatakan Otoritas Palestina telah menyerahkan file tentang kematian jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Pada 11 Mei, Abu Akleh, 51, sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki ketika dia ditembak mati. Pejabat Palestina dan Al Jazeera mengatakan dia dibunuh oleh pasukan Israel.

“Pembunuhan Abu Akleh adalah kejahatan,” kata al-Maliki.

“Kami telah mendokumentasikan (kejahatan) dan menyerahkan file tentang itu ke jaksa ICC bersama pelanggaran Israel lainnya,” sebut dia.

Al-Maliki meminta pengadilan di Den Haag untuk menambahkan kematian Abu Akleh ke kejahatan lain yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina untuk memfasilitasi penyelidikan resmi dan menuntut pertanggungjawaban dari Israel.

 

Sumber : AA

Tentara Israel Jadikan Gadis Palestina Sandera dalam Bentrokan di Jenin

Tentara Israel Jadikan Gadis Palestina Sandera dalam Bentrokan di Jenin

News INH, Jenin – Seorang gadis perempuan Palestina dijadikan sandere tentara Zionis Israel selama bentrokan bergejolak di kamp Jenin, Palestina. Hal ini disampaikan oleh laporan dari Defense for Children International, Sabtu (20/5/2022) kemarin.

 

Gerakan tersebut mengkonfirmasi atas pengaduan langsung dari remaja Palestina, Ahed Mareeb (16 tahun) dari Al-Hadaf Jenin bahwa pasukan Zionis memaksa Mareeb berdiri di depan kendaraan militer mereka selama dua jam untuk lakukan operasi penangkapan terhadap saudara laki-lakinya.

Gadis itu menyatakan dalam kesaksiannya kepada gerakan internasional bahwa dia menangis sepanjang waktu karena ketakutan, dan tentara Israel berlindung di dalam kendaraan mereka, sementara mereka memintanya untuk tetap di depan kendaraan dan bahkan tidak mengizinkannya menurunkan kepala untuk menghindari peluru.

“Salah satu tentara Zionis mengancam saya melalui jendela kecil di kendaraan militer, “Kamu tetap di tempat dan tidak boleh bergerak, kamu adalah teroris, bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada saudaramu Mahmoud!”.

Perlu dicatat bahwa sejak tahun 2000, organisasi hak asasi manusia telah mendokumentasikan setidaknya 26 kasus anak-anak Palestina yang digunakan sebagai tameng oleh pasukan Israel.

 

Sumber : https://gazamedia.net/pasukan-zionist-jadikan-gadis-palestina-sebagai-tameng-saat-konfrontasi-dengan-pejuang-kamp-jenin/

Israel Akan Runtuhkan Kubah As-Sakhrah, Mentri Wakaf Al-Quds: Ini Ancaman Besar Umat Islam

Israel Akan Runtuhkan Kubah As-Sakhrah, Mentri Wakaf Al-Quds: Ini Ancaman Besar Umat Islam

News INH, Al-Quds –Wakil Direktur Jenderal Departemen Wakaf Islam Al-Quds, Syaikh Najeh Bakirat memyampaikan peringatan bahaya pihaknya mengendus adanya rencana ekstremis Yahudi menghancurkan Kubah As-Sakhrah di Komplek Masjid Al-Aqsa, Kota Tua Al-Quds, Palestina.

Dalam pernyataanya, seperti dikutip dari gazamedia.net, Rabu (18/5/2022) Syeikh Najeh mengatakan dalam wawancara dengan sejumlah media lokal Al-Quds mengungkapkan bahwa rencana bahaya ini tak lain dan tak bukan adalah misi negara Yahudi yang mereka yakini dan klaim Al-Quds atau Yerusalem adalah kota bagi bangsa Yahudi. Serta bentuk superioritas mereka dengan megenoside atau menghapus kehadiran ras Arab dan Islam Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan kota suci.

Syeikh Najeh menyerukan ini bukanlah hal baru, misi penjajahan mereka sejak awal adalah merobohkan masjid Al-Aqsha, lebih dari satu buku telah diterbitkan oleh penulis dan peneliti radikal Israel yang mendesak pembongkaran Kubah Sakhrah, termasuk sebuah buku berjudul “Daydreams ” di mana penulisnya menyarankan untuk memindahkan Kubah Sakhrah ke tempat lain.

Dia menambahkan, beberapa ekstremis menyarankan para insinyur untuk memindahkan Kubah Batu tersebut ke wilayah komplek lainnya yang dihancurkan gunakan granit. Proyek mereka sudah dimulai sejak tahun 1981 dengan menggali terowongan dan menyedot air dari sumur Sabil Qaitbay hingga tangga Al-Baikah yang mencapai pintu Barat Kubah Sakhrah untuk diruntuhkan. Serta upaya mereka menemukan Kuil Solomon.

Ancaman Besar

Najeh mengingatkan kelompok ekstremis ini ingin mengakhiri simbol syiar Islam yaitu Kubah As-Sakhrah Masjid Al-Aqsha karena eksistensi kehadiran Islam dan Arab yang begitu kuat dan keirian mereka melihat keberedaan kubah mempengaruhi kota Al-Quds.

“Kelompok ekstremis ini mencuri kesempatan dalam kesempitan, merasa bahwa sekarang adalah waktu yang tepat melancarkan penghancuran, mengingat keasyikan dunia dengan perang Rusia-Ukraina dan manfaatkan kelemahan sejumlah negara Arab & Islam lainnya yang acuh” katanya.

Di sisi lain, proses penggalian bawah tanah dan tindakan provokatif para ektremis maupun pemukim ilegal Yahudi di bawah pengawasan pasukan Zionis berhasil dihalau oleh warga Al-Quds maupun murabith dan murabithat yang rela mengorbankan dirinya untuk marwah umat Islam, yaitu masjid Al-Aqsha.

 

Sumber : https://gazamedia.net/kementrian-wakaf-al-quds-bahaya-zionis-berencana-runtuhkan-kubah-as-sakhrah-di-masjid-al-aqsha/

 

Gereja Katolik Palestina Kutuk Arogansi Polisi Israel

Gereja Katolik Palestina Kutuk Arogansi Polisi Israel

News INH, Yerusalem – Pendeta Katolik terkemuka di Yerusalem, Palestina mengutuk tindakan pemukulan yang dilakukan pihak kepolisian Israel terhadap pelayat yang membawa peti mati jurnalis veteran Aljazeera Shireen Abu Akleh.

Para pendeta Katolik ini menyebut pihak berwenang Israel melanggar hak asasi manusia dan tidak menghormati Gereja Katolik.

Patriarch Latin, Pierbattista Pizzaballa pada Senin (16/5/2022) mengatakan, insiden yang menjadi viral di seluruh dunia itu merupakan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap kerumunan ribuan orang, yang mengibarkan bendera Palestina. Mereka berjalan dari rumah sakit ke gereja Katolik terdekat di Kota Tua Yerusalem.

Pizzaballa menilai, tindakan polisi Israel ini merupakan pelanggaran berat terhadap norma dan peraturan internasional. Termasuk pelanggaran hak asasi manusia untuk kebebasan beragama.

“Invasi polisi Israel dan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, dengan menyerang pelayat, memukul mereka dengan tongkat, menggunakan granat asap, menembakkan peluru karet adalah pelanggaran berat terhadap norma dan peraturan internasional,” kata Pizzaballa, dilansir Aljazeera, Selasa (17/5/2022).

Rumah Sakit St Joseph merilis rekaman kamera keamanan yang menunjukkan pasukan Israel menyerbu gedung tempat jenazah Abu Akleh disemayamkan. Serangan ini mengakibatkan 13 orang terluka. Reporter Aljazeera, Imran Khan mengatakan pihak rumah sakit, bersama dengan otoritas gereja akan mengambil tindakan hukum terhadap otoritas Israel.

“Kemarahan di sini sangat jelas. Kami mendengar dari direktur jenderal (rumah sakit) mengatakan bahwa dalam 31 tahun, dia tidak pernah melihat yang seperti itu. Otoritas rumah sakit mengatakan sama sekali tidak ada alasan bagi (pasukan Israel) untuk masuk ke dalam,” ujar Khan.

Khan menambahkan, tiga kata untuk menggambarkan tindakan pasukan Israel tersebut adalah penggunaan kekerasan yang memalukan, tidak hormat, dan tidak proporsional. Polisi Israel meluncurkan penyelidikan atas perilaku petugas yang menyerang pelayat. Tetapi saudara laki-laki Shireen Abu Akleh, Anton Abu Akleh mengatakan, tidak ada harapan untuk menunggu penyelidikan independen.

“Polisi Israel awalnya mengatakan bahwa mereka bertindak atas instruksi keluarga, sesuatu yang Tony (Anton) katakan tidak pernah terjadi. Narasi polisi Israel telah benar-benar terkoyak” ujar Khan.

Serangan polisi Israel terhadap pelayat yang menghadiri pemakaman Abu Akleh pada Jumat (13/5/2022) mengundang kecaman di seluruh dunia. Serangan ini menambah keterkejutan dan kemarahan terhadap pembunuhan Abu Akleh.

Abu Akleh (51 tahun) ditembak oleh militer Israel di bagian kepala ketika sedang meliput serangan di kamp pengungsi Jenin, di wilayah pendudukan Tepi Barat. Abu Akleh disebut sebagai jurnalis yang menyuarakan kesulitan hidup warga Palestina di bawah kekuasaan Israel. Saat ditembak Abu Akleh menggunakan rompi pelindung dengan tulisan “Press”.

Militer awalnya menuduh orang-orang bersenjata Palestina bertanggung jawab atas kematian Abu Akleh. Namun pernyataan militer Israel berubah. Mereka mengatakan, tidak diketahui siapa yang menembakkan peluru mematikan itu.

Namun menurut harian Israel Haaretz, pihak berwenang Israel menginterogasi tentara yang diyakini telah menembakkan peluru itu. Militer Israel mengatakan bahwa, seorang tentara itu sedang duduk di dalam kendaraan yang berjarak 190 meter dan tidak melihat Abu Akleh.

 

Sumber : republika

Demo Peringatan Nakba di Tebi Barat Ricuh, Puluhan Pemuda Palestina Terluka

Demo Peringatan Nakba di Tebi Barat Ricuh, Puluhan Pemuda Palestina Terluka

INH News, Tepi Barat – Pasukan Israel menyerang demonstran yang memperingati 74 tahun Nakba Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem. Aksi brutal tentara Israel melukai sejumlah pengunjuk rasa, menurut laporan Arab48 pada Minggu (15/5/2022) kemarin.

Menurut situs berita itu, pasukan pendudukan Israel menggerebek Universitas Al-Quds di Abu Dis Yerusalem Timur, menembakkan tabung gas yang membuat para mahasiswa menderita kesulitan bernapas dan mencari pengobatan.

Pasukan Israel juga menyerbu Universitas Teknik Palestina-Kadoorie di Tulkarm dan menembakkan gas air mata. Akibatnya, puluhan mahasiswa terluka.

Pasukan Israel juga menyerbu Al-Bireh, menembakkan peluru tajam ke arah warga Palestina yang memprotes kehadiran mereka.

Sekitar 17 warga Palestina terluka. Demonstrasi di kamp pengungsi Al-Aroub Hebron juga mendapat serangan dari pasukan Israel. Menurut kantor berita Wafa, seorang pemukim Israel dari permukiman ilegal Yitzhar, selatan Nablus, juga menculik seorang anak Palestina di luar sekolahnya di desa Urif di provinsi Nablus, Tepi Barat, menurut sumber-sumber lokal kemarin.

 

Sumber: Berbagai Sumber

 

Presiden Palestina: Israel Dibalik Penembakan Jurnalis Al-Jazeerah

Presiden Palestina: Israel Dibalik Penembakan Jurnalis Al-Jazeerah

INH News, Ramallah – Buntuk penembakan seorang jurnalis Al-Jazeerah yang dilakukan oleh seorang penembak jitu Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pihak berwenang Israel “bertanggung jawab penuh” atas pembunuhan reporter veteran Al Jazeera selama bentrokan di Tepi Barat yang diduduki.  Ia pun menyerukan penyelidikan internasional atas peristiwa tersebut.

Shireen Abu Akleh menderita luka tembak di kepala saat melakukan tugas peliputan di Jenin pada hari Rabu kemarin. Stasiun televisi Al Jazeera dan Qatar, tempat jaringan berita itu bermarkas, menuduh pasukan Israel melakukan pembunuhan tersebut. Israel, yang telah menyuarakan penyesalan atas kematian Abu Akleh, mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan itu dan tembakan fatal itu mungkin dilakukan oleh seorang pria bersenjata Palestina. Negara Zionis ini telah mengusulkan penyelidikan bersama dengan Palestina, meminta mereka untuk memberikan peluru untuk pemeriksaan.

“Kami menolak penyelidikan bersama dengan otoritas pendudukan Israel karena mereka melakukan kejahatan dan karena kami tidak mempercayai mereka,” kata Abbas dalam upacara peringatan resmi untuk Abu Akleh, yang berkebangsaan Palestina-Amerika seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (12/5/2022).

Dia menambahkan bahwa Otoritas Palestina akan segera pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk melacak para penjahat.

Al Jazeera mengatakan Abu Akleh (51) mengenakan rompi biru bertanda jelas “PERS” saat melaporkan bentrokan di Jenin. Dia meliput operasi penangkapan terbaru yang diluncurkan oleh militer Israel di tengah serangan mematikan Arab di Israel. Wartawan Palestina lainnya di tempat kejadian, Ali Samoodi, juga terluka.

Jenazah Shireen Abu Akleh dibawa dalam iring-iringan mobil dari sebuah rumah sakit di kota pusat Palestina Ramallah menuju kompleks kepresidenan Mahmoud Abbas. Ratusan pelayat berbaris di kedua sisi jalan, beberapa dari mereka melemparkan bunga. Kematian itu mengundang kecaman internasional dan Arab, termasuk dari Gedung Putih, yang menuntut “penyelidikan komprehensif.”

 

Sumber : Al Arabiya

 

Peringati Nakba, Dubes Palestin Ajak Dunia Internasional Adili Israel untuk Bertanggung Jawab

Peringati Nakba, Dubes Palestin Ajak Dunia Internasional Adili Israel untuk Bertanggung Jawab

INH News, Jakarta – Mewakili bangsa Palestina, Duta Besar Palestina di Indonesia, Zuhair Al-Shun memohon kepada pemerintah Indonesia dan para pendukung Palestina merdeka di negara ini untuk ikut terjun secara aktif dalam mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional untuk menunjuk Israel bertanggung jawab atas pelanggaran yang terus berlanjut terhadap warga Palestina.

“Warga internasional harus mengambil langkah serius menghentikan pelanggaran kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan Israel,” kata Zuhair dalam peringatan Nakba di kantor Kedubes Palestina di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2022).

Menurutnya, setiap tahun tepatnya pada tanggal 15 Mei, warga Palestina memperingati peristiwa Nakba yakni bencana kemanusian yang masih berlanjut sejak 1945. Nakba merupakan akar peristiwa yang kita saksikan hingga hari ini di Palestina.

“Disebut akar, karena kita masih merasakannya hingga hari ini, Nakba berarti pengusiran dan pembersihan etnis warga kami, kota kami, kampung-kampung kami oleh kelompok ektremis pemukim Yahudi.” jelas Zuhair.

Akibat peristiwa itu, Zuhair menjelaskan Palestina kehilangan tempat tinggal dan tidak diperbolehkan kembali ke tanah mereka. Nakba bukan peristiwa di masa lalu, namun merupakan peristiwa yang masih terjadi hingga saat ini. Bagi Israel, mengambil 78 persen tanah Palestina secara paksa tidak cukup. Pencurian lahan, pengusiran dan penindasan tidak pernah berhenti satu hari pun.

“Proyek penjajahan pemukim Israel di Palestina selalu dimaksudkan untuk mengusir Palestina dari rumah dan tanah mereka. Dan selalu berusaha menggantinya dengan pemukim Zionis. Peristiwa penindasan yang terjadi akhir-akhir ini di Palestina bisa dilihat dari konteks ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, sambung Zuhair semua organisasi kemanusiaan mainstream sepakat bahwa pihaknya sedang mengalami apartheid di Palestina dan kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina adalah kejahatan perang. Penyerangan yang belum pernah terjadi terhadap Masjid Al Aqsa sebelumnya pada bulan Ramadhan.

Selain itu, saat warga Palestina orthodox merayakan hari Paskah, ada upaya yang disengaja oleh penjajah untuk menyulut kemarahan warga Palestina lebih jauh. Juga, berita yang mengejutkan seluruh warga Palestina baru-baru ini, saat Zionis melakukan pembunuhan dengan menembak jurnalis senior Shireen Abu Akleh yang tengah bertugas di Jenin, Tepi Barat.

“Sudah saatnya semua untuk mengakui, jika sebuah negara yang seluruh rakyatnya dibuat menjadi pengungsi dan dalam penjajahan asing, dikurung (blokade) sampai wilayahnya mengecil, dalam ancaman permanen dari kelompok pemukim bersenjata, seseorang tidak boleh berkata tidak memihak atau netral. (red)

 

Larang Kumandangkan Adzan, Kementrian Wakaf Palestina: Israel Nodai Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi

Larang Kumandangkan Adzan, Kementrian Wakaf Palestina: Israel Nodai Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi

News INH, Al-Quds – Kementrian bidang Wakaf Palestina, Syeikh Hatem Al-Bakri mencatat sepanjang bulan April 2022 pihak otoritas Israel telah menodai kesucian Masjid Al-Aqsha sebanyak 21 kali dan mencegah adzan di Masjid Ibrahimi sebanyak 52 kali. Tindakan mereka sengaja dilakukan sebagai bentuk provokatif dan melecehkan 2 tempat suci umat Islam tersebut.

“Selama perayaan “Paskah Ibrani”, pemerintah Israel mengerahkan semua upaya intimidasi terhadap jamaah muslim yang tengah beribadah, tindakan brutal dan penangkapan kerap dilakukan untuk memudahkan praktik ritual pemukim ilegal Yahudi yang menyerbu masuk masjid.”  kata Al-Bakri seperti dilansir dari gazamedia.net

Sejak Al-Quds dijajah pada 1967, secara aktif dan sistematis gerakan zionist kendalikan tempat ibadah bagi umat Islam dan Kristen, terutama Masjid Al-Aqsha dan Gereja Makam Suci (Al-Qiyamah) serta beberapa masjid lainnya, dengan dalih keamanan, kebijakan politik dan mengambil kesempatan dengan mengosongkannya dari warga Palestina diganti dengan pemukim ilegal Yahudi yang secara jelas melanggar wujud toleransi antar umat beragama.

Al-Bakri menekankan perlunya perhatian serius atas pelanggaran di Masjid Al-Aqsha yang dilakukan Israel. Tujuan mereka tampak jelas untuk bisa mengendalikan sepenuhnya kepemilikan kiblat suci pertama Umat Islam dunia di bawah kendali mereka.

Pihaknya menambahkan, dengan semangat pengorbanan di bulan Ramadhan penuh berkah, warga Al-Quds berhasil pukul mundur pasukan penjajah dan para pemukim ilegalnya dengan pergerakan yang semakin kuat belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kerusakan di Masjid Al-Aqsha cukup parah. Terutama Musolah Al-Qibli yang menjadi target serangan bertubi-tubi oleh pasukan Zionist dengan menembakkan tabung gas air mata, dan merusak jendela serta kabel speaker yang putus selama konfrontasi” jelasnya.

Selain itu, pasukan penjajah juga persekusi para wanita, lansia dan anak-anak Palestina yang tengah berjaga di sekitar Kubah Sakhrah dan Al-Udayy dengan memukul brutal dan menangkap mereka. Juga menembakkan peluru karet dari atap ruang sholat teror jamaah masjid yang terperangkap di dalamnya.

Pasukan Zionist Israel juga halangi pekerjaan petugas medis dan pers di halaman masjid dengan menembakkan gas beracun atau semprotan merica ke arah mereka.

Laporan kementrian juga menunjukkan, bulan lalu kelompok ekstremis Yahudi semakin gencar serukan tindakan provokatif di Masjid Al-Aqsa dengan lakukan ritual kurban di hari paskah.

Berkenaan dengan pelanggaran Masjid Ibrahimi selama sebulan terakhir pelarangan adzan terjadi sebanyak 52 kali, dan ratusan pemukim ilegal Yahudi menyerbu Masjid Ibrahimi menodainya dengan ritual Talmud sambut  perayaan Paskah umat nasrani. Pasukan zionis juga memperketat pos pemeriksaan di sekitar Masjid Ibrahimi dan menutupnya selama dua hari.

Laporan tersebut mendokumentasikan pelanggaran juga terjadi selama perayaan denominasi Kristen pada “Sabtu Terang” di Kota Tua Al-Quds, ibu kota abadi Negara Palestina yang pendudukannya berubah menjadi pejuang sejati.

Pasukan penjajah memberlakukan pembatasan jumlah orang yang memasuki Gereja Makam Suci di Al-Quds untuk berpartisipasi dalam perayaan hingga warga Nasrani-pun turut diserang dengan senjata mereka.

Sementara itu hal yang semakin mengkhawatirkan adalah lanjutan pembongkaran halaman Masjid Ibrahimi menggunakan buldoser diganti rumah peristirahatan Kotamadya Hebron pemukim ilegal Yahudi. Para pemukim ilegal juga memasang tirai di atas taman Masjid Ibrahimi di sebelah rumah peristirahatan untuk menutupi serangan warga Palestina yang terjadi di daerah tersebut.

 

Sumber : https://gazamedia.net/kementrian-wakaf-palestina-israel-nodai-masjid-al-aqsha-sebanyak-21-kali-larang-adzan-di-masjid-ibrahimi-52-kali/