NewsINH, Ramallah – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk keras terhadap aksi pembunuhan Israel terhadap rakyatnya di Kota Jenin. Menuruttnya aksi kebrutalan itu apa yang dia gambarkan sebagai pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di kamp Jenin.
“Aksi pembunuhan yang merenggut nyawa enam warga Palestina dan sejumlah luka-luka, selain penargetan rumah dan penghancuran harta benda, dan mengatakan bahwa Palestina akan melanjutkan perjuangan mereka sampai mereka mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan,” ucap Shtayyeh seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (7/3/2023).
Shtayyeh meminta pemerintah AS untuk campur tangan guna menghentikan pembantaian di kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina, di mana puluhan orang terbunuh dan menjadi korban kejahatan pasukan maupun pemukim ilegal Israel di tanah Palestina.
Dia juga meminta organisasi hak asasi manusia internasional untuk mengutuk kejahatan ini, meminta otoritas pendudukan bertanggung jawab penuh untuk itu dan untuk semua kejahatan yang dilakukan, dan tidak membiarkan pelaku lolos dari hukuman.
Shtayyeh menegaskan hak rakyat Palestina untuk melanjutkan perjuangan mereka untuk mengakhiri pendudukan, memperoleh kebebasan mereka, dan mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Sebelumnya, enam warga Palestina meninggal dunia dan 26 luka-luka dalam serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin. Korban tewas diidentifikasi sebagai Mohammad Wael Ghazawi, 26, Majd Mohammad Huseinieh, 26, Tareq Ziad Natour, 27, Ziad Amin Zareini, 29, Abdul Fattah Hussein Khrousheh, 49, dan Mutasem Nasser Sabbagh, 22.
Dengan enam orang yang terbunuh hari ini, jumlah total warga Palestina yang telah dibunuh atau menyebabkan kematian tentara Israel telah mencapai 73 orang, termasuk anak di bawah umur, pria lanjut usia dan seorang wanita.
