-
Laporan ekslusif dari Kairo, Mesir NewsINH, Kairo – Tim International Networking for Humanitarian (INH) sambangi kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo Mesir dalam rangka silaturahmi dan koordinasi perihal bantuan untuk warga Gaza di tengah perang memasuki hari ke-248, Senin (10/6/2024). Dubes RI di Kairo Luthfi Rauf menyambut hangat kedatangan tim INH dan mengatakan, “Silaturahmi dan koordinasi bantuan bencana kemanusiaan antar lembaga saat ini sangat penting dilakukan mengingat kondisi warga Gaza yang semakin terpuruk dibombardir tanpa henti oleh Israel”. “Ada dua kategori bencana, bencana kemanusiaan dan bencana alam. Apa yang terjadi di Gaza adalah bencana kemanusiaan. Tiga hal manajemen perlu kita pahami sebelum dan sesudah bencana yaitu Mitigasi (Pemahaman pengurangan resiko korban), Emergency (Tanggap Darurat) dan Rekonstruksi (Membangun kembali seperti semula). Sayangnya, saat ini kita masih di tahap Emergency, maka gencatan senjata perlu didorong agar tahap Rekonstruksi jangka panjang bisa kita maksimalkan,” lanjut Lutfi. Dia melanjutkan, “KBRI merekomendasikan agar ke depannya INH juga koordinasi dengan Bulan Sabit Merah Internasional dan Kementerian Kesehatan Mesir perihal akses distribusi bantuan ke Gaza, kondisi perbatasan Rafah sudah porak poranda oleh Israel dan kondisi di Al-‘Arisy yang dikontrol ketat oleh pihak keamanan, akses bantuan selain lembaga internasional seperti PBB, WHO, UNRWA, Bulan Sabit Merah dsb, sangat sulit untuk masuk ke Gaza.” Sementara itu, Pendiri INH Muhammad Husein mengucapkan terima kasih atas sambutan dan informasi yang disampaikan staf dan Dubes RI, melanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai sepak terjang INH yang menyampaikan amanah bantuan masyarakat Indonesia untuk Gaza sampai hari ini. “Suatu kehormatan bagi kami bisa bersilaturahmi pagi ini. Izinkan kami melaporkan, Alhamdulillah, lembaga INH sejauh ini sudah menyalurkan 40 miliar rupiah, besar harapan kami ke depannya bisa menjangkau lebih banyak bantuan untuk warga Gaza terutama dalam hal koordinasi bersama KBRI di Kairo,” ujarnya kepada Dubes RI. Husein melanjutkan, INH sejauh ini sudah bersinergi dengan banyak pihak NGo dan komunitas lainnya dan tidak menutup kemungkinan bersinergi dengan lebih banyak pihak lagi. “Sinergitas lembaga sudah kami terapkan, bersama BAZNAS dan NGO kemanusiaan lainnya, semangat kebersamaan ini merupakan upaya maksimal yang perlu kita jaga sesuai amanah konstitusi Indonesia untuk perjuangkan kemerdekaan Palestina,” tambah Husein. Turut hadir dalam agenda silaturahmi di KBRI Sekretaris 1 & 2 Bidang Protokol Konsuler John dan Agus, Sekretaris 1 Bidang Pensosbud Amin, Ketua Pelaksana INH di Gaza Syuhaib Abu Daqqa, Staff media INH Amin Baharuddin dan Ogi Fathur Rahman.
-
NewsINH, Tokyo – Alhamdulillah akhirnya setelah sempat absen akhirnya, Pemerintah Jepang kembali akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) demi memastikan perbaikan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Penyaluran dana kepada UNRWA tersebut menunjukkan pulihnya dukungan Jepang kepada badan PBB tersebut setelah sempat ditangguhkan akibat tuduhan Israel soal keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober. “Jepang telah memutuskan berkontribusi sebesar US$35 juta untuk UNRWA sebagai bagian dari usaha memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza,” demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang, Rabu (3/4/2024). Sebagaimana disampaikan Duta Besar Jepang untuk RI Masaki Yasushi di Jakarta, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pengadaan kebutuhan dasar, khususnya bagi wanita dan anak-anak di Jalur Gaza. Jepang juga berencana menyediakan layanan medis di Tepi Barat dan kawasan lain. Jepang akan terus berjuang melalui jalur diplomasi demi tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2728 yang disahkan 25 Maret 2024. Jepang merupakan salah satu anggota tidak tetap DK PBB yang menyetujui resolusi tersebut.Selain itu, Jepang akan terus memperjuangkan penyelesaian konflik Israel-Palestina berdasarkan solusi dua negara. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa menyatakan telah bertemu Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini untuk membahas pendanaan Jepang untuk UNRWA. Menurut rilis Kemlu Jepang pada Selasa, Kamikawa mengatakan telah mengusulkan sejumlah langkah yang perlu ditempuh UNRWA untuk mengembalikan kepercayaan kepada organisasi itu menyusul pemulihan pendanaan. Jepang menyarankan UNRWA untuk memperkuat langkah menjamin netralitas, memastikan transparansi dan pencatatan aliran dana organisasi, serta memperkuat pendidikan dan pelatihan staf UNRWA untuk memastikan netralitas mereka. “Rencana Aksi UNRWA kepada para donor mencakup semua langkah tersebut, dan kami juga menerima laporan perkembangannya secara rutin,” kata Kamikawa dalam konferensi pers di Parlemen Jepang. Selain itu, Kamikawa juga menyebut pihaknya telah sepakat dengan UNRWA untuk membina mekanisme manajemen proyek dan pengawasan bersama untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan, partisipasi wanita, dan pelatihan staf dalam perspektif wanita, perdamaian, dan keamanan. Sumber: Antara/Tempo
-
NewsINH, Gaza – Pusat Satelit PBB, INOSAT, mengeluarkan laporan baru-baru ini bahwa setidaknya 35% rumah di seluruh Jalur Gaza telah hancur sejak agresi Israel ke Jalur Gaza dimulai 7 Oktober 2023 hingga saat ini dimana agresi masih berlangsung. Persentase ini bisa terus meningkat seiring intensitas serangan terus meningkat, apalagi AS baru-baru ini menambah bantuan triliunan dollar senjata untuk membantu Israel menyerang Gaza. Setidaknya 1,9 juta warga harus mencari perlindungan, meski tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza. Mayoritas warga mengungsi ke Gaza bagian selatan, Khan Younis dan Rafah walau kondisi di bagian wilayah itu termasuk tidak layak huni akibat tidak adanya sanitasi yang layak. Terlebih, daerah ini juga kerap menjadi sasaran serangan udara Israel berulang kali walau mereka mengklaim rakyat sipil bisa mengungsi kesana dan aman. Faktanya, tidak ada tempat yang aman di area pesisir laut yang sudah diblokade lebih dari satu dekade tersebut. Di lokasi pengungsian pun, banyak rekaman video amatir menunjukan kondisi hidup warga yang seadanya, menambal tempat berlindung mereka dengan terpal, kain, plastik makanan, botol minuman, dan segara cara lainnya agar bisa memiliki atap untuk berlindung. Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) terus menyalurkan berbagai kebutuhan urgen untuk rakyat Gaza sejak agresi terjadi 6 bulan lalu. Kebutuhan seperti pakaian, penghangat, selimut, kasur, makanan hangat, sayur-sayuran, bahkan voucher belanja telah disalurkan kepada rakyat Gaza korban agresi dari masyarakat Indonesia melalui tim INH di Jalur Gaza yang beroperasi secara resmi. Pada bulan Ramadhan kali ini, INH juga membangun 200 tenda pengungsian untuk warga di Mawasi, Khan Younis, selatan Gaza. Tenda ini telah meringankan beban warga Gaza yang harus meninggalkan rumah mereka dalam kondisi hancur dan entah harus mengungsi kemana. “Setidaknya 200 keluarga bisa merasakan bukti cinta kasih masyarakat Indonesia yang terus tiada henti menyalurkan dukungan untuk mereka di kondisi darurat seperti saat ini,” ujar Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim, Senin (1/4/2024) Menurutnya, semoga kemudian akan ada banyak tenda lagi yang dibangun, dan bisa memberikan keringanan untuk lebih banyak keluarga di Jalur Gaza. Meski hal ini tidak sebanding dengan ujian yang mereka lalui, setidaknya bantuan ini bisa melindungi mereka dari kedinginan, hujan, dan kepanasan. “Kami akan terus mengupayakan agar bantuan secara maksimal dapat dirasakan saudara-saudara kita di Jalur Gaza, kami juga berterimakasih kepada para donatur yang tak pernah bosan menitipkan hartanya kepada lembaga kami, Insya Allah kami akan terus maksimalkan pengiriman bantuan itu,” jelasnya. Tenda pengungsi ini nantinya akan di tempati satu tenda untuk satu keluarga, tak hanya menempati tenda INH juga rencananya akan memenuhi kehidupan dasar bagi pengungsi seperti makan, air bersih siap minum dan kebutuhan pokok lainya. (***)
-
NewsINH, Gaza – Israel ancam serang kota Rafah selama Ramadan mendatang. Invasi ke Rafah akan melalui koordinasi dengan AS dan Mesir. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz. Dia mengisyaratkan, serangan ke Rafah hanya dapat disetop jika Hamas membebaskan warga Israel yang masih disandera. “Saya mengatakan ini dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan cara ini, warga Gaza bisa merayakan bulan suci Ramadhan,” kata Gantz dalam sebuah konferensi di Yerusalem, Ahad (18/2/2024) kemarin seperti dikutip laman Middle East Monitor. Gantz, yang merupakan mantan menteri pertahanan Israel menambahkan, invasi ke Rafah akan terjadi melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Mesir. Dia menyebut hal itu guna meminimalkan korban sipil. “Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu – jika pada bulan Ramadan para sandera kami tidak ada di rumah, pertempuran akan meluas ke wilayah Rafah,” ujar Gantz. Israel sebelumnya sudah meluncurkan serangkaian serangan udara ke Rafah dan menyebabkan puluhan orang terbunuh. Saat ini, Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, dihuni lebih dari 1,4 juta warga Gaza yang mengungsi dari pertempuran. Israel telah mengumumkan tentang rencananya melancarkan serangan darat ke Rafah. Tel Aviv mengklaim serangan tersebut diperlukan untuk menumpas batalion Hamas yang tersisa. Sejumlah negara dan lembaga internasional sudah menyuarakan peringatan tentang bakal adanya dampak buruk jika Israel melaksanakan rencananya menyerang Rafah. Pada 24 November hingga 1 Desember 2023, Israel dan Hamas sempat memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan. Kesepakatan itu tercapai berkat peran mediasi Qatar, Mesir, dan AS. Selama periode gencatan senjata, kedua belah pihak melakukan pertukaran pembebasan tahanan dan sandera. Hamas membebaskan 105 sandera. Mereka terdiri dari 81 warga Israel dan sisanya adalah warga asing. Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel membebaskan 240 tahanan Palestina. Pada 9 Desember 2023 lalu, Israel mengatakan, Hamas masih menahan 137 sandera di Gaza. Hamas sempat menyampaikan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan sejumlah sandera akibat agresi tanpa henti Israel ke Gaza. Hamas memperkirakan beberapa sandera telah terbunuh akibat serangan Israel. Sejauh ini hampir 29 ribu warga Gaza telah terbunuh sejak Israel meluncurkan agresinya pada 7 Oktober 2023. Sumber: Memo/Republika
-
NewsINH, Jakarta – Krisis kamanusiaan akibat bencana perang di jalur Gaza, Palestina mengundang perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia. Negara dengan populasi muslim terbesar didunia ini terus berdiri dan berjuang bersama rakyat Palestina dalam mendapatkan hak kemerdekaanya. Namun sayangnya, tak semuda apa yang dibayangkan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalaur Gaza, Palestina. Padahal, jutaan rakyat Palestina di Jalur Gaza kini tengah menanti bantuan kemanusiaan dari masyarakat dunia. Pasalnya, serangan yang dilancarkan militer Israel saat ini telah merusak dan memporak porandakan wilayah yang telah terblokade sejak tahun 2005 silam. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Lalu Muhamad Iqbal, mengungkapkan alur pengiriman bantuan yang akan didistribusikan ke Gaza. Proses pengiriman tersebut melalui banyak tahap dengan bantuan dari pihak-pihak lain yang sudah diverifikasi. Iqbal menyatakan, bantuan yang ditujukan untuk warga Gaza semuanya dikumpulkan di Mesir. Kemudian pengiriman ini akan diangkut oleh lembaga kemanusian Bulan Sabit Merah Mesir. Setelah memasuki perbatasan Rafah, bantuan pun dilanjutkan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk dibawa ke dalam wilayah kantung Palestina. “Kami hanya kirim ke Mesir, karena dekat dengan perbatasan Rafah. Baru diteruskan Bulan Sabit karena cuma mereka yang authorization, baru sampe Gaza diserahkan ke UNWRA,” ujar Iqbal memberikan penjelasan kepada awak media pada Rabu (1/11/2023) kemarin. Menurut Iqbal, lembaga-lembaga kemanusian tersebut memang yang memiliki mandat untuk mengangkut bantuan agar bisa melewati perbatasan Rafah dan didistribusikan ke warga Gaza. Mereka pun telah sepakat untuk bermitra dengan Indonesia. Bantuan pertama dari Indonesia diperkirakan akan dikirim ke Mesir pada akhir pekan ini. Pengiriman ini merupakan hasil dari sumbangan pemerintah dan warga Indonesia yang menyalurkannya kepada lembaga-lembaga yang sudah bekerja sama dengan Kemlu. Iqbal menyatakan, lembaga yang secara resmi bekerja sama dengan Kemlu untuk menyalurkan bantuan adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Humanitarian Forum Indonesia, dan Baznas. “Ini mitra kami menyalurkan bantuan dan kumpulkan dana tersebut,” ujar Iqbal. PMI telah mengumpulkan Rp2.9 miliar dan akan diberikan dalam bentuk hygiene kit, kantong mayat, genset. Direncanakan akan ada tabung oksigen yang dikirimkan dalam bantuan jika memang diperbolehkan oleh otoritas terkait. Sedangkan Humanitarian Forum Indonesia telah mengumpulkan Rp5 miliar dan akan disalurkan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama ini akan disalurkan dalam bentuk makan siap saji yang dapat bertahan hingga enam bulan, selimut, dan matras senilai Rp2.5 miliar. Baznas telah berhasil mengumpulkan Rp10 miliar dalam tiga hari penggalangan dana untuk bantuan ke Gaza. Penyaluran tahap pertama akan dirilis sebesar Rp1.7 miliar dalam bentuk makanan, obat-obatan, kebutuhan dapur, pakaian dingin, dan selimut. Sementara itu, sejumlah lembaga Non Goverment Organization (NGO) yang memiliki kepedulian terhadap penderitaan bangsa Palestina di Indonesia juga jumlahnya sangat besar. Bahkan, secara langsung mereka telah mendistribusikan ke wilayah kantong-kantong pengungsi Palestina khusunya di Gaza. Salah satunya adalah, Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) yang telah sejak awal terjadinya agresi Israel di jalur Gaza sudah menyalurkan bantuan kemanusiaan baik logistik berupa makanan, kupon belanja maupun bantuan kemanusiaan lainya. (***)