NewsINH, Jenewa – Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzaeini menyatakan krisis kemanusiaan baru yang terjadi dikawasan regional Timur Tengah membuat konflik Israel-Palestina tak diprioritaskan. Hal ini berdampak terhadap krisis pendanaan dan menyerukan dukungan politik dan keuangan.
Menurut Philippe Lazzarini, seperti dilansir dari Anadolu, Senin (29/8/2022) bahwa prioritas politik, pergeseran dinamika regional dan munculnya krisis kemanusiaan baru telah mengurangi prioritas konflik Israel-Palestina.
Dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB, Philippe Lazzarini menceritakan tentang kondisi suram di Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan regional.
”Lebih dari 80 persen pengungsi Palestina di Lebanon, Suriah dan Gaza hidup di bawah garis kemiskinan,” kata Lazzarini.
Di Suriah, setelah 11 tahun konflik, keluarga paling miskin kembali hidup di tengah puing-puing rumah mereka yang hancur karena mereka tidak mampu lagi membayar sewa.
Lazzarini juga mengatakan UNRWA menghadapi krisis pendanaan dan menyerukan dukungan politik dan keuangan.
“UNRWA menghadapi ancaman eksistensial. Apa yang dipertaruhkan?” tutur dia.
Pendidikan yang berkualitas dan berprinsip untuk lebih dari setengah juta anak perempuan dan laki-laki. Akses ke perawatan kesehatan untuk sekitar 2 juta pengungsi Palestina dan jaring pengaman sosial untuk sekitar 400.000 orang termiskin di antara orang miskin. Dukungan psiko-sosial untuk ratusan ribu anak.
Sumber: Anadolu