NewsINH, Tepi Barat – Kementrian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina berusia 18 tahun pada hari Sabtu di dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduk.
“Musaab Nafal meninggal karena luka parah yang diderita oleh peluru pendudukan (Israel) di dekat desa Sinjil,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (7/11/2022).
Kekerasan telah meningkat antara Israel dan Palestina dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan hampir setiap hari di Tepi Barat oleh pasukan Israel menyusul meningkatnya serangan anti-Israel.
Pada hari Kamis, pasukan Israel membunuh empat warga Palestina, termasuk seorang tersangka penyerang di Yerusalem timur yang dicaplok Israel dan Tepi Barat.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967. Sekitar 475.000 pemukim Yahudi saat ini tinggal di Tepi Barat dalam komunitas yang dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional, bersama sekitar 2,9 juta orang Palestina.
Dari data Kementrian Kesehatan Palestina, sejak awal tahun hingga saat ini jumlah kasus pembunuhan terhadap warga sipil Palestina jumlahnya telah mencapai 142 orang.
Sebelumnya, PBB memperkirakan bahwa 2022 adalah tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat. Prediksi ini diperkuat dengan terus meningkatnya kekerasan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina sejak 2005 silam.
Utusan Timur Tengah PBB Tor Wennesland menyerukan tindakan kilat untuk menenangkan situasi eksplosif dan dengan nyata menuju pembaruan perundingan Israel-Palestina.
“Keputusasaan, kemarahan, dan ketegangan yang meningkat sekali lagi meletus menjadi siklus kekerasan mematikan yang semakin sulit,” ujar Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB.