NewsINH, Hebron – Seorang pemuda Palestina ditemukan mati terkapar setelah ditembak oleh tentara pendudukan Israel di persimpangan Beit Einoun, di utara Hebron di selatan Tepi Barat yang diduduki.
Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Sabtu (3/9/2022). Kementerian Kesehatan mengatakan kasus pembunuhan itu terjadi Jumat (2/9/2022) kemarin siang waktu setempat. Menurut keterangan saksi mata mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke pemuda itu, yang masih belum diketahui sampai sekarang, dan melukainya dengan serius.
Pria itu dilaporkan dibiarkan terkapar bersimpah darah di atas tanah tanpa ditawari pertolongan pertama, dan petugas medis pun tidak diberi akses untuk melakukan pertolongan kepada korban penembakan.
“Pria itu dibiarkan berdarah di tanah selama beberapa menit sampai dia menyerah pada luka-lukanya,” kata seorang saksi mata yang tak mau disebutkan identitasnya.
Video penembakan terhadap seorang pemuda Palestina secara cepat menyebar dan viral diberbagai media sosial. dimana dalam video tersebut menunjukkan tentara Israel menembaki pria itu sambil berbaring di tanah tanpa daya.
Tak lama setelah insiden penembakan, bentrokan meletus antara pasukan Israel dan pengunjuk rasa Palestina di persimpangan, di mana tentara menembakkan tabung gas air mata ke pengunjuk rasa dan melarang mereka mengakses pemuda yang terluka.
Sementara itu ditempat terpisah 12 warga Palestina di Kafr Qaddum, Beit Dajan mengalami luka-luka setelah melakukan aksi protes mingguan terhadap pembangunan dan perluasan pemukiman Israel di desa Kafr Qaddum, di provinsi Qalqilia, Tepi Barat, dan di desa Beit Dajan, dekat Nablus.
Di Kafr Qaddum, tentara pendudukan Israel menyerang para pengunjuk rasa dengan peluru berlapis karet dan tabung gas air mata, melukai tujuh dari mereka dengan peluru berlapis karet dan menyebabkan banyak kasus mati lemas karena menghirup gas.
Di desa Beit Dajan, lima warga Palestina terluka oleh peluru berlapis karet Israel, sementara setidaknya 23 lainnya menderita mati lemas karena menghirup gas. Semua pengunjuk rasa yang terluka dirawat di lokasi bentrokan.
Selama bertahun-tahun, penduduk desa dari Kafr Qaddum dan desa-desa tetangga telah mengadakan protes mingguan setiap hari Jumat terhadap pembangunan pemukiman ilegal Israel.
Lebih dari 650.000 pemukim Israel tinggal di permukiman khusus Yahudi di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki yang melanggar hukum internasional.