NewsINH, Tepi Barat – Dua warga Palestina terluka parah setelah ditembak militer Israel di Tepi Barat utara, kata kementerian kesehatan Palestina, di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan.
“Seorang warga Palestina terkena peluru dibagian dada selama bentrokan dengan pasukan Israel di desa Qarawat Bani Hassan, barat daya Nablus, sementara yang lainya juga mengalami luka yang cukup parah,” kata sumber Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, kedua korban penembakan itu dibawa ke rumah sakit di kota terdekat Salfit untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan ke awah para tersangka karena melakukan pelemparan batu ke tentara yang sedang engamankan kerusuhan di dekat Qarawat Bani Hassan.
Pasukan menggunakan tembakan langsung untuk menghentikan bentrokan kata tentara, menambahkan bahwa “serangan telah diidentifikasi.”
Kekerasan terbaru menyusul serangan Israel di kota Jenin pada hari Jumat lalu juga menewaskan dua warga Palestina. Beberapa jam kemudian pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina yang dituduh melepaskan tembakan ke pemukiman Beit El di Tepi Barat yang diduduki dan melukai seorang penduduk.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas itu sebagai Qais Shajaeyah yang berusia 23 tahun.
Tentara Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa merekatelah menangkap dua warga yang dituduh sebagai tersanga yang terlibat dalam serangan penembakan itu, satu diantaranya bernama Muhammad Odeh yang baru berusia 19 tahun.
Odeh, yang diduga anggota kelompok militan Hamas, ditangkap bersama dengan dua tersangka lainya yang dituduh terlibat dalam penembakan itu.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, pada hari Jumat kemarin juga telah menyerukan perlawanan terhadap Israel dan menghimbau kepada warga Palestina untuk melanjutkan ketabahan dan kepahlawanan mereka dengan segala cara.
Kekerasan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dalam konflik Israel-Palestina, di tengah serangan hampir setiap hari di Tepi Barat dan peningkatan serangan terhadap pasukan Israel. Lebih dari 100 pejuang Palestina dan warga sipil telah tewas sejak awal tahun ini, korban terberat di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun, menurut PBB.
Perluasan operasi militer di Jenin dan di tempat lain di Tepi Barat menyusul serangan mematikan terhadap Israel awal tahun ini. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Sekitar 475.000 warga Israel sekarang tinggal di pemukiman di seluruh wilayah, yang dianggap ilegal oleh sebagian besar masyarakat internasional. Mereka tinggal bersama sekitar 2,8 juta orang Palestina, yang di berbagai wilayah Tepi Barat tunduk pada kekuasaan militer Israel atau hidup di bawah pemerintahan Palestina yang terbatas.