-
NewsINH, Sumedang – Sahabat Relawan International Networking for Humanitarian atau (Share-INH) Jabodetabek menyalurkan bantuan kemanusiaan di posko relawaan peduli gempa Sumedang, Jawa Barat. Bantuan logistik berupa alat kebersihan, alas tidur dan logistik seperti susu untuk anak-anak. “Alhamdulillah kami dari Share INH, Jabotabek telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang terdampak gempa di Sumedang, Jawa Barat,” kata Zelza Alifvia koordinator lapangan saat menyalurkan bantuan tersebut. Gadis mungil berkacamata ini menceritaka, lokasi penyaluran dibagi menjadi dua titik, lokasi pertama terletak di Dusun 3 Desa Kebon Kalapa Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Serta lokasi kedua di RW 003 desa Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. “Semua berjalan lancar, tim kami juga ikut terlibat secara aktif didapur umum membantu relawan di posko dalam menyediakan makanan siap saji untuk para penyintas gempa yang merusak puluhan rumah warga,” jelasnya. Sementara itu, Indra Penasehat Team Dapur Umum yang juga sebagai Ketua Posgab Jabar mengucapkan terimakasih kepada team Share INH yang telah ikut bersama-sama membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana gempa bumi. “Alhamdulilah atasnama anak anak posko mandiri mengucapkan terimakasih untuk tim INH atas kepedulian nya banyak banyak terimakasi ,sekarang anak anak sudah kembali ke sekretariat untuk geser ketempat yg lain” kata Indra. Hal senanda juga diungkapkan Ujang Wina Nugraha Kepala Desa Cimamempek. Menurutnya, kehadiran relawan Share INI memberikan semangat dan motivasi kepada warga yang tengah menderita akibat bencana alam yang melanda wilayahnya. “Kami ucapkan banyak terimakasih kepada relawan posko gabungan mandiri, termasuk INH atas batuan materi dan tenaga untuk membatu warga Cimamepen.” katanya Seperti diberitakan sebelumnya, serangkaian gempa bumi menyelimuti Sumedang, Jawa Barat, Minggu sore (31/12/2023) silam. Yang paling kuat terjadi sekitar pukul 20.34 malam WIB dengan kekuatan 4,8. Keretakan di beberapa bagian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang membuat pihak berwenang memindahkan 331 pasien rawat inap ke halaman gedung dan lima tenda yang didirikan di jalan raya. Sebuah rumah sakit lain di Sumedang, yaitu RS Pakuon berada dalam kondisi aman. Tetapi sebagai langkah berjaga-jaga, pihak rumah sakit memindahkan seluruh pasien keluar rumah sakit dan dirawat di halaman depan. Sedikitnya 53 rumah di Babakan Hurip rusak dan 200 warga dievakuasi ke lapangan di dekat lokasi. Tim gabungan BPBD sedang mendirikan tenda untuk menampung warga terdampak. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi jelang perayaan malam tahun baru tersebut. (***)
-
News, Gaza – Dunia inetrnasional secara serentak menolak keras rencana otoritas Israel memindahkan jutaan warga Palestina di Jalur Gaza ke wilayah Kongo, Afrika. Pasalnya, rencana tersebut dinilai tindakan konyol dan tidak masuk akal. Salah satunya protes keras datang dari pemerintah Belanda yang menolak gagasan tentang pemindahan warga Palestina di Jalur Gaza ke wilayah lain. Negeri Kincir Angin menegaskan bahwa mereka mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Belanda menyoroti pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang mendorong warga Gaza bermigrasi secara sukarela keluar dari wilayah tersebut. Belanda berpendapat, komentar kedua menteri Israel itu tidak bertanggung jawab. “Belanda menolak seruan apa pun agar warga Palestina diusir dari Gaza atau pengurangan wilayah Palestina. Hal ini tidak sesuai dengan solusi dua negara di masa depan, yaitu negara Palestina yang bisa hidup berdampingan dengan Israel yang aman,” kata Kemenlu Belanda dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Anadolu Agency. Sebelumnya, Jerman dan Amerika Serikat (AS) pun telah mengkritik keras Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich karena menganjurkan pengusiran warga Gaza. “Posisi kami jelas, tidak boleh ada pengusiran atau pengurangan wilayah Jalur Gaza,” kata seorang juru bicara Kemenlu Jerman terkait usulan Ben-Gvir dan Smotrich tentang pengusiran warga Gaza, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, Rabu lalu. Jubir Kemenlu Jerman itu menambahkan, negaranya menolak dalam istilah paling kuat, pernyataan yang dibuat Ben-Gvir dan Smotrich tentang pengusiran warga Gaza ke negara lain. Dia menegaskan, Jerman meyakini solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Sebelumnya Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller juga sudah mengkritik keras Ben-Gvir dan Smotrich karena menganjurkan pengusiran warga Gaza. “AS menolak pernyataan Menteri Israel Smotrich dan Ben-Gvir yang menghasut serta tidak bertanggung jawab. Seharusnya tidak ada pengungsian massal warga Palestina dari Gaza,” kata Miller lewat akun X resminya, Rabu lalu. Dia menegaskan, AS akan tetap memandang Gaza sebagai bagian dari wilayah Palestina. Namun Washington memang menolak Hamas kembali memerintah di wilayah tersebut. “Kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya serta tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel,” ucap Miller. “Itu adalah masa depan yang kami cari, demi kepentingan Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya, dan dunia,” tambah Miller. Setelah pernyataan Miller dirilis, Ben-Gvir membuat komentar yang intinya menegaskan bahwa dia tetap mempertahankan gagasannya soal pengusiran warga Gaza. “AS adalah teman terbaik kami, tapi pertama-tama kami akan melakukan yang terbaik untuk negara Israel. Migrasi ratusan ribu orang dari Gaza akan memungkinkan penduduk (Israel) untuk kembali ke rumah dan hidup dalam keamanan, serta akan melindungi tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel),” kata Ben-Gvir lewat akun Twitter, Rabu lalu. Sementara itu, Arab Saudi juga dengan tegas mengutuk Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich karena menganjurkan pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza. Saudi menyebut ide pengusiran warga Gaza adalah bentuk ekstremisme. “Kerajaan (Saudi) menyatakan kecaman dan penolakan tegas terhadap pernyataan ekstremis oleh dua menteri di pemerintahan pendudukan Israel, yang menyerukan pemindahan penduduk Gaza, mengokupansi kembali Jalur Gaza, dan membangun permukiman (ilegal),” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi, Kamis (4/1/2024), dikutip laman Al Arabiya. “Kerajaan (Saudi) menekankan pentingnya upaya bersama komunitas internasional untuk mengaktifkan mekanisme pertanggungjawaban internasional terhadap kegigihan pemerintah pendudukan Israel yang melanggar aturan legitimasi internasional dan hukum humaniter internasional melalui pernyataan dan tindakannya,” kata Kemenlu Saudi. Sebelumnya Smotrich telah menyerukan agar ada negara-negara yang bersedia menampung warga Gaza. Bulan lalu, Pemerintah Israel membantah tuduhan yang menyebutnya berusaha mengusir paksa penduduk Palestina keluar dari Jalur Gaza. Mereka menyatakan hanya berupaya menumpas kelompok Hamas sebagai respons atas serangan dan operasi infiltrasinya tanggal 7 Oktober 2023. “Ini tentu saja merupakan tuduhan yang keterlaluan dan salah,” ujar juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, ketika ditanya tentang upaya mengusir penduduk Palestina keluar dari Jalur Gaza, 10 Desember 2023 lalu, dikutip laman Al Arabiya. “Israel berjuang untuk mempertahankan diri dari monster-monster yang melakukan pembantaian 7 Oktober, dan tujuan dari kampanye kami adalah untuk membawa monster-monster itu ke pengadilan dan memastikan mereka tidak lagi menyakiti rakyat kami,” tambah Levy. Sumber: Berbagai Media
-
NewsINH, Gaza – Militer zionis Israel semakin bringas dalam melakukan serangan di wilayah Gaza, Palestina. Baru-baru ini pasukan pertahanan israel atau IDF membombardir sekolah al-Fakhura di Jabalia serta Sekolah Tal al-Zaatar di Beit Lahia yang menampung ribuan pengungsi. Menurut AFP, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ‘setidaknya 50’ orang tewas setelah tentara Israel mengebom sekolah al-Fakhura pada dini hari. Sedangkan jurnalis di lapangan memerkirakan jumlah yang syahid di kedua sekolah di Gaza Utara itu bisa mencapai 200 jiwa. Sekolah al-Fakhura yang terafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi (UNRWA), itu dibombardir sejak Sabtu dini hari. Kabar soal pengeboman itu, dan aksi penyelamatannya sempat terhambat karena pembatasan jaringan komunikasi dan internet oleh Israel di Gaza. Aljazirah Arab mengutip sumber medis dan lokal Palestina melaporkan bahwa tentara Israel mengebom Sekolah al-Fakhura, menewaskan dan melukai puluhan orang di sekolah tersebut. Sumber tersebut mengindikasikan bahwa jenazah para syuhada tersebar di koridor sekolah, dan terdapat kesulitan dalam mengangkut sejumlah besar syuhada. Sedangkan Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan ratusan orang yang syahid dan terluka tewas dalam dua pembantaian pendudukan di Sekolah al-Fakhura dan Tal Al-Zaatar. Seorang jurnalis foto untuk Aljazirah mendokumentasikan adegan-adegan dari dalam Sekolah al-Fakhura. Adegan video tersebut menunjukkan keadaan sekolah yang hancur dan rusak parah pascapemboman Israel. Aljazirah juga memperoleh laporan dari Rumah Sakit Kamal Adwan terkait kedatangan para pengungsi yang terluka akibat pembantaian yang dilakukan tentara penjajah di Sekolah al-Fakhura. Gambar-gambar menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, yang berkerumun di dalam bagian Kompleks Medis Kamal Adwan. Para pengungsi mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran pemboman Israel di dalam sekolah. Ambulans serta kru penyelamat tidak dapat menjangkau mereka karena gangguan komunikasi di Gaza. Sedangkan Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan ratusan orang yang syahid dan terluka tewas dalam dua pembantaian pendudukan di Sekolah al-Fakhura dan Tal Al-Zaatar. Seorang jurnalis foto untuk Aljazirah mendokumentasikan adegan-adegan dari dalam Sekolah al-Fakhura. Adegan video tersebut menunjukkan keadaan sekolah yang hancur dan rusak parah pascapemboman Israel. Aljazirah juga memperoleh laporan dari Rumah Sakit Kamal Adwan terkait kedatangan para pengungsi yang terluka akibat pembantaian yang dilakukan tentara penjajah di Sekolah al-Fakhura. Gambar-gambar menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, yang berkerumun di dalam bagian Kompleks Medis Kamal Adwan. Para pengungsi mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran pemboman Israel di dalam sekolah. Ambulans serta kru penyelamat tidak dapat menjangkau mereka karena gangguan komunikasi di Gaza. Pembantaian Israel di Gaza belum berhenti sejak dimulainya agresi pada tanggal 7 Oktober. Sekolah, rumah sakit, lembaga pendidikan, masjid, serta properti publik dan swasta secara konsisten menjadi sasaran pemboman Israel. Juru bicara UNRWA Tamara el-Rifai mengatakan kepada Aljazirah bahwa badan pengungsi Palestina tidak lagi mampu memberikan perlindungan bagi orang-orang yang datang ke tempat penampungan dan sekolah di tengah pemboman Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut. Berbicara dari Amman, Yordania, el-Rifai mengatakan sejauh ini 70 gedung UNRWA telah terkena dampaknya. “Kami sendiri tidak lagi dilindungi,” kata el-Rifai. Ia mengatakan bahwa hingga saat ini 66 orang meninggal akibat serangan di tempat penampungan UNRWA, masih belum termasuk serangan terhadap al-Fakhura. “Tidak ada tempat di Gaza yang aman.” Juru bicara UNRWA mengatakan meskipun terjadi serangan terhadap gedung-gedungnya, mereka tidak berniat meninggalkan Gaza. “Kami tidak akan kemana-mana dan tetap bersama rakyat Gaza.” Hingga saat ini, 103 pegawai UNRWA di Gaza telah tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Serangan berlanjut Selain di sekolah tersebut, puluhan warga sipil tak berdosa dibantai dan banyak lainnya terluka hari ini dalam serangkaian serangan udara Israel di berbagai lokasi di Jalur Gaza.Koresponden WAFA di lapangan mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Nusseirat di Jalur Gaza tengah, yang sejauh ini mengakibatkan kematian empat warga sipil dan menyebabkan puluhan lainnya terluka. Di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, sumber medis melaporkan bahwa 60 korban dirawat di rumah sakit akibat pemboman yang sedang berlangsung dari berbagai lokasi di Jalur Gaza utara. Selain korban jiwa, serangan udara Israel menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal di sekitar Lapangan Beit Lahia di Gaza Utara. Tim tanggap darurat, termasuk personel medis dan pertahanan sipil, menghadapi tantangan ekstrem dalam mencapai daerah sasaran, sehingga menghambat pengambilan jenazah para korban dan evakuasi korban luka. Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa 26 dari 35 rumah sakit di Gaza saat ini tidak beroperasi. Situasi di lapangan masih memprihatinkan, dengan penduduk sipil yang menanggung beban terbesar akibat genosida Israel di wilayah yang terkepung. Agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober telah menewaskan 11.675 orang dan melukai sekitar 32 ribu lainnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina, kemarin. Kementerian tersebut menjelaskan bahwa mereka menghadapi tantangan besar dalam mengakses pembaruan data sebagai akibat dari terputusnya layanan komunikasi di Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung. Dikatakan bahwa jumlah orang yang terbunuh di Jalur Gaza sejak dimulainya agresi hingga 16 November mencapai 11.470 orang termasuk 4.707 anak-anak, 3.155 perempuan, dan 686 orang lanjut usia. Jumlah korban luka mencapai lebih dari 29 ribu. Dilaporkan juga bahwa lebih dari 3.600 warga sipil masih hilang atau tertimbun reruntuhan, termasuk 1.750 anak-anak. (***) Sumber: Republika
-
NewsINH, Gaza – Pertempuran sengit pejuang kemerdekaan Palestina dan militer Israel di Jalur Gaza belum menunjukan tanda-tanda akan berhenti. Bahkan, kedua belah pihak kian melancarkan serangan udara. Perang roket di atas langit Gaza dan kota-kota di Israel terus berlanjut. Israel mengintensifkan serangannya di Jalur Gaza untuk hari ketiga pada hari Senin (9/10/2023). Serangan udara yang menewaskan ratusan orang ini diklaim sebagai pembalasan atas serangan besar-besaran yang diluncurkan Hamas. Sumber Al Arabiya dan Al Hadath melaporkan bahwa pesawat militer mengebom dua masjid di Gaza pada Senin dini hari. Lebih dari 450 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dan 2.400 lainnya terluka dalam serangan Israel. Angka ini merupakan data dari Bulan Sabit Merah Palestina. Sumber dari Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza setelah serangan Israel harus segera dibuka. Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengeklaim serangan udara dan tembakan artileri menghantam lebih dari 500 sasaran milik kelompok militan Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza semalam. “Semalam jet tempur, helikopter, pesawat terbang, dan artileri IDF (tentara Israel) menyerang lebih dari 500 sasaran teroris Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza,” kata militer dalam sebuah pernyataan. Menurut laporan Al Arabiya, Israel melancarkan serangan terus-menerus terhadap Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, sementara peluru artileri menargetkan Kamp Bureij, dan lingkungan Zeitoun dan Shuja’iyya. Sedikitnya 18 orang tewas dalam pengeboman Israel terhadap rumah-rumah di kota Rafah, Gaza, menurut laporan media Palestina pada hari Senin. Pasukan Israel juga terus menyerbu beberapa lingkungan di Tepi Barat. PBB mengatakan jumlah pengungsi Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 123.000 orang akibat pertempuran antara militer Israel dan Hamas sejak serangan pada hari Sabtu. Sumber: Sindonews/Al-Arabiya
-
NewsINH, Gaza – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menanggapi ancaman Israel setelah serangan pemboman di Yerusalem. Otoritas pendudukan Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas serangan tersebut. Surat kabar Al-Akhbar, Lebanon, melaporkan pesan Hamas, yang diteruskan ke pendudukan Israel melalui mediator Mesir, memperingatkan, “Kembali ke kebijakan pembunuhan akan memicu api gelombang besar baru operasi kesyahidan, selain ledakan Jalur Gaza di wajah pendudukan.” Tanggapan Hamas mengacu pada pesan mediator Mesir kepada Hamas bahwa Israel, “Akan melanjutkan pembunuhan yang ditargetkan jika hubungan antara pemboman dan Hamas terungkap.” Sementara itu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menulis, “Saat ini, tidak ada informasi tentang kaitan Hamas dengan pengeboman di Yerusalem, tetapi Shin Bet telah menggagalkan rencana pengeboman di masa lalu yang sebagian besar dijalankan langsung dari Gaza atau tidak langsung dari Turki.” Pada saat yang sama, Shin Bet memperingatkan Israel tidak akan pernah mengizinkan eksploitasi tindakan faksi-faksi Palestina untuk meredakan blokade yang diberlakukan di Gaza. Surat kabar Lebanon melaporkan perlawanan Palestina telah memperkuat pasukan dan organisasinya untuk siap menghadapi kemungkinan agresi Israel apapun. Kembali berkuasanya Benjamin Netanyahu di Israel telah membunyikan alarm bagi faksi-faksi pejuang Palestina. Sumber: Sindonews