NewsINH, Ramallah – Penyiksaan terhadap salah seorang tahanan Palestina hingga mengakibatkan hilang ingatan yang dilakukan oleh petugas Layanan Penjara Israel (IPS) mendapat kecaman dari Pemerintah Palestina.
Melalui Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, seperti dikutip dari kantor berita resmi Palestina, Wafa. Kemenlu mengutuk perlakuan tidak manusiawi dan pelecehan oleh otoritas pendudukan Israel terhadap tahanan Palestina Mohammad Obeid, dari desa dari Anza, selatan kota Jenin di Tepi Barat utara.
Menurutnya, akibat penyiksaan tersebut, Mohammad Obeid mengalami gangguan fisik hingga kehilangan ingatan dan menganggapnya sebagai kejahatan yang naik ke tingkat kejahatan terhadap kemanusiaan.
IPS membebaskan Obeid kemarin setelah 18 bulan penahanan dan meninggalkannya di pinggir jalan dekat pos pemeriksaan di selatan Tepi Barat tanpa memberitahu keluarganya tentang pembebasannya dan meskipun mengetahui masalah kesehatannya dan menderita amnesia.
Keluarganya mengatakan setelah bertemu kembali dengan putranya bahwa dia tidak mengenali mereka, bersikeras bahwa dia tidak menderita masalah kesehatan sebelum penangkapannya dan bahwa dia mengembangkan masalah ini karena penyiksaan dan perlakuan buruk selama penahanan.
Kementerian Luar Negeri menuduh pihak berwenang Israel tidak hanya menganiaya dan menyalahgunakan Obeid selama dalam tahanan sampai dia kehilangan ingatannya, tetapi bahkan melemparkannya ke pos pemeriksaan militer di dekat Hebron, sangat jauh dari kota kelahirannya, setelah dia dibebaskan meskipun mengetahui situasi kesehatannya yang kritis. dan tanpa berkoordinasi dengan keluarganya untuk menjemputnya.
“Perilaku kriminal, tidak manusiawi, dan rasis ini mencerminkan apa yang harus dilalui oleh para tahanan heroik di penjara pendudukan, termasuk eksekusi di lapangan, pembunuhan, dan perusakan kesehatan mereka, dan juga merangkum esensi dari kebijakan pendudukan terhadap seluruh rakyat Palestina kami,” kata Kemenlu.
Kementerian meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh dan langsung atas kejahatan terhadap Obeid ini dan menuntut dari organisasi dan dewan PBB terkait, khususnya Komite Internasional Palang Merah dan Dewan Hak Asasi Manusia untuk bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh penguasa pendudukan.
“Kejahatan ini harus dibawa ke pengadilan internasional dan nasional khusus untuk meminta pertanggungjawaban kejahatan perang Israel atas tindakan mereka,” tutupnya.
Sumber: Wafa