NewsINH, Gaza – Bombardir Israel terhadap Jalur Gaza sejak Sabtu pagi mengakibatkan syahidnya sekitar 100 orang. Sementara pengepungan Israel di utara Gaza yang memasuki bulan ketiga juga menambah parah krisis kemanusiaan di wilayah itu.
Kantor berita WAFA melansir, pasukan penjajahan Israel melakukan pembantaian pada Sabtu malam di Gaza utara dengan menargetkan sebuah bangunan perumahan di daerah Tel al-Zaatar, yang menampung keluarga-keluarga pengungsi. Serangan udara tersebut mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 40 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dan banyak lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan.
Sumber lokal mengatakan kepada WAFA bahwa jet tempur Israel menyerang gedung milik keluarga al-Araj dan digunakan untuk menampung keluarga pengungsi. Serangan tersebut meninggalkan banyak orang di bawah puing-puing, sehingga sangat sulit untuk menyelamatkan mereka karena kurangnya tim tanggap darurat dan kerusakan yang parah.
Sumber-sumber medis melaporkan bahwa lebih dari 100 warga Palestina telah syahid dalam serangan udara Israel di Gaza sejak dini hari. Sumber yang sama mengindikasikan bahwa puluhan korban masih terjebak di bawah reruntuhan rumah yang dibombardir pasukan Israel di Jabalia dan Beit Lahiya, Gaza utara, selama dua hari terakhir.
Selain itu, pasukan pendudukan Israel meledakkan beberapa bangunan tempat tinggal dan rumah di Beit Lahiya. Sebelumnya, tiga warga Palestina syahid , dan lainnya terluka, ketika pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah milik keluarga al-Batran di dekat Kompleks Italia di sebelah barat Kota Gaza.
Dalam serangan udara lainnya, enam warga Palestina syahid dan lainnya terluka ketika jet Israel menargetkan sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Selanjutnya, 12 warga Palestina syahid , dan lainnya terluka, ketika pasukan Israel mengebom sekelompok warga sipil yang sedang mengantri tepung di daerah Qizan al-Najjar di selatan Khan Younis, di selatan Gaza.
Koresponden Aljazirah di Gaza melaporkan setidaknya tiga warga syahid dan lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Al-Nasr, sebelah barat Kota Gaza. Para dokter di Rumah Sakit Baptist menggambarkan kondisi beberapa korban luka dalam kondisi kritis.
Di tengah Jalur Gaza, 9 warga Palestina syahid akibat penembakan Israel terhadap dua rumah di kamp Nuseirat. Penggerebekan tersebut juga menyebabkan sejumlah orang terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Koresponden Aljazirah juga melaporkan bahwa 3 warga Palestina syahid dan lainnya, termasuk anak-anak, terluka dalam pemboman Israel terhadap rumah yang menampung pengungsi di kamp Nuseirat.
Di Jalur Gaza selatan, 4 warga Palestina syahid dalam pemboman Israel terhadap kamp Shaboura di Rafah tengah, di Jalur Gaza selatan. Dua anak syahid dan lainnya terluka dalam serangan yang dilancarkan oleh helikopter Israel terhadap tenda yang menampung pengungsi di barat daya Al-Mawasi di Khan Younis.
Tentara pendudukan Israel juga mengintensifkan pemboman terhadap rumah-rumah penduduk di Jalur Gaza utara, sambil terus mengepung kota-kota di utara selama 58 hari berturut-turut. UNRWA telah memperingatkan bahwa kondisi kelangsungan hidup semakin berkurang bagi sekitar 65.000 hingga 75.000 orang yang masih berada di Gaza utara.
“Dari 91 upaya yang dilakukan PBB untuk mengirimkan bantuan ke Gaza utara yang terkepung antara 6 Oktober dan 25 November, Israel menolak menyetujui 82 upaya dan menghalangi 9 upaya lainnya,” kata UNRWA dalam tweet di situsnya.
Sementara itu, Save the Children mengutuk keras pemboman Israel di Gaza yang menewaskan salah satu karyawannya, dan menyerukan penyelidikan atas masalah tersebut. Sementara itu, organisasi bantuan global yang berbasis di AS, World Central Kitchen, mengumumkan penangguhan operasinya di Gaza setelah tiga karyawannya gugur di Khan Yunis akibat penembakan Israel.
Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa 5 warga Palestina syahid , termasuk 3 karyawan yang bekerja di World Central Kitchen, setelah 3 roket ditembakkan di Jalan Salah al-Din, sebelah timur Khan Yunis.
Pada April, serangan udara Israel menewaskan tujuh karyawan World Central Kitchen: seorang Australia, tiga warga Inggris, seorang Amerika Utara, seorang Palestina, dan seorang Polandia. Israel mengatakan pihaknya menargetkan “militan Hamas” dalam serangan tersebut.
Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak Oktober 2023 sejauh ini telah mengakibatkan setidaknya 44.363 korban jiwa warga Palestina, dan lebih dari 105.070 lainnya terluka. Ribuan korban dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan, tidak dapat diakses oleh tim darurat dan pertahanan sipil akibat serangan Israel.
Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Sumber: Republika/Wafa