NewsINH, Gaza – Ribuan warga Palestina turun ke jalan-jalan di Jalur Gaza, Palestina mereka mengecam atas pembunuhan secara brutal terhadap enam warga Palestina oleh pasukan Israel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki, pada Selasa (25/10/2022) kemarin.
Demonstrasi diadakan di seluruh pusat kota di Gaza Palestina yang terkepung, termasuk provinsi Rafah, Khan Yunis dan Kota Gaza pada hari Selasa. Kantor-kantor pemerintah dan komersial ditutup untuk mengamati pemogokan umum yang diserukan oleh faksi-faksi Palestina untuk meratapi kematian, di antaranya adalah dua tukang cukur yang tidak bersenjata.
Itu bertepatan dengan protes besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur setelah pembunuhan. Ribuan orang menghadiri pemakaman mereka yang tewas pada Selasa di Nablus.
Para pengunjuk rasa di alun-alun Gaza meneriakkan slogan-slogan yang mengecam “kejahatan pendudukan”, dan meminta perlawanan Palestina untuk merespons aksi kejahatan Israel.
Ismail Radwan, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera, pendudukan Israel, melalui pembunuhan para martir Nablus, telah melewati semua garis merah.
“Pendudukan Israel akan bertanggung jawab penuh atas kejahatannya terhadap rakyat kami, tempat-tempat suci kami, dan para martir rakyat kami, dan darah para pahlawan Nablus tidak akan sia-sia dan akan menjadi bahan bakar melawan pendudukan,” katanya.
Radwan mengutuk keheningan internasional atas “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki selama beberapa bulan terakhir, dengan serangan Israel hampir setiap hari. Pasukan Israel telah membunuh 184 warga Palestina sejak awal tahun, termasuk 51 di Gaza, menurut kementerian kesehatan Palestina. Setidaknya tiga tentara Israel tewas dalam sebulan terakhir dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina.
Sementara itu, Khader Habib, seorang pemimpin senior gerakan Jihad Islam, juga mengutuk pembunuhan terbaru di Nablus, di mana kelompok perlawanan telah muncul melawan pendudukan Israel.
“Faksi-faksi nasional dan Islam sedang dalam pertemuan permanen untuk menindaklanjuti peristiwa di Nablus dan Tepi Barat, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung orang-orang kami di Tepi Barat,” katanya kepada Al Jazeera.