Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, 6 Anggota PBB Ikut Jadi Korban

Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, 6 Anggota PBB Ikut Jadi Korban

NewsINH, Gaza – Militer Israel mengebom sekolah al-Jaouni yang dioperasikan PBB di Gaza bagian tengah, Rabu (11/9/2024) kemarin waktru setempat. Serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang. Para saksi mata mengatakan wanita dan anak-anak hancur berkeping-keping dalam serangan itu.

Enam korban di antaranya adalah staf UNRWA, termasuk manajer tempat penampungan. Badan tersebut mengatakan itu adalah jumlah korban tewas tertinggi bagi stafnya dalam satu insiden dalam perang selama 11 bulan.

Sementara itu, seorang wanita Palestina yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB mengatakan serangan Israel menewaskan keenam anaknya sekaligus.

“Apakah anak-anak ini teroris? Semoga Tuhan menghukum mereka. Israel menghancurkan rumah kami; membunuh dan membuat rakyat kami kelaparan; para wanita menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim piatu,” katanya kepada Aljazirah dalam sebuah kesaksian video.

“Enam anak, termasuk bayi kembar. Kejahatan apa, kesalahan apa yang dilakukan anak-anak tak berdosa itu?”

Aljazirah melaporkan tingkat kerusakan hebat di tempat penampungan yang dikelola PBB. Lubang-lubang besar di dinding dan orang-orang mencari apa pun yang dapat mereka selamatkan setelah Israel menghancurkan lokasi berlindung itu.

Skala kerusakannya belum pernah terjadi sebelumnya dan bau darah tercium di mana-mana. Tumpukan puing dan tanah menutupi seluruh area ini.

“Serangan itu dilakukan oleh jet tempur Israel, dan kita dapat melihat di sini pecahan rudal yang digunakan untuk menyerang pusat evakuasi ini,” demikian laporan Aljazirah

Para saksi telah mengonfirmasi bahwa pusat evakuasi ini diserang pada saat orang-orang sedang menunggu makanan.

Tentara Israel telah menyerang pusat-pusat evakuasi dalam beberapa bulan terakhir dengan ritme yang sangat intensif. Serangan ini telah dilakukan di area yang harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.

Orang-orang telah mencari tempat yang aman di sini, tetapi militer Israel telah menghancurkan tempat aman itu dan tidak dapat dipulihkan dengan mudah.

 

Sumber: Aljazirah/Republika

Satu Generasi Kemungkinan Hilang, Masa Depan Anak-anak Gaza Menyedihkan

Satu Generasi Kemungkinan Hilang, Masa Depan Anak-anak Gaza Menyedihkan

NewsINH, Gaza – Tahun ajaran baru di wilayah Palestina secara resmi dimulai pada awal pekan ini, dengan semua sekolah di Gaza ditutup setelah 11 bulan perang dan tidak ada tanda-tanda gencatan senjata.

Sementara pertempuran terus berlanjut, Israel mengumumkan perintah baru kepada penduduk di Jalur Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka, sebagai tanggapan atas roket-roket yang ditembakkan ke Israel.

Semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan mereka dan semakin rentan mereka menjadi generasi yang hilang, menjadi mangsa eksploitasi termasuk pernikahan anak, pekerja anak, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata,” ujar Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma kepada Reuters.

Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan semua sekolah di Gaza ditutup dan 90% di antaranya telah hancur atau rusak dalam serangan Israel di wilayah itu, yang dilancarkan setelah orang-orang bersenjata Hamas menyerang kota-kota Israel pada bulan Oktober tahun lalu.

“Semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam belajar dan semakin rentan mereka menjadi generasi yang hilang, menjadi korban eksploitasi termasuk perkawinan anak, pekerja anak, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata,” kata Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma kepada Reuters.

Selain 625.000 warga Gaza yang telah mendaftar sekolah tetapi tidak dapat mengikuti kelas, 58.000 anak berusia enam tahun lainnya seharusnya telah mendaftar untuk memulai kelas satu tahun ini, kata kementerian pendidikan.

Bulan lalu, UNRWA meluncurkan program kembali belajar di 45 tempat penampungannya, dengan para guru menyiapkan permainan, drama, seni, musik, dan kegiatan olahraga untuk membantu kesehatan mental anak-anak.

Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipaksa meninggalkan rumah mereka setidaknya sekali, dan beberapa telah harus mengungsi sebanyak 10 kali.

 

Sumber: Reuters

Turki dan Mesir Serukan Pengakuan Internasional Lebih Luas atas Palestina

Turki dan Mesir Serukan Pengakuan Internasional Lebih Luas atas Palestina

NewsINH, Ankara – Turki dan Mesir pada Rabu, 4 September 2024, menyerukan pengakuan internasional yang lebih luas atas kedaulatan negara Palestina. Seruan itu tertuang dalam sebuah deklarasi bersama setelah pertemuan pertama Dewan Kerjasama Strategis Tingkat Tinggi Turki-Mesir.

Ankara dan Kairo menegaskan kembali dukungan kuat mereka untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina. Kedua negara juga menekankan dukungan atas hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan tahun 1967.

Kedua negara menggarisbawahi komitmen untuk melindungi hak pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka. Deklarasi tersebut menegaskan pentingnya mendukung kedaulatan dan stabilitas Irak, serta menyoroti dukungan Turki dan Mesir terhadap upaya pembangunan dan rekonstruksi Irak.

Deklarasi ini juga menyatakan kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka mendukung proses politik yang dipimpin dan dimiliki oleh rakyat Libya, di bawah fasilitasi PBB, dengan tujuan menjaga keamanan, stabilitas, integritas teritorial, dan persatuan politik Libya.

Turki dan Mesir menilai pentingnya mencapai perdamaian, keamanan, stabilitas di Tanduk Afrika serta mendorong terjalinnya hubungan bertetangga yang baik, persahabatan, menghormati integritas teritorial dan kedaulatan masing-masing negara di Tanduk Afrika.

Sedangkan menyoroti kekhawatiran atas konflik yang sedang berlangsung di Sudan yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang menghancurkan di seluruh negeri dan kawasan tersebut, Turki dan Mesir menyambut baik upaya penyelesaian krisis ini secara damai dan mendukung inisiatif diplomatik bersama dalam hal ini, demikian isi deklarasi tersebut.

Tak hanya itu, kedua negara juga mengulangi komitmen bersama mereka untuk menemukan solusi yang abadi dan komprehensif terhadap konflik di Suriah. Mesir dan Turki sama-sama menekankan pentingnya kedaulatan dan integritas teritorial Suriah sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254. Deklarasi bersama ini menekankan pentingnya memerangi segala bentuk dan manifestasi terorisme.

 

Sumber : Anadolu-OANA

Serangan Terbesar Serdadu Israel dalam Dua Dekade Terakhir di Jenin Tepi Barat

Serangan Terbesar Serdadu Israel dalam Dua Dekade Terakhir di Jenin Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Militer Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di wiayah pendudukan Tepi Barat utara pada Rabu pagi, yang merupakan operasi militer terbesar dalam dua dekade terakhir.

Sebuah pernyataan militer mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk melawan apa yang disebutnya “terorisme” di Tepi Barat bagian utara.

Operasi militer tersebut, yang terbesar dalam dua dekade sejak serangan besar di Jenin pada 2002, melibatkan dua brigade tentara, helikopter, drone dan buldoser, kata harian Israel Yedioth Ahronoth.

Pasukan militer menggerebek kamp pengungsi Jenin dan menutup dua rumah sakit di kota itu sebagai bagian dari operasi skala besar, kata lembaga penyiaran publik Israel, KAN.

Surat kabar Israel Hayom mengatakan serangan itu, yang melibatkan tentara, Polisi Perbatasan dan dinas keamanan domestik Shin Bet, bertujuan untuk menggagalkan “ancaman alat peledak rakitan (IED).”

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Rabu bahwa operasi militer tersebut mencakup “evakuasi sementara warga Palestina” dari wilayah di Tepi Barat bagian utara.

Setidaknya 11 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat bagian utara, termasuk Kota Jenin, Tulkarem dan Tubas, menurut Kementerian Kesehatan.

Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Setidaknya 662 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.400 lainnya terluka di wilayah pendudukan, menurut data Palestina.

Dalam opini penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

Sumber: Anadolu/Tempo

Krisis Pasokan Medis di Gaza, RS Dahulukan Wanita dan Anak-anak

Krisis Pasokan Medis di Gaza, RS Dahulukan Wanita dan Anak-anak

NewsINH, Gaza – Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, baru-baru ini mengumumkan pihaknya kekurangan pasokan medis yang parah. Hal itu memaksa mereka memprioritaskan perawatan bagi wanita dan anak-anak dalam upaya menjaga “keturunan Palestina” di Gaza.

“Dengan kelangkaan pasokan medis di departemen gawat darurat, kami sekarang fokus untuk menyelamatkan anak-anak dan wanita demi menjaga keturunan Palestina di Gaza,” kata Muhammad Saqr, juru bicara rumah sakit, dalam konferensi pers.

“Kami mengimbau kepada dunia yang merdeka untuk menekan penjajah (Israel) agar mengizinkan masuknya pasokan medis yang kami butuhkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa obat-obatan esensial dan pasokan medis telah habis akibat penutupan perbatasan Rafah dan Kerem Shalom oleh Israel.

Saat ini hanya pasokan medis internasional dan bantuan kemanusiaan yang terbatas yang masuk ke Gaza melalui Israel. Pasokan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang menghadapi kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang mengerikan.

Israel terus melakukan serangan brutal terhadap Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 40.200 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta hampir 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kehancuran.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di bagian selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.

 

Sumber: Gazamedia

Seruan Evakuasi, Israel Tutup Paksa Pusat Medis di Khan Younis

Seruan Evakuasi, Israel Tutup Paksa Pusat Medis di Khan Younis

NewsINH, Gaza – Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina mengatakan beberapa pusat perawatan primer dan titik medis di Khan Younis, Jalur Gaza selatan telah ditutup setelah adanya perintah evakuasi oleh tentara Israel.

“Karena semakin banyaknya wilayah yang dievakuasi secara paksa di Gaza selatan, beberapa pusat perawatan kesehatan primer kini tidak beroperasi lagi,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, Sabtu (27/7/2024) kemarin.

Kementerian memperingatkan Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi meskipun menghadapi banyak tantangan, juga dapat ditutup dan dapat menimbulkan bencana kesehatan tertentu.

Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa semakin banyaknya orang terlantar yang hidup tanpa akses ke fasilitas air bersih dan di tengah-tengah pembuangan limbah serta tumpukan sampah, dan tanpa perlengkapan kebersihan pribadi, maka akan membuat kondisi menjadi sempurna untuk penyebaran polio dan penyakit lainnya.

Menurut statistik terbaru dari kantor media di Gaza, lebih dari 1,7 juta pengungsi telah terinfeksi penyakit menular akibat pengungsian dan kepadatan yang berlebihan.

Kementerian mendesak organisasi internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi guna melindungi institusi kesehatan yang tersisa dan menyediakan sumber daya dan pasokan yang diperlukan.

Sebelumnya pada Sabtu, tentara Israel memerintahkan evakuasi segera dari wilayah selatan Khan Younis.

Perintah evakuasi muncul sepekan setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah timur Khan Younis dan memulai invasi darat baru.

Militer Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak dimulainya konflik saat ini pada bulan Oktober 2023.

 

Sumber : Anadolu-OANA-Antara

Krisis Bahan Bakar di RS Gaza Bisa Mengancam Nyawa Pasien

Krisis Bahan Bakar di RS Gaza Bisa Mengancam Nyawa Pasien

NewsINH, Gaza – Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah, di pusat Kota Gaza, memperingatkan kelangkaan pasokan bahan bakar dan bahan medis mengancam nyawa korban cedera di tengah perang yang berlangsung sejak Oktober. Juru bicara rumah sakit Khalil Al-Dakran mengingatkan bahayanya ruang operasi yang berhenti beroperasi karena kurangnya pasokan medis, obat-obatan, dan bahan bakar.

“Kami tidak dapat melakukan operasi karena ruang operasi tidak memadai, kurangnya anestesi, dan peralatan serta perlengkapan medis yang diperlukan,” kata Al-Dakran.

Berhentinya ruang operasi sama seperti “hukuman mati” bagi ratusan pasien di rumah sakit, katanya. Al-Dakran memperingatkan jika ruang operasi berhenti berfungsi, banyak pasien akan meninggal.

Juru bicara itu menyampaikan kekhawatiran generator rumah sakit juga bisa berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar, di tengah pemadaman listrik yang sedang berlangsung. Sebab kerusakan generator rumah sakit menimbulkan “bahaya besar dan nyata” bagi unit perawatan intensif.

Dia mendesak masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera memasok bahan bakar dan pasokan medis, serta mengaktifkan kembali rumah sakit yang tidak beroperasi guna mengurangi beban para petugas perawatan kesehatan dan menyelamatkan nyawa para korban.

Lantara mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut sejak 7 Oktober. Lebih dari 38.900 warga Palestina, yang sebagian besar dan anak-anak, tewas, dan lebih dari 89.600 lainnya luka-luka.

Lebih dari sembilan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan. Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.

 

Sumber: Anadolu/Tempo

Menlu RI Desak Israel Segera Akhiri Pendudukan di Palestina

Menlu RI Desak Israel Segera Akhiri Pendudukan di Palestina

NewsINH, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Israel untuk segera mengakhiri pendudukan ilegal di wilayah Palestina, menyusul fatwa hukum bersejarah yang ditetapkan Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat (19/7/2024) kemarin.

Berdasarkan fatwa ICJ, Indonesia menegaskan bahwa Israel harus mengakhiri pembangunan permukiman ilegal dan mengevakuasi seluruh pemukim Yahudi secepatnya.

Selain itu, Israel juga wajib melakukan reparasi dalam bentuk restitusi dan kompensasi, termasuk mengembalikan tanah-tanah yang diambil sejak 1967 dan memperbolehkan seluruh warga Palestina yang diusir dari rumahnya untuk kembali.

“Sejalan dengan fatwa hukum tersebut, Indonesia mendorong agar Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB memenuhi permintaan Mahkamah untuk mengambil langkah yang tepat guna mengakhiri keberadaan ilegal Israel di Palestina,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Dalam fatwa hukum tersebut, tutur Retno, Mahkamah telah menegakkan rules based international order dengan menetapkan status ilegal keberadaan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina.

⁠”Karenanya, Indonesia mendukung pandangan Mahkamah agar semua negara dan PBB tidak mengakui situasi yang ditimbulkan dari keberadaan ilegal Israel,” ujarnya.

Penetapan fatwa hukum oleh Mahkamah dipandang sebagai langkah awal untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina yang seutuhnya.

“Fatwa hukum ini menunjukkan bahwa hukum internasional berpihak pada perjuangan Bangsa Palestina,” kata Retno.

Secara faktual, Israel masih menjadi kekuatan pendudukan (occupying power) di wilayah pendudukan Palestina. Pelanggaran-pelanggaran yang ditetapkan oleh ICJ pun masih terus berlangsung.

Retno memaparkan bahwa bangsa Palestina, khususnya di Gaza, masih menjadi target serangan militer Israel.

“Indonesia kembali menyerukan agar Israel tetap memiliki kewajiban sebagai occupying power untuk memenuhi hak-hak dasar warga Palestina yang mendiami wilayah pendudukan Palestina, sejalan dengan penetapan fatwa Mahkamah,” ujar Retno.

Secara paralel, Indonesia akan mengajak masyarakat internasional dan PBB untuk secara bersama-sama menindaklanjuti fatwa hukum tersebut, dan memberikan pengakuan terhadap keberadaan Negara Palestina.

 

Sumber: Antara

Francesca Albanese Sebut Tentara Israel Paling Kriminal dan tak Bermoral

Francesca Albanese Sebut Tentara Israel Paling Kriminal dan tak Bermoral

NewsINH, Jenewa – Francesca Albanese, pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, melayangkan kritikan paling kerasnya terhadap tentara penjajahan Israel (IDF). Ia mengatakan, pasukan itu tak bermoral dan merupakan tentara paling kriminal di dunia.

“Salah satu tentara paling kriminal di dunia juga sangat tidak bermoral. Tidak perlu ada otoritas spiritual untuk sampai pada kesimpulan ini, mengingat telah jatuhnya mereka (dan banyak pemukim ilegal) ke standar yang paling rendah,” tulis Albanese dalam akun X-nya, Sabtu.

Mengutip Chris Sidoti, anggota Komisi Penyelidikan Internasional Independen (COI) PBB, yang membuat pernyataan awal tentang kriminalitas militer Israel, Albanese mengatakan “tidak perlu ada otoritas spiritual untuk sampai pada kesimpulan ini”.

Komentar itu disampaikan Albanese menimpali tautan berisi video kesaksian anak Palestina yang sempat ditangkap tentara IDF. Anak kecil itu menuturkan bagaimana mereka dikencingi tentara Israel dan diumpankan pada anjing untuk digigit.

Pasukan Israel selama serangannya ke Jalur Gaza juga berulang kali memamerkan tindakan menjijikkan mereka. Dari mencuri sepeda anak-anak gaza, memamerkan pakaian dalam perempuan Palestina di rumah-rumah yang mereka rampok, melakukan pencurian sampai membakar toko-toko di Gaza.

Yang juga kerap dilakukan tentara IDF adalah melakukan pelecehan terhadap masjid di Jalur Haza. Hal ini adalah kejadian berulang yang terus terjadi sejak serangan Israel ke Jalur Gaza dimulai tahun lalu.

Yang terkini, sebuah foto dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tentara Israel melanggar kesucian masjid di Gaza, sehingga memicu kecaman. Seorang tentara Israel bernama Yael Sendler, dilaporkan warga negara Amerika, memposting foto di Instagram-nya sebelum menghapusnya.

Foto itu menunjukkan coretan-coretan di dinding dalam sebuah masjid di Rafah, dengan kalimat-kalimat yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. CAIR, organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, meminta pemerintahan Biden untuk menyelidiki insiden tersebut dan mengambil tindakan terhadap warga Amerika tersebut.

Maret lalu, CAIR juga mengecam video yang terungkap kala itu, menunjukkan seorang tentara Israel merobek-robek Al-Quran di sebuah masjid yang hancur di Gaza. “Rekaman pasukan pendudukan Israel yang secara terbuka menodai Al-Quran di sebuah masjid yang hancur menunjukkan wajah sebenarnya dari genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell.

Video itu, yang direkam dan diposting secara daring oleh pasukan penjajah Israel, menunjukkan seorang tentara merobek-robek Al-Quran, kitab suci Islam, dan melemparkannya ke lantai masjid yang hancur.

Video lainnya menunjukkan sekelompok tentara penjajah mengubah sebuah masjid di perbatasan Rafah menjadi tempat masak dan makan. Sementara sejumlah pasukan Israel berpose di salah satu masjid yang mereka bakar, dua hari lalu.

Times of Israel melansir pada Akhir Mei 2024 lalu, IDF mengumumkan polisi militer sedang menyelidiki insiden di mana tentara IDF memfilmkan diri mereka sendiri membakar buku, termasuk Alquran. Rekaman pembakaran buku diambil oleh tentara, diunggah ke media sosial, dan kemudian disebarkan kembali ke akun-akun warga Palestina. Salah satu video, yang dilaporkan diambil di kawasan Rafah, memperlihatkan seorang tentara memegang Alquran sebelum melemparkannya ke dalam api.

Pada Desember tahun lalu, bahkan sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya prihatin dengan rekaman media sosial yang “tidak pantas” yang menunjukkan tentara Israel melakukan ritual Yahudi di dalam sebuah masjid di kota Jenin, Tepi Barat. “Saya memang melihat video itu. Itu jelas tidak pantas,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller saat menjawab pertanyaan Anadolu tentang reaksi AS terhadap rekaman tersebut.

“Kami prihatin ketika melihat laporan tersebut,” kata Miller, yang mengindikasikan bahwa IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah mengumumkan bahwa tentara yang terlibat akan didisiplinkan, dan menyebutnya sebagai “langkah yang tepat untuk mereka ambil.”

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir membagikan video tentara yang melakukan ritual Yahudi di dalam sebuah masjid di Jenin. Video tersebut menunjukkan seorang tentara Israel membacakan doa Shema Yisrael melalui pengeras suara masjid. Tentara lain terdengar mengatakan tentara berada di dalam masjid di Jenin.

Pada November, IDF mengatakan bahwa mereka telah menskors seorang tentara yang terekam melemparkan granat kejut ke sebuah masjid di desa Budrus, Palestina, dekat Ramallah. Hal itu ia lakukan saat seorang Imam di dalamnya mulai mengumandangkan azan subuh.

Harian Haaretz mengatakan insiden tersebut adalah contoh terbaru dari tentara yang merekam diri mereka sendiri mempermalukan warga Palestina dan mengunggah klip tersebut ke media sosial – sebuah tren yang semakin meningkat sejak serangan Israel ke Jalur Gaza.

Pada Februari, sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan seorang komandan IDF di Jalur Gaza mengucapkan doa Shema umat Yahudi sebelum meledakkan sebuah masjid.

“Ini komandan,” kata petugas itu melalui radio. “Kami bisa membaca ‘Shema Yisrael’ di masjid dan sekarang kami akan menghancurkan masjid dengan bacaan ‘Shema Yisrael’,” katanya. Dia kemudian membacakan doa ikonik dan deretan bangunan terlihat meledak di latar belakang saat dia selesai.

Hingga awal tahun ini, hampir 400 masjid telah dihancurkan seluruhnya atau sebagian oleh militer Israel di Jalur Gaza, kata departemen hubungan media di wilayah tersebut. “Militer Israel menghancurkan secara total 140 masjid dan sebagian dari 240lainnya. Militer Israel juga merusak tiga gereja Kristen.” Badan tersebut menambahkan bahwa beberapa bangunan berusia lebih dari seribu tahun. Masjid dan gereja di daerah kantong tersebut berulang kali mengalami serangan rudal dan pemboman, dengan beberapa amunisi berbobot lebih dari 4,4 ton.

Departemen hubungan media mengecam serangan terhadap situs keagamaan sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional” yang bertentangan dengan Konvensi Den Haag tahun 1954 untuk Perlindungan Kekayaan Budaya. Pernyataan itu juga menyerukan komunitas internasional untuk “segera melakukan intervensi, menghentikan serangan kriminal terhadap masjid dan gereja” dan kemudian “melakukan upaya untuk membangunnya kembali.”

Sementara pada Desember 2023, pesawat tempur Israel menghancurkan masjid tertua dan terbesar di Kota Gaza, kata sumber keamanan Palestina. “Masjid Agung Al-Omari, masjid terbesar dan di Jalur Gaza, hancur parah akibat serangan Israel,” kata sumber tersebut kepada Xinhua.Masjid Omari didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu dengan luas sekitar 4.100 meter persegi. Menaranya hancur akibat serangan artileri Israel tiga minggu lalu.

 

Sumber: Republika

Gaza Mencekam, Penyerangan Serdadu Israel Makin Gila

Gaza Mencekam, Penyerangan Serdadu Israel Makin Gila

NewsINH, Gaza – Tentara penjajahan Israel (IDF) melancarkan pemboman besar-besaran di sejumlah wilayah di Jalur Gaza sejak Rabu malam. Lebih dari seratus orang syahid dalam sehari semalaman ini. Serangan terkini Israel disebut yang paling gila.

Kelompok-kelompok kemanusiaan menggambarkan terjadi “eskalasi kekerasan yang menggila” di Gaza. Setidaknya 70 jenazah dan lebih dari 300 orang terluka tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa dalam 24 jam terakhir saja.

Serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung ribuan pengungsi Palestina juga menewaskan puluhan orang dan melukai lebih banyak lagi, kantor berita WAFA melaporkan. Serangan tersebut dikatakan terjadi di sekolah al-Sardi, dekat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Setidaknya 32 orang kini dipastikan syahid menyusul serangan udara Israel terhadap sekolah tersebut. Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah mengebom sebuah sekolah UNRWA, yang berfungsi sebagai tempat penampungan bagi ribuan pengungsi di Nuseirat, dengan perempuan dan anak-anak di antara korban tewas.

Kantor Media Pemerintah Gaza menggambarkan serangan Israel yang menewaskan puluhan orang yang berlindungdi kamp pengungsi Nuseirat sebagai “bukti nyata” dari “genosida dan pembersihan etnis”.

Ismail al-Thawabta, juru bicara kantor media, menggambarkan serangan itu sebagai “pembantaian yang mengerikan” dan mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang terbunuh.

“Sejumlah besar korban tewas dan terluka masih tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, yang dipenuhi pasien terluka tiga kali lipat melebihi kapasitas klinisnya,” tambah al-Thawabta.

Jet tempur Israel juga mengebom sebuah rumah di Nuseirat, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lebih banyak lagi, Aljazirah Arabia melaporkan. Serangan udara juga dilakukan di kamp pengungsi Bureij dan lebih banyak bangunan tempat tinggal menjadi sasaran dan dihancurkan. Orang-orang yang berada di dalam merupakan warga yang berusaha meninggalkan rumahnya sejak kemarin, sejak dimulainya lonjakan serangan dan dimulainya invasi ke wilayah tengah Gaza bagian timur.

Setidaknya lima orang lagi tiba di rumah sakit dengan dua kendaraan ambulans terpisah, termasuk satu anak pada Kamis. Ini menjadikan jumlah total orang yang terbunuh dalam 24 jam terakhir menjadi 102 orang. Aljazirah mendapat pemberitahuan dari paramedis di dalam kendaraan ambulans bahwa masih ada lebih banyak orang di lokasi yang ditargetkan.

Menanggapi klaim Israel bahwa serangannya terhadap tempat penampungan pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat ditujukan kepada pejuang Hamas, Ismail al-Thawabta mengatakan kepada Reuters bahwa Israel menggunakan “cerita palsu yang dibuat-buat untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi”.

Serangan terbaru Israel terhadap sekolah UNWRA di kamp pengungsi Nuseirat bukanlah pertama kalinya Israel menargetkan gedung yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina selama perang di Gaza. Diperkirakan 455 pengungsi internal telah terbunuh saat berlindung di fasilitas UNRWA di Gaza sejak bulan Oktober, menurut laporan situasi terbaru UNRWA.

Di kamp pengungsi Nuseirat, sekolah-sekolah UNRWA berulang kali menjadi sasaran. Tujuh orang syahid ketika sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan UNRWA menjadi sasaran tiga kali antara tanggal 11 dan 13 April, kata badan tersebut. Terdapat 430 insiden yang menargetkan 186 lokasi UNRWA sejak bulan Oktober, dan banyak bangunan menjadi sasaran beberapa kali oleh pasukan Israel.

UNRWA mengelola 183 sekolah di Gaza sebelum perang Israel di wilayah tersebut. Sekolah-sekolah tersebut diubah menjadi tempat penampungan setelah dimulainya perang pada bulan Oktober, dan sekitar satu juta orang mencari perlindungan di gedung sekolah pada bulan-bulan awal perang.

 

Sumber:  Republika

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!