Perluas Wilayah, Israel Rampas Paksa Tanah Warga Palestina

Perluas Wilayah, Israel Rampas Paksa Tanah Warga Palestina

NewsINH, Yerusalem – Penindasan dan kesewenangan otoritas bangsa Israel terhadap bangsa Palestina semakin menjadi-jadi. Penjajahan di era modern jelas nampak di depan mata. Pasalnya, pemerintah Israel memutuskan untuk memberikan tanah yang dirampas dari warga Palestina kepada pemukiman liar Mevo’ot Jericho dan Amichai melalui Divisi Pemukiman.

Perintah ini mengabaikan hukum internasional dan dinilai sebagai langkah menuju aneksasi tanah Palestina. demikian peringatan LSM Israel Peace Now seperti dilansir dari republika, Jumat (1/9/2023)

Pemerintah Israel mengungkapkan rencananya untuk meresmikan proses alokasi lahan, yang bertujuan untuk memfasilitasi penyitaan tanah Palestina yang sedang berlangsung. Lembaga non-pemerintah Israel, Peace Now mengatakan, langkah ini akan memajukan aneksasi dan meresmikan Divisi Pemukiman.

Divisi Pemukiman adalah bagian dari Organisasi Zionis Dunia. Divisi Pemukiman merupakan organisasi non-pemerintah yang didanai oleh pemerintah Israel. Mereka diberi wewenang untuk mendirikan pemukiman di Tepi Barat di atas tanah yang dilisensikan oleh Administrasi Sipil.

“Memformalkan Divisi Pemukiman sebagai entitas resmi yang bertanggung jawab atas alokasi lahan bagi pemukim akan menjadi tindakan aneksasi signifikan lainnya terhadap Area C di Tepi Barat,” kata pernyataan Peace Now.

Peringatan mengenai operasi ini muncul ketika Peace Now mengajukan petisi yang meminta transparansi dalam alokasi lahan oleh Divisi Pemukiman. Petisi itu mengatakan, mengizinkan Divisi Pemukiman untuk mengelola tanah-tanah ini di wilayah pendudukan sama dengan mempercayakan seekor rubah untuk menjaga kandang ayam.

Hal ini pada dasarnya sama dengan privatisasi pengelolaan lahan, yang tidak sejalan dengan pemerintahan demokratis dan melanggar hukum di wilayah pendudukan menurut hukum internasional.

Peace Now mengatakan, Divisi Pemukiman sebelumnya terlibat langsung dalam perampasan tanah pribadi Palestina dan terus membantu pemukim dalam memperoleh tanah luas di wilayah tersebut. Seringkali tanpa tender publik dan dilakukan secara tertutup. Divisi Pemukiman ini beroperasi secara mandiri, dan mengabaikan badan pengawas pemerintah yang seharusnya mengawasi aktivitasnya.

Aktivis anti-permukiman Palestina, Ghassan Daghlas bulan lalu memperingatkan, otoritas pendudukan Israel berencana untuk mencaplok tanah Palestina untuk meningkatkan luas pemukiman Amichai. Peringatan ini muncul setelah tentara pendudukan Israel mulai menyita 1.480 dunam tanah milik warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Daghlas mengatakan, tanah tersebut disita setelah permohonan dari pemiliknya, yang menanam pohon zaitun dan almond di lahan tersebut, ditolak. Daerah tersebut dinyatakan sebagai zona keamanan oleh tentara untuk mengamankan pemukiman dan pos-pos pemukiman liar Israel di sekitarnya.

Perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 700.000 pemukim tinggal di 164 pemukiman ilegal dan 116 pemukiman liar di Tepi Barat. PBB menganggap semua aktivitas pemukiman Israel adalah ilegal.

 

Sumber: Memo/Republika

Terus Diprovokasi Israel, Hamas Peringatkan Warga Palestina untuk Pertahankan Masjid Al-Aqsa

Terus Diprovokasi Israel, Hamas Peringatkan Warga Palestina untuk Pertahankan Masjid Al-Aqsa

NewsINH, Al Quds – Kelompok perlawanan Palestina Hamas instruksikan warga Palestina dan umat muslim di dunia untuk terus pertahankan eksistensi masjidil Aqsha di kota Tua Al Quds, Yerusalem, Palestina. Pernyataan ini diitulis untuk menanggapi terjadinya konsekuensi serius dari intrusi pemukim yang direncanakan ke dalam kompleks masjid tersebut untuk merayakan hari raya Yahudi Hanukkah.

Dikutip dari laporan Anadolu Agency, Senin (19/12/2022) Kelompok pemukim telah meminta pendukung untuk memaksa masuk ke lokasi titik api pada hari Minggu untuk merayakan liburan 8 hari.

Dalam pernyataan hari Sabtu, Hamas menyebut intrusi yang direncanakan itu sebagai “eskalasi berbahaya dan provokasi sentimen Palestina”.

“Kami menganggap pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari serangan dan provokasi ini,” tulis bunyi pernyataan dari kelompok perlawanan Palestina itu memperingatkan.

Hamas kemudian menyerukan warga Palestina untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa dengan mengintensifkan kehadiran mereka di tempat suci tersebut.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai “Gunung Kuil”, mengklaim bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

 

Sumber: AA/MEMO

#Donasi Palestina

Hamas: Warga Palestina harus Waspadai Serangan Israel di Al Aqsha

Hamas: Warga Palestina harus Waspadai Serangan Israel di Al Aqsha

NewsINH, Al Quds – Gerakan Perlawanan Islam Palestina menyerukan agar warga Palestina waspadai dan bersiap menghadapi serangan Israel di Masjid Al-Aqsa. Hal ini diungkapkan Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou menanggapi komentar politisi ekstrimis sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir MK, pemimpin partai Otzma Yehudit yang berencana mengubah status quo di masjid suci ketiga bagi umat muslim.

“Ancaman ekstremis Ben-Gvir, yang ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel yang baru, untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa sekali lagi membuktikan bahwa pemerintah Israel yang akan datang memiliki kecenderungan neo-fasis,” kata Al-Qanou seperti dikutip dari Middleeastmonitir, Selasa (29/11/2022).

“Janji Ben-Gvir datang di tengah seruan pemukim untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari mendatang. Orang-orang kami harus bersiap untuk menghadapi pelanggaran pemukim dan serangan resmi pemerintah Israel di tempat suci kami.” imbuhnya.

Al Qanou bersikeras bahwa ancaman “penjahat” Ben-Gvir akan gagal seperti semua upaya pendahulunya, yang juga mencoba membuat perubahan di Yerusalem yang diduduki untuk menyembunyikan “sejarah nyata dan identitas agama asli” Masjid Al-Aqsa. .

Pejabat Hamas menegaskan kembali bahwa Palestina akan melanjutkan pembrontakan untuk melawan pendudukan Israel, serta mempertahankan Masjid Al-Aqsan yang sudah jelas-jelas milik umat Islam.

 

Sumber: Midleeastmonitor

Rusak Masjid Ibrahimi di Hebron, Mufti Masjid Al-Aqsha Kutuk Serangan Pemukim Israel

Rusak Masjid Ibrahimi di Hebron, Mufti Masjid Al-Aqsha Kutuk Serangan Pemukim Israel

NewsINH, Al Quds – Mufti Agung Yerusalem dan wilayah Palestina, yang juga imam besar Masjid Al-Aqsa, mengutuk eskalasi serangan oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi ekstremis di situs suci Islam, terutama dirumah-rumah ibadah umat Islam yakni masjid.

Dilansir dari Midleeastmonitor, Selasa (22/11/2022), serang yang baru-baru ini terjadi dilakukan para pemukim Yahudi  ekstrim terjadi pada hari Sabtu (19/11/2022) kemarin yakni di masjid Ibrahimi yang terletak di kota Hebron, Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Syekh Muhammad Hussein mengecam serangan oleh pemukim ekstremis Yahudi di Masjid Bab Al-Zawiya dan Al-Siddiq di Hebron di bawah perlindungan pasukan pendudukan, kaca-kaca jendela masjid dirusak dan dibiarkan dengan jendela pecah.

Hussein menambahkan, melalui serangan ini, otoritas pendudukan bertujuan untuk mencegah warga Palestina melakukan ritual keagamaan di masjid mereka. Dia memperingatkan bahaya dari praktik-praktik ini, mencatat bahwa mereka dapat menyeret seluruh wilayah ke dalam perang agama yang akan merugikan seluruh dunia, tidak hanya Palestina.

Cendekiawan Palestina itu mengatakan bahwa pelanggaran dan serangan ini datang dengan latar belakang kebisuan yang memalukan dari komunitas internasional.

 

Sumber: Middleeasmonitor

Serangan Israel di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Gugur dan 20 Orang Terluka

Serangan Israel di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Gugur dan 20 Orang Terluka

NewsINH, Tepi Barat – Militer Israel melakukan serangan secara besar-besaran dikawan Tepi Barat yang didukuki. Enam warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan hampir 20 lainnya mengalami luka. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir Gulf Today.

Kementerian Kesehatan Palestina awalnya melaporkan tiga orang tewas dan 19 terluka. Tiga di antaranya mengalami luka serius karena menjadi sasaran tembakan oleh pasukan Israel di Nablus.

Kemenkes Palestina selanjutnya menyampaikan, ada dua warga Palestina yang tewas di Nablus. Di daerah lain yang dekat dari Ramallah, seorang warga Palestina juga meninggal dunia dalam bentrokan yang terjadi pada Senin (24/10/2022) malam.

Tentara Israel mengatakan telah melakukan operasi besar-besaran bersama polisi dan petugas intelijennya yang menargetkan sebuah situs yang digunakan oleh operasi utama ‘Lion’s Den’. Tempat itu digambarkan sebagai markas besar dan bengkel untuk membuat senjata.

Kekerasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat utara, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, terutama di wilayah Nablus dan Jenin.

Dalam catatan PBB, ada lebih dari 100 pejuang Palestina dan warga sipil yang meninggal sejak awal tahun ini, korban terberat di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun.

Juru Bicaranya Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeinah mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat ini sedang membangun kontak yang mendesak untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina di Nablus.

Serangan tak hanya dilakukan pasukan tentara Israel tetapi juga pemukim Israel. Para pemukim Israel pada Senin (24/10/2022) pagi menyerang rumah-rumah dan mobil-mobil warga Palestina di sebuah kota dekat kota Bethlehem, di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam aksinya, para pemukim Israel menyerbu Kota Tuqou, tenggara Betlehem, dan melemparkan batu ke sejumlah rumah dan mobil, memecahkan jendela mereka, sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Otoritas Palestina Wafa. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemukim merusak rumah dan mobil warga Palestina di Desa Almenia, timur Betlehem pada Ahad (23/10/2022) malam. Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967.

Kekerasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat utara, wilay6 Warga Palestina Gugur dan 19 Terluka di Tepi Barat Akibat Gempuran Militer Israel

 

Sumber: gulftoday/republika

Pasukan Israel Serang Jurnalias Palestina dengan Gas Air Mata

Pasukan Israel Serang Jurnalias Palestina dengan Gas Air Mata

NewsINH, Tepi Barat – Aksi membabibuta kembali dilakukan oleh Pasukan Israel, kali ini yang menjadi target sasaran serangan pasukan zionis Israel yakni para jurnalis yang bertugas mengabarkan berita-berita tentang penderitaan rakyat Palestina akibat penjajahan yang tak kunjung usai.

Dilansir dari Middleeastmonitor, Rabu (19/10/2022). Pasukan Israel menyerang lima wartawan dari Palestine TV ketika mereka sedang melakukan kegiatan syuting sebuah acara di desa Deir Sharaf, Tepi Barat yang diduduki, yang berbasis di Nablus.

Menurut koresponden Wafa, juru kamera, Moataz Al-Sudani, terluka di wajah dengan bom gas air mata, sementara yang lain menderita memar dan mati lemas setelah menghirup gas air mata, yang ditembakkan ke arah mereka oleh tentara Israel.

“Kelima staf telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan,” katanya.

Palestina TV merupakan lembaga penyiar lokal yang didanai oleh Otoritas Palestina. Otoritas Israel secara rutin menekan aktivitas yang didukung atau terkait PA di Yerusalem Timur yang diduduki.

Ketegangan telah meningkat di seluruh wilayah pendudukan selama beberapa pekan terakhir, dengan Yerusalem menjadi pusat kerusuhan antara pemukim sayap kanan Israel dan tentara pendudukan bersenjata dengan warga Palestina yang menentang pendudukan Israel.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), terungkap bahwa Pendudukan Israel melakukan 479 pelanggaran terhadap jurnalis Palestina selama paruh pertama tahun 2022.

Di antara pelanggaran yang didokumentasikan oleh PJS adalah penahanan jurnalis dan pencegahan liputan, sebanyak 175 kasus.

PJS juga mendokumentasikan 80 kasus serangan fisik oleh pasukan Pendudukan Israel dan 65 kasus serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

PJS juga mencatat peningkatan serangan oleh pemukim Israel terhadap jurnalis Palestina di bawah perlindungan tentara sangat luar biasa, dan terus berkembang. TV Palestina mengatakan bahwa pihak berwenang Israel sering mengganggu stafnya, menangkap dan mempersoalkan kerja-kerja mereka.

 

Sumber: Middleeastmonitor/Wafa

Pasukan Israel Menahan Tujuh Warga Palestina dari Berbagai Wilayah di Tepi Barat

Pasukan Israel Menahan Tujuh Warga Palestina dari Berbagai Wilayah di Tepi Barat

NewsINH, Ramallah – Pasukan Israel menahan tujuh warga Palestina dari berbagai wilayah di Tepi Barat setelah melakukan serangan pada Senin (17/10/2022) malam kemarin waktu setempat.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Pasukan Isral secara rutin melakukan patroli dan serangan di kamp-kamp warga Palestina disejumlah wilayah di Tepi Barat yang diduduki.

“Mereka (Pasukan Israel) menyergap dan menembaki sekelompok pemuda di lingkungan kota al-Bireh di Jabal al-Tawil, sebelum menangkap dua orang warga sipil,” kata sumber-sumber lokal kepada Wafa.

Sementara itu, polisi bersenjata berat menahan seorang wanita dari sekitar Gerbang Rantai, juga dikenal dalam bahasa Arab sebagai Bab as-Silsila, salah satu gerbang yang menuju kompleks Masjid Al-Aqsa.

Di distrik Betlehem, konvoi kendaraan tentara menyerbu kota Husan, sebelah barat kota Tepi Barat selatan, di mana tentara mencegat sebuah kendaraan dengan tiga pemuda di dalamnya dan menahan mereka.

Di distrik Hebron, tentara yang membawa senjata menahan seorang siswa berusia 17 tahun dalam perjalanan pulang dari Sekolah Tareq Bin Ziad, salah satu dari sembilan sekolah Palestina yang terletak di daerah Hebron.

Pasukan Israel sering menyerang rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di seluruh wilayah Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang “dicari”, yang memicu bentrokan dengan penduduk.

Penggerebekan ini, yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan, kapan pun dan di mana pun militer memilih sesuai dengan kekuatan sewenang-wenangnya.

Di bawah hukum militer Israel, komandan tentara memiliki otoritas eksekutif, legislatif dan yudikatif penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Palestina tidak memiliki suara tentang bagaimana otoritas ini dijalankan.

Menurut angka terbaru dari Addameer, Asosiasi Dukungan Tahanan Palestina dan Hak Asasi Manusia, saat ini ada 4.700 tahanan politik Palestina di penjara dan pusat penahanan Israel, termasuk 400 anak-anak dan 30 tahanan wanita.

Jumlah ini mencakup sekitar 800 warga Palestina yang ditempatkan di bawah “penahanan administratif”, yang memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan atau persidangan untuk interval yang dapat diperpanjang mulai antara tiga dan enam bulan berdasarkan bukti yang tidak diungkapkan bahwa bahkan pengacara seorang tahanan dilarang untuk menonton.

Penangkapan massal warga Palestina bukanlah hal baru. Menurut laporan tahun 2017 oleh Addameer, selama 50 tahun terakhir, lebih dari 800.000 warga Palestina telah dipenjara atau ditahan oleh Israel, angka ini sekarang diyakini mendekati 1 juta. Ini berarti bahwa sekitar 40% pria dan anak laki-laki Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer telah dirampas kebebasannya. Hampir setiap keluarga Palestina telah menderita pemenjaraan orang yang dicintai.

Sumber: Wafa

Tentara Israel Tembak Dua Warga Palestina di Tepi Barat

Tentara Israel Tembak Dua Warga Palestina di Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Dua warga Palestina terluka parah setelah ditembak militer Israel di Tepi Barat utara, kata kementerian kesehatan Palestina, di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan.

“Seorang warga Palestina terkena peluru dibagian dada selama bentrokan dengan pasukan Israel di desa Qarawat Bani Hassan, barat daya Nablus, sementara yang lainya juga mengalami luka yang cukup parah,” kata sumber Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (17/10/2022).

Menurutnya, kedua korban penembakan itu dibawa ke rumah sakit di kota terdekat Salfit untuk mendapatkan perawatan medis.

Sementara itu, Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan ke awah para tersangka karena melakukan pelemparan batu ke tentara yang sedang engamankan kerusuhan di dekat Qarawat Bani Hassan.

Pasukan menggunakan tembakan langsung untuk menghentikan bentrokan kata tentara, menambahkan bahwa “serangan telah diidentifikasi.”

Kekerasan terbaru menyusul serangan Israel di kota Jenin pada hari Jumat lalu juga menewaskan dua warga Palestina. Beberapa jam kemudian pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina yang dituduh melepaskan tembakan ke pemukiman Beit El di Tepi Barat yang diduduki dan melukai seorang penduduk.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas itu sebagai Qais Shajaeyah yang berusia 23 tahun.

Tentara Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa merekatelah menangkap dua warga yang dituduh sebagai tersanga yang terlibat dalam serangan penembakan itu, satu diantaranya bernama Muhammad Odeh yang baru berusia 19 tahun.

Odeh, yang diduga anggota kelompok militan Hamas, ditangkap bersama dengan dua tersangka lainya yang dituduh terlibat dalam penembakan itu.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, pada hari Jumat kemarin juga telah menyerukan perlawanan terhadap Israel dan menghimbau kepada warga Palestina untuk melanjutkan ketabahan dan kepahlawanan mereka dengan segala cara.

Kekerasan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dalam konflik Israel-Palestina, di tengah serangan hampir setiap hari di Tepi Barat dan peningkatan serangan terhadap pasukan Israel. Lebih dari 100 pejuang Palestina dan warga sipil telah tewas sejak awal tahun ini, korban terberat di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun, menurut PBB.

Perluasan operasi militer di Jenin dan di tempat lain di Tepi Barat menyusul serangan mematikan terhadap Israel awal tahun ini. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Sekitar 475.000 warga Israel sekarang tinggal di pemukiman di seluruh wilayah, yang dianggap ilegal oleh sebagian besar masyarakat internasional. Mereka tinggal bersama sekitar 2,8 juta orang Palestina, yang di berbagai wilayah Tepi Barat tunduk pada kekuasaan militer Israel atau hidup di bawah pemerintahan Palestina yang terbatas.

 

Sumber: Alarabiya

Ratusan Warga Israel Menyerbu Kompleks Al-Aqsa di Al Quds

Ratusan Warga Israel Menyerbu Kompleks Al-Aqsa di Al Quds

NewsINH, Al Quds – Ratusan pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di kota tua Al Quds atau Yerusalem Timur yang diduduki. Mereka memasuki kawasan tanah suci ketiga bagi umat muslim dengan pengawalan ketat oleh pasukan zionis Israel bersenjata lengkap.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa Selasa (11/10/2022). Dalam sebuah pernyataan, Departemen Wakaf Islam yang dikelola oleh kerajaan Yordania, yang mengawasi tempat-tempat suci di Yerusalem, mengatakan 216 pemukim memasuki situs itu dalam kelompok-kelompok di bawah perlindungan polisi Israel.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu “Gunung Kuil”, mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Tindakan dan langkah para pemukim yahudi kerap kali melakukan tour provokasi sehingga menyulut kemarahan warga Palestina yang berada di lokasi kota tua Al Quds.

Sumber: Middleeastmonitor

Rumah dan Kendaraan Milik Warga Palestina jadi Sasaran Amuk Pemukin Israel

Rumah dan Kendaraan Milik Warga Palestina jadi Sasaran Amuk Pemukin Israel

NewsINH, Ramallah – Pemukim Israel kembali melakukan tindakan anarkisme dengan menyerang dan merusak kendaraan milik warga Palestina, di barat laut kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

Menurut sumber-sumber keamanan lokal seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (10/10/2022) mengatakan bahwa sekelompok pemukim Israel menyerang rumah milik Ziyad Ismael di dekat desa Ras Karkar, dengan batu.

Sementara itu, para pemukim fanatik lainya melempari batu kendaraan milik warga Palestina di dekat desa Nabi Saleh dan Deir Nidham, barat laut kota tersebut.

Ditempat terpisah, para pemukim Ilegal itu juga menembaki warga Palestina di dekat Yerusalem

“Seorang pemukim fanatik Israel Minggu malam menembaki warga Palestina di kota Silwan, selatan masjid Aqsa Yerusalem yang diduduki,” kata sumber-sumber lokal setempat.

Saksi mata mengatakan, bahwa pemukim melepaskan tembakan ke warga Palestina di daerah Wadi Qaddum. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

 

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!