Menlu AS Antony Blinken Sesalkan Pembunuhan 9 Warga Sipil Palestina

Menlu AS Antony Blinken Sesalkan Pembunuhan 9 Warga Sipil Palestina

NewsINH, Ramallah – Kasus pembunuhan sembilan warga sipil Palestina di Kamp Pengungsi Jenin Tepi Barat beberapa waktu lalu mengundang perhatian dunia. Aksi kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia oleh pasukan Israel merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Dikutip dari laman Al-Arabiya, Rabu (1/2/2023), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyesalkan pembunuhan “warga sipil Palestina yang tidak bersalah” selama lonjakan kekerasan terjadi antara Israel-Palestina selama setahun terakhir.

Setelah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Blinken menyatakan belasungkawa dan kesedihan bagi warga sipil Palestina yang tidak bersalah yang telah kehilangan nyawa mereka dalam kekerasan yang meningkat selama setahun terakhir.

Israel dalam beberapa kasus mengatakan bahwa pasukannya telah keliru membunuh non-kombatan dalam konteks serangan terhadap militan yang terkait dengan serangan fatal terhadap warga sipil Israel.

Sejak awal tahun, konflik tersebut telah merenggut nyawa 35 orang dewasa dan anak-anak Palestina – termasuk kelompok militan dan warga sipil.

Selama periode yang sama, enam warga sipil Israel, termasuk seorang anak, dan satu warga sipil Ukraina tewas, semuanya ditembak mati dalam serangan Jumat di luar sinagog Yerusalem timur.

Tahun lalu adalah tahun paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki sejak PBB mulai melacak jumlah korban tewas di wilayah pendudukan pada tahun 2005.

Blinken juga memperingatkan para pemimpin Israel dan Palestina terhadap setiap tindakan yang membuat solusi dua negara untuk konflik tersebut menjadi “lebih sulit.”

Berbicara kepada pemerintah sayap kanan garis keras baru Israel, Blinken mengatakan bahwa daftar itu mencakup “perluasan pemukiman, legalisasi pos terdepan, penghancuran dan penggusuran.”

Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat mendukung perluasan kehadiran pemukim Yahudi di Tepi Barat, komunitas yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

 

Sumber: Al-Arabiya

#Donasi Palestina

Presiden Palestina Minta Israel Bebaskan Ribuan Warga Palestina yang Ditahan

Presiden Palestina Minta Israel Bebaskan Ribuan Warga Palestina yang Ditahan

NewsINH, Ramallah – Sebanyak 4.450 warga Palestina saat ini tengah menjalani masa tahanan di penjara-penjara yang tersebar di Israel. Banyak dari mereka yang di tahan tanpa ada sebab dan kesalahan yang mereka langgar. Israel menangkap dan memenjarakan warga Palestina tanpa melalui proses pengadilan.

Atas tindakan dan perlakukan yang dilakukan otoritas Israel terhadap warga Palestina, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan pembebasan terhadap semua tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel. Total tahanan Palestina di penjara Israel disebut saat ini mencapai 4.550 tahanan.

“Kami harus melanjutkan tuntutan kami untuk mengatasi masalah pengungsi Palestina dan pembebasan semua tahanan yang berani,” kata Abbas pada upacara peresmian dua proyek amal di kota Ramallah, Tepi Barat, seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (21/8/2022) kemarin.

Dari catatan Palestina, ada hampir 4.550 tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk 175 anak di bawah umur dan 27 tahanan wanita. Selain itu, 670 tahanan juga ditahan di bawah penahanan administratif Israel tanpa tuduhan atau pengadilan.

Sabtu kemarin tahanan Palestina di penjara Israel mengancam akan melakukan mogok makan terbuka untuk memprotes pelanggaran Israel. Selama bertahun-tahun, warga Palestina yang dipenjara oleh Israel telah menggunakan mogok makan untuk menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik dan diakhirinya penahanan tanpa batas waktu.

Presiden Abbas bersumpah bahwa Palestina tidak akan meninggalkan wilayah pendudukan mereka. “Kami tidak akan meninggalkan negara, apapun kondisinya,” katanya.

Pada 1993, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel menandatangani perjanjian Oslo, yang memberi Palestina bentuk pemerintahan sipil. Namun negosiasi gagal untuk menyelesaikan perjanjian dan mengarah ke negara Palestina.

Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel gagal pada April 2014 karena Israel menolak untuk menghentikan pembangunan pemukiman dan membebaskan tahanan Palestina yang dipenjara sebelum 1993.

Bahkan, Israel juga mengurung seorang warga Palestina sejak masih kecil. Amnesty International telah menyerukan pembebasan segera terhadap seorang tahanan Palestina yang telah dipenjara sejak kecil. Pemenjaraan ini dilakukan otoritas Israel terhadap warga Palestina bernama Ahmad Manasra di sel isolasi.

“Sungguh keterlaluan bahwa pihak berwenang Israel telah memperbarui penahanan Ahmad Manasra di sel isolasi,” kata Heba Morayef, Direktur Regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sumber: Republika/Anadolu

Presiden Palestina: Israel Dibalik Penembakan Jurnalis Al-Jazeerah

Presiden Palestina: Israel Dibalik Penembakan Jurnalis Al-Jazeerah

INH News, Ramallah – Buntuk penembakan seorang jurnalis Al-Jazeerah yang dilakukan oleh seorang penembak jitu Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pihak berwenang Israel “bertanggung jawab penuh” atas pembunuhan reporter veteran Al Jazeera selama bentrokan di Tepi Barat yang diduduki.  Ia pun menyerukan penyelidikan internasional atas peristiwa tersebut.

Shireen Abu Akleh menderita luka tembak di kepala saat melakukan tugas peliputan di Jenin pada hari Rabu kemarin. Stasiun televisi Al Jazeera dan Qatar, tempat jaringan berita itu bermarkas, menuduh pasukan Israel melakukan pembunuhan tersebut. Israel, yang telah menyuarakan penyesalan atas kematian Abu Akleh, mengatakan sedang menyelidiki pembunuhan itu dan tembakan fatal itu mungkin dilakukan oleh seorang pria bersenjata Palestina. Negara Zionis ini telah mengusulkan penyelidikan bersama dengan Palestina, meminta mereka untuk memberikan peluru untuk pemeriksaan.

“Kami menolak penyelidikan bersama dengan otoritas pendudukan Israel karena mereka melakukan kejahatan dan karena kami tidak mempercayai mereka,” kata Abbas dalam upacara peringatan resmi untuk Abu Akleh, yang berkebangsaan Palestina-Amerika seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (12/5/2022).

Dia menambahkan bahwa Otoritas Palestina akan segera pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk melacak para penjahat.

Al Jazeera mengatakan Abu Akleh (51) mengenakan rompi biru bertanda jelas “PERS” saat melaporkan bentrokan di Jenin. Dia meliput operasi penangkapan terbaru yang diluncurkan oleh militer Israel di tengah serangan mematikan Arab di Israel. Wartawan Palestina lainnya di tempat kejadian, Ali Samoodi, juga terluka.

Jenazah Shireen Abu Akleh dibawa dalam iring-iringan mobil dari sebuah rumah sakit di kota pusat Palestina Ramallah menuju kompleks kepresidenan Mahmoud Abbas. Ratusan pelayat berbaris di kedua sisi jalan, beberapa dari mereka melemparkan bunga. Kematian itu mengundang kecaman internasional dan Arab, termasuk dari Gedung Putih, yang menuntut “penyelidikan komprehensif.”

 

Sumber : Al Arabiya

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!