PM Shtayyeh Berharap PBB Ajukan Inisiatif Perdamaian di Timur Tengah

PM Shtayyeh Berharap PBB Ajukan Inisiatif Perdamaian di Timur Tengah

NewsINH, Ramallah – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menyerukan kepada PBB agar mengajukan inisiatif perdamaian di Timur Tengah sebab badan dunia itu bertanggung jawab mewujudkan perdamaian melalui badan-badan PBB di kawasan itu.

Seruan itu muncul ketika PM Shtayyeh menghadiri pertemuan Hari Solidaritas Internasional Bersama Rakyat Palestina secara virtual yang diselenggarakan Komisi Sosial dan Ekonomi PBB untuk Asia Barat (ESCWA), Jumat (2/11/2022) kemarin, di markas besar PBB di New York.

Dia meminta para negara anggota PBB untuk mendukung permohonan Palestina supaya memperoleh keanggotaan penuh di PBB.

Shtayyeh juga mendesak para anggota untuk menekan Israel supaya pemilu dapat digelar di Palestina sekaligus meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.

“Sejak awal tahun ini dan di bawah pemerintahan Israel saat ini, militer di wilayah pendudukan telah membunuh lebih dari 200 warga negara Palestina dan menangkap ribuan orang lainnya. Pemerintah Israel yang baru juga telah bersumpah untuk meningkatkan perlawanan terhadap rakyat Palestina, geografi serta sejarah Palestina,” kata dia.

Menurutnya, tujuan utama Israel adalah menghancurkan kemungkinan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Dia mengatakan pendudukan wilayah Palestina ini menghasilkan 50 miliar dolar AS (sekitar Rp768 triliun) per tahun dari penggunaan lahan. Israel seharusnya tidak mengambil keuntungan dari pendudukan, kata Shtayyeh.

 

Sumber: Republika

Israel Serobot Tanah Palestina, PM Shtayyeh: Amerika Jangan Tutup Mata

Israel Serobot Tanah Palestina, PM Shtayyeh: Amerika Jangan Tutup Mata

NewsINH, Ramallah – Pemerintah Palestina meminta kepada pihak Amerika Serikat (AS) untuk terlibat secara aktif dan menekan Israel untuk menstop rencana pembangunan permukiman baru disejumlah wilayah Palestina.

“Segera setelah Biden mengakhiri kunjungannya ke wilayah tersebut, pemerintah penjajah menyetujui rencana pemukiman baru di berbagai bagian di Tepi Barat,” kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada pertemuan Kabinet di pusat kota Ramallah, Senin (18/7/2022) kemarin.

Menurutnya, pemerintah Amerika harus menekan Israel agar menghentikan rencana pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.

“Israel telah mengumumkan rencana untuk merebut ratusan dunum tanah Palestina di distrik Betlehem dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki untuk membangun 30.000 unit perumahan pemukiman baru,” menurut laporan kantor berita Palestina, Wafa.

Perdana Menteri Palestina meminta pemerintah AS untuk melakukan campur tangan supaya menghentikan skema Israel “yang akan merusak solusi dua negara.”

“Israel harus segera menghentikan semua kegiatan pemukiman, seperti yang dituntut dalam resolusi PBB, untuk menjaga hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka,” tegas Shtayyeh.

Setelah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat pada Jumat, Biden mengatakan bahwa solusi dua negara masih “sangat jauh.”

Dia menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara bedasarkan “garis perbatasan sebelum 1967.”

Menurut LSM hak asasi manusia Israel, Peace Now, sekitar 666.000 pemukim tinggal di 145 permukiman dan 140 pos terdepan -tidak dilisensikan oleh pemerintah Israel- di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Israel ilegal.

Presiden AS telah mengakhiri kunjungan perdananya ke kawasan Timur Tengah pekan lalu yang mencakup Israel, Tepi Barat, dan Arab Saudi.

 

Sumber: Republika

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!