Menlu RI dan AS Bahas Rekonstruksi Bangun Gaza Kembali

Menlu RI dan AS Bahas Rekonstruksi Bangun Gaza Kembali

NewsINH, Swiss – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono telah menerima panggilan telepon dari Menlu Amerika Serikat (AS) Marco Rubio di sela-sela partisipasinya dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2025) kemarin waktu setempat. Mereka membahas beberapa isu, termasuk tentang rekonstruksi atau membangun jalur Gaza kembali pasca gencatan senjata.

Dalam percakapan telepon tersebut, Sugiono menyampaikan selamat kepada Rubio karena telah dilantik sebagai menlu dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Sugiono mengatakan kepada Rubio bahwa Indonesia berkomitmen mempromosikan hubungan bilateral Indonesia-AS, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.

“Kedua Menlu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu di kawasan dan global, termasuk perkembangan di kawasan Timur Tengah serta pentingnya mewujudkan perdamaian dan pembangunan kembali di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan resminya yang dirilis Kamis (23/1/2025) malam.

Informasi mengenai adanya percakapan via telepon antara Sugiono dan Marco Rubio dirilis lebih dulu oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Tammy Bruce pada Rabu waktu Washington. Bruce menyampaikan bahwa dalam percakapan tersebut, Rubio dan Sugiono membahas sejumlah isu, termasuk tentang Gaza.

“Menteri Rubio menyambut baik kesediaan Indonesia untuk terlibat dalam perdamaian Timur Tengah dan rekonstruksi pascakonflik,” kata Bruce, seperti dikutip dari laman resmi Deplu AS.

Menurut Bruce, Rubio dan Sugiono pun membahas tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. “Termasuk pertukaran pandangan tentang keamanan maritim di Laut China Selatan,” ujarnya.

Bruce mengungkapkan, Rubio dan Sugiono turut menyatakan komitmen bersama untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi nasional serta mengakui pentingnya bekerja sama guna memperdalam perdagangan, termasuk investasi, di bidang-bidang yang menguntungkan kedua negara.

Sementara itu, lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) jauh sebelum terjadinya gencatan senjata antara pasukan perjuangan kemerdekaan Palestina (Hamas) dan Israel sudah melemparkan wacana agar terwujudnya pembangunan kembali di wilayah Gaza yang terkepung akibat agresi dan genosida Israel selama 15 bulan.

Lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh Muhammad Husein itu berencana akan membangun kampung Indonesia atau Indo City di wilayah Gaza City. Pembangunan dengan konsep kawasan terpadu ini akan didirikan diatas tanah wakaf seluar tiga hektar dipusat kota Gaza, nantinya kawasan tepadu itu akan dibangun dari mulai pemukiman warga, pusat perbelanjaan atau pasar, sarana pendidikan dan tentunya juga rumah ibadah.

Konsep pembangunan kampung Indonesia di Gaza ini menjadi program mercusuar INH dengan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, INH mengajak semua elemen dan pegiat kemanusiaan khusunya Palestina agar ikut serta dan urun rembug dalam mewujudkannya.

“Ini merupakan cita-cita besar kami dan memberikan kontribusi yang nyata untuk keberlanjutan hidup bangi bangsa Palestina khusunya di jalur Gaza,” pungkas Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim.

 

Sumber: Republika/TimMedia

BKSAP Bersama Lembaga Peduli Palestina, DPR Fasilitasi Pembentukan Sekber

BKSAP Bersama Lembaga Peduli Palestina, DPR Fasilitasi Pembentukan Sekber

NewsINH, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengadakan kegiatan Silaturahmi Nasional bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina. Dalam momen ini, DPR berkomitmen akan menjadi rumah bagi Palestina serta mendukung para ormas dan Lembaga kemanusiaan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Kami, BKSAP mewakili DPR ingin menyampaikan satu hal di poin pertama ini kepada semua pejuang. Kami siap bekerja sama dan melayani semua ormas dan lembaga kemanusiaan peduli Palestina. Yang kedua, akan sangat baik kalau Allah izinkan kita saling rendah hati untuk sama-sama berkolaborasi,” ujar Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera dalam sambutannya di Senayan, Jakarta, Selasa (21/01/2025).

Dalam kegiatan silaturahmi tersebut, Mardani juga mengapresiasi perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan oleh teman-teman dari ormas maupun Lembaga peduli Palestina.

DPR RI diwakili BKSAP berjanji akan membantu para ormas dan Lembaga agar bisa lebih efektif dan optimal dalam menyayangi serta berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

Politisi Fraksi PKS itu juga mengajak untuk berjuang dengan melakukan aksi demo untuk kemerdekaan Palestina.

Lantaran ia melihat di kota negara lain seperti Jenewa, New York, Washington DC, Sydney, Tokyo, dan Seoul setiap minggunya pasti ada masyarakat yang melakukan demo walaupun hanya satu, tiga atau tujuh orang namun konsisten.

“Walaupun belum bantu macem-macem, demo itu sudah menunjukkan kepemihakan kita. Sama seperti ketika Mahima, semut-semut itu ketika ngambil air untuk memadamkan api yang membakar Nabiullah Ibrahim. Mana bisa matiin api? Semut kan kecil. Tapi ini bukan padam atau tidak, tapi ini kepemihakan kita buat Palestina, wajib kita tunjukkan,” jelasnya.

Selain kolaborasi bersama dengan para pejuang kemanusiaan peduli Palestina agar lebih efektif, efisien, produktif, kontributif, serta prestatif dalam membantu Palestina dalam kepedulian untuk mendukung kemerdekaan Palestina, BKSAP DPR RI juga akan membuat Sekretariat Bersama (Sekber) khusus untuk urusan Palestina.

“Sesuai dengan arah pimpinan, kita akan buat sekber khusus untuk urusan Palestina, di mana DPR, teman-teman, dan ada juga Kadin. Kami ketemu di kedutaan besar, Kadin juga banyak sekali membantu Palestina, pihak private juga banyak, nanti kita akan bersama tanpa mengenal apapun, dan termasuk saudara-saudara kita yang bukan Islam,” pungkasnya.

 

Warga Gaza: Berkunjung Oke, Relokasi Ogah

Warga Gaza: Berkunjung Oke, Relokasi Ogah

NewsINH, Cairo – Ditengah suasana genjatan senjata yang tengah bergulir antara Israel dan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina (Hamas). Saat ini ribuan warga telah kembali ke permukiman mereka. Meskipun kondisinya sangat memperhatikan lulu lantah seluruh wilayah di Gaza Palestina. Ada wacana yang kini muncul yang dilontarkan oleh tim transisi pemerintahan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trum yang baru saja jadi lantik.

Dalam pernyataanya, pemerintah AS memilih Indonesia menjadi  salah satu negara yang akan menjadi destinasi realokasi 2 juta rakyat Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sontak hal ini menjadi polemik ditingkatan masyarakat Indonesia itu sendiri.

Dikutip dari program catatan demokrosi TVone, Selasa (21/1/2025) aktivis kemanusiaan yang juga founder lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Husein memastikan bahwa warga Gaza menolak untuk direlokasi.

“Teman saya orang Gaza merasakan sekali nikmatinya di Indonesia, suasanaya sejuknya, orang-orang yang baik-baik. Cuman kalau untuk tinggal di sana, mesti punya waktu sementara atau relaksasi. Dia nggak setuju. Kita akan tetap berada di Gaza. Tapi kalau untuk kunjungan, untuk usaha kita siap datang ke Indonesia atau orang Indonesia datang ke kita, kita akan sambut dengan hangat seperti keluarga,” kata Husein menyampaikan pesan dari Warga Gaza di Cairo, Mesir.

Menurutnya, jika ada orang Indonesia yang mengatasnamakan kelompok dan golongan tertentu bahwa ini semata-mata atas dasar rasa kemanusiaan, itu dianggap kurang tepat. Terlebih pemerintah Indonesia juga telah menyatakan ketidak setujuannya atas rencana tersebut.

“Jadi kalau dikatangan jangan terlalu percaya diri. Sekarang kita langsung tanyakan dari orang Gaza tidak cuma satu,  tetapi ada tiga orang Gaza  di sini semua serentak menolak wacana tersebut,” ucap Husein seraya memperkenalkan warga Gaza yakni Mahmoud Al-Masri, Abu Khalid dan Abu Daqqa.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menegaskan Pemerintah Indonesia tidak pernah memiliki rencana untuk merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia.

“Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik,” kata Kementerian Luar Negeri RI dikutip dari Antara, Rabu (22/1/2025).

Kementerian Luar Negeri menegaskan, pemerintah menghindari berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi yang lebih jelas.

“Indonesia tetap tegas dengan posisi segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” katanya.

Pemerintah Indonesia berpendapat upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza.

Indonesia juga menekankan bahwa gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi guna mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati. (***)

 

 

Wacana Relokasi Penduduk Gaza ke Indonesia Dibantah Kemlu RI

Wacana Relokasi Penduduk Gaza ke Indonesia Dibantah Kemlu RI

NewsINH, Jakarta – Kementerian Luar Negeri membantah isu mengenai pemindahan warga Gaza dengan menyatakan pemerintah Republik Indonesia tidak pernah memiliki rencana untuk merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia.

“Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik,” kata Kementerian Luar Negeri melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Kementerian tersebut menegaskan bahwa pemerintah menghindari berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi yang lebih jelas.

“Indonesia tetap tegas dengan posisi segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” sambung pernyataan itu.

Pemerintah Indonesia berpendapat upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza.

Indonesia juga menekankan bahwa gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi guna mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati.

Adapun sebelumnya media AS, NBC News, Sabtu (18/1), melaporkan bahwa seorang pejabat yang terlibat dalam transisi kepemimpinan AS menyatakan bahwa utusan Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff berencana mengunjungi Gaza untuk memastikan implementasi gencatan senjata.

Sembari memastikan penegakan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembahasan tahap selanjutnya, Trump dan timnya juga memperhatikan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengakhiri konflik di Gaza, termasuk terkait nasib dua juta warga Palestina di Gaza.

“Indonesia, misalnya, menjadi salah satu tempat yang dibahas sebagai tujuan (relokasi) sebagian dari (warga Gaza),” demikian petikan laporan NBC tersebut, mengutip sang pejabat transisi.

 

Sumber: Antara

Sniper Israel “Bandel” Masih Membunuh Anak Gaza di Tengah Gencatan Senjata

Sniper Israel “Bandel” Masih Membunuh Anak Gaza di Tengah Gencatan Senjata

NewsINH, Gaza – Kalimat keras kepala dan bendel nampaknya layak disematkan untuk Israel. Pasalnya ditengah gencatan senjata Pasukan penjajah Israel (IDF) masih melakukan aksi kekejamanya yakni menembak mati seorang anak Palestina dan melukai lainnya pada Senin malam di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Dilansir dari kantor berita Palestina, WAFA, Selasa (21/1/2025), bahwa Zakariya Hameed Yahya Barbakh terbunuh di dekat bundaran Al-Awda di Rafah tengah setelah ditembak oleh penembak jitu Israel. Seorang anak lainnya terluka saat mencoba mengambil jenazah Barbakh.

Sebelumnya malam ini, satu warga sipil dan seorang anak tewas dan sembilan lainnya, termasuk anak-anak, terluka akibat tembakan Israel di kota Rafah.

Sementara tiga orang yang terluka akibat serangan pesawat tak berawak Israel tiba di Rumah Sakit Eropa di Gaza selatan, lapor WAFA. Serangan yang dilakukan oleh quadcopter terjadi ketika warga Palestina memeriksa rumah mereka di kota Rafah, katanya.

Insiden ini terjadi pada hari kedua gencatan senjata Hamas-Israel, yang sebagian besar telah dilaksanakan sejauh ini.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad pukul 11.15; Namun, pelanggaran terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terus memakan korban jiwa warga sipil di Gaza.

Sementara, sebanyak jenazah 137 warga Palestina kini telah ditemukan dari berbagai daerah di kota yang hancur tersebut sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad. Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pencarian sekitar 10.000 jenazah yang terkubur di reruntuhan sejak dimulainya perang Israel di Gaza berlanjut pada hari kedua gencatan senjata.

Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 47.035 warga sipil dan 111.091 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023. Sumber medis mengatakan bahwa pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya 23 warga negara dan melukai 83 orang selama 24 jam terakhir.

Mereka menunjukkan bahwa 122 warga Palestina yang terbunuh, 62 diantaranya telah ditemukan jenazahnya, dan 341 orang terluka tiba di rumah sakit di Jalur Gaza, sebagai akibat dari agresi Israel di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.

Mereka menunjukkan bahwa ratusan warga Palestina yang terbunuh masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, sehingga ambulans dan kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.

Sementara, dalam komentar publik pertama mereka sejak bersatu kembali dengan orang yang mereka cintai, kerabat dari tiga wanita Israel yang dibebaskan dari penawanan di Gaza berterima kasih kepada mereka yang memungkinkan pembebasan mereka.

Mereka juga memohon kepada pemerintah Israel untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata bertahap dengan Hamas yang berujung pada pembebasan orang-orang yang mereka cintai, dan memperingatkan bahwa jalan menuju pemulihan mungkin masih panjang, lapor kantor berita Associated Press.

“Doron meminta saya untuk menyampaikan pesan ini,” kata Yamit Ashkenazi, saudara perempuan Doron Steinbrecher yang dibebaskan, dalam pernyataan kepada media di rumah sakit tempat para wanita tersebut masih menjalani evaluasi medis.

“Turunlah ke jalan-jalan. Kita harus melaksanakan semua langkah kesepakatan. Sama seperti saya bisa kembali ke keluarga saya, semua orang juga harus kembali,” kata Ashkenazi, berbicara atas nama saudara perempuannya.

Kepala staf militer Israel juga telah memberikan penilaian singkat mengenai situasi saat ini karena gencatan senjata di Gaza dan Lebanon sebagian besar masih berlaku.

“Seiring dengan persiapan pertahanan yang intens di Jalur Gaza, kita harus bersiap untuk operasi besar-besaran di Yudea dan Samaria dalam beberapa hari mendatang untuk mencegah dan menangkap teroris sebelum mereka mencapai warga kita,” kata Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan. “Yudea dan Samaria” mengacu pada Tepi Barat yang diduduki. Halevi juga menginstruksikan pasukan Israel “untuk merumuskan rencana untuk melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza dan Lebanon”.

Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich menyerang kepala staf militer Israel dan mengatakan Israel harus “menduduki seluruh” Jalur Gaza. Berbicara kepada Radio Tentara Israel, pemimpin Partai Religius Zionis itu berpendapat Herzi Halevi bukanlah orang yang tepat untuk memimpin militer.

Smotrich mengatakan yang dibutuhkan adalah seseorang yang memahami bahwa menduduki Gaza adalah misinya, seseorang “yang berdiri di belakangnya dan siap untuk melaksanakannya”.

Dia menambahkan bahwa Israel harus “menetapkan kekuasaan militer” di Gaza, dan menambahkan bahwa tidak ada “kekuatan ketiga” yang dapat mengendalikan wilayah tersebut.

 

Sumber: Wafa/Antara

Suka Cita Warga Gaza Pulihnya Kehidupan usai Gencatan Senjata Berlaku

Suka Cita Warga Gaza Pulihnya Kehidupan usai Gencatan Senjata Berlaku

NewsINH, Gaza – Gencatan senjata di Jalur Gaza membawa perdamaian dan pemulihan secara bertahap bagi warga setempat di mana mereka merayakan berakhirnya agresi Israel dan toko-toko mulai buka kembali, demikian dilaporkan pada Minggu (19/1/2025) kemarin waktu setempat.

Berlakunya gencatan senjata di Gaza sejak Minggu (19/1/2025) pukul 11:15 pagi waktu setempat tersebut memberi peluang bagi truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Palestina itu dari Mesir.

“Setelah gencatan senjata berlaku di Gaza, kami mulai menurunkan ribuan personel kepolisian Palestina di seluruh wilayah untuk menjalankan rencana bagi memastikan keamanan dan ketertiban umum,” ucap Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta.

Pasar-pasar dan kedai-kedai kembali bermunculan di jalan-jalan Gaza. Sementara, puing-puing yang menutupi jalan-jalan lain sedang dibersihkan supaya dapat segera digunakan kembali.

“Kami merasa sangat senang dan bahagia di Jalur Gaza setelah berakhirnya perang ini,” ucap seorang warga Gaza.

Pada 15 Januari lalu, Hamas dan Israel, melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, berhasil menyepakati suatu gencatan senjata selama setidaknya 42 hari dan menyatakan komitmen mengakhiri peperangan yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Agresi Israel ke Jalur Gaza selama 15 bulan terakhir menewaskan 46.000 warga Palestina di Gaza dan 1.500 warga Israel, menyebabkan konflik meluas ke Lebanon dan Yaman, serta memicu saling tembak rudal antara Israel dan Iran.

Hamas dan Israel berkomitmen memulai negosiasi bagi pelaksanaan tahap kedua gencatan senjata pada hari ke-16 berlakunya gencatan senjata tahap pertama. Tahap kedua gencatan senjata disebut meliputi pembebasan sandera yang masih tersisa, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Para sponsor kesepakatan perdamaian juga membahas tahap ketiga gencatan senjata yang akan mengatur penyerahan jenazah korban tewas, rekonstruksi Jalur Gaza, dan berakhirnya blokade Israel terhadap kawasan itu. Kesepakatan gencatan senjata juga mengatur Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, sebagai penjamin kesepakatan, untuk mendirikan suatu pusat koordinasi di Kairo.

Gencatan senjata yang berlaku kali ini menjadi yang kedua sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023. Gencatan senjata pertama berlangsung hanya selama 6 hari pada November 2023.

Sumber: Sputnik-OANA/Antara

Gencatan Senjata Berlaku, 550 Truk Lebih Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Gaza

Gencatan Senjata Berlaku, 550 Truk Lebih Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Gaza

NewsINH, Gaza –  Alhamdulillah, sejak berlakunya genjatan senjata atara pasukan pejuang kemerdekaan Palestina (Hamas) dengan Israel sudah lebih dari 550 truk yang membawa bantuan kemanusiaan berhasil memasuki Jalur Gaza melalui titik perbatasan Rafah pada hari pertama berlakunya gencatan senjata, Minggu (19/1/2025) kemarin waktu setempat.

“Sejak Minggu pagi, 552 truk pembawa bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza, termasuk 242 truk bantuan yang dialokasikan untuk bagian utara Jalur Gaza,” demikian keterangan sumber kementerian dalam negeri Gazam, dikutip dari Anadolu, Senin (20/1/2025).

Sumber itu mengatakan bahwa truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza tersebut membawa bahan bakar, pasokan alat medis, serta makanan termasuk sayuran dan buah-buahan.

Ia juga memastikan bahwa upaya memperbanyak masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza demi memenuhi kebutuhan masyarakat Palestina di Gaza terus berjalan.

Secara terpisah, media Mesir Al-Qahera News melaporkan bahwa 330 truk bantuan, termasuk 20 truk bahan bakar, memasuki Jalur Gaza melalui titik-titik perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikendalikan Israel.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Minggu pukul 11:15 pagi waktu setempat setelah implementasinya sempat tertunda hampir tiga jam karena Israel menuduh Hamas menunda-nunda merilis nama sandera yang akan dibebaskan.

Gencatan senjata sebelumnya direncanakan mulai berlaku pukul 08:30 pagi. Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh warga sipil tak berdosa hampir 47.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai 110.700 lainnya.

Agresi tersebut menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang serta mengakibatkan kehancuran luas dan krisis kemanusiaan yang merenggut nyawa ribuan lansia dan anak-anak.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap petinggi otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan bekas petinggi otoritas pertahanan Yoav Gallant atas dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Rezim Zionis pun saat ini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida yang dilancarkannya dalam serangan ke Jalur Gaza.

 

Sumber: Anadolu

Genjatan Sejata di Gaza Mulai Berlaku, Hamas Penuhi Komitmen Serahkan Sandera

Genjatan Sejata di Gaza Mulai Berlaku, Hamas Penuhi Komitmen Serahkan Sandera

NewsINH, Gaza – Kesepakatan gencatan senjata antara pejuang kemerdekaan Palestina (Hamas) dan Israel di Gaza mulai diberlakukan pada hari Minggu (19/1/2015) pagi kemarin waktu setempat. Dihari yang sama  sebuah peristiwa yang tak terbayangkan terjadi di Alun-Alun Saraya, Kota Gaza, saat sayap militer Hamas menyerahkan tiga sandera wanita Israel dalam sebuah adegan yang mengundang perhatian masyarakat dunia.

Penyerahan sandera ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan tukar tahanan antara pejuang Hamas dan Israel.

Tareq Abu Azzoum, wartawan Al Jazeera yang meliput peristiwa tersebut, mengatakan bahwa meskipun Hamas telah menghadapi serangkaian serangan besar dari pasukan Israel, mereka tetap muncul sebagai kekuatan yang terorganisir dalam mengelola pertukaran sandera.

“Ini adegan yang sulit dibayangkan,” ujar Abu Azzoum

“Kami melihat kerumunan warga Palestina berkumpul di sekitar para pejuang Hamas, meneriakkan seruan untuk kebebasan dan pembebasan,” tambah Abu Azzoum.

Menurutnya, meskipun sayap militer Hamas, yang dikenal dengan nama Brigadir Qassam, telah menerima pukulan signifikan selama pertempuran di Gaza, mereka masih mampu menunjukkan kekuatan yang terorganisir dan berfungsi dengan baik.

Hal ini menunjukkan bahwa Hamas masih bisa beroperasi secara efektif di lapangan, bahkan setelah klaim Israel yang menyebutkan bahwa mereka telah berhasil mereduksi kemampuan militer kelompok tersebut.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa meski ada klaim Israel yang menyebutkan bahwa mereka telah melemahkan Hamas, kelompok ini masih memiliki kapasitas untuk bertahan dan melakukan operasi besar di Gaza. “Ini bisa menjadi indikasi bahwa dalam waktu dekat, Hamas masih akan tetap ada sebagai kekuatan militer di wilayah ini,” tambah Abu Azzoum.

Pertukaran sandera tersebut adalah bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang melibatkan pertukaran 33 sandera Israel dengan sekitar 1.800 tahanan Palestina. Gencatan senjata yang dimulai pada hari Minggu ini adalah langkah pertama dalam proses yang lebih panjang yang bertujuan mengarah pada “ketenangan yang berkelanjutan,” menurut kesepakatan yang dicapai antara Hamas dan Israel.

Kerumunan warga Palestina yang berkumpul di sekitar lokasi penyerahan sandera juga menunjukkan dukungan dan solidaritas terhadap Hamas, meskipun situasi di Gaza tetap tegang dan penuh ketidakpastian.

Hamas serahkan 3 sandera Israel di Gaza

Proses pemindahan tiga sandera Israel di Gaza ke Palang Merah dimulai pada Ahad.

Menurut seorang jurnalis Anadolu, sayap bersenjata Hamas, Brigadir Qassam, mulai menyerahkan ketiga sandera Israel tersebut kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Gaza.

Sejumlah besar anggota Qassam dan kendaraan mereka berkumpul di pusat Kota Gaza untuk menyerahkan ketiga wanita Israel tersebut, tambahnya.

Media publik Israel, KAN, dan saluran Israel Channel 12 juga mengonfirmasi kabar tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada pukul 11.15 waktu setempat (09.15 GMT) pada hari Minggu setelah beberapa jam tertunda.

Artikel ini telah tayang di gazamedia.net dengan judul: Hamas serahkan 3 sandera Israel di Gaza – Gaza Media – https://gazamedia.net/hamas-serahkan-3-sandera-israel-di-gaza/

 

 

Sumber: Gazamedia

Wamenlu RI Sebut Gencatan Senjata di Gaza Kemenangan Palestina

Wamenlu RI Sebut Gencatan Senjata di Gaza Kemenangan Palestina

NewsINH, Jakarta – Pemerintah Indonesia menyambut baik gencatan senjata yang baru saja disepakati antara Palestina dan Israel. Dalam pernyataannya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menegaskan bahwa kesepakatan tersebut bukan hanya kemenangan bagi Palestina, tetapi juga kemenangan bagi kemanusiaan.

“Ini adalah kemenangan Palestina dan, yang lebih penting, kemenangan kemanusiaan. Bangsa Palestina telah memberikan pengorbanan luar biasa selama lebih dari 15 bulan perang dan mengubah sejarah perlawanan mereka menjadi perjuangan kemerdekaan,” ujar Anis Matta pada Selasa (16/1).

Menurutnya, gencatan senjata yang tercapai bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan sebuah babak baru yang akan menentukan langkah selanjutnya bagi bangsa Palestina menuju kemerdekaan.

“Gencatan senjata ini bukanlah akhir, melainkan babak baru perjuangan bangsa Palestina menuju kemerdekaan,” tambahnya.

Anis Matta juga menyampaikan bahwa Indonesia, yang telah lama mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, bersama dengan negara-negara yang memiliki semangat serupa, harus menyikapi momen ini dengan rasa syukur. “Saya menghimbau umat Muslim di Indonesia untuk melaksanakan sujud syukur atas tercapainya gencatan senjata ini,” katanya.

Anis Matta mendorong masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional ikut berkontribusi untuk membangun kembali Palestina yang telah luluh-lantak karena perang, baik melalui bantuan kemanusiaan, maupun bantuan di bidang infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya manusia.

“Dunia internasional tidak boleh melupakan kekejaman Israel selama Perang Gaza dan mendukung Majelis Pidana Internasional (ICC) memperjuangkan keadilan bagi korban. Israel harus bertanggung jawab atas genosida yang telah mereka lakukan terhadap bangsa Palestina,” kata dia.
Anis Matta juga mengingatkan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan manifestasi dari amanat konstitusi UUD 1945 yang mengamanatkan Indonesia untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

 

Sumber: Gazamedia

Ceasefire Berlaku Mulai Hari Minggu, Israel Gencarkan Serangan di Jalur Gaza

Ceasefire Berlaku Mulai Hari Minggu, Israel Gencarkan Serangan di Jalur Gaza

NewsINH, Gaza – Meski nota kesepakatan gencatan senjata atau ceasefire antara pejuang kemerdekaan Palestina (Hamas) dan Zionis Israel telah ditandatangi kedua belah pihak. Namun militer Israel masih melakukan serangan ke Jalur Gaza, Jum’at (17/1/2025).

Sejak pengumuman tersebut, setidaknya 87 warga Palestina meninggal, termasuk 21 anak-anak dan 25 perempuan. Angka ini menambah panjang daftar korban dalam perang yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini.

Dilansir Al Jazeera, menurut laporan dari badan-badan kemanusiaan dan otoritas Gaza, perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 110.000 orang lainnya. Di sisi Israel, sekitar 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin oleh Hamas pada hari pertama perang, dengan lebih dari 200 orang diculik oleh kelompok tersebut.

Meskipun gencatan senjata sudah disepakati melalui mediasi intensif dari negara-negara seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, ketegangan politik di Israel masih tinggi.

Hal ini menambah ketidakpastian mengenai pelaksanaan kesepakatan tersebut. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan-badan PBB lainnya melaporkan tingginya angka korban jiwa, terutama di kalangan anak-anak.

Diperkirakan setiap harinya, belasan anak di Gaza mengalami cedera parah yang akan meninggalkan dampak seumur hidup.

Banyak yang terluka akibat serangan udara Israel yang menghantam kawasan padat penduduk dan infrastruktur vital seperti rumah sakit dan sekolah.

 

Sumber: Aljazeera/Kompas

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!