NewsINH, Swiss – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono telah menerima panggilan telepon dari Menlu Amerika Serikat (AS) Marco Rubio di sela-sela partisipasinya dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, Rabu (22/1/2025) kemarin waktu setempat. Mereka membahas beberapa isu, termasuk tentang rekonstruksi atau membangun jalur Gaza kembali pasca gencatan senjata.
Dalam percakapan telepon tersebut, Sugiono menyampaikan selamat kepada Rubio karena telah dilantik sebagai menlu dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Sugiono mengatakan kepada Rubio bahwa Indonesia berkomitmen mempromosikan hubungan bilateral Indonesia-AS, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.
“Kedua Menlu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu di kawasan dan global, termasuk perkembangan di kawasan Timur Tengah serta pentingnya mewujudkan perdamaian dan pembangunan kembali di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan resminya yang dirilis Kamis (23/1/2025) malam.
Informasi mengenai adanya percakapan via telepon antara Sugiono dan Marco Rubio dirilis lebih dulu oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Tammy Bruce pada Rabu waktu Washington. Bruce menyampaikan bahwa dalam percakapan tersebut, Rubio dan Sugiono membahas sejumlah isu, termasuk tentang Gaza.
“Menteri Rubio menyambut baik kesediaan Indonesia untuk terlibat dalam perdamaian Timur Tengah dan rekonstruksi pascakonflik,” kata Bruce, seperti dikutip dari laman resmi Deplu AS.
Menurut Bruce, Rubio dan Sugiono pun membahas tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. “Termasuk pertukaran pandangan tentang keamanan maritim di Laut China Selatan,” ujarnya.
Bruce mengungkapkan, Rubio dan Sugiono turut menyatakan komitmen bersama untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi nasional serta mengakui pentingnya bekerja sama guna memperdalam perdagangan, termasuk investasi, di bidang-bidang yang menguntungkan kedua negara.
Sementara itu, lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) jauh sebelum terjadinya gencatan senjata antara pasukan perjuangan kemerdekaan Palestina (Hamas) dan Israel sudah melemparkan wacana agar terwujudnya pembangunan kembali di wilayah Gaza yang terkepung akibat agresi dan genosida Israel selama 15 bulan.
Lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh Muhammad Husein itu berencana akan membangun kampung Indonesia atau Indo City di wilayah Gaza City. Pembangunan dengan konsep kawasan terpadu ini akan didirikan diatas tanah wakaf seluar tiga hektar dipusat kota Gaza, nantinya kawasan tepadu itu akan dibangun dari mulai pemukiman warga, pusat perbelanjaan atau pasar, sarana pendidikan dan tentunya juga rumah ibadah.
Konsep pembangunan kampung Indonesia di Gaza ini menjadi program mercusuar INH dengan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, INH mengajak semua elemen dan pegiat kemanusiaan khusunya Palestina agar ikut serta dan urun rembug dalam mewujudkannya.
“Ini merupakan cita-cita besar kami dan memberikan kontribusi yang nyata untuk keberlanjutan hidup bangi bangsa Palestina khusunya di jalur Gaza,” pungkas Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim.
Sumber: Republika/TimMedia