Otoritas Kesehatan Mulai Evakuasi pasien dari Rumah Sakit Eropa Gaza

Otoritas Kesehatan Mulai Evakuasi pasien dari Rumah Sakit Eropa Gaza

NewsINH, Gaza – Tim medis dan teknis mulai mengevakuasi pasien dari Rumah Sakit Eropa Gaza di kota Khan Younis pada Senin malam menjelang kemungkinan serangan darat Israel.

Tentara Israel tidak secara khusus memerintahkan mereka yang berada di rumah sakit untuk pergi, namun tim medis mulai mengevakuasi pasien, orang yang terluka dan beberapa peralatan medis rumah sakit karena rumah sakit tersebut terletak di salah satu daerah di mana warga menerima teks peringatan dari otoritas Israel untuk pindah ke lokasi lain, dilaporkan Anadolu Agency.

Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Anadolu bahwa tim medis memindahkan beberapa pasien dan orang yang terluka ke Rumah Sakit Nasser di pusat Khan Younis.

Mereka menambahkan bahwa tim teknis rumah sakit juga memindahkan beberapa peralatan dan perlengkapan medis karena khawatir akan rusak jika tentara Israel menggerebek rumah sakit tersebut dan khawatir akan bernasib sama seperti dengan RS Asshifa beberapa waktu lalu.

Seorang koresponden Anadolu juga melaporkan bahwa para pengungsi juga membongkar tenda mereka di sekitar rumah sakit dan pindah ke tempat lain setelah menerima perintah evakuasi tentara Israel pada hari sebelumnya.

Rumah Sakit Eropa Gaza adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang beroperasi di Jalur Gaza, karena tentara Israel dengan sengaja dan sistematis menargetkan sebagian besar rumah sakit di Gaza selama operasi militernya di wilayah pesisir tersebut, sehingga kini sebagian besar dari rumah sakit tersebut tidak dapat berfungsi.

Saksi Mata Gaza Ungkap Tank Israel Tembaki Rumah yang ada Penghuninya

NewsINH, Gaza – Para saksi mata di Jalur Gaza mengungkapkan tank-tank Israel menembaki beberapa rumah yang di dalamnya ada penghuni yang terjebak dan tidak bisa menyelamatkan diri.

Setidaknya enam warga syahid di bagian selatan Gaza Rafah dan beberapa rumah hancur menyusul pasukan Israel menyisir area tersebut hari ini, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

Pasukan Israel masuk ke area Shujaiya sejak empat hari lalu, dan menyisir lokasi tersebut dan menewaskan warga di sana. Hal ini membuat setidaknya 60ribu-80ribu warga melarikan diri dari lokasi itu.

“Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan 60.000 hingga 80.000 orang mengungsi dari Shujayea dalam beberapa hari terakhir,” tulis Al Jazeera.

Bagi mereka yang masih tinggal, “hidup kami seperti neraka”, kata Siham al-Shawa, 50 tahun, seorang warga.

Dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa orang-orang terjebak karena serangan bisa terjadi “di mana saja” dan “sulit untuk keluar dari lingkungan yang diserang”.

“Kami tidak tahu ke mana harus pergi untuk melindungi diri kami sendiri,” katanya.

Armenia Mengakui Palestina Merdeka

Armenia Mengakui Palestina Merdeka

NewsINH, Gaza – Menyusul langkah negara-negara Eropa dalam mengakui kemerdekaan Palestina, kini Armenia menyusul dengan langkah yang sama.

Armenia telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, membuat Israel memanggil duta besar Armenia karena hal itu.

Pengakuan dilakukan pada Jumat, di mana Menteri Luar Negeri Armenia mengutuk tindakan yang Israel lakukan di Jalur Gaza sampai hari ini, juga langkah Hamas mengambil sandera.

“Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa negara tersebut bergabung dengan komunitas internasional dalam menuntut pembebasan para tawanan.

Lebih dari 37.400 orang telah syahid dalam agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga hari ini di mana mayoritas korban adalah anak-anak dan wanita. Selain itu, hampir 100ribu mengalami luka-luka.

Tak lama setelah bekas republik Soviet tersebut mengumumkan pengakuan tersebut, Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Armenia.

Pada Mei, Spanyol secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, bergabung dengan Irlandia, Norwegia, dan 143 negara lainnya yang mengakui status negara Palestina.

Berbicara di Madrid, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pengakuan negara Palestina merupakan pesan penting untuk menolak standar ganda.

Hussein al-Sheikh, pejabat senior Otoritas Palestina, menyambut baik langkah tersebut. “Ini adalah kemenangan atas hak, keadilan, legitimasi, dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan,” ujarnya di media sosial.

Sumber: Al Jazeera

Setidaknya 3.500 Anak Gaza Rawan Meninggal Kelaparan

Setidaknya 3.500 Anak Gaza Rawan Meninggal Kelaparan

NewsINH, Gaza – Memasuki bulan ke delapan serangan Israel ke Jalur Gaza, menipisnya pasokan pangan, tidak adanya akses kesehatan, air bersih, listrik, dan lainnya mengancam setidaknya 3.500 anak-anak dengan resiko sekarat, lapor media di Jalur Gaza.

Dalam satu hari ini saja, dilaporkan banyak serangan udara menargetkan kamp Nuseirat di pusat Gaza. Kamp ini terkenal dengan pembantaian 210 warga Gaza oleh Israel saat mereka membawa 4 tawanan Israel di Jalur Gaza, lapor Al Jazeera.

Pada hari yang sama setidaknya sembilan warga yang sedang mengantri bantuan makanan dibunuh oleh serangan udara di bagian selatan, Rafah.

Sampai saat ini, sekitar 37.372 warga Gaza telah syahid dan 85.452 luka-luka dalam serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.

PBB Masukkan Israel ke dalam ‘Blacklist’ Negara-negara yang Membahayakan Anak-anak dalam Konflik

PBB Masukkan Israel ke dalam ‘Blacklist’ Negara-negara yang Membahayakan Anak-anak dalam Konflik

NewsINH, Gaza – PBB menambahkan Israel ke dalam “daftar hitam” negara-negara yang telah melakukan kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata, langkah ini diambil menyusul aksi Israel yang telah membunuh lebih dari 15 ribu anak Palestina di Jalur Gaza dalam genosida yang masuk bulan ke delapan ini.

Dalam postingan media sosial pada Jumat, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan dia menerima pemberitahuan resmi tentang keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

“Ini benar-benar keterlaluan dan salah,” tulis Erdan, sambil melampirkan video dia berbicara melalui telepon dan mengutuk tindakan tersebut.

“Saya menanggapi keputusan memalukan tersebut dan mengatakan bahwa tentara kami adalah yang paling bermoral di dunia. Satu-satunya yang masuk daftar hitam adalah Sekretaris Jenderal yang memberi insentif dan mendorong terorisme dan dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel,” dalihnya.

Sementara, Jubir Gutteres Stephane Dujarric mengatakan, “Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari diluar batas,” seraya menambahkan bahwa laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 14 Juni dan kemudian secara resmi diterbitkan beberapa hari kemudian.

“Rekaman video panggilan telepon yang dilakukan Duta Besar Erdan, dan sebagian rekaman tersebut disebarkan di Twitter, sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima – dan sejujurnya, ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat selama 24 tahun saya mengabdi pada organisasi ini,” kata Dujarric.

 

Dituding Langgar Administartif Israel Tahan 835 Warga Palestina

Dituding Langgar Administartif Israel Tahan 835 Warga Palestina

NewsINH, Ramallah – Perhimpunan Tahanan Palestina atau PPS merilis data baru jumlah warga Palestina yang ditahan otoritas pendudukan Israel. Ratusan warga Palestina itu ditempatkan dalam penahanan administratif yang tersebar di sel-sel penjara Israel.

“Pada akhir November, warga Palestina yang ditempatkan di bawah penahanan administratif di penjara-penjara Israel berjumlah 835, termasuk 80 tahanan, sebagian besar di fasilitas penahanan Ofer, sebelah barat Ramallah, dan Penjara Naqab di Israel selatan,” tulis siaran pers PPS dikutip dari kantor berita Wafa, Jumat (16/12/2022).

Umumnya mereka yang ditahan masih memboikot pengadilan Israel, lantaran kesalahan yang mereka terima tidak jelas dan tanpa sebab kesalahan yang pasti. Mereka ditangkap dan dituduh melanggar peraturan dan kebijakan otoritas pendudukan Israel.

Praktik penahanan administratif yang dikutuk secara luas oleh Israel yang memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa dakwaan atau persidangan untuk interval yang dapat diperbarui berkisar antara tiga dan enam bulan berdasarkan bukti yang dirahasiakan bahwa bahkan pengacara tahanan dilarang untuk melihat.

Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan dalam laporan sebelumnya tentang kondisi hak asasi manusia bagi warga Palestina bahwa tahanan administratif tidak diberi “kesempatan untuk menyangkal tuduhan atau membahas materi pembuktian yang diajukan terhadap mereka di pengadilan.”

Amnesty International menggambarkan penggunaan penahanan administratif oleh Israel sebagai “taktik licik” dan telah lama meminta Israel untuk mengakhiri penggunaan cara-cara tersebut.

Para tahanan Palestina terus melakukan aksi mogok makan terbuka sebagai cara untuk memprotes penahanan administratif ilegal mereka dan menuntut diakhirinya kebijakan tersebut karena dinilai melanggar hukum internasional.

 

Sumber: Wafa

#Donasi Palestina

Batasi Pergerakan Warga, Pasukan Israel Pasang Gerbang Logam di Nablus

Batasi Pergerakan Warga, Pasukan Israel Pasang Gerbang Logam di Nablus

NewsINH, Nablus – Pasukan pendudukan Israel memasang gerbang logam di pintu masuk menuju desa di daerah Nablus. Akibatnya, aktivitas warga disekitar lokasi tersebut mengalami kesulitan lantaran akses terbatas dijaga para tentara tersebut.

Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Selasa (13/12/2022) Pasukan Israel pada Senin kemarin memasang gerbang besi di pintu masuk desa , selatan kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki, menghalangi pergerakan warga Palestina dari dan ke desa tersebut.

Warga kemudian mencoba memaksa membuka pintu gerbang.

Beberapa tahun yang lalu, pasukan Israel memasang gerbang besi di pintu masuk desa tersebut. Mereka juga memasang balok semen di area yang sama untuk mempersulit warga Palestina untuk beraktivitas.

Hampir setiap hari, para serdadu juga mendirikan pos pemeriksaan untuk memantau pergerakan warga. Tak hanya itu mereka juga mengganggu dan memprofokasi warga Palestina.

Sementara itu dilokasi yang berbeda pasukan Israel menyita dua traktor di Lembah Yordan. Pasukan Israel menyita dua traktor pertanian, di sebelah barat desa Bardala, di Lembah Yordan utara.

Mo’taz Bsharat, seorang aktivis, mengatakan kepada Wafa bahwa pasukan Israel menyita dua traktor milik penduduk lokal Ibrahim Daraghmeh saat dia bekerja di daerah tersebut.

 

Sumber: Wafa

Donasi Palestina

Gadis Pelestina Dibunuh Militer Israel, Warga Kota Jenin Protes Turun Kejalan

Gadis Pelestina Dibunuh Militer Israel, Warga Kota Jenin Protes Turun Kejalan

NewsINH, Ramallah –  Militer Israel pada Senin malam a kemarin mengakui bahwa pasukannya menembak mati Jana Majdi Zakarneh, seorang gadis berusia 16 tahun, dalam serangan militer di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa (13/12/2022) militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Zakarneh ditembak oleh tembakan Israel yang “tidak disengaja”. Bahkan pihaknya mengklaim bahwa korban kemungkin telah dibunuh oleh orang-orang bersenjata Palestina saat dia berada di atas atap rumah keluarganya dan dekat dengan mereka.

“Zakarneh ditemukan tewas di atap oleh keluarganya setelah tentara meninggalkan daerah itu tetapi tidak sebelum menembak dan melukai dua orang lainnya serta menangkap tiga warga Palestina,” tulis laporan tersebut.

Dia mengatakan pasukan tentara menggerebek lingkungan kota dan selama penggerebekan Zakarneh ditembak dan dibunuh, tampaknya oleh seorang penembak jitu.

Dengan berita pembunuhan anak berusia 16 tahun, pemogokan umum diumumkan di kota dan ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap kota dan pembunuhan setiap hari terhadap pemuda Palestina.

Zakarneh adalah korban ke-166 sepanjang tahun ini dari mesin pembunuh Israel di Tepi Barat yang diduduki, yang ke-10 sejak awal bulan ini, termasuk 39 anak di bawah umur, 15 di antaranya dari Jenin saja dari total 59 warga Palestina yang telah dibunuh tentara. di Jenin sejak awal tahun.

 

Sumber: Wafa

#Donasi Palestina

Pelanggaran, Pasukan Israel Turunkan Bendera Palestina dan Mengganti Bendera Israel

Pelanggaran, Pasukan Israel Turunkan Bendera Palestina dan Mengganti Bendera Israel

NewsINH, Nablus – Pasukan pendudukan Israel menurunkan bendera Palestina yang tergantung di gedung sekolah di desa Palestina Al-Lubban Ash-Sharqiya dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki dan menggantinya dengan bendera Israel.

Ayesha Nubani, kepala Sekolah Menengah Putri Al-Lubban, mengatakan tentara Israel menyelinap ke gedung sekolah pada dini hari, merobek bendera Palestina dan menggantinya dengan bendera Israel.

Ini bukan pertama kalinya pasukan pendudukan menurunkan bendera Palestina dilembaga pendidikan, namun ini pertama kalinya mereka menggantinya dengan bendera negara pendudukan dengan lambang bintang daud.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengecam langkah tersebut sebagai pelanggaran dan penargetan institusi pendidikan Palestina, terutama yang terletak di jalan pintas pemukim ilegal dan di Area C Tepi Barat yang diduduki, seperti Masafer Yatta dan Lembah Yordan.

Ia menambahkan bahwa pencopotan bendera itu adalah akibat hasutan untuk kebencian oleh pemukim sayap kanan radikal Israel yang dikenal dengan retorika supremasi Yahudi, yang dipimpin oleh Partai Otzma Yehudit sayap kanan dan pemimpinnya, Itamar Ben-Gvir, dan Religius. Pemimpin Partai Zionis, Bezalel Smotrich. Keduanya akan diangkat menjadi menteri keamanan penting dalam pemerintahan koalisi mendatang Israel.

Pasukan pendudukan baru-baru ini meningkatkan praktik represif mereka terhadap warga Palestina di Masafer Yatta, termasuk melalui penghancuran rumah dan sekolah, menghentikan pembangunan dan mencegah warga Palestina dan penggembala mengakses tanah mereka.

Pada bulan Agustus, pasukan Israel mengeluarkan perintah pembongkaran sebuah sekolah di desa Shuub Al-Batn di Masafer Yatta. Sekitar 54 anak bersekolah di sekolah yang dibuka sejak 2015 itu.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina dan pelanggaran hukum internasional terjadi setiap hari.

 

Sumber: Middleeastmonitor

Warga Palestina Bentrok dengan Tentara Israel di Hebron dan Ramallah

Warga Palestina Bentrok dengan Tentara Israel di Hebron dan Ramallah

NewsINH, Hebron – Warga Palestina di kota Hebron, Tepi Barar selatan dan di desa al-Mughayyer timur laut Rammallah bentrok dengan tentara Israel, beruntung tak ada korban jiwa dari pihak Palestina sementara tentara Isreal menahan seorang anak-anak berusia 10 tahun.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Kamis (1/12/2022) bahwa warga Palestina melempari tentara dengan batu setelah mereka menerobos bagian kota yang dikuasai Palestina di daerah Bab al-Zawiyeh dan pasukan Israel membalasnya dengan menembakkan tabung gas air mata, granat suara, dan peluru logam berlapis karet ke orang-orang dan toko-toko di daerah tersebut. .

“Alhamdulillah tidak ada laporan cedera yang kami terima,” tulis laporan tersebut.

Sementara itu, di desa al-Mughayyer di Ramallah, bentrokan pecah setelah ribuan warga Palestina mengantarkan pemakaman Raed Naasan, yang ditembak dan dibunuh kemarin oleh tembakan tentara Israel, menurut kepala dewan desa Ayman Abu Eliya.

Dia mengatakan bahwa tentara menahan dua anak, berusia 8 dan 10 tahun, di sebuah jip tentara selama beberapa jam menggunakan mereka sebagai perisai untuk menghentikan aksi perlawanan warga.

Sebelumnya, Presiden Mahmoud Abbas telah menelepon ayah Raed Naasan, Ghassan, untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya bagi keluarga yang ditinggalkan atas kematian Raed Naasan.

 

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!