Pemukim Israel Bakar Kampung Palestina di Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Belasan para pemukim Israel menyerang sebuah kampung di Tepi Barat yang di jajah, dan membakar beberapa rumah dan mobil di area tersebut, menyebabkan satu warga Palestina syahid.

Dilaporkan Pasukan penjajahan Israel, para pemukim memakai masker wajah untuk menutupi identitas mereka melemparkan batu dan botol molotov api saat mereka menyerang kampung Jit, dekat kota Nablus, Kamis sore.

Kementrian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pemuda berusia 20 tahun syahid dan seorang lainnya kritis akibat luka di dada. Pasukan Israel mengklaim sedang melakukan penyelidikan.

Rekaman amatir yang tersebar di media sosial memperlihatkan rumah-rumah dan kendaraan hangus terbakar dalam serangan ini, menyebabkan satu area dilahap api membara.

Dikepung Israel Selama 21 Hari, Ekonomi Kota Nablus Porak Poranda

Dikepung Israel Selama 21 Hari, Ekonomi Kota Nablus Porak Poranda

NewsINH, Nablus –  Otoritas pendudukan Israel mengepung kota Nablus, Tepi Barat selama 21 hari. Selain mengganggu aktivitas warga perekonomian dikota setempat juga mengalami porak poranda alias mati suri.

Dilansir dari sejumlah sumber, Kamis (10/11/2022) pengepungan Israel telah merusak ekonomi kota Nablus di Tepi Barat dan mengakibatkan kerugian komersial besar bagi para pedagang.

Pedagang dan pejabat Palestina dari Nablus, pusat komersial utama di Tepi Barat, mengatakan pengepungan Israel telah mencekik kota dan penduduknya serta mengakibatkan kerugian ekonomi yang membutuhkan banyak waktu untuk pulih.

Pada 12 Oktober 2022, pasukan Israel mengepung kota dengan blok semen tinggi, karung pasir besar dan barikade pasir, memaksakan pengepungan ketat di kota.

Kementerian Ekonomi Palestina menyatakan pengepungan itu merugikan 17.113 fasilitas komersial dan industri.

Pengepungan berlangsung selama 21 hari, ketika Israel mengumumkan pencabutan pembatasan kota pada 3 November.

Berbicara kepada Anadolu Agency, pedagang Ahmad Abu Hashish menjelaskan, Nablus menjalani pengepungan yang melumpuhkan ekonominya. Pengepungan itu mempengaruhi sejumlah besar pedagang dan pemilik toko.

Abu Hashish memiliki toko pakaian di jalan yang ditutup dengan barikade pasir mengungkapkan, jalan ini melayani pemerintahan Nablus, Tulkarm, Jenin dan Qalqilia. Orang-orang yang bepergian ke dan dari Ramallah melewati jalan ini. Ini memiliki lokasi komersial yang strategis.

“Selama pengepungan, itu hampir kosong. Kami menjalani hari-hari yang sulit. Selain pengepungan, pendudukan Israel memberlakukan jam malam dari waktu ke waktu,” papar dia.

Sementara itu, Mujahed Salam, pemilik toko lainnya, mengatakan kota itu menyaksikan pengepungan yang melumpuhkan serupa dengan yang diberlakukan pada awal Intifadah kedua.

Dia menunjukkan orang-orang Palestina dari Nablus, kota-kota besar Tepi Barat dan kota-kota Palestina dari Israel berbelanja di toko-toko Nablus, yang menyediakan berbagai macam barang.

Juru bicara Kamar Dagang Nablus Yassin Dweekat mengatakan, ekonomi kota itu telah menderita kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta dolar Amerika Serikat.

Dweekat menjelaskan Nablus mencakup empat zona industri dan pengepungan Israel melumpuhkan sebagian besar ekonomi Tepi Barat.

Kementerian Ekonomi Palestina mengkonfirmasi pengepungan itu menghentikan operasi 50% pabrik di kota itu, mencatat bahwa ini menyebabkan kemunduran ekonomi sebesar 60%.

Sumber: Anadolu/Sindonews

Israel Grudug Sekolah di Palestina, Siswa dan Guru Diancam Ditembak

Israel Grudug Sekolah di Palestina, Siswa dan Guru Diancam Ditembak

NewsINH, Nablus – Pasukan Israel mengeruduk sebuah sekolah anak laki-laki yang selama ini tempat pendidikan warga desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya di selatan Nablus. Tentara Israel bahkan mengancam bakal melesatkan tembakan kepada siswa dan guru sekolah.

Salah satu aktivis anti-pendudukan Israel di daerah setempat, Ghassan Daghlas menyampaikan, tentara Israel melakukan penggerebekan sekolah sampai dua kali di pagi hari. “(Tentara Israel) mengancam akan menembaki siswa yang melempari mereka dengan batu,” kata dia seperti dikutip dari Wafa, Ahad (6/11/2022).

Sekolah yang digeruduk tentara Israel itu terletak di sepanjang rute 60 yang menghubungkan distrik utara dan tengah Tepi Barat. Daerah ini sering menjadi sasaran serangan oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel, dan telah berulang kali ditutup akibat serangan ini.

Aksi saling serang antara warga Palestina dan pasukan pendudukan Israel sebelumnya juga telah terjadi dekat dua desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya. Ketegangan ini dilatarbelakangi pekerjaan buldoser Israel yang berlangsung di dekat dua desa tersebut.

Israel mengerahkan buldoser sebagai bagian dari pembukaan jalan khusus bagi pemukim mereka dengan mengorbankan tanah rakyat Palestina.

Bahkan sebelum itu Pasukan Israel telah menembak mati dua warga Palestina di Nablus, Tepi Barat, pada 28 Oktober lalu. Kedua warga Palestina itu ditembak setelah disebut menyerang aparat keamanan Israel.

Dalam keterangannya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, dua warganya yang tewas ditembak pasukan Israel adalah Imad Abu Rashid (47 tahun) dan Sami Zabara (35 tahun). Rashid tewas setelah perut, dada, dan kepalanya tertembak. Sementara Zabara meninggal karena luka kritis akibat peluru yang menghunjam jantungnya.

Terkait tewasnya dua warga Palestina tersebut, pasukan Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi mengenai serangan penembakan dari kendaraan yang bergerak pada sasaran militer di dekat Nablus.

“Tentara yang melakukan aktivitas rutin di daerah itu mengidentifikasi dua kendaraan yang mencurigakan dan merespons dengan tembakan langsung ke arah mereka, serangan diidentifikasi,” katanya.

 

Sumber: Wafa/Republika

Dua Anggota Pasukan Keamanan Palestina di Nablus Gugur di Tembak Serdadu Israel

Dua Anggota Pasukan Keamanan Palestina di Nablus Gugur di Tembak Serdadu Israel

NewsINH, Nablus – Dua warga Palestina yang merupakan anggota Pasukan Keamanan Palestina di Nablus meninggal dunia setelah di tembak Serdadu Zionis Israel, di Tepi Barat. Kedua korban gugur setelah dihujani peluru yang ditembakan oleh pasukan Israel.

Dilansir dari kantor berita Wafa, Senin (31/10/2022) Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, dua warganya yang tewas ditembak pasukan Israel adalah Imad Abu Rashid (47 tahun) dan Sami Zabara (35 tahun). Rashid tewas setelah perut, dada, dan kepalanya tertembak. Sementara Zabara meninggal karena luka kritis akibat peluru yang menghunjam jantungnya.

Terkait tewasnya dua warga Palestina tersebut, pasukan Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi mengenai serangan penembakan dari kendaraan yang bergerak pada sasaran militer di dekat Nablus.

“Tentara yang melakukan aktivitas rutin di daerah itu mengidentifikasi dua kendaraan yang mencurigakan dan merespons dengan tembakan langsung ke arah mereka, serangan diidentifikasi,” katanya, tanpa merinci apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurut sejumlah sumber lokal, Rashid dan Zabara berasal dari kamp Askar, dekat Nablus. Keduanya disebut merupakan anggota Pasukan Keamanan Palestina. Sumber-sumber itu mengungkapkan bahwa Rashid dan Zabara tewas dalam konfrontasi bersenjata dengan pasukan Israel di Huwara, selatan Nablus.

Pada Selasa (25/10) lalu, sebanyak lima warga Palestina juga tewas saat pasukan Israel menggelar operasi di beberapa titik di Nablus. Bentrokan dengan aparat Israel juga turut menyebabkan 21 warga lainnya terluka.

Sejumlah saksi mata, seperti dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, mengungkapkan, saat pasukan Israel melaksanakan operasinya, terdengar rentetan tembakan dan ledakan kemudian diikuti asap yang membubung. “Bentrokan sengit pecah sebagai akibat antara warga Palestina dan tentara (Israel), karena lebih banyak pasukan dibawa ke Nablus didukung oleh pesawat nirawak (drone),” demikian Wafa menulis dalam laporannya.

Menurut keterangan saksi-saksi, pasukan Israel kemudian mengambil alih atap yang menghadap ke pusat kota. Mereka pun menembaki anggota pasukan keamanan Palestina. Sejumlah saksi juga mengungkapkan bahwa pasukan Israel sempat mengepung sebuah rumah. Dari dalam rumah tersebut, beberapa pemuda Palestina melepaskan tembakan ke arah mereka.

Pada saat yang sama, sebuah misil ditembakkan ke sebuah mobil di lingkungan Nablus. Seorang warga tewas hingga tubuhnya hangus akibat serangan tersebut. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah sakit Rafidya.

Karena ambulans Bulan Sabit Merah Palestina dicegah pasukan Israel memasuki Nablus, warga Palestina bahu membahu membawa korban luka dan tewas lainnya ke rumah sakit. Menurut militer Israel, operasi di Nablus bertujuan menggerebek tempat persembunyian yang digunakan untuk meracik bahan peledak.

Tempat persembunyian itu juga diklaim merupakan markas Den of Lions. Mereka adalah kelompok yang telah terlibat dalam konfrontasi bersenjata dengan pasukan Israel selama beberapa pekan terakhir. Pasukan Israel mengaku berhasil meledakkan tempat peracikan bahan peledak dalam operasinya di Nablus.

 

Sumber: Wafa/Republika

 

5 Orang Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Kota Nablus

5 Orang Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Kota Nablus

NewsINH, Nablus – Kota Nablus di kawasan tepi barat bagian utara, Palestina menjadi sasaran serangan militer secara besar-besaran tentara Zionis Israel. Sepanjang serangan tersebut kini telah merenggut banyak korban jiwa dari pihak warga sipil Palestina.

Sumber kementrian kesehatan Palestina seperti dilansir dari Wafa, Selasa (25/10/2022), jumlah korban jiwa dalam serangan di Kota Nablus itu telah mencapai lima orang, sementara  dua puluh tujuh lainya mengalami luka-luka.

“Mishaal Zahi Baghdadi, 27, meninggal pagi ini karena luka yang diderita selama serangan besar-besaran tentara Israel di kota Nablus di Tepi Barat utara pagi ini,” menurut Kementerian Kesehatan, yang meningkatkan jumlah total warga Palestina yang tewas dalam serangan itu menjadi lima. .

Kementerian mengidentifikasi empat lainnya sebagai Wadi al-Houh, 31, Hamdi Sharaf, 35, Ali Antar, 26, dan Hamdi Qayyim, 30.

Sedikitnya 20 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya dilaporkan kritis. Seorang warga Palestina keenam yang diidentifikasi sebagai Qusai Tamimi, 20, dibunuh oleh tentara di desa Nabi Saleh, utara Ramallah, dalam bentrokan yang meletus untuk memprotes serangan tentara di Nablus.

 

Sumber: Wafa

21 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Israel di Nablus

21 Warga Palestina Terluka dalam Serangan Israel di Nablus

NewsINH, Nablus – Setidaknya 21 warga Palestina terluka dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di desa Madama, selatan kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Tak hanya itu, secara bringas para pemukim Israel juga menghancurkan sejumlah kendaraan milik warga Palestina.

Dari sumber Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa delapan warga Palestina terluka setelah mereka dipukuli oleh pemukim Israel di depan mata tentara Israel yang memberikan perlindungan kepada pemukim.

“Tiga belas lainnya menderita mati lemas karena menghirup gas beracun yang ditembakkan ke arah mereka oleh pasukan Israel,” kata sumber tersebut seperti dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Kamis (29/9/2022)

Tiga warga Palestina, termasuk seorang anak di bawah umur, ditahan oleh pasukan militer.

“Kekerasan pemukim telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Palestina di bawah pendudukan Israel. Pasukan keamanan Israel membiarkan tindakan ini, yang mengakibatkan terus bertambahnya korban dari phak Palestina,” tambahnya.

Ditempat terpisah pemukim Israel juga melakukan penyerangan dengan batu. Beberapa kendaraan milik warga Palestina yang melaju di Jalan Jenin-Nablus dirusak.

Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas arsip pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan sekelompok pemukim melemparkan batu ke mobil-mobil Palestina yang mengemudi di dekat persimpangan kota Bizzariya di Jalan Jenin-Nablus, menyebabkan kerusakan pada beberapa mobil.

Sementara itu, bentrokan meletus malam ini di pintu masuk kota Burqa di barat laut Nablus, di mana pasukan militer Israel menembakkan peluru tajam dan tabung gas air mata ke arah penduduk.

 

Sumber: Wafa

Bentrokan di Tepi Barat Militan Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

Bentrokan di Tepi Barat Militan Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

NewsINH, Al Quds – Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang gerilyawan Palestina pada Ahad (25/9/2022) selama operasi militer di wilayah pendudukan Tepi Barat. Ini adalah insiden serangan terbaru dalam beberapa bulan terakhir di sekitar Kota Nablus yang bergejolak.

Korban diidentifikasi sebagai Said Al-Kawni dari kelompok militan The Dens of Lions, yaitu sebuah kelompok payung Palestina yang dibentuk oleh militan dari faksi yang berbeda. Kelompok tersebut menganggap Al-Kawni adalah pahlawan perlawanan yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel.

Pekerja medis mengatakan, tiga warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan Israel dalam insiden itu. Militer Israel mengkonfirmasi bahwa terjadi baku tembak dengan kelompok Palestina di Tepi Barat.

“Semalam, selama kegiatan rutin IDF (Pasukan Pertahanan Israel), tentara IDF melihat tersangka bersenjata mengendarai kendaraan dan sepeda motor yang berdekatan dengan kota Nablus. Tentara IDF menanggapi dengan menembak ke arah tersangka bersenjata. Serangan diidentifikasi,” ujar pernyataan militer Israel.

Ini adalah serangan terbaru dalam serangkaian insiden yang terjadi hampir setiap hari di sekitar Nablus dan kota terdekatnya, Jenin. Serangan ini menggarisbawahi iklim keamanan yang bergejolak di Tepi Barat menjelang pemilihan umum di Israel pada 1 November.

Kota Nablus merupakan salah satu kamp pengungsi terbesar di Tepi Barat. Sebagian besar toko tutup pada Ahad setelah faksi-faksi militan menyerukan aksi mogok massal.

Sekitar 70 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak militer Israel meluncurkan Operasi Pemecah Gelombang terhadap gerilyawan pada 31 Maret. Operasi ini sebagai tanggapan atas serangkaian serangan jalanan Palestina yang fatal di Israel. Korban termasuk militan dan warga sipil.

Perdana Menteri Israel Yair Lapid pekan lalu menyerukan kebangkitan kembali upaya untuk mengamankan solusi dua negara terkait konflik dengan Palestina.

Perundingan damai yang ditengahi Amerika Serikat untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur terhenti pada 2014. Sejak itu, Israel semakin memperluas pemukiman Yahudi dan mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka.

Pejabat keamanan Israel telah meminta Otoritas Palestina untuk berupaya mengendalikan kekerasan oleh orang-orang bersenjata yang terkait dengan sejumlah faksi seperti Jihad Islam, yang mengakar kuat di beberapa kota seperti Jenin dan Nablus. Namun Otoritas Palestina mengatakan, kemampuannya untuk menjalankan kekuasaan secara sistematis telah dirusak oleh Israel. Pada Ahad, 30 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel memulai mogok makan sebagai protes atas kondisi penahanan mereka.

 

Sumber: Republika

Rumah dan Mobil Warga Palestina Dihancurkan Pemukim Israel

Rumah dan Mobil Warga Palestina Dihancurkan Pemukim Israel

NewsINH, Nablus – Tak hanya tentara dan polisi Israel yang melakukan kebrutalan terhadap warga Palestina, Pemukim Israel juga tak kalah bengis. Minggu (4/9/2022) kemarin menghancurkan sebuah rumah dan mobil milik warga Palestina di jalan yang menghubungkan kota Jenin dan Nablus di Tepi Barat.

Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Senin (5/9/2022) Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan bahwa sekelompok pemukim Yahudi Israel, di bawah perlindungan pasukan Israel, menghancurkan sebuah rumah mobil yang ditempatkan di dalam tanah milik penduduk setempat di jalan antara Jenin dan Nablus.

Dia menambahkan bahwa pemukim juga memotong dan mencuri seluruh pagar yang mengelilingi tanah milik warga Palestina.

Dalam banyak kasus serangan pemukim terhadap warga Palestina, pasukan Israel menawarkan perlindungan kepada pemukim dan menutup mata terhadap serangan yang dilakukan terhadap penduduk setempat.

Ratusan ribu pemukiman Yahudi Israel yang berada di zona konflik perupakan pemukim ilegal  menurut hukum internasional karena melanggar Pasal 49 Konvensi Jenewa Keempat, yang melarang pemindahan penduduk sipil kekuatan pendudukan ke wilayah pendudukan.

 

Sumber: Wafa

Pasukan Israel Hancurkan Fasilitas Pertanian di Nablus Tepi Barat

Pasukan Israel Hancurkan Fasilitas Pertanian di Nablus Tepi Barat

NewsINH, Nablus – Pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebuah banungan pertanian di desa Burqa, barat laut kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.  Fasilitas bangunan tersebut secara cepat hancur dan luluh lantah diratakan dengan tanah.

Dilansir dari kantor berita Wafa, Senin (15/8/2022), Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan kepada WAFA bahwa pasukan Israel, disertai dengan buldoser, menyerbu daerah itu dan menghancurkan bangunan pertanian milik penduduk setempat.

Dia mengatakan bahwa ini adalah ketiga kalinya Israel menghancurkan bangunan milik orang yang sama, sebelumnya pada tahun 2019, pasukan menghancurkan sebuah rumah berlantai dua, dan pada tahun 2020 menghancurkan bangunan pertanian yang telah dibangunnya sebagai pengganti rumah yang dihancurkan.

Daghlas mengatakan bahwa pihak berwenang Israel mengklaim bahwa struktur tersebut dibangun di area yang diklasifikasikan sebagai Area C, bagian dari Tepi Barat yang berada di bawah kendali total militer Israel, terlepas dari fakta bahwa pemiliknya memiliki akta kepemilikan tanah yang membuktikan bahwa area di mana rumah dan struktur yang dibangun terletak di dalam Area B, yang dikelola oleh Palestina sementara keamanan ada di tangan Israel.

Sementara itu di desa Battir, Tepi Barat selatan, selatan Betlehem, pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan bangunan pertanian milik penduduk setempat dengan dalih pembangunan di Area C, menurut walikota Battir, Zaki al-Batmeh.

 

Sumber: Wafa

Israel Serang Kota Nablus, 3 Warga Palestina Gugur

Israel Serang Kota Nablus, 3 Warga Palestina Gugur

NewsINH, Nablus – Pasukan zionis Israel semakin brutal terhadap warga Palestina. Selasa (9/8/2022) kemarin serdadu Israel menewaskan 3 warga sipil Palestina di kota Nablus, Tepi Barat, Palestina yang diduduki.  Sementara itu 40 orang lainya menderita luka-luka akibat serangan militer tersebut.

Dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (10/8/2022),  Kementrian Kesehatan Palestina merilis tiga warga Palestina gugur dalam serangan Israel di kota Nablus, Tepi Barat pada Selasa kemarin.

Para korban serangan mematikan Israel adalah Ibrahim Nabulsi (26), Islam Suboh (25), dan seorang remaja Jamal Taha (16). Ketiganya adalah militan yang dicari oleh pasukan Israel selama berbulan-bulan, sementara warga Palestina berkabung atas mereka sebagai pahlawan perlawanan bersenjata melawan pendudukan.

“Pasukan Israel memasuki Nablus sekitar pukul 7:00 pagi serta mengepung kota tua, dan kemudian terlibat baku tembak dengan para pejuang yang bercokol di daerah tersebut,” kata Ameen Abu Wardeh, seorang jurnalis lokal dan penduduk Nablus seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (10/8/2022)

Ia mengatakan baku tembak berlanjut selama lebih dari dua jam, di mana pasukan Israel memblokir semua pintu masuk ke kota tua itu. “Awak medis tidak dapat mengevakuasi yang terluka sampai pasukan Israel mundur,” tambahnya.

Tidak hanya itu,  Kementrian Kesehatan Palestina juga mengatakan 40 orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk empat orang dalam kondisi kritis.

Tentara Israel mengatakan Ibrahim al-Nabulsi, anggota Brigade Martir Aqsa, sayap bersenjata kelompok Fatah, tewas dalam serangan itu.

Sebuah pernyataan militer mengatakan tentara Israel mengepung rumah al-Nabulsi, yang menyebabkan baku tembak.

Pasukan Israel menggunakan rudal yang diluncurkan dari bahu ke gedung tempat al-Nablusi bersembunyi, kata tentara. Tidak ada cedera yang dilaporkan di antara tentara Israel.

Tentara Israel menuduh al-Nabulsi melakukan serangan terhadap pasukannya di Nablus. Kematian itu terjadi dua hari setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir mengakhiri tiga hari serangan udara Israel di Jalur Gaza, di mana 45 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka.

 

Sumber: Anadolu/Al-Araby

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!