Media Israel Sebut Militer Israel Siapkan “Pertempuran Besar” di Jalur Gaza

Media Israel Sebut Militer Israel Siapkan “Pertempuran Besar” di Jalur Gaza

NewsINH, Tel Aviv – Pakar militer surat kabar Israel Yedioth Ahronoth Ron Ben-Yishai mengatakan bahwa “pertempuran besar” melawan Jalur Gaza sedang dipersiapkan dengan tujuan memulihkan pencegahan. Pasalnya saat ini perlawanan terus meningkat sebagai upayanya untuk memerangi pendudukan di Tepi Barat.

Ini terjadi ketika tentara pendudukan telah meningkatkan serangan militernya terhadap Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, yang menunjukkan kemungkinan eskalasi yang menjulang di Jalur Gaza.

Selama kunjungannya ke Komando Selatan, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintahnya terhadap Gaza tidak akan berubah, dan rekomendasi aparat keamanan adalah untuk memberikan lebih banyak perbaikan dan fasilitas ke Gaza sebagai imbalan untuk menjaga ketenangan total, yang saat ini berlaku meskipun beberapa pelanggaran keamanan sendiri terus dilanggar.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Latin sangat khawatir dengan perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang semakin tak terbendung.

Beberapa pemerintah Amerika Latin seperti Argentina, Brazil, Chili dan Meksiko mengatakan bahwa mereka “sangat khawatir” dengan keputusan Israel untuk memperluas pemukiman di Tepi Barat.

“Pemerintah kami menyatakan penentangan mereka terhadap tindakan apa pun yang membahayakan kelangsungan solusi dua negara,” kata mereka dalam pernyataan bersama, mencatat langkah Israel melanggar hukum internasional dan menyerukan kedua belah pihak untuk melanjutkan pembicaraan dan menahan diri untuk tidak meningkatkan kekerasan.

 

Sumber: Middleeastmonitor

 

#DonasiPalestina

Israel Ancam Usir Penduduk Masafer Yatta dan Ratakan Tanah di Perbatasan Jalur Gaza

Israel Ancam Usir Penduduk Masafer Yatta dan Ratakan Tanah di Perbatasan Jalur Gaza

NewsINH, Hebron – Militer pendudukan Israel kembali melakukan ancaman dan akan mengusir penduduk Masafer Yatta untuk segera memindahkan bangunan mereka. Tak hanya itu, para petani setempat juga diminta untuk segera pindah dari tanah dan ladang mereka.

Dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Rabu (11/1/2023), Militer Israel memberi tahu dua penduduk Masafer Yatta di selatan Tepi Barat untuk memindahkan bangunan sementara para pemukim menyerang dan memaksa petani meninggalkan tanah mereka.

Menurut keterangan sumber setempat, tentara dengan sengaja masuk ke desa Maeen, salah satu komunitas di kelompok Masafer Yatta, dan memberi tahu penduduk setempat untuk memindahkan karavan dan yang lainnya untuk memindahkan struktur timah.

“Mereka mengancam dan meminta warga untuk mengusungkan bangunan dan pindah dari tanah mereka,” kata Fouad al-Imour seorang aktivis setempat.

Pada saat yang sama, pemukim dari pemukiman ilegal Yacoub Talia menyerang petani yang sedang membajak tanah mereka di desa Lasifer, juga di Masafer Yatta, melempari mereka dengan batu, dan memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.

Lasifer diisolasi oleh penghalang berupa tembok beton tinggi yang dikenal dengan tembok apartheid, membuat akses petani ke tanah mereka terhalang dan untuk menuju kelokasi pertanian mereka harus melewati pos pemeriksaan.

Sementara itu, di Jalur Gaza, kendaraan berat tentara Israel meratakan tanah di dalam perbatasan selatan Gaza dan angkatan laut Israel juga memaksa nelayan Palestina meninggalkan laut di utara Jalur Gaza.

“Beberapa kendaraan militer Israel dan buldoser menyusup ke perbatasan Gaza selatan dan meratakan tanah di tenggara Khan Younis, sementara kapal angkatan laut mengejar nelayan di pantai utara dan memaksa mereka kembali ke pantai,” kata koresponden Wafa.

“Kendaraan militer menghancurkan lahan pertanian milik salah sorang warga di kota Khuzaa, sementara itu, kapal angkatan laut memaksa para nelayan untuk menghentikan penangkapan ikan mereka, meninggalkan laut dan kembali ke pantai di utara Jalur Gaza,” pungkasnya.

 

Sumber: Wafa

#Donasi Palestina

Kualat, Jumlah Kasus Bunuh Diri Tentara Israel Jumlahnya Meningkat

Kualat, Jumlah Kasus Bunuh Diri Tentara Israel Jumlahnya Meningkat

NewsINH, Tel Aviv – Angka kematian akibat bunuh diri dilingkungan militer khusunya angkatan darat Israel mengalami peningkatan. Setidaknya dalam satu tahun jumlah tentara yang tewas akibat bunuh diri mencapai 14 orang.

“Bunuh diri tetap menjadi penyebab utama kematian di Angkatan Darat Israel,” ungkap Brigadir Jendral, Yoram Knafo, Kepala Staf Direktorat Tenaga Kerja Angkatan Darat Israel seperti dikutip dari Middleeastmonitor, Kamis (5/1/2023).

Pasukan Pendudukan Israel telah mengamati peningkatan tingkat bunuh diri setelah 44 tentara tewas tahun lalu, jumlah tertinggi dalam lima tahun, menurut statistik yang diterbitkan oleh Angkatan Darat Israel.

“Sebagian besar kematian disebabkan oleh bunuh diri, dengan setidaknya 14 tentara bunuh diri pada tahun 2022, jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 11 tahun sebelumnya,” kata Knafo.

Selain itu, ada ketidakpastian apakah dua orang tentara lainnya tidak sengaja atau bunuh diri, untuk mengakhir hidupnya. Ini juga meningkat dari tahun 2020, ketika sembilan tentara diduga tewas bunuh diri.

Mayoritas bunuh diri di Pasukan Pendudukan Israel tahun lalu adalah tentara laki-laki yang terdaftar di militer, kata Knafo kepada wartawan. Dia mengatakan dua dari 14 kasus itu adalah prajurit tunggal, yang tidak didukung oleh keluarga mereka.

Knafo mengatakan bahwa militer menyadari masalah yang meningkat ini dan, oleh karena itu, menerapkan cara baru untuk menghindari skenario bunuh diri dengan mempelajari “sektor populasi dalam bahaya”.

Namun, menurut The Jerusalem Post, ketika Knafo ditanyai pada jumpa pers untuk menjelaskan bagaimana mereka mengkategorikan orang-orang tersebut, dia gagal memberikan kriteria yang dikonfirmasi dan menjawab bahwa itu masih merupakan “evaluasi kasus per kasus”.

Sementara itu, pihak militer Israel juga mencatat peningkatan drastis jumlah tentara yang terluka parah, dengan jumlah sebanyak 158. Angka itu lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2021 yang jumlahnya hanya 92 orang.

“Tujuh tentara tewas di dalam mobil, sepuluh tentara meninggal karena sakit dan tambahan enam tentara tewas dalam pekerjaan atau pelatihan sementara 22 tentara lainya tewas dalam kecelakaan,” pungkasnya.

 

Sumber: Middleeastmonitor

#Donasi Palestina

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!