INH Distribusikan 20.000 Buku Sekolah Gratis untuk Anak-Anak Pengungsi Gaza di Mesir

INH Distribusikan 20.000 Buku Sekolah Gratis untuk Anak-Anak Pengungsi Gaza di Mesir

NewsINH, Kairo – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak pengungsi Gaza yang saat ini tinggal di Mesir. Melalui program distribusi buku sekolah, INH telah mendistribusikan 20.000 buku pelajaran secara gratis kepada anak-anak Gaza yang mengikuti program pendidikan dan belajar yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga lokal Gaza.

Founder INH, Muhammad Husein saat melakukan pendistribusian langsung program buku gratis untuk 3000 siswa dan siswi di pusat distribusi bantuan untuk pengungsi Gaza di kota Kairo, Mesir Rabu (29/1/2025) kemarin waktu setempat mengatakan, saat ini, lebih dari 120.000 pengungsi Gaza terpaksa tinggal di Mesir akibat genosida yang berlangsung selama 15 bulan terakhir. Mayoritas dari mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, termasuk anak-anak yang harus menghadapi trauma berkepanjangan akibat serangan yang mereka saksikan langsung di Gaza.

Sebagai upaya untuk membantu mengatasi trauma tersebut, berbagai kegiatan positif diinisiasi, salah satunya adalah memberikan akses pendidikan bagi anak-anak Gaza. Sejumlah lembaga lokal Gaza di Mesir telah berinisiatif menyelenggarakan sekolah gratis, baik secara daring maupun luring, untuk warga Gaza. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah keterbatasan akses terhadap buku pelajaran yang tidak tersedia secara gratis.

Melihat kondisi ini, INH menginisiasi program distribusi buku sekolah secara cuma-cuma bagi anak-anak Gaza di Mesir. Sejauh ini, 20.000 buku telah dicetak dan dibagikan kepada penerima manfaat langsung dari program ini. Langkah ini diharapkan dapat membantu anak-anak Gaza mendapatkan hak pendidikan yang layak, sebagaimana anak-anak di belahan dunia lainnya.

“Anak-anak Gaza harus bisa hidup sebagaimana anak-anak lain di dunia. Mereka memiliki hak untuk belajar, mendapatkan pendidikan formal, dan menjalani kehidupan yang bermartabat,” ujar Muhammad Husein.

INH juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dan orang baik yang terus mendukung program-program kemanusiaan yang dijalankan, baik di dalam Gaza maupun di luar Gaza. Selain program pendidikan, INH juga aktif dalam program bantuan medis bagi korban luka di Mesir, distribusi sembako dan bantuan logistik langsung kedalam wilayah Gaza, serta berbagai inisiatif lainnya untuk membantu warga Gaza yang membutuhkan.

“Kepedulian terhadap Gaza tidak hanya diukur pada saat serangan terjadi, tetapi justru saat ini, ketika mereka benar-benar membutuhkan kita semua. Inilah momen untuk menunjukkan ketulusan dan keseriusan kita dalam membantu mereka secara optimal,” tambahnya.

Dengan adanya program ini, INH berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi masa depan anak-anak Gaza, memastikan mereka tetap memiliki harapan dan kesempatan untuk meraih pendidikan yang layak meski dalam kondisi sulit. (***)

 

INH Luncurkan Program Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Palestina di Mesir

INH Luncurkan Program Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Palestina di Mesir

NewsINH, Bogor – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi ribuan warga Gaza, Palestina yang mengungsi di Mesir. Bantuan yang disalurkan tersebut diantara uang tunai, bantuan pendidikan dan biaya berobat bagi pengungsi yang mengalami sakit dan di rawat di sejumlah rumah sakit Mesir.

“Tim kami sudah beberapa kali terjun ke lapangan (Mesir.red) untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Penting bagi kami untuk mendukung pengungsi Palestina yang berada di Mesir. Proyek bantuan kemanusiaan yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 30 Januari 2025 ini menargetkan lebih dari 2.500 penerima manfaat dengan total anggaran sebesar $100.000  atau setara dengan Rp1.618.580.710,” kata Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim, Selasa (7/01/2025).

Luqman menjelaskan data yang diperoleh dari Kedutaan Besar Palestina di Mesir terdapat sekitar 300.000 warga Palestina baik Gaza maupun Tepi Barat yang saat ini berada di Mesir rata-rata mereka bersetatus sebagai pengungsi akibat agresi dan genosida Israel sejak 7 Oktober 2023 silam. Untuk jumlah sebayak itu mereka tersebar disejumlah kota seperti, Cairo, Like Naser city, October city. The New City, dan Port said.

“Ini bukan penyaluran bantuan kemanusiaan yang pertama untuk korban pengungsi Gaza di Mesir, akan tetapi dari data dan catatan INH sudah tiga tahap penyaluran bantuan kemanusiaan, baik untuk cost of living atau biaya hidup maupun bantuan pendidikan dan biaya berobat,” jelasnya.

Penyaluran bantuan kemanusiaan ini untuk merespons kondisi kemanusiaan yang mendesak akibat krisis di Gaza. INH bertujuan memberikan dukungan komprehensif dalam tiga aspek utama, diantaranya hunian layak bagi 50 kelapa keluarga Palestina yang terkena dampak perang. Kemudian fasilitas kesehatan bagi pengungsi di Mesir untuk mendapatkan pelayanan medis kepada 300 orang yang terluka, termasuk perawatan dan kebutuhan rehabilitasi.

Tak hanya itu, INH juga memberikan fasilitas biaya pendidikan bagi 900 pelajar dan 300 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di negara tersebut dengan menyediakan kurikulum, biaya pendidikan, dan mensponsori satu sekolah beserta gaji untuk 70 guru selama tiga bulan kedepan.

“Ribuan pengungsi Palestina menghadapi situasi yang memprihatinkan di Mesir. Mereka kehilangan tempat tinggal, akses pendidikan, dan perawatan medis,” paparnya.

Banyak keluarga terpaksa hidup di bawah kondisi yang sangat sulit karena ketidakmampuan membayar biaya sewa rumah, sementara para siswa menghadapi ancaman putus sekolah akibat kurangnya dukungan.

“Distribusi bantuan tunai bagi keluarga untuk kebutuhan dasar. Penyediaan kurikulum pendidikan bagi 1.000 siswa. Sponsorship untuk sebuah sekolah yang mendukung pendidikan tatap muka dan jarak jauh,” imbuhnya.

Solidaritas Indonesia untuk Palestina

Distribusi bantuan kemanusiaan ini adalah wujud nyata solidaritas masyarakat Indonesia terhadap penderitaan saudara-saudara kita di Palestina. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif, mengembalikan harapan, dan meringankan beban mereka yang terdampak.

“Melalui inisiatif ini, INH menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebutuhan mendesak pengungsi Palestina. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi investasi untuk masa depan dengan memberikan akses pendidikan dan memperkuat ketahanan masyarakat yang terdampak,” jelasnya.

Masyarakat Indonesia diharapkan terus memberikan dukungan kepada INH untuk melanjutkan upaya kemanusiaan ini. Bersama, kita dapat menghadirkan harapan di tengah krisis dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip solidaritas kemanusiaan. (***)

Mesir Sebut Gencatan Senjata Kunci Perdamaian Regional di Kawasan Timteng

Mesir Sebut Gencatan Senjata Kunci Perdamaian Regional di Kawasan Timteng

NewsINH, Cairo – Pemerintah Mesir menyatakan dukungannya terhadap semua inisiatif untuk mencapai de-eskalasi menyeluruh di kawasan, menekankan bahwa kunci perdamaian terletak pada penghentian agresi Israel di Jalur Gaza.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri tersebut disampaikan setelah deklarasi bersama dari AS, negara-negara Barat, dan negara-negara Arab, kecuali Mesir, yang mendukung gencatan senjata sementara selama 21 hari di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Mesir memperingatkan bahwa “tindakan dan pelanggaran Israel mendorong Timur Tengah menuju kekacauan dan konfrontasi yang tak terkendali, yang membahayakan penduduk kawasan,” setelah eskalasi serangan Israel di Lebanon, termasuk serangan di Beirut, serta serangan Tel Aviv terhadap Gaza.

Pernyataan tersebut menegaskan kembali “komitmen Mesir untuk bekerja sama dengan mitra regional dan internasional dalam mengendalikan konflik yang terus meningkat,” dan mendesak “gencatan senjata yang segera, menyeluruh, dan permanen di Gaza dan Lebanon.”

Kementerian Luar Negeri juga menekankan bahwa “kunci untuk meredakan ketegangan ini tetap terkait dengan penghentian agresi brutal Israel di Gaza dan pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.”

Menurut situs web Axios yang berbasis di AS, pejabat Amerika, pejabat Israel, dan dua sumber lainnya mengungkapkan pada Rabu (25/9) bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden sedang bekerja pada “inisiatif diplomatik baru” untuk menghentikan sementara pertempuran di Lebanon dan melanjutkan pembicaraan gencatan senjata di Gaza.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengumumkan di Dewan Keamanan PBB pada Rabu bahwa Prancis, bekerja sama dengan AS, sedang menyusun rencana untuk gencatan senjata sementara antara Israel dan Lebanon guna membuka jalan bagi negosiasi. Pengumuman mengenai rencana ini diharapkan segera bisa disampaikan.

Israel telah menghantam Lebanon sejak awal Senin (23/9/2024), menewaskan setidaknya 677 korban dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut data dari Kementerian Kesehatan.

Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan terhadap Lebanon dapat memperluas konflik Gaza ke tingkat regional.

 

Sumber: Antara

INH Salurkan Bantuan Tunai untuk 200 Mahasiswa Palestina di Mesir

INH Salurkan Bantuan Tunai untuk 200 Mahasiswa Palestina di Mesir

NewsINH, Cairo – Saat ini ada lebih dari 100ribu warga Palestina mengungsi ke Mesir dalam kondisi tidak membawa apa-apa karena mereka kehilangan harta berharga mereka. Laporan media Palestina menyebutkan, Israel tidak hanya melakukan agresi udara dan darat ke Gaza, tapi juga menjarah barang berharga warga seperti uang, perhiasan, dan barang-barang mahal lainnya.

Untuk itu, International Networking for Humanitarian (INH) bersinergi dengan Kedutaan Besar Palestina di Mesir untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina terdampak agresi dalam beberapa jenis bantuan seperti bantuan kesehatan, bantuan mahasiswa serta bantuan pengungsi.

Untuk tahap awal, INH menyalurkan bantuan tunai untuk setidaknya 200 mahasiswa Palestina di Mesir yang kehilangan sanak kerabat mereka saat mereka harus menyelesaikan kuliah di Kairo. Bantuan tunai ini bernilai 4000 Pond Mesir atau sebesar Rp1,4 Juta per orang yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan makan sehari-hari mereka sebagai mahasiswa. Penyaluran dilakukan pada 23 Mei 2024 di kantor Kedubes Palestina.

Menurut laporan Pendiri INH yang juga aktivis kemanusiaan Muhammad Husein dari lokasi, para pemuda Palestina ini adalah mereka yang sedang merantau meninggalkan ayah, ibu, adik dan kakak mereka dalam rangka mengenyam pendidikan dengan harapan kelak bisa kembali ke Gaza dan membawa kesuksesan serta meningkatkan taraf hidup keluarga mereka di sana. Mereka adalah yang saat ini sedang kehilangan sebagian keluarga mereka memikirkan banyak kecemasan terkait kondisi keluarga mereka yang terjebak dalam agresi di Gaza.

“Sebelum pembagian, saya menyampaikan kepada mereka semua bahwa bantuan tidak seberapa ini adalah bukti dan pesan dari masyarakat Indonesia bahwa kami ingin ambil bagian dalam perjuangan kalian, dalam duka dan suka kalian,” ujar Muhammad Husein.

Akibat agresi ini, banyak warga Gaza yang sebelumnya hidup dalam kondisi cukup kini serba kekurangan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. “Hari ini tidak ada status keluarga di Gaza, yang miskin semakin miskin, yang kaya juga ikut jatuh miskin,” tambahnya.

Biaya kebutuhan hidup sebagai mahasiswa di Mesir beragam angkanya. Untuk kehidupan normal dan dalam masa ujian pun juga berbeda. Untuk masa-masa ujian, biasanya mereka membutuhkan biaya sebesar 2,4 juta untuk kebutuhan kontrakan dan makan saja. Sementara untuk hari-hari normal 1,4 juta sudah cukup untuk kebutuhan kontrakan dan makan.

INH sedang mempersiapkan beberapa jenis bantuan kesehatan dan pengungsi bekerja sama dengan Kedubes Palestina di Mesir terkait data dan lokasi.

INH mengajak kepada siapapun untuk tidak berhenti membantu warga Palestina karena mayoritas mereka saat ini bergantung kepada bantuan kemanusiaan. (***)

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!