PBB: Anak dan Balita di Gaza Alami Malnutrisi dan Gangguan Fisik

PBB: Anak dan Balita di Gaza Alami Malnutrisi dan Gangguan Fisik

NewsINH, Gaza – Dampak dari peperangan yang tak berkesudahan, badan PBB untuk hak atas pangan yang melakukan monitoring di wilayah Gaza, Palestina, menyatakan semua anak balita di Gaza tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan berisiko mengalami gangguan fisik dan kognitif secara permanen.

“Kami belum pernah melihat 2,2 juta warga sipil dibuat kelaparan dalam beberapa minggu. Kami belum pernah melihat tingkat kelaparan seperti ini digunakan sebagai senjata dengan begitu cepat dan begitu lengkap,” kata Michael Fakhri perwakilan PBB untuk hak atas pangan di Gaza, Palestina, seperti dikutip Gazamedia, Rabu (24/1/2024).

Menurutnya blokade yang telah berlangsung selama 16 tahun sebelum terjadinya peperangan dahsyat ini warga Gaza sudah hidup serba kekurangan dan keterbatasan. Jadi, bahkan sebelum perang, separuh dari penduduk Gaza mengalami kerawanan pangan dan 80 persen bergantung pada bantuan dunia internasional

“Otoritas Israel memberlakukan pengepungan selama perang. Kemudian menghancurkan infrastruktur sipil. Jadi Israel telah menghancurkan rumah sakit, rumah, infrastruktur seperti jalan raya, membuat kehidupan sehari-hari menjadi tidak mungkin. Dan terakhir, yang saya terima laporannya adalah penghancuran sistem pangan itu sendiri,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sempat mengumumkan pada tanggal 9 Oktober 2023 silam  bahwa makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan tidak akan diizinkan masuk ke Gaza. Hingga saat ini bantuan yang masuk ke wilayah Jalur Gaza melalui gerbang perbatasan di Raffa masih sangat minim. Ada pun jumbal bantuan yang masuk dari dunia internasional tidak semuanya bisa masuk secara muda. Pihak Israel masih melakukan pembatasan bantuan kemanusiaan.

. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat perang genosida rezim Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang terkepung tersebut hingga kini telah mencapai 25.000 orang lebih. Lebih dari setengahnya merupakan anak-anak dan wanita. Sementara 62.681 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, melaporkan bahwa 1,9 juta orang atau lebih dari 80 persen populasi di Gaza telah mengungsi ke seluruh wilayah kantong tersebut. Jumlah pengungsi tersebar di wilayah Khan Younis, Gaza bagian selatan.

 

Source: Gazamedia

Dampak Kekeringan, Anak-anak di Somalia Alami Malnutrisi

Dampak Kekeringan, Anak-anak di Somalia Alami Malnutrisi

NewsINH, Somalia – Dampak terjadinya kekeringan yang berkepanjangan dikawasan Afrika Timur seperti di Somalia mengakibatkan tingkat penderita malnutrisi atau gizi tak seimbang terus mengalami peningkatan hingga 300 persen.  Laporan ini di rilis oleh Lembaga Kemanusian Save the Children.

“Anak-anak membutuhkan perawatan paling berbahaya dari malnutrisi melonjak 300 persen dalam enam bulan pertama tahun 2022,” kata  Adan Farah, Penasihat Kemanusiaan kelompok itu untuk Somalia seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Menurutnya, ketika Somalia bergulat dengan musim kemarau terburuk dalam sejarah baru-baru ini, lebih dari 200 anak di bawah usia lima tahun telah meninggal karena kekurangan gizi akut sejak Januari.

“Diperkirakan sekitar setengah dari populasi Somalia dari sekitar 16 juta telah secara langsung atau tidak langsung terdampak kekeringan paling ekstrem di negara itu dalam empat dekade,” tulis laporan tersebut.

Lebih dari 7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan hampir 1 juta yang notabenya berasal dari unsur anak-anak dan perempuan telah mengungsi.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan telah memperingatkan bahwa Somalia saat ini sedang mengalami “Krisis pangan” untuk pertama kalinya sejak 2017.

Musim hujan yang gagal untuk keempat kalinya berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya di delapan wilayah Somalia telah mendorong keluarga yang terkena dampak ke ambang kelaparan, menurut badan PBB itu.

Farah menjelaskan bahwa kekeringan parah dan dampaknya terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan telah membuat keluarga tidak dapat memberi makan anak-anak di daerah yang terkena dampak lebih dari sekali sehari.

“Kurangnya pola makan yang tepat dan kesenjangan asupan makanan membuat anak-anak mengalami malnutrisi parah dan akut,” tambahnya.

 

Sumber: Middleeastmonitor

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!