NewsINH, Gaza – Israel memperluas perintah evakuasi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk mengungsi dalam kegelapan ketika ledakan dari penembakan tank bergema di sekitar mereka pada Ahad, 11 Agustus 2024. Militer Israel mengatakan mereka menyerang milisi Hamas yang menggunakan daerah tersebut untuk melancarkan serangan dan menembakkan roket.
Di Khan Younis, instruksi evakuasi mencakup distrik di bagian tengah, timur, dan barat, menjadikannya salah satu perintah evakuasi terbesar dalam serangan Israel yang telah berlangsung selama sepuluh bulan.
Pengumuman evakuasi terbaru diunggah di media sosial X dan disebarkan lewat pesan teks dan audio ke ponsel para warga. “Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan yang baru dibuat. Daerah tempat Anda berada dianggap sebagai zona pertempuran yang berbahaya,” demikian bunyi pesan tersebut, seperti dikutip oleh Reuters.
Namun, warga Palestina dan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada lagi daerah aman di wilayah kantong tersebut. Wilayah yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan, seperti Al-Mawasi di Khan Younis bagian barat, telah dibom beberapa kali oleh pasukan Israel.
Kepala badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan orang-orang di Gaza terjebak dan tidak punya tempat untuk pergi.
“Beberapa orang hanya mampu membawa anak-anak mereka, beberapa orang membawa seluruh hidup mereka dalam satu tas kecil. Mereka pergi ke tempat-tempat yang penuh sesak di mana tempat penampungan sudah dipenuhi keluarga. Mereka telah kehilangan segalanya dan membutuhkan segalanya,” katanya.
Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah dan tempat penampungan mereka pada tengah malam, berjalan ke barat menuju Al-Mawasi dan ke utara menuju Deir Al-Balah, yang sudah penuh sesak dengan ratusan ribu orang yang mengungsi.
“Kami kelelahan. Ini adalah kesepuluh kalinya saya dan keluarga saya harus meninggalkan tempat penampungan kami,” kata Zaki Mohammad, 28 tahun, seperti dikutip Reuters. Ia tinggal di proyek perumahan Hamad di Khan Younis bagian barat, tempat para penghuni dua gedung bertingkat diperintahkan untuk segera pergi.
Militer Israel mengatakan telah menyerang sekitar 30 target militer Hamas dalam 24 jam terakhir, termasuk bangunan militer, pos peluncuran rudal antitank, dan fasilitas penyimpanan senjata. Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan para pejuangnya menembakkan bom mortir terhadap pasukan Israel yang berkumpul di wilayah timur Khan Younis.
Serangan udara Israel di dekat pasar Khan Younis di pusat kota menewaskan empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis, Ahad.
Sebelumnya pada Sabtu, serangan udara Israel di sebuah sekolah tempat pengungsi Palestina berlindung di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 90 orang, menurut dinas pertahanan sipil. Serangan itu kemudian memicu kecaman internasional
Militer Israel mengatakan telah menyerang pos komando militan Hamas dan PIJ, menewaskan 19 milisi, namun klaim itu ditolak oleh kedua kelompok Palestina tersebut.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina dan melukai 92.002 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.
Angka terbaru dari Biro Statistik Pusat Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen penduduk Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.
Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang warga setempat. Pihak Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.
Sumber: Reuters/Tempo