Kamp Pengungsi Palestina di Kota Nablus Diserang Pasukan Bersenjata Israel

Kamp Pengungsi Palestina di Kota Nablus Diserang Pasukan Bersenjata Israel

NewsINH, Al Quds – Pasukan bersenjata Israel menyerbu kamp pengungsi Askar di Kota Nablus, wilayah pendudukan Tepi Barat. Mereka menghancurkan rumah seorang pria Palestina yang diduga terlibat dalam pembunuhan dua pemukim Israel Februari 2023 silam.

Menurut kantor berita Palestina Wafa, pasukan Israel mengepung rumah Abdelfattah Kharousheh pada Selasa (8/8/2023) dini hari waktu setempat dan meledakkannya enam jam setelah serangan itu berlangsung.

Tentara Israel menuduh Kharousheh menembak mati dua pemukim Yahudi yaitu Halel Menachem Yaniv dan saudara laki-lakinya Yagel Yaakov Yaniv, pada Februari ketika mereka melewati Kota Huwara di Tepi Barat. Pasukan Israel membunuh Kharousheh selama penggerebekan di bulan berikutnya.

Sebelum pembongkaran, tentara Israel memaksa setidaknya 60 warga Palestina, termasuk 20 anak-anak yang tinggal di sebelah rumah keluarga Kharousheh untuk meninggalkan rumah mereka dan menahan mereka di dalam masjid setempat. Serangan ini memicu konfrontasi sengit antara tentara Israel dan penduduk kamp.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, mereka menangani 185 kasus korban lemas akibat gas air mata, dan enam warga Palestina terluka, termasuk satu orang karena peluru tajam. Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan, beberapa kerusuhan hebat dipicu oleh lemparan batu dan pembakaran ban.

“Selain itu, alat peledak dilemparkan, dan tembakan langsung ditembakkan ke pasukan, yang menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan,” ujar pernyataan militer.

Beberapa pekan sebelumnya, pasukan Israel mengukur rumah putra Kharousheh sebagai persiapan untuk pembongkarannya. Israel menuduh putra Kharousheh membantu ayahnya dalam operasi tersebut.

“Kami teguh di sini terlepas dari semua yang dilakukan pendudukan (Israel),” kata istri Kharousheh, dilaporkan kantor berita Aljazeera.

Kamp pengungsi Askar adalah salah satu kamp paling padat di Tepi Barat. Setidaknya 30 ribu warga Palestina tinggal di kamp itu. Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel, dengan alasan bahwa tindakan tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Aktivis hak asasi manusia mengatakan, kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Hamas mengatakan, taktik penghancuran rumah oleh Israel adalah kebijakan yang telah membuktikan kegagalannya untuk memadamkan perlawanan dan mempengaruhi moral para pejuang perlawanan dan keluarga mereka yang berjuang.

Sejak awal tahun lalu, kekerasan mematikan telah mengguncang Tepi Barat utara, bersamaan dengan munculnya kelompok bersenjata Palestina dan peningkatan operasi militer Israel, serta serangan yang terjadi hampir setiap malam di kota-kota Palestina.

Lebih dari 200 warga Palestina telah terbunuh tahun ini. PBB memperingatkan bahwa 2023 akan menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina.

 

Sumber: Wafa/Republika

Kamp Pengungsi Palestina Dikepung, Ribuan Yahudi Fanatik Ritual di Komplek Al Aqsha

Kamp Pengungsi Palestina Dikepung, Ribuan Yahudi Fanatik Ritual di Komplek Al Aqsha

NewsINH, Al Quds – Pengepungan Israel di kamp pengungsi Shufat dan kota Anata di dekat timur laut Yerusalem telah memasuki hari keempat. Sementara itu ribuan umat Yahudi fanatik juga menyerbu tempat suci ketiga bagi umat Islam yakni Masjid Al-Aqsa di kota tua al Quds untuk melakukan ritual yang dianggap ilegal menurut berbagai sumber.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa Rabu (12/10/2022), kehidupan ribuan warga Palestina di kamp pengungsi Shufat dan Anata semakin memprihatinkan setelah otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk secara kolektif menghukum lebih dari 130.000 warga Palestina dari dua lingkungan ini dengan mengunci secara masal.

Tindakan otoritas Israel menyusul setelah terjadinya serangan penembakan di pos pemeriksaan tentara di pintu masuk kamp tersebut pada Sabtu malam pekan lalu yang menyebabkan satu tentara tewas dan satu tentara lainya terluka parah.

Sejak malam kejadian itu, pasukan Israel menutup pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur yang diduduki dan semua jalan akses yang menuju ke dua lingkungan itu dikunci untuk mencegah semua orang Palestina, termasuk pelajar, orang sakit, orang tua, dan karyawan untuk meninggalkan lingkungan tersebut.

Tindakan konyol Israel ini digambarkan sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pasalnya, ribuan orang Palestina itu mengalami kesulitan diberbagai bidang.

Tak hanya mengunci akses keluar masuk wilayah tersebut, pasukan pendudukan Israel juga terus melakukan pencarian dan masuk ke rumah-rumah warga serta menahan orang-orang Palestina secara acak dengan dalih mencari orang di balik serangan tersebut.

Sementara itu, dengan persenjataan ala kadarnya sejumlah remaja Palestina mencoba melakukan perlawanan atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel mereka menerobos ke lingkungan mereka dan menyerang dengan menggunakan batu dan botol, sementara tentara zionis Israel merespons dengan tembakan gas air mata.

Provokasi Israel terhadap Palestina juga dilakukan melalui Kota Tua Yerusalem atau Al Quds di mana lebih dari 100 orang Yahudi fanatik menyerbu Masjid Al-Aqsa, yang merupakan salah satu situs suci bagi umat Islam. Mereka melakukan ritual ilegal di tempat suci khusus Muslim sementara polisi menjauhkan warga Palestina dari mereka.

Para fanatik berusaha untuk mengubah status quo yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Masjid dengan memaksa pemerintah sayap kanan Israel untuk mengizinkan mereka secara bebas melakukan ibadah di dalam halaman kompleks Masjid Al-Aqsha dengan tujuan akhhir merebut dan membangun sebuah kuil Yahudi di situs tersebut. Langkah dan tindakan para pejabat Israel ini bisa memicu ledakan dan perselisihan antar agama di kota suci tersebut.

Sementara itu, polisi Israel menyerang warga Palestina di Kota Tua Yerusalem ketika orang-orang fanatik Yahudi berbaris di lorong-lorongnya dan memprovokasi penduduk Palestina dan pemilik toko, menangkap beberapa orang.

 

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!