Diberondong Peluru Pasukan Israel, 3 Warga Palestina Gugur

Diberondong Peluru Pasukan Israel, 3 Warga Palestina Gugur

NewsINH, Jenin – Bak film layar lebar, tentara Israel dengan garangnya memberondong mobil milik warga Palistina dengan senjata api, akibatnya tiga warga sipil Palestina yang ada di dalam mobil tersebut gugur seketika.

“Beberapa waktu lalu, sebuah kendaraan yang membawa satu regu teroris dari kamp pengungsi Jenin teridentifikasi saat dalam perjalanan untuk melakukan serangan,” demikian pernyataan militer Israel, dilaporkan Aljazeera, Minggu (6/8/2023)

Warga Palestina yang gugur termasuk Naif Abu Tsuik (26 tahun) dari kamp pengungsi Jenin. Tentara Israel mengatakan, Abu Tsuik terlibat dalam aksi militer terhadap pasukan keamanan Israel dan memajukan aktivitas militer di Jalur Gaza. Menurut Jaringan Berita Quds, kendaraan warga Palestina terkena lebih dari 100 peluru.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji tindakan pasukan keamanan. Dia mengatakan, Israel akan terus menindak mereka yang mencari nyawa kami di mana dan kapan saja. Juru bicara Hamas, Hazem Qasem mengatakan, mereka akan membalas kematian itu.

“Musuh, yang membunuh tiga orang Palestina tidak akan luput dan kami akan membayar harga kejahatannya,” kata Qasem dalam sebuah pernyataan.

Aljazirah mengatakan, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian dalam serangan di selatan Jenin. Tentara Israel juga menemukan senjata serbu M-16 di kendaraan itu.

“Ini semua menambah banyak ketegangan di sini. Itu terjadi 24 jam setelah serangan yang terjadi di Tel Aviv, di mana seorang pemuda Palestina dari Jenin menembaki orang. Ini menambah banyak kekhawatiran pada hari-hari mendatang,” ujar laporan Aljazirah.

Ketua Partai Prakarsa Nasional Palestina Mustafa Barghouti mengatakan, pembunuhan tiga warga Palestina merupakan pembunuhan di luar hukum. “Apa yang Israel lakukan hari ini adalah tindakan pembunuhan di luar hukum terhadap pemuda Palestina. Ini adalah eksekusi orang yang melanggar hukum tanpa proses peradilan apa pun,” ujarnya.

 

Sumber: Aljazeera/Republika

Bocah 12 Tahun di Palestina Meninggal Setelah Tertembak Peluru Tajam Pasukan Israel

Bocah 12 Tahun di Palestina Meninggal Setelah Tertembak Peluru Tajam Pasukan Israel

NewsINH, Ramallah – Mahmoud Mohammad Samoudi bocah berusia dua belas tahun asal kota Jenin, Tepi Barat, Palestina akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah sepekan dirawat secara intensif akibat mengalami luka tembak dibagian perutnya.

Bocah malang ini tertembak peluru tajam oleh pasukan zionis Israel saat melakukan penyerangan di kota tersebut.

“Seorang bocah Palestina berusia 12 tahun hari ini meninggal karena luka yang diderita akibat tembakan tentara Israel, korban terluka parah oleh peluru tajam di perut selama serangan tentara di Jenin 12 hari yang lalu dan hari ini meninggal karena luka-lukanya” kata sumber Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa Rabu (12/10/2022).

Sementara itu dari data yang berhadil di rangkum dari berbagai sumber dalam peristiwa kelam itu setidaknya empat warga Palestina meninggal dunia dan 44 lainnya terluka, termasuk anak Samoudi, dalam serangan tentara Israel di Jenin pada 28 September silam.

Dengan kematian Samoudi, jumlah orang Palestina yang tewas di wilayah pendudukan oleh tembakan tentara Israel sejak awal tahun telah bertambah dan kini jumlahnya mencapai 165.

Kekerasan dan perlakukan kejam serdadu Israel terhadap warga Palestina di sejumlah kota di Tepi Barat hampir setiap hari terjadi. Warga sipil Palestina selalu menjadi bulan-bulanan baik yang dilakukan oleh pemukim yahudi Israel maupun pasukan tentara dan polisi negera yang memiliki bendera dengan simbol bintang daud.

Sumber: Wafa

Seminggu Dirawat, Pemuda Palestina Akhirnya Meninggal Akibat Luka Tembak

Seminggu Dirawat, Pemuda Palestina Akhirnya Meninggal Akibat Luka Tembak

NewsINH, Jenin – Kasus penembakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang di kawasan Tepi Barat Palestina hampir setiap hari terjadi.  Nampaknya, nyawa warga Palestina selalu terancam atas penindasan yang dilakukan oleh otoritas zionis Israel.

Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Senin (12/9/2022). Hamad Mustafa Abu Jelda seorang pemuda berusia 24 tahun akhirnya meregang nyawa setelah menderita luka tembak tentara Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Hamad Mustafa Abu Jelda, terluka parah dalam serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin pada hari Selasa pekan lalu, tetapi dia meninggal karena luka-lukanya pada hari Minggu kemarin.

Setelah kematiannya, ratusan warga Palestina mengadakan prosesi pemakaman untuknya dan berbaris melintasi kota sambil meneriakkan slogan-slogan yang mengecam kejahatan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.

Abu Jelda dikatakan sebagai mantan tahanan di penjara Israel, dan telah menghabiskan 2,5 tahun di balik jeruji besi Israel. Dia sudah menikah, dan mengharapkan bayi pertamanya sebelum kematiannya.

Dia adalah salah satu dari lusinan yang terluka oleh tembakan Israel dalam serangan terhadap Jenin Selasa lalu yang melihat pasukan pendudukan Israel meledakkan apartemen martir Ra’d Khazem sebagai pembalasan terhadap keluarganya.

 

Sumber: Wafa

Israel Gelar Operasi Militer di Kota Jenin, Satu Warga Palestina Tewas Ditembak

Israel Gelar Operasi Militer di Kota Jenin, Satu Warga Palestina Tewas Ditembak

NewsINH, Ramallah – Pasukan Israel melakukan operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat, Palestina. Dalam operasi tersebut seorang pria berkebangsaan Palestina menjadi korban kekejaman para serdadu zionis, korban meninggal dunia dan menjadi martir setelah di tembak timah panas pasukan Israel.

Daru sumber Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seorang pria Palestina ditembak mati dan 16 lainnya terluka dalam operasi militer penjajah Israel di Jenin, Tepi Barat pada Selasa (6/9/2022) kemarin waktu setempat.

Pihak Kementerian mengidentifikasi orang yang tewas itu bernama Mohammad Sabaaneh yang berusia 29 tahun.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berada di Jenin untuk menghancurkan kediaman seseorang yang menewaskan tiga orang dalam serangan penembakan mematikan di Tel Aviv pada 7 April 2022. Pasukan penjajah itu menghancurkan rumah diduga tersangka dan keluarga mereka sebagai bentuk hukuman.

IDF mengatakan, kerusuhan kekerasan dipicu selama operasi dan bahwa para perusuh membakar ban, melemparkan batu, bom molotov, dan alat peledak ke pasukan, yang merespons dengan cara membubarkan kerusuhan. “16 warga Palestina terluka oleh peluru dan pecahan peluru, semuanya dipindahkan ke rumah sakit di Jenin,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Bentrokan itu terjadi di Kota Tepi Barat yang sama, di mana jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh tewas dalam serangan IDF pada bulan Mei. IDF mengakui untuk pertama kalinya pada Senin (5/9/2022) ada kemungkinan besar bahwa pasukannya yang melepaskan tembakan fatal itu.

Seorang pejabat senior IDF mengatakan, tentara itu mengira dia menembaki gerilyawan Palestina, meskipun Abu Akleh mengenakan jaket antipeluru bertanda “Media”. Jaksa militer penjajah Israel mengatakan, tidak akan mengajukan tuntutan pidana terhadap tentara, yang tidak disebutkan namanya itu.

Sejak awal tahun, 87 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan penjajah di Tepi Barat. Sementara, 19 warga penjajah dan orang asing tewas dalam serangan Palestina di Israel dan Tepi Barat.

 

Sumber: Republika

Dulu Wilayah Palestina, Inilah 7 Kota Palestina yang Diserobot Israel

Dulu Wilayah Palestina, Inilah 7 Kota Palestina yang Diserobot Israel

NewsINH, Tel Aviv – Sejak eksodus bangsa Yahudi di tahan Palestina, kota-kota yang dulunya merupakan wilayah Palestina kini sudah dikuasi oleh bangsa zionis Israel.  Israel telah mencaplok beberapa wilayah milik Palestina dan kini hampir semua wilayah termasuk Yerusalem diduduki secara ilegal.

Dilansir sindonews dari Aljazeera, sebelum munculnya mandat Inggris pada tahun 1917, Yahudi hanya menguasai sebagian kecil dari wilayah Palestina. Kemudian pada tahun 1948 jumlah Yahudi yang sebelumnya menjadi buruan Nazi membludak dan memenuhi wilayah tersebut.

Sekitar 750.000 warga Palestina harus terusir dengan datangnya kaum Yahudi yang mendirikan negara bernama Israel. Sekarang Palestina hanya mengisi sebagian kecil wilayah di Gaza dan Tepi Barat yang kini mulai terkikis oleh kemunculan sejumlah warga Israel. Ini membuat West Bank dibagi menjadi tiga area, yaitu area A yang masih diduduki Palestina, area B yang masih jadi perebutan dan area C yang telah dikuasai Israel.

Berikut 7 kota di Palestina yang telah dicaplok menjadi wilayah Israel dilansir dari berbagai sumber :

1. Tel Aviv

Ketika kemunculan orang yahudi di Palestina yang pada saat itu banyak dihuni orang orang Arab banyak terjadi konflik di wilayah tersebut. Wilayah yang sekarang menjadi Ibu Kota Israel ini merupakan tanah Palestina. Namun setelah pengusiran paksa yang dilakukan Yahudi pada tahun 1948 membuat banyak penduduk Arab mundur dan membuat banyak wilayahnya yang direbut termasuk Tel Aviv.

2. Kiryat Gat

Sama seperti Tel Aviv, wilayah ini juga mulai diisi pasukan Yahudi ketika kemerdekaan Israel diakui berbagai negara. Beberapa warga asli Palestina terusir ke Tepi Barat dan negara-negara lain.

3. Betlehem

Tanah yang berada di wilayah Tepi Barat ini juga kini telah banyak diduduki penduduk Israel. Namun tanah ini sempat kembali direbut Palestina pada tahun 2002 menurut info dari Chosen People. Kini dengan banyaknya penduduk Israel yang ada di wilayah ini membuat beberapa penduduk Palestina terusir dari kota itu.

4. Jenin

Salah satu wilayah yang berada di Tepi Barat ini juga telah banyak diduduki oleh Israel bisa dibilang Yahudi telah memegang 60% kendali di wilayah tersebut, menurut Aljazeera.

5. Hebron

Kembali dari Tepi Barat, wilayah ini juga telah banyak dikuasai penduduk Israel. Bahkan secara mapping tak ada penduduk Palestina yang ada di wilayah ini.

6. Jericho

Jericho juga sudah bukan termasuk ke dalam Area A yang merupakan wilayah yang dikendalikan Palestina, melainkan masuk ke wilayah C dimana telah dikuasai Israel.

7. Yerusalem Timur

Antara 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021 perluasan permukiman Israel terus berlanjut dan mulai merambah sekitar Yerusalem Timur. Yahudi ini juga memulai pendaftaran kepemilikan tanah di Yerusalem Timur yang diduduki. Israel menghancurkan 967 bangunan milik Palestina di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, jumlah tertinggi sejak PBB mulai merekam data ini, menggusur 1.190 warga Palestina, termasuk 656 anak-anak menurut data Ohchr.org.

 

Sumber: Sindonews / Aljazeera

 

Sadis, Militer Israel Tembak Warga Palestina yang Alami Gangguan Mental

Sadis, Militer Israel Tembak Warga Palestina yang Alami Gangguan Mental

NewsINH, Al-Quds – Hussein Qawariq (59 tahun) seorang warga Palestina yang memiliki gangguan metal meninggal dunia pada Sabtu (30/7/2022) setelah ditembak peluru panas Militer Israel di sebuah pos pemeriksaan di Huwara, deket kota Nablus wilayah pendudukan Tepi Barat.

Informasi yang dihimpung dari berbagai sembur, Hussein Qawariq yang berasal dari desa Awarta menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan insentif akibat luka tembak.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, Qawariq yang berasal dari desa Awarta, ditembak pada Selasa (26/7) oleh pasukan Israel yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan di Huwara, dekat kota Nablus, wilayah pendudukan Tepi Barat.

Sumber dari tentara Israel mengatakan, mereka melihat seorang tersangka mendekati sebuah pos militer. Awalnya militer Israel memberikan tembakan peringatan ke udara, namun Qawariq tidak menanggapi.

“Tersangka terus mendekati tentara yang membalas dengan tembakan ke arahnya. Sehingga terjadi sebuah serangan,” kata pernyataan tentara Israel, dilansir Alarabiya, Ahad (31/7/2022) kemarin.

Wali Kota Huwara, Wajih Odeh mengatakan, Qawariq mengalami gangguan kesehatan mental. Dia biasa mengumpulkan botol dan kaleng dari jalan, kemudian menjualnya untuk mendapatkan uang. Kantor berita Palestina, Wafa mengatakan, keluarga

Qawariq mengkonfirmasi bahwa dia memiliki gangguan kesehatan mental. Qawariq meninggal karena luka-lukanya setelah dirawat di Rabin Medical Center di Israel.

Tentara mengatakan sedang menyelidiki penembakan yang fatal itu. Setidaknya 54 warga Palestina telah tewas sejak akhir Maret, sebagian besar di wilayah pendudukan Tepi Barat. Warga Palestina yang tewas termasuk jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh, yang meninggal dunia saat meliput serangan Israel di Kota Jenin.

 

Sumber: Republika

 

Senator AS Desak Kasus Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera di Palestina Dituntaskan

Senator AS Desak Kasus Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera di Palestina Dituntaskan

NewsINH, Washinton – 24 anggota Senator Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Joe Biden untuk memastikan keterlibatan langsung AS dalam penyelidikan pembunuhan Shireen Abu Akleh seorang jurnalis veteran Al Jazeera yang meliput serangan Israel di Tepi Barat, Palesrina beberapa bulan lalu.

Dikutip dari reuters, Kamis (23/6/2022). Kelompok senator dari partai Demokrat ditambah dua independen yang berkoalisi dengan mereka, menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan di bawah naungan AS atas kematian penembakan Shireen Abu Akleh, seorang reporter Palestina-Amerika, di kota Jenin pada 11 Mei.

“Jelas bahwa tak satu pun dari pihak di lapangan mempercayai yang lain untuk melakukan penyelidikan yang kredibel dan independen,” tulis anggota parlemen, yang dipimpin oleh Senator Chris Van Hollen, dalam sebuah surat kepada Biden, yang akan mengunjungi Israel pada Juli mendatang.

“Oleh karena itu, pada titik ini, kami percaya satu-satunya cara untuk mencapai tujuan itu adalah dengan melibatkan Amerika Serikat secara langsung,” tulis surat itu.

Gedung Putih dan kedutaan Israel di Washington tidak segera menanggapi permintaan desakan sejumlah senator itu.

Otoritas Palestina mengatakan pada akhir Mei, penyelidikannya menunjukkan bahwa Abu Akleh ditembak oleh seorang tentara Israel dalam “pembunuhan yang disengaja”.

Israel membantah tuduhan itu dan mengatakan pihaknya melanjutkan penyelidikannya sendiri. Tentara Israel telah mengatakan sebelumnya bahwa Abu Akleh mungkin secara tidak sengaja ditembak oleh salah satu tentaranya atau seorang militan Palestina dalam baku tembak.

Padahal dalam tugasnya, Abu Akleh telah mengenakan helm dan rompi pers yang dengan jelas menandai dirinya sebagai seorang jurnalis.

 

Sumber: reuters

Pasukan Israel Serbu Kota Jenin, 3 Warga Palestina Meninggal Dunia

Pasukan Israel Serbu Kota Jenin, 3 Warga Palestina Meninggal Dunia

NewsINH, Tepi Barat –  Tiga warga Palestina meninggal di tangan pasukan zionis Israel. Sementara itu, delapan orang lainya mengalami luka-luka saat  pasukan Israel menyerbu Kota Jenin, di Tepi Barat, Palestina, Jumat (17/6/2022) kemarin.

Menurut keterangan seorang saksi mata, tentara Israel menyerbu kota Jenin dan menembaki kendaraan yabg berisi 4 warga Palestina.

“Tiga warga Palestina tewas dan delapan lainnya luka-luka ketika pasukan pendudukan Israel melakukan serangan pada Jumat di kota Jenin di Tepi Barat,” katanya.

Sementara itu, Kementrian Kesehatan Palestina membenarkan jika peristiwa tersebut mengakibatkan tiga nyawa warga Palestina melayang.

“Tiga warga Palestina menjadi martir dan delapan orang terluka oleh peluru tentara Israel di kota Jenin,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan.

Menurut sebuah laporan di televisi pemerintah Palestina, warga Palestina yang tewas adalah Bera Lehluh, Leys Ebu Surur dan Yusuf Salah.

Saksi mata mengatakan tentara Israel menyerbu Jenin dan menembaki kendaraan yang berisi empat warga Palestina.

Setelah insiden itu, bentrokan pecah antara tentara Israel dan puluhan warga sipil Palestina. Tentara Israel melakukan intervensi menggunakan peluru tajam dan granat gas air mata.

Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan dari pihak berwenang Israel mengenai insiden tersebut.

 

Sumber: Anadolu

Deretan Selebriti Inggris Kecam Standar Ganda Barat dan Pembunuhan Abu Akleh

Deretan Selebriti Inggris Kecam Standar Ganda Barat dan Pembunuhan Abu Akleh

News INH, London – Lebih dari 100 selebriti – termasuk Pedro Almodovar dan Tilda Swinton – mengatakan mereka “sangat terganggu” atas pembunuhan terhadap seorang jurnalis Palestina terkenal Shireen Abu Akleh pekan lalu oleh sniper Zionis Israel.

Wartawan veteran Al Jazeera berusia 51 tahun itu ditembak mati oleh pasukan Israel saat dia meliput serangan pasukan Zionis di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei. Selebriti termasuk aktor Mark Ruffalo , mantan bintang sepak bola dan sekarang aktor Eric Cantona , penulis Naomi Klein, aktris Miriam Margolyes serta penulis dan aktivis Angela Davis menandatangani surat terbuka mengutuk pembunuhannya, diterbitkan pada hari Kamis oleh Artists for Palestine UK.

“Kami sangat terganggu oleh pembunuhan pasukan pendudukan Israel terhadap jurnalis Palestina yang sangat dihormati Shireen Abu Akleh,” kata mereka dalam surat terbukanya.

“Saat kami berduka atas kehilangannya, kami menyerukan pertanggungjawaban penuh atas pelaku kejahatan ini dan semua orang yang terlibat dalam pengesahannya,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (21/5/2022).

Para selebriti juga menyoroti serangan brutal polisi Israel terhadap pelayat di pemakaman Abu Akleh di Yerusalem Timur yang diduduki, yang memperlihatkan petugas memukul para pengusung peti jenazah dan hampir menyebabkan peti matinya terjatuh. Mereka mengatakan serangan oleh pasukan Israel bersenjata lengkap ini membuat mereka cemas dan ngeri. “Apa yang harus kita lakukan dari kekejaman dan kekejaman serangan terhadap martabat manusia ini?” para artis itu bertanya.

Menyebut kematian Abu Akleh sebagai pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan serangan terhadap jurnalisme dan kebebasan berekspresi, mereka mencatat Israel telah membunuh 44 jurnalis sejak tahun 2000 dan melukai banyak lainnya. Para selebriti mengatakan serangan ini adalah bagian dari pola kekerasan, pelecehan dan intimidasi terhadap jurnalis Palestina yang mengungkap apa yang disebut Amnesty International, Human Rights Watch dan kelompok hak asasi Israel B’Tselem sebagai “apartheid.”

Mereka juga mendukung seruan Palestina untuk tindakan proporsional dan terarah dari komunitas internasional guna meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya, dan untuk mengakhiri impunitasnya. Para selebriti mengatakan Barat telah secara konsisten membantu memberikan perlindungan kepada Israel, memungkinkannya untuk mempertahankan kebijakan yang secara terang-terangan melanggar hukum dan norma internasional.

Mereka membandingkan boikot dan sanksi yang cepat terhadap Rusia atas invasi brutalnya ke Ukraina dengan dukungan berkelanjutan pemerintah mereka terhadap Israel meskipun pendudukan terus berlanjut dan pelanggaran hak terhadap warga Palestina. “Kami menyerukan kepada pemerintah kami untuk mengakhiri kemunafikan mereka dan bertindak dengan konsisten dalam penerapan hukum internasional dan hak asasi manusia,” kata para selebritis.

“Kami meminta mereka untuk mengambil langkah-langkah yang berarti untuk memastikan pertanggungjawaban atas pembunuhan Shireen Abu Akleh dan semua warga sipil Palestina lainnya,” sambung mereka.

“Tidak boleh ada standar ganda dalam hal hak asasi manusia untuk bebas dari penganiayaan dan penindasan dan hak untuk hidup dan bermartabat,” demikian pernyataan mereka.

Sumber : Ar-Araby/Sindonews

Israel Tolak Penyelidikan Kasus Penembakan Jurnalis Al-Jazeera

Israel Tolak Penyelidikan Kasus Penembakan Jurnalis Al-Jazeera

News INH, Al-Quds Kematian jurnalis veteran Al-Jazeera Shireen Abu Akleh, hingga kini masih belum menemukan titik terang siapa pelaku penembakan jurnalis berdarah Palestina-Amerika. Pihak militer Zionis Israel memutuskan menahan diri untuk membuka kasus penyelidikan tersebut.

Bhkan ironisnya, sumber dari militer Israel terhadap tunduhan seorang pasukan snipernya yang membunuh Abu Akleh saat meliput konfrontasi di kamp Jenin dengan dalih “tidak ada bukti “kecurigaan” bahwa tentaranya terlibat dalam pembunuhan tersebut.

 

Surat kabar Ibrani, “Haaretz” melaporkan, tentara memutuskan untuk tidak memulai penyelidikan atas kematian Abu Akleh di Jenin.

Surat kabar itu menunjukkan bahwa alasan lainnya adalah, ketakutan pihak internal tentara Israel yakni bahwa membuka penyelidikan akan menyebabkan kekacauan serius bagi pemukim ilegal bangsa Yahudi di atas tanah Palestina.

Laporan resmi Israel tentang pembunuhan jurnalis Abu Akleh tampak bertentangan mereka berasumsi, Shireen berada dalam lingkaran api pertempuran dengan demikian kemungkinan salah satu tentara penjajah menargetkan Shireen secara tidak sengaja.

Seperti diketahui, jurnalis Abu Akleh tewas akibat ditembak seorang sniper Israel di kota Jenin, sementara rekannya Ali Al-Samudi terluka pada Rabu pagi 11 Mei lalu, saat setelah pembunuhan pihak Israel mencoba menghindari tanggung jawabnya atas insiden tersebut, dengan menyiarkan akun yang berbeda dan memberikan tekanan siap terlibat penyelidikan dengan pihak Palestina.

Keadaan sedih dan marah muncul setelah kesyahidan Abu Akleh baik secara lokal maupun global, bersamaan dengan kecaman resmi dan kutuk dari masyarakat internasional atas kejahatan tersebut dengan tuntutan penyelidikan transparan dan akuntabilitas oleh Israel.

 

Sumber : https://gazamedia.net/israel-tolak-penyelidikan-kasus-pembunuhan-jurnalis-shireen/

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!