3000 Keluarga Pengungsi Gaza Terima Paket Bantuan Kemanusiaan dari INH

3000 Keluarga Pengungsi Gaza Terima Paket Bantuan Kemanusiaan dari INH

NewsINH, Gaza – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina masih memprihatinkan. Pembantain dan gempuran militer Israel terus berlangsung disejumlah wilayah di Jalur Gaza. Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang masuk kedalam wilayah yang terkepung tidak sebanding dengan kebutuhan harian bagi jutaan rakyat Palestina yang masih bertahan di kamp-kamp pengungsiaan.

Lembaga kemanusiaan Internastional Networking for Humanitarian (INH) terus berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan logistik untuk ribuan pengungsi yang ada di sejumlah wilayah Gaza bagian selatan seperti kamp pengungsian Al Mawasi, Khan Younis, Raffah dan Kamp Pusat wilayah timur.

Muhammed Z.M Qaddoura Manager Hubungan Internasional INH mengatakan, penyaluran program bantuan untuk Gaza ini rutin dilakukan setiap bulanya dengan jenis bantuan kemanusiaan bervariatif diantaranya, sayur-mayur, bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih,  paket kue dan trauma healing untuk anak-anak korban agresi dan genosida Israel.

“Alhamdulillah, setiap bulanya kami masih bisa menyalurkan bantuan secara rutin didalam area Gaza yang terkepung. Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang tak pernah bosan dan lelah membantu warga Palestina,” kata Qaddoura, Rabu (18/9/2024).

Qaddoura menceritakan, meski kondisi Jalur Gaza berdasarkan data PCBS beberapa waktu lalu mengalami kerusakan cukup parah terutama di sektor infrastruktur yakni mencapai lebih dari 75 persen. Namun semangat untuk mempertahankan tanah Gaza sangat tinggi. 90 persen  dari total populasi warga Gaza lainya memilih untuk mengungsi meski tidak ada jaminan keselamatan.

“Semangat untuk mempertahankan dan tidak mau meninggalkan Gaza menjadi semangat kami para aktivis kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan untuk mereka, semoga mereka diberi kesabaran dan pertolongan dari Allah subahanahu wata’ala,” katanya.

Ia menambahkan, relawan INH di dalam Jalur Gaza juga terus membuat kegiatan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi dengan bahan-bahan seadaanya. Harga kebutuhan pokok di jalur Gaza mengalami lonjakan berkalilipat lantaran minimnya ketersediaan pangan.

“Untuk jumlah penerima manfaat mencapai 3000 keluarga dengan perkiraan sebanyak 15000 orang di wilayah Khan Younis yang hancur menjadi sasaran serangan Israel. Bantuan yang disalurkan berupa 4545 keranjang sayuran dan 400 kilo daging,” jelasnya.

Lembaga kemanusiaan INH, menurutnya terus membuka dompet kemanusiaan dengan program Pulihkan Gaza yang akan disalurkan untuk warga Palestina khusunya di Jalur Gaza yang terkepung. Bahkan, INH berencana akan membangun kota Gaza kembali pada saat gencatan senjata secara permanen.

Hingga hari ke-347 genosida Israel yang dikeluarkan Media resmi Kantor Pemerintahan di Gaza menyebutkan lebih dari 41.000 warga Palestina syahid di wilayah itu sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023 silam, di mana lebih dari separuh dari mereka yang meninggal adalah perempuan dan anak-anak. (***)

Jelang Ramadan, INH Salurkan Bantuan Pangan untuk Keluarga Miskin di Yaman

Jelang Ramadan, INH Salurkan Bantuan Pangan untuk Keluarga Miskin di Yaman

NewsINH, Yaman – Krisis pangan di Yaman masih menjadi problematika serius dan belum teratasi, sejak terjadinya perang saudara tahun 2016 silam angka kematian akibat kekurangan gizi di negara paling selatan jazirah arab ini tercatat masih cukup tinggi.

Indeks Kelaparan Global 2019 mencatat Yaman mempunyai skor kelaparan tertinggi kedua di dunia, setelah Republik Afrika Tengah dengan skor kelaparan yang sedikit memburuk sejak tahun 2000.

Guna membantu mengurangi krisis kelaparan, lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan pangan untuk keluarga miskin di Yaman tepatnya di distrik Hafidz Banatsir, Hajr, Hadramaut, Yaman.

“Alhamdulillah bantuan pangan dari masyarakat Indonesia melalui kami untuk saudara-saudara kita di Yaman sudah kita distribusikan ke ratusan penerima manfaat,” kata Manager Program INH Ibnu Hafidz, Sabtu (9/3/2024).

Menurutnya bantuan yang didisstrubusikan secara langsung ke lokasi-lokasi perkampungan miskin di Yaman ini merupakan kerjasama dengan Muassasah Ibnu Abbas yang diketuai oleh Syekh Marie Thalib Masjari lembaga mitra lokal INH yang ada di Yaman. Bantuan pangan berupa kebutuhan pokok ini juga merupakan kepedulian kami terhadap warga Yaman menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah.

“Semua bantuan merupakan logistik keperluan sehari-hari yang bisa digunakan untuk menyambut bulan puasa besok, seperti beras, tepung gandum, gula, minyak goreng, kacang kedelai, spageti dan garam,” jelasnya.

Program bantuan pangan untuk Yaman ini, kata Ibnu masih terus dibuka. Pasalnya, krisis pangan di Yaman masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, beberapa lembaga dunia telah menyatakan bahwa Yaman merupakan negara paling miskin di kawasan Asia.

“Negara yaman yang di nobatkan sebagai negara paling miskin se-Asia menyebabkan konflik perang saudara masih mengalami krisis pangan sampai sekarang. INH akan terus membuka program bantuan pangan untuk saudara-saudara kita di Yaman,” imbuhnya.

Dengan geografis gurun bebatuan, lanjut Ibnu membuat yaman menjadi negara yang sulit mendistribusikan bantuan sampai ke pelosok pelosok desa. Akan tetapi dengan kegigihan dan kerja keras mitra kami mendistribusikan bantuan pangan bisa terealisasi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua donatur yang telah ikut serta dalam program bantuan pangan untuk Yaman, semoga harta yang telah dititipkan kepada lembaga kami menjadi ladang amal dan pemberat timbangan kebaikan kita di hari perhitungan,” tutupnya. (***)

INH Salurkan Bantuan Pangan untuk Warga Miskin di Kenya

INH Salurkan Bantuan Pangan untuk Warga Miskin di Kenya

NewsINH, Kenya – Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan program bantuan pangan untuk warga miskin di Kenya, Afrika Timur. Bantuan pangan berupa sembako tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dikumpulkan dari masyarakat Indonesia melalui lembaga kemanusiaan INH.

“Alhamdulillah, hari ini INH dan lembaga mitra kami di Kenya yaitu Mrash Community Develomeny (MCD) Kenya sukses melaksanakan penyaluran program bantuan pangan untuk warga miskin atau para dhuafa di Kenya,” kata Ibnu Hafidz Manager Program INH, di Bogor, Kamis (1/2/2024).

Bantuan pangan yang disalurkan ke negara tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh INH dalam program Bantuan Pangan Korban Kelaparan di Afrika. Menurutnya, ada sejumlah negara di Afrika yang menjadi fokus INH dalam menyasar bantuan baik yang bersifat bantuan pangan, maupun bantuan lainya seperti pembangunan masjid, pembangunan sumur  maupun Al-Quran.

Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Air Bersih, INH Kembali Bangun Wakaf Sumur Kebaikan di Kenya

“Kenya merupakan salah satu negara yang menjadi landing program INH, karena meski negara tersebut menjadi salah satu negara yang berkembang di Afrika Timur, tingkat kemiskinan di Kenya masih terbilang tinggi. Saat ini, 46 persen dari total 53 juta penduduk hidup dengan pendapatan kurang dari US$1 per hari,” jelas Ibnu mengutip dari data African Development Bank Group.

Republik Kenya merupakan negara terpadat ketujuh di Afrika. Perekonomian negara yang terletak di timur Afrika ini merupakan terbesar ketiga di sub-Sahara Afrika setelah Nigeria dan Afrika Selatan.

“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak, para donatur, para dermawan yang ikut secara langsung terlibat dalam mensukseskan program tersebut, semoga saja donasi para dermawan yang dititipkan kepada lembaga kami menjadi ladang amal jariah, membantu untuk sesama merupakan kewajiban sesama umat manusia tanpa memandang ras, suku, bangsa maupun agama,” jelas Ibnu.

Sementara Itu, Azis Masoud  pelaksana lapangan program bantuan pangan tersebut menjelaskan, distribusi bantuan pangan itu disalurkan di desa miskin dimana banyak warganya yang hidup dalam kesusahan.

“Kita distribusikan bantuan dari Masyarakat Indonesia melalui INH di Taita Taveta county, Voi District, dengan total sebanyak 46 keluarga yang menerima manfaat bantuan tersebut,” jelasnya.

Adapun jenis bantuan kata Azis, berupa paket sembako diantaranya beras 10 kilo gram, gula 2 kilo, tepung terigu 2 kilo, minyak sayur 1 liter dan unga sebesar 10 kilogram.

“Satu paket sembako yang kami bagikan senilai 3.000 Shilling Uganda atau setara dengan 300 ribu rupiah, Alhamdulillah para penerima manfaat sangat senang dan berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang memiliki kepedulian sangat luar biasa terhadap kami di Kenya,” tutupnya. (***)

Bantuan Kemanusiaan INH Disambut Suka Cita Pengungsi Gaza

Bantuan Kemanusiaan INH Disambut Suka Cita Pengungsi Gaza

NewsINH, Gaza – Dengan menggunakan kendaraan sederhana bertenaga keledai, Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) mendatangi satu persatu tenda-tenda pengungsi di Kawasan Khan Younis, Gaza Bagian Selatan untuk membagikan tepung gandum.

“Hari ini kita mendistribusikan bahan pangan yang merupakan makanan pokok penduduk Gaza, Palestina berupa tepung Gandum, para pengusi sangat bersyukur dan bersuka cita,” kata Koordinator Relawan INH  Gaza Suhaib Abu Daqqa Selasa (23/1/2024)

Sebelumnya, kata Daqqa INH yang merupakan lembaga kemanusiaan yang berbasis di Indonesia ini telah mendistribusikan beberapa paket logistik lainya dalam sepekan seperti sayuran, buah-buahan dan kebutuhan pokok lainya seperti minyak sayur, susu, gula dan makanan kemasan.

“Semua yang kami distribusikan kemarin dan hari ini merupakan hadia dari masyarakat Indonesia yang dititipkan melalui lembaga INH, Indonesia kita kenal sebagai negara yang sangat peduli dengan rakyat Palestina khususnya di Jalur Gaza,” jelas Suhaib.

Menurutnya,bantuan yang masuk kedalam wilayah Jalur Gaza masih sangat minim karena banyak bantuan kemanusiaan dari berbagai negara yang tertahan di perbatasan Mesir dengan Gaza. Stok dan kebutuhan bahan pangan di wilayah jalur Gaza baik di Utara, Tengah maupun bagian Selatan juga sangat terbatas hingga harganya sangat mahal jika dibandingkan pada hari biasanya.

“Stok bahan pangan tidak banyak disini, karena minimnya stok pangan harga bisa melonjak tiga hingga empat kali lipat,” jelasnya.

Daqqa dan tim relawan INH di Jalur Gaza akan terus membantu sekuat tenaga untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia, meski reskinya adalah kematian. Pasalnya, serangan Israel hingga saat ini masih berlangsung disejumlah wilayah Gaza termasuk dilokasi tempat ia dan timnya mendistribusikan bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Nurra Umu Khasna salah seorang penerima manfaat bantuan kemansuiaan dari INI mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia atas kontribusinya kami menunggu bantuan berikutnya kami telah mengungsi dari jalur gaza utara

“Kami telah mengungsi  dan bergerak ke tempat pengungsiaan ini sejak terjadinya eskalasi kami sangat berharap bantuan berikutnya segera tiba baik itu pakaian, obat-obatan atau bahan makanan kami berharap agar kalian tetap terus mendukung kami,” katanya.

Dimata ibu tiga anak itu, Indonesia merupakan negara yang luar biasa dengan populasi muslim terbesar didunia, Ia sangat bersyukur karena Indonesia terus mendukung perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina sejak awal dan hingga saat ini.

“Tak bosan kami sampaikan harapan kami agar kalian tetap bersama kami mendukung dan membantu kami yang sangat membutuhkan bantuan segala bentuk dukungan untuk warga Palestina kami sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia semoga Allah memberkahi kalian dan membalas dengan yang lebih baik,” pungkasnya. (***)

 

 

 

 

Miris, 250 Warga Gaza Meninggal Berjamaah dalam Serangan 24 Jam Terakhir

Miris, 250 Warga Gaza Meninggal Berjamaah dalam Serangan 24 Jam Terakhir

NewsINH, Gaza – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan setidaknya 250 warga Palestina meninggal dunia dan 500 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan tim medis tidak dapat merawat semua korban luka yang tiba di rumah sakit. Mereka menghadapi jenis cedera yang belum pernah mereka lihat dalam perang sebelumnya.

Dia menambahkan, tingkat penggunaan tempat tidur di rumah sakit operasional di Jalur Gaza selatan mencapai 350%.

Al-Qudra juga mencatat bahwa bantuan kemanusiaan dan medis yang tiba di Gaza tidak memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Hingga kini serangan Israel sudah menewaskan hampir 21 ribu orang Palestina. Ribuan orang lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. Hampir seluruh 2,3 juta populasi Gaza terpaksa mengungsi.

Pihak berwenang Gaza mengubur 80 warga Palestina yang tak teridentifikasi. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jenazah-jenazah itu diserahkan Israel melalui perbatasan Kerem Shalom.

Menurut kementerian agama Palestina, Wakaf Islam, jenazah-jenazah itu dikumpulkan dari sebelah utara Jalur Gaza. Mereka dikuburkan dalam kuburan panjang di pemakaman Rafah di selatan.

“Jenazah-jenazah itu difoto untuk diidentifikasi nanti,” kata perwakilan Wakaf Islam selama pemakaman.

Israel mengatakan mereka melakukan yang bisa mereka lakukan untuk melindungi warga sipil dan menyalahkan Hamas. Namun Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu terdekat Israel, mendesak pemerintah Netanyahu untuk berusaha mengurangi korban jiwa dari warga sipil.

Sementara itu, perang mulai menyebar ke seluruh Timur Tengah. Houthi dari Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan ke kapal komersial di Laut Merah dan mencoba menyerang Israel dengan drone.

Houthi yang didukung Iran mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang memiliki koneksi dengan Israel. Laut Merah salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Houthi mengatakan serangan-serangan itu untuk merespon serangan Israel ke Gaza.

Serangan udara Israel juga menewaskan seorang petinggi Garda Revolusi Iran di Suriah. Israel juga mengumumkan di perbatasan Lebanon, kelompok milisi bersenjata Hizbullah melepaskan tembakan rudal dari tank ke sebuah gereja, melukai sembilan tentara dan seorang warga sipil Israel.

 

Sumber: Anadolu

Stop Perang..!!! Kehancuran di Gaza Lebih Besar dari Jerman pada Perang Dunia II

Stop Perang..!!! Kehancuran di Gaza Lebih Besar dari Jerman pada Perang Dunia II

NewsINH, Gaza – Utusan Dewan Keamanan PBB telah berbicara tentang penderitaan yang tak terbayangkan dan mendesak diakhirinya perang di Jalur Gaza, Palestina. Hal ini disampaikan oleh utusan PBB ketika mereka mengunjungi perbatasan Rafah di sisi Mesir, satu-satunya pintu masuk bantuan ke wilayah yang terkepung, Senin (11/12/2023) kemarin.

Diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan situasi di Gaza adalah “bencana, apokaliptik” dengan kehancuran yang secara proporsional “bahkan lebih besar” daripada yang dialami Jerman pada Perang Dunia II.

“Penderitaan manusia merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi komunitas internasional,” kata Borrell. “Korban warga sipil mencapai antara 60 dan 70 persen dari keseluruhan kematian” dan “85 persen populasi menjadi pengungsi internal”.

Senada denganya, perwakilan Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, ketika ditanya oleh wartawan pada hari Senin apakah ia mempunyai pesan kepada negara-negara yang menentang gencatan senjata di Gaza, hanya menjawab: “Cukup sudah.”

Mayoritas negara anggota PBB mendukung gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas ketika kondisi mengerikan memburuk bagi 2,3 juta penduduk Gaza.

Amerika Serikat, yang mendukung Israel, pekan lalu memveto rancangan resolusi di Dewan Keamanan yang menyerukan gencatan senjata segera ketika tank dan pasukan Israel melakukan serangan yang telah membuat sebagian besar penduduk Gaza mengungsi dan menewaskan serta melukai ribuan orang.

Selusin utusan Dewan Keamanan menghadiri perjalanan yang diselenggarakan oleh Uni Emirat Arab untuk mengunjungi Rafah, hanya beberapa hari setelah Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan bahwa ribuan orang di wilayah kantong Palestina yang terkepung “kelaparan”.

Setelah terbang ke kota Al-Arish, Mesir, mereka diberi pengarahan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengenai kondisi di Gaza sebelum menuju Rafah yang berjarak 48 km (30 mil).

“Kenyataannya bahkan lebih buruk daripada apa yang bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Duta Besar Ekuador untuk PBB, Jose De La Gasca, kepada wartawan setelah pengarahan UNRWA.

Sementara itu, delegasi atau perwakilan adidaya AS dan Prancis tidak berpartisipasi dalam perjalanan tersebut.

Duta Besar UEA Lana Nusseibeh mengatakan para utusan tersebut diberitahu bahwa warga Gaza sedang sekarat karena kekurangan gizi, sistem medis yang runtuh, dan kekurangan air dan makanan, ditambah lagi dengan konflik yang sebenarnya.

Israel telah membombardir Gaza dari udara, laut dan darat memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sejak 7 Oktober, merenggut korban jiwa lebih dari 18.000 orang dan melukai lebih dari 49.500 orang. Pasukan Israel melancarkan serangan setelah Hamas melakukan serangan di Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 orang, menurut pihak berwenang Israel.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya 208 jenazah warga Palestina telah tiba di beberapa rumah sakit di Gaza dalam beberapa jam sebelumnya.

Setidaknya 416 orang terluka dalam jangka waktu yang sama, katanya, sementara “sejumlah besar” korban masih berada di bawah reruntuhan ketika pasukan Israel memblokir ambulans untuk mencapai daerah-daerah tersebut.

 

Sumber : Aljazeera

Tangkap Ratusan Warga Sipil Palestina, Perlakuan Militer Israel Tak Beradap

Tangkap Ratusan Warga Sipil Palestina, Perlakuan Militer Israel Tak Beradap

NewsINH, Gaza –Militer Israel semakin tak bermoral dan sangat biadab mereka menangkap sekitar 100 warga sipil Palestina di Jalur Gaza bagian utara dengan perlakukan yang keji dan tidak manusia. Warga sipil Palestina ini ditelanjangi, diikat dan dipertontonkan.

Rekaman mengejutkan yang dibagikan oleh media Israel menunjukkan pasukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumpulkan sejumlah pria dan mengangkut mereka dengan truk.

Orang-orang tersebut diduga menyerahkan diri di kamp pengungsi Jabalia dan daerah lain di sekitar Gaza utara, dan media Israel Walla mengatakan mereka ditelanjangi. Alasannya, memastikan mereka tidak membawa senjata.

Mereka kemudian diarak melalui Lapangan Palestina di Kota Gaza, dengan sepatu dan sandal berserakan di jalan dalam satu gambar menunjukkan saat para warga tersebut dipermalukan di depan umum.

Ketika ditanya tentang gambar tersebut, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari sepertinya membenarkan bahwa orang-orang tersebut telah ditawan namun tidak menjelaskan apakah mereka yang difoto adalah anggota pejuang Palestina Hamas atau warga sipil.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel telah menahan dan menginterogasi ratusan orang di Gaza yang dicurigai memiliki hubungan dengan militan.

“’Mereka bersembunyi di bawah tanah dan keluar. Siapa pun yang tersisa di wilayah tersebut, mereka keluar dari terowongan, dan beberapa dari bangunan, dan kami menyelidiki siapa yang terkait dengan Hamas, dan siapa yang tidak. Kami menangkap mereka semua dan menginterogasi mereka,” jelasnya dikutip dari Daily Mail. (***)

 

 

Alhamdulillah, Gencatan Senjata Perang di Gaza Diperpanjang Dua Hari

Alhamdulillah, Gencatan Senjata Perang di Gaza Diperpanjang Dua Hari

NewsINH, Doha – Setelah melalui negosiasi dengan mengutamakan kemanusiaan, akbirnya Pasukan Perjuangan Palestina yang diwakili Hamas dan pihak otoritas Israel menyepakati untuk perpanjangan masa gencatan senjata peperangan yang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina. Hal ini diungkapkan oleh pihak Qatar selaku pihak yang memediasi perundingan Israel dengan Hamas.

Perpanjangan masa gencatan senjata ini akan dibarengi dengan pembebasan 20 sandera yang merupakan warga Israel dan 60 orang tahanan yang merupakan warga Palestina.

“Hamas dan Israel telah menyepakati perpanjangan gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza,” tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Qatar Majed Al Ansari lewat akun X (Twitter) resminya, Senin (27/11/2023).

Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan.

Hamas telah mengonfirmasi keterangan Kemenlu Qatar. “Hamas mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan saudara-saudara di Qatar dan Mesir untuk perpanjangan jeda kemanusiaan sementara selama dua hari tambahan, dengan ketentuan yang sama seperti gencatan senjata sebelumnya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.

Mesir ikut membantu Qatar dalam menengahi perundingan Israel dengan Hamas. Sesaat sebelum Qatar merilis pengumuman, Kepala Badan Informasi Mesir Diaa Rashwan sempat menyampaikan bahwa kesepakatan perpanjangan gencatan senjata antara Hamas dan Israel hampir tercapai.

Rashwan mengatakan, kesepakatan perpanjangan gencatan senjata akan mencakup pembebasan 20 sandera Israel oleh Hamas. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 60 tahanan Palestina.

Sebelumnya Israel dan Hamas sudah memberlakukan gencatan senjata selama empat hari. Gencatan senjata tersebut seharusnya berakhir pada Senin malam. Namun Hamas berupaya memperpanjang penghentian sementara pertempuran. Hal itu turut didukung berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata pertama, Hamas telah membebaskan 58 sandera yang terdiri dari warga Israel dan warga asing. Sementara Israel sudah membebaskan 117 tahanan Palestina. Menurut Israel, ketika Hamas melakukan operasi infiltrasi ke negaranya pada 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 240 orang diculik dan dibawa ke Gaza.

Sementara itu, sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai sekitar 14.800 jiwa. Mereka termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sedangkan korban luka menembus 33 ribu orang.

 

Sumber: Republika

Founder INH Muhammad Husein Tiba di Tanah Air Disambut Meriah

Founder INH Muhammad Husein Tiba di Tanah Air Disambut Meriah

NewsINH, Jakarta – Muhammad Husein founder lembaga kemanusiaan Internsional Networking for Humanitarian (INH) yang juga sebagai aktivis kemanusiaan di Jalur Gaza-Palestina, tiba di Indonesia melalui bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tanggerang, Banten, Rabu (16/11/2023).

Kedatangan Muhammad Husein dan keluarga dari Gaza ini disambut meriah oleh puluhan keluarga dan rekan-rekan kerja di lembaga kemanusiaan tempat ia bekerja. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Ahlan wa Sahlan Aktivis Kemanusiaan di Tanah Air” suasana haru punterlihat dalam penyambutan kedatangan Husein dan keluarganya.

Sebagaimana diketahui, Muhammad Husein beserta istrinya Jinnan, dan dua anaknya yakni Muslim dan Habib pulang ke Indonesia lantaran situasi dan kondisi di jalur Gaza-Palestina yang semakin parah akibat serangan militer zionis Israel. Aktivis kemanusiaan yang telah lebih dari 12 tahun tinggal di Gaza ini pulang melalui jalur evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri dan KBRI Cairo di Mesir.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak Pemerintah Indonesia yang sudah membantu kepulangan keluarga kami ke Indonesia,” ujar Muhammad Husen.

Muhammad Husein menceritakan banyak hal. Mulai dari kondisi peperangan Palestina-Israel, dan juga soal perjalanan bisa keluar dari jalur Gaza sampai berhasil di Rafah, Mesir.

“Sebenarnya berat meninggalkan Palestina, bahkan sebelumnya ada 11 kerabat keluarga istrinya menjadi korban perang zionis Israel, walaupun jasad saya di Indonesia namun jiwa dan pemikiran tetap berada di Gaza,” kata Husein.

Sementara itu Direktur Perlindungan WNI, Kemenlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa negara memiliki tanggung jawab atas keselamatan warganya yang ada di luar negeri seuai peraturan yang tertuang dalam undang-undang nomor 37 tahun 1999 tentang hunungan luar negeri.

“Negara memiliki tanggung jawab atas keselamatan warganya, dan alhamdulillah setelah sebelumnya kami melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI, hari ini kami berhasil melakukan evakuasi kembali WNI atas nama Muhammad Husein beserta keluarganya,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha.

Saat ini kata Judha, masih ada tiga orang warga negara Indonesia di Gaza yang belum dievakuasi. Namun, ketiganya memilih tetap tinggal di Gaza.

“Ada 10 warga negara Indonesia yang tinggal di Gaza di mana tujuh di antaranya memilih untuk dievakuasi, yaitu keluarga mas Husein dan juga keluarga Abdillah Onim. Sedangkan 3 WNI lainnya memilih tinggal di Gaza,” pungkasnya. (***)

 

 

Sebulan Digempur, Gaza Mulai Alami Krisis Pangan

Sebulan Digempur, Gaza Mulai Alami Krisis Pangan

NewsINH, Gaza – Sebulan digempur militer Israel, wilayah Palestina di Jalur Gaza mulai mengalami krisis panggan, energi dan air bersih. Dikabarkan semua toko roti di Gaza bagian utara sudah mulai tutup dan tidak lagi menjual makanan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengonfirmasi bahwa semua toko roti di utara Gaza kini telah ditutup. Kondisi ini karena kekurangan bahan bakar, air, dan tepung terigu serta kerusakan pada banyak toko roti.

Menurut laporan PBB yang dikutip dari Aljazeera, tepung terigu tidak lagi tersedia di pasar wilayah utara. Organisasi bantuan tidak dapat mengirimkan makanan apa pun ke sana selama tujuh hari. Sedangkan di selatan Gaza, PBB mengatakan, hanya sembilan toko roti yang masih sesekali buka. Mereka menyediakan roti ke tempat penampungan ketika tepung dan bahan bakar tersedia.

Kabar terbaru dari badan bantuan PBB di Wilayah Pendudukan Palestina muncul setelah Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa semua toko roti di Gaza City dan Gaza utara telah ditutup pada Senin (6/11/2023) kemarin.

Salah satu toko roti yang mengalami kerusakan adalah Toko Roti Sharq. Serangan udara di Jalan Nasr di Gaza City pada pekan lalu mengakibatkan puluhan orang terluka dan terbunuh.

Lima toko roti di Jalur Gaza telah menjadi sasaran langsung serangan Israel. Sekitar delapan toko roti lainnya mengalami kerusakan parah akibat serangan di dekat lokasi tersebut sehingga tidak dapat berjualan kembali.

Ketika pengepungan total yang diberlakukan oleh Israel terhadap wilayah yang sudah diblokade terus berlanjut, makanan semakin menipis, dan roti sebagai makanan pokok warga Palestina menjadi semakin sulit didapat dari hari ke hari.

Warga kini mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan sekantong roti pita untuk anggota keluarganya, dengan antrean dimulai sebelum fajar di beberapa daerah.

Ketua Asosiasi Pemilik Toko Roti di Jalur Gaza Abdelnasser al-Jarmi mengatakan, toko roti telah membatasi jam operasinya. Tindakan ini dilakukan karena kurangnya bahan bakar, listrik, dan cadangan energi listrik untuk generator.

Ada juga kekurangan tepung dalam jumlah besar. “Badan pengungsi PBB memiliki 30 ribu ton tepung yang seharusnya dibagikan kepada para pengungsi sebelum perang pecah pada 7 Oktober. Toko roti mengambil sebagian tepung untuk membuat roti dan menyediakannya kepada masyarakat,” ujar al-Jarmi.

Menurut Oxfam International, hanya sekitar dua persen dari kebutuhan pangan untuk memberi makan 2,3 juta penduduk Gaza yang telah dikirimkan sejak 7 Oktober. Al-Jarmi mengatakan, permintaan jauh melebihi pasokan, dengan permintaan bahan bakar dan tepung disalurkan melalui perbatasan selatan Rafah.

“Kami menginginkan jaminan keamanan sehingga kami dapat melanjutkan layanan di toko roti kami. Namun, sekarang ini adalah situasi yang mustahil,” kata Al-Jarmi.

Hingga saat ini dari data Kementrian Kesehatan Palestina, jumlah korban meninggal dunia akibat agresi tersebut telah tembus 10.468 orang menjadi syahid, 4 ribu lebih merupakan anak-anak dan lebih dari 27.000 orang terluka akibat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Gaza hingga saat ini. (***)

 

Sumber: Republika

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!