Palestina Apresiasi Sikap Tegas Australia Tolak Pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem Barat

Palestina Apresiasi Sikap Tegas Australia Tolak Pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem Barat

NewsINH, Ramallah – Otoritas Palestina memuji keputusan pemerintah Australia yang secara tegas menolak atas pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aiv ke Yerusalem Barat. Sikap pembatalan negeri kanguru ini pun mendapatkan kritikan keras dari pihak Israel.

“Kami menyambut baik keputusan Australia sehubungan dengan Yerusalem & seruannya untuk solusi dua negara sesuai dengan legitimasi internasional,” kata menteri urusan sipil Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, dalam cuitanya di akun Twitter.

Sheikh memuji penegasan Australia bahwa masa depan kedaulatan atas Yerusalem bergantung pada solusi permanen berdasarkan legitimasi internasional.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Autralia Penny Wong mengatakan status Yerusalem harus diputuskan melalui pembicaraan damai antara Israel dan Palestina, dan bukan melalui keputusan sepihak.

“Kami tidak akan mendukung pendekatan yang merusak solusi dua negara,” katanya, seraya menambahkan jika kantor Kedubes Australia tetap berada di Tel Aviv.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Yair Lapid menggambarkan pembalikan kebijakan oleh pemerintah kiri-tengah Australia sebagai tanggapan tergesa-gesa.

“Yerusalem adalah ibu kota Israel yang abadi dan bersatu dan tidak ada yang akan mengubah itu,” kata Lapid dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.

Pada tahun 2018 sebuah pemerintahan konservatif yang dipimpin oleh Scott Morrison mengikuti jejak presiden AS Donald Trump dalam menyebut Yerusalem barat sebagai ibu kota Israel.

Langkah itu menyebabkan reaksi domestik di Australia dan menyebabkan gesekan dengan negara tetangga seperti Indonesia yang merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Israel merebut Yerusalem dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

Kota ini diklaim oleh Israel dan Palestina, dan sebagian besar pemerintah asing menghindari secara resmi menyatakannya sebagai ibu kota negara baik Israel maupun Palestina.

 

Sumber: Alarabiya

Pemukim Israel Jarah Hasil Panen Zaitun Milik Petanani Palestina

Pemukim Israel Jarah Hasil Panen Zaitun Milik Petanani Palestina

NewsINH, Tulkarem – Pemukim Israel menyerang warga Palestinya yang tengah memanen atau pemetik zaitun di kota Qaffin di utara Tulkarem. Tak hanya itu, para pemukim Israel juga mencuri dan menjarah hasil panen mereka.

“Para pemukim ilegal memukuli petani saat mereka sedang memanen zaitun di daerah Wadi Salem di timur laut kota Qaffin, tindakan ini menyebabkan salah satu petani mengalami luka memar di sekujur tubuhnya,” kata Waleed Sabah Walikota Wadi Salem seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, serangan para pemukim itu dipimpin langsung oleh seorang pemukim Israel yang mengambil alih daerah itu tiga tahun lalu dan menempatkan karavan di sana untuk memelihara domba.

Sejak awal musim zaitun ini, para pemukim telah menyerang dengan todongan senjata pemetik zaitun Palestina dan mencuri hasil panen mereka. Panen zaitun adalah hari libur nasional dan sumber pendapatan utama bagi ribuan warga Palestina.

Israel harus bertanggung jawab atas penghancuran ribuan pohon zaitun di wilayah pendudukan selama bertahun-tahun, terutama disaat musim panen. Akan tetapi otoritas Israel seperti menutup mata tindakan yang dilakukan para pemukim tersebut.

Sementara itu, ditempat terpisah sejumlah warga Palestina mengalami mati lemas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel di kota Sinjil di utara Ramallah.

Menurut aktivis lokal Ayed Ghafri, bahwa pemukim Israel menyerang warga Palestina saat mereka sedang membajak tanah mereka yang terancam disita oleh Israel. Pasukan Israel dilaporkan bergabung dalam serangan itu dan menembakkan tabung gas air mata ke arah petani, menyebabkan beberapa orang mati lemas.

“Kekerasan pemukim telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Palestina di bawah pendudukan. Pasukan keamanan Israel membiarkan tindakan ini, yang mengakibatkan korban warga Palestina mengalami cedera hingga kematian,” katanya.

Dalam beberapa kasus, mereka bahkan berfungsi sebagai pengawalan bersenjata, atau bahkan bergabung dalam serangan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!