Rusak Pemakaman Umat Nasrasi, Dewan Gereja Yerusalem Kutuk Aksi Vandalisme Pemukim Israel

Rusak Pemakaman Umat Nasrasi, Dewan Gereja Yerusalem Kutuk Aksi Vandalisme Pemukim Israel

NewsINH, Yerusalem – Para Patriark dan Kepala Gereja di Yerusalem, Palestina mengutuk aksi vandalisme dengan melakukan perusakan terhadap sejumlah batu nisan di komplek pemakaman umat nasrani di Gunung Zion oleh sekelompok pemukim ilegal Israel.

Dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Jumat (6/1/2023) melalui pernyataan sikapnya perusakan makam itu merupakan aksi penodaan terhadap umat kristiani.

“Pemilihan target khusus ini memberi sinyal kepada kami bahwa pelaku perbuatan kriminal ini jelas dimotivasi oleh kefanatikan agama dan kebencian terhadap umat Kristiani,” bunyi pernyataan tersebut.

Para Patriark dan Kepala Gereja menggambarkan serangan itu sebagai aksi teror, dan meminta pihak berwenang terkait untuk menangkap dan mengadili para pelakunya dengan hukum seberat-beratnya, termasuk undang-undang yang berkaitan dengan kejahatan rasial.

“Tindakan ini tidak dapat dilihat sebagai insiden yang terisolasi, tetapi upaya yang jelas dan sistematis untuk mewujudkan eksklusivitas yang mendukung satu pihak, dan serangan sengit terhadap Status Quo bersejarah yang diabadikan di Tanah Suci kita tercinta” tambahnya.

Para pemimpin gereja mendesak agar para pemimpin agama dan politik di seluruh wilayah untuk mengutuk dan memerangi tindakan vandalisme ini dan untuk mempromosikan keamanan dan toleransi beragama.

Aksi perusakan makam itu sendiri viral disejumlah media sosial, dalam unggahan sebuah video seorang warga Israel secara sengaja merusak dan menghancurkan batu nisan berlambangkan salib. Tak hanya satu bahkan jumlahnya cukup banyak. Aksi perusakan itu diperkirakan dilakukan pada awal tahun 2023.

 

Sumber: Wafa

#Donasi Palestina

Batasi Pergerakan Warga, Pasukan Israel Pasang Gerbang Logam di Nablus

Batasi Pergerakan Warga, Pasukan Israel Pasang Gerbang Logam di Nablus

NewsINH, Nablus – Pasukan pendudukan Israel memasang gerbang logam di pintu masuk menuju desa di daerah Nablus. Akibatnya, aktivitas warga disekitar lokasi tersebut mengalami kesulitan lantaran akses terbatas dijaga para tentara tersebut.

Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Selasa (13/12/2022) Pasukan Israel pada Senin kemarin memasang gerbang besi di pintu masuk desa , selatan kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki, menghalangi pergerakan warga Palestina dari dan ke desa tersebut.

Warga kemudian mencoba memaksa membuka pintu gerbang.

Beberapa tahun yang lalu, pasukan Israel memasang gerbang besi di pintu masuk desa tersebut. Mereka juga memasang balok semen di area yang sama untuk mempersulit warga Palestina untuk beraktivitas.

Hampir setiap hari, para serdadu juga mendirikan pos pemeriksaan untuk memantau pergerakan warga. Tak hanya itu mereka juga mengganggu dan memprofokasi warga Palestina.

Sementara itu dilokasi yang berbeda pasukan Israel menyita dua traktor di Lembah Yordan. Pasukan Israel menyita dua traktor pertanian, di sebelah barat desa Bardala, di Lembah Yordan utara.

Mo’taz Bsharat, seorang aktivis, mengatakan kepada Wafa bahwa pasukan Israel menyita dua traktor milik penduduk lokal Ibrahim Daraghmeh saat dia bekerja di daerah tersebut.

 

Sumber: Wafa

Donasi Palestina

Pasukan Israel Bunuh Warga Palestina dalam Serangan di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Warga Palestina dalam Serangan di Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama serangan berlangsung. Pihak Israel mengklaim serangan itu luntuk menangkap salah seorang tersangka yang menjadi buronan.

Pejabat medis dan militer Israel menjelaskan, peristiwa ini terjadi sehari setelah lima warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan salah satunya melukai seorang tentara Israel dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Kementerian kesehatan Palestina mengatakan pada hari Rabu seorang warga Palestina meninggal karena luka kritis, setelah dia terkena peluru pasukan pendudukan Israel yang mengenai tepat dibagian dada di kota Yabad.

Korban meninggal diidentifikasi sebagai Mohammed Tawfiq Badarneh berusia sekitar 25 tahun, oleh kantor berita resmi Palestina Wafa.

Militer Israel mengatakan telah memasuki Yabad, dekat Jenin di Tepi Barat utara, tempat pasukan menangkap Abd Al-Ghani Harzallah yang “diduga melakukan kegiatan aksi teroris.”

Tentara menambahkan bahwa mereka melepaskan tembakan setelah “tersangka bersenjata menembaki tentara dan alat peledak dilemparkan ke daerah itu.”

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967. Pasukan negara itu telah melakukan lebih dari 3.000 penangkapan di seluruh wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir, kata tentara minggu ini, menyusul serangkaian serangan mematikan yang menargetkan warga Israel.

Lebih dari 140 warga Palestina dan setidaknya 26 warga Israel telah tewas sepanjang tahun ini di Tepi Barat, Israel, dan kota Yerusalem yang diperebutkan.

Utusan Washington untuk urusan Palestina, Hady Amr, pada hari Rabu mengatakan bahwa pemerintah AS melacak dengan cermat setiap insiden yang dilaporkan setiap hari.

“Kami sangat menyadari hilangnya nyawa secara tragis yang kami saksikan di wilayah (Palestina),” katanya kepada wartawan.

Korban termasuk pasukan Israel dan militan Palestina, serta puluhan warga sipil termasuk mereka yang tidak tau apa-apa dan anak-anak.

Selain itu, pada bulan Agustus kemarin, 49 warga Gaza meninggal dalam tiga hari pertempuran antara Israel dan militan Palestina di wilayah Jalur gaza yang terblokade.

Sumber: Al Arabiya

Duh Gawat……!!!! 600 Juta Meter Kubik Air Milik Palestina Dicuri Israel

Duh Gawat……!!!! 600 Juta Meter Kubik Air Milik Palestina Dicuri Israel

NewsINH, Ramallah – Kejahatan otoritas penjajah Israel terhadap Palestina tak haya dilakukan secara fisik dan perampasan tanah semata, akan tetapi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan rakyat Palestina selalu dihantui kekejaman Israel. Tak tanggung-tanggung air yang menjadi kebutuhan primer manusia juga ikut dirampas.

Baru-baru ini, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menuduh Israel mencuri 600 juta meter kubik air dari total 800 juta meter kubik air milik Palestina. Israel kemudian mengalihkannya ke kota-kota serta permukiman Yahudi.

Shtayyeh mengatakan dua pertiga air tanah Palestina di Tepi Barat digunakan di Israel. Dugaan pencurian ini sejalan dengan rata-rata konsumsi air warga Israel. Orang Israel mengkonsumsi 430 liter air per hari. Sementara orang Palestina hanya mengkonsumsi 72 liter per hari, atau jauh lebih sedikit dari rata-rata global, yaitu 120 liter per hari.

“Kami berjuang untuk hak atas air kami, dan lebih banyak kerja sama dengan negara Arab di sektor air,” kata Shtayyeh, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (30/11/2022).

Shtayyeh menjelaskan pemerintah Palestina menerapkan strategi pemanenan air, dan telah meluncurkan proyek bendungan di Wadi Al-Far’a. Termasuk mengerjakan pembangunan proyek desalinasi air besar di Gaza, yang didanai oleh Uni Eropa dan donor lainnya.

Shtayyeh menjelaskan, pemerintahannya telah menginvestasikan sekitar 500 juta dolar AS dalam proyek air dan sanitasi. Dia memperingatkan, Laut Mati terancam mengalami kekeringan total pada 2044 karena tindakan Israel. Sejauh ini, Israel telah mengalihkan sumber daya air di Laut Mati, termasuk menambang mineral dan garam.

“Air di dunia Arab adalah masalah politik dan ekonomi yang memerlukan visi strategis, dan negara kita menghadapi tantangan nyata terkait kelangkaan sumber daya air dan pencurian,” ujar Shtayyeh.

Shtayyeh menjelaskan, air merupakan komponen utama dalam konflik Palestina-Israel. Dia menambahkan, permukiman pertanian Israel bertujuan mengontrol sumber daya air sejak awal konflik.

“Walaupun pentingnya solusi teknologi untuk krisis air, itu bukanlah pengganti realisasi hak atas air berdasarkan hukum internasional, untuk memenuhi kesenjangan antara ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan yang meningkat dengan peningkatan jumlah penduduk,” kata Shtayyeh.

 

Sumber: Republika/Middleeastmonitor

7 Anak Palestina di Tangkap Serdadu Israel dalam Aksi Penggrebekan di Tepi Barat

7 Anak Palestina di Tangkap Serdadu Israel dalam Aksi Penggrebekan di Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Sejumlah serdadu pendudukan Israel melakukan aksi penggrebekan disejumlah rumah dikawasan pemukiman padat penduduk di Nilin, Tepi Barat, Palestina. Dalam aksi penggrebekanya 3 anak-anak Palestina berusia 13 hingga 14 tahun ikut ditangkap dan dibawa pasukan tersebut kesebuah tempat.

Tak taknya di Nilin, tentara Israel juga menahan empat anak Palestina di kota Abu Dis, di sebelah timur Yerusalem yang diduduki setelah menyerbu dan menggeledah rumah keluarga mereka. Sehingga total dari aksi penggrebekan Israel di dua tempat yang berbeda berjumlah 4 anak-anak Palestina.

Kelompok Hak Asasi Palestina menyatakan, penyiksaan terbaru terhadap anak-anak Palestina terkait hari anak sedunia bahwa tentara pendudukan Israel telah membunuh 40 anak Palestina dan menahan lebih dari 770 lainnya sejak awal tahun ini.

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan menuduh otoritas pendudukan Israel menjadikan anak-anak Palestina sebagai target permanen untuk kebijakan destruktif mereka, baik dengan membunuh atau menangkap mereka.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kemarin, Perhimpunan Tahanan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel mengumpulkan 750 anak pada tahun 2022.

“Sekitar 160 anak masih dalam tahanan Israel,” kata masyarakat tersebut. Itu mencantumkan delapan anak, tiga di antaranya perempuan, yang ditahan oleh Israel di bawah apa yang disebut penahanan administratif, yang memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan, untuk waktu yang tidak terbatas.

“Anak-anak menjadi sasaran segala bentuk pelecehan sistematis, termasuk penyiksaan,” tambah kelompok masyarakat tersebut .

Sejak 1967 Israel diperkirakan telah menahan lebih dari 50.000 anak Palestina. Hampir 20.000 telah ditahan sejak pecahnya Intifadah Kedua pada tahun 2000.

 

Sumber: Wafa

Pasukan Israel Menyerang Pelayat di Pemakaman, Remaja Palestina Ditembak Kakinya

Pasukan Israel Menyerang Pelayat di Pemakaman, Remaja Palestina Ditembak Kakinya

NewsINH, Hebron – Sejumlah pasukan pendudukan Israel menyerang warga Palestina yang sedang melayat di Pemakaman di kota Beit Ummar di selatan kota Hebron, Tepi Barat. Tindakan radikal serdadu Israel itu meluai kaki seorang remaja Palestina akibat tertembak peluru tajam.

Tak hanya itu, pasukan Israel juga menembakan gas air mati di krumunan para pelayat, akibatnya puluhan warga yang berada disekita lokasi kejadian mendadak mati leas akibat menghirup gas air mata tersebut.

“Seorang remaja Palestina  ditembak dan terluka dengan peluru tajam dan puluhan lainnya mati lemas saat pasukan Israel menyerang prosesi pemakaman di kota Beit Ummar di selatan Hebron,” kata aktivis lokal Mohammad Awad, seperti dilansir dari kantor berita Wafa, Rabu (16/11/2022)

Dia mengatakan bahwa bentrokan pecah setelah pasukan Israel menyerang prosesi pemakaman seorang warga Palestina yang berangkat dari pintu masuk kota Beit Ummar menuju pemakaman kota.

Pasukan menyerang pelayat dengan peluru tajam dan kaleng gas air mata, menembak dan melukai seorang remaja berusia 17 tahun di kaki dengan peluru tajam. Puluhan orang dirawat di tempat kejadian akibat mati lemas akibat gas air mata.

Pasukan juga menahan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dan membawanya ke tujuan yang tidak diketahui. Identitasnya masih belum diketahui hingga saat ini.

Kekerasan dan penyerangan di sejumlah wilayah di kawasan Tepi Barat Palestina oleh pasukan pendudukan Israel merupakan peristiwa yang hampir terjadi setiap hari, jutaan warga Palestina di kawasan itu hidup dalam bayang-banyang dan kendali Israel.

 

Sumber: Wafa

Pemukim Israel Garis Keras Serang Warga Palestina dan Rusak Puluhan Kendaraan

Pemukim Israel Garis Keras Serang Warga Palestina dan Rusak Puluhan Kendaraan

NewsINH, Nablus – Sejumlah pemukim Israel garis keras menyerang rumah-rumah warga Palestina di desa Burin di provinsi Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa Jumat (4/11/2022) Ghassan Daghlas, seorang pejabat Palestina setempat, mengatakan bahwa sekelompok pemukim Israel yang dijaga oleh tentara menyerang rumah-rumah di pinggiran desa, menembak tanpa pandang bulu, menghancurkan jendela-jendela rumah dan meneror penduduk mereka.

“Dalam penyerangan ini tidak ada cedera yang dilaporkan,” kata Daghlas.

Menurutnya, ini adalah yang terbaru dalam gelombang kekerasan pemukim yang sedang berlangsung yang menargetkan komunitas Palestina yang rentan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, terutama di provinsi utara Nablus.

Sementara itu, di utara Yerusalem, pemukim Israel merusak 23 kendaraan Palestina di desa Beit Iksa, utara Yerusalem.

Rabi’ Eid, seorang penduduk desa, mengatakan bahwa sekelompok pemukim menyelinap masuk ke desa pada dini hari, di mana mereka memotong ban dari 23 kendaraan yang diparkir di lingkungan al-Burj dan menyemprotkan grafiti kebencian dan slogan-slogan yang menyerukan pengusiran paksa penduduk desa dari rumah mereka.

Para pengacau datang dari pemukiman kolonial Ramot yang melanggar batas.

Eid menunjukkan bahwa lingkungan tersebut, seperti banyak desa dan kota di Tepi Barat, telah menjadi sasaran pencurian tanah yang hampir terus-menerus dan serangan pemukim yang sering dan diisolasi oleh pemukiman kolonial Israel yang dijadikan jalan pintas, dan instalasi militer.

Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan harta benda mereka adalah rutin di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas Israel.

Kekerasan pemukim termasuk pembakaran properti dan masjid, pelemparan batu, pencabutan tanaman dan pohon zaitun, serangan terhadap rumah yang rentan, antara lain. Ada lebih dari 700.000 pemukim Israel yang tinggal di pemukiman kolonial di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

Sumber: Wafa

Israel Serang Kamp Pengungsi di Jenin, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak

Israel Serang Kamp Pengungsi di Jenin, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak

NewsINH, Jenin – Sejumlah pasukan pendudukan Israel dengan senjata lengkap melakukan penyerangan di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat, dua warga Palestina tewas sementara empat orang laonya terluka termasuk seorang anak.

Dilansir dari kantor berita Wafa, Jumat (4/11/2022). Kementerian Kesehatan mengidentifikasi salah satu korban tewas bernama Farouq Jamil Salameh (28) yang mengalami luka tembak dibagian perut, dada dan kepala. Nyawa korban tak berhasil diselamatkan ia meninggal setelah tiba di rumah sakit Jenin dalam kondisi kritis.

Yang kedua diidentifikasi sebagai Mohammad Samer Khlouf (14) dari kota Burqin, yang meninggal karena luka yang diderita akibat tembakan tentara selama serangan itu berlangsung.

Pasukan tentara dengan jumlah yang cukup besar itu menyerbu kamp pada kemarin sore hari waktu setempat dan mengepung sebuah rumah milik Salameh. Pemilik rumah sendiri merupakan calon pengantin yang pernikahannya sendiri dijadwalkan akan berlangsung dua hari lagi.

Baku tembak dilaporkan di mana Salameh dan yang kedua tewas dan empat luka ringan, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, menurut Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya dua warga Palestina ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel, satu berusia 20 tahun, di Yerusalem Timur yang diduduki menyusul dugaan serangan penusukan di kota tua, dan yang lainnya berusia 42 tahun, selama konfrontasi di kota Biddo, sebelah barat Ramallah.

Dengan penambahan empat korban tewas hari ini, jumlah warga Palestina yang meninggal sejak awal tahun disejumlah kawasan Tepi Barat yang diduduki jumlahnya telah mencapai 141 orang sementara itu ratusan orang lainanya menderita luka.

 

Sumber: Wafa

Israel Rebut Paksa Sebagian Besar Tanah Palestina di Nablus

Israel Rebut Paksa Sebagian Besar Tanah Palestina di Nablus

NewsINH, Nablus – Upaya otoritas pendudukan Israel menguasai tanah Palestina semakin tak terbendung. Terbukti rezim Zionis Israel memutuskan untuk merebut sebagian besar tanah Palestina, di selatan kota Nablus, Tepi Barat dengan cara-cara kekerasan.

Ghassan Daghlas, seorang aktivis setempat yang memantau kegiatan pemukiman kolonial di Tepi Barat utara, mengatakan bahwa otoritas pendudukan mengeluarkan perintah militer untuk mengambil alih sekitar 616 donum tanah milik penduduk desa Qaryout, as-Sawiya dan Al-Lubban ash-Sharqiya untuk memberi ruang bagi perluasan pemukiman kolonial terdekat Eli.

Dia menambahkan bahwa pemukiman kolonial Eli dimulai sejak tahun 1984 dengan membangun sebuah pemukiman di bukit di daerah tersebut dan sejak itu pemukiman ilegal yahudi terus berkembang dengan mengorbankan tanah penduduk desa Palestina untuk menjadi salah satu koloni terbesar di Tepi Barat hingga mencapai pemukiman Shilo.

Lebih dari 700.000 orang Israel tinggal di pemukiman khusus Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional.

Jumlah pemukim hampir tiga kali lipat sejak Kesepakatan Oslo tahun 1993, ketika jumlah pemukim diperkirakan mencapai 252.000. Permukiman kolonial ilegal melonjak dari 144 menjadi 515 pada waktu itu.

Undang-undang negara-bangsa Israel yang disahkan Juli lalu menyatakan bahwa membangun dan memperkuat permukiman sebagai “kepentingan nasional.”

 

Sumber: Wafa

Ledakan di Nablus Tewaskan Seorang Warga Palestina

Ledakan di Nablus Tewaskan Seorang Warga Palestina

NewsINH, Nablus – Tamer al-Kilani seorang warga Palestina meninggal dunia dalam sebuah peritiwa ledakan di Tepi Barat yang diduduki. Diguga bahan peledak itu sengaja dipasang oleh pihak otoritas Israel untuk membunuh Tamer.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Senin (24/10/2022), Ia tewas setelah mengalami luka para akibat bahan peledak jenis TNT yang ditaruh di sepeda motor yang ditungganginya meledak.

Seorang inspektur polisi Palestina membenarkan atas peristiwa tersebut kepada AFP bahwa al-Kilani tewas dalam ledakan di Nablus, di mana koalisi longgar pejuang “The Lions’ Den” telah muncul dalam beberapa bulan terakhir.

Kelompok itu menggambarkan al-Kilani sebagai salah satu “pejuang paling sengit” dan menyalahkan Israel atas kematiannya semalam.

“Pendudukan berbahaya [Israel] menempatkan perangkat TNT yang lengket sebagai cara untuk membunuh” al-Kilani, tulis kelompok itu di Telegram.

Warga Palestina berkumpul pada hari Minggu di sekitar sisa-sisa hangus sepeda motor yang diduga sarat dengan bahan peledak. Sementara itu, pihak keluarga korban ibu dan saudara perempuan al-Kilani tertunduk lesu disamping jasad korban saat diwaba ke Rumah Sakit Rafidia Nablus.

Militer Israel menolak untuk mengkonfirmasi keterlibatannya dalam pembunuhan itu ketika dihubungi oleh AFP. Seorang juru bicara militer mengatakan al-Kilani terlibat dalam serangan yang menargetkan warga Israel dan sebelumnya telah dipenjara oleh Israel.

Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) telah berduka atas kematian Tamer Al-Kilani. Dalam sebuah pernyataan pers, Fatah berduka atas martirnya Tamer al-Kilani, yang terbunuh hari ini di Nablus dalam pembunuhan pengecut, yang membuktikan kerapuhan pendudukan [Israel] ini dan aparat keamanannya.

“Kami memberi tahu kepada semua orang bahwa kejahatan keji ini tidak akan menghancurkan inkubator perlawanan yang terus menyala,” tambah pernyataan itu.

Kementerian Kesehatan mengatakan pembunuhan Al-Kilani membawa jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun ini menjadi 177, termasuk 51 di Jalur Gaza.

 

Sumber: AFP/Alarabiya

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!