10 Warga Palestina Ditangkap Pasukan Israel dalam Serangan di Tepi Barat

10 Warga Palestina Ditangkap Pasukan Israel dalam Serangan di Tepi Barat

NewsINH, Tepi Barat – Lagi-lagi pasukan Israel melakukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina. Nampaknya, kekerasan demi kekerasan itu tidak ada ujungnya. Dalam penyerangan baru-baru ini setidaknya 10 warga Palestina, satu berusia 62 tahun, ditahan dalam serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (23/5/2023) Pasukan pendudukan Israel menahan setidaknya 10 warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki, salah satunya dikatakan berusia 62 tahun.

Sumber-sumber lokal Palestina mengatakan seorang warga Palestina ditahan di kota Nablus di Tepi Barat utara, dan satu lagi dari desa Salem di daerah Nablus.

Tiga lainnya ditahan dari Kegubernuran Betlehem, satu dari kamp pengungsi Arroub, utara Hebron, dan tiga dari kota Bir Zeit dan al-Mughayyer di daerah Ramallah, salah satunya berusia 62 tahun dan yang lainnya 48 tahun.

“Satu orang juga ditahan dari desa al-Ouja, dekat Jericho,” tulis laporan tersebut.

Sementara itu, di kota Jenin dua warga Palestina terluka oleh tembakan Israel  selama serangan militer di kota Qabatiya, selatan kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut saksi mata, dua pemuda Palestina terluka setelah pasukan Israel menembak mereka saat berada di kendaraan mereka. Sikap arogan Israel tersebut memicu konfrontasi, di mana tentara menembakkan peluru, bom suara, dan bom gas beracun ke arah pemuda Palestina.

Mereka menambahkan bahwa salah satu pemuda terluka dengan peluru di dada, sementara yang lainnya terkena pecahan peluru.

“Keduanya dibawa ke rumah sakit Ibnu Sina di Jenin untuk dirawat,” kara sumber tersebut.

Pasukan Israel menahan dua warga Palestina setelah menggerebek rumah keluarga mereka. Peristiwa kekerasan di sejumlah wilayah Tepi Barat hampir setiap hari terjadi, kedidupan warga Palestina terus dibayang-bayangi penindasan dan kesewenangan baik oleh polisi maupun militer negeri Zionis.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina 

Bunuh Warga Palestina, PLO Tuding Israel Deklarasikan Perang Terbuka dengan Palestina

Bunuh Warga Palestina, PLO Tuding Israel Deklarasikan Perang Terbuka dengan Palestina

NewsINH, Ramallah – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menuduh Israel mendeklarasikan perang terbuka terhadap warga Palestina dengan pembunuhan tiga pemuda secara keji dalam serangan tentara ke kota Nablus, Tepi Barat bagian utara.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (22/5/2023) Sekretaris Jenderal PLO Hussein al-Sheikh mengatakan dalam sebuah komentarnya di twetter bahwa pemerintah pendudukan Israel mengirim tentaranya untuk melakukan kejahatan setiap hari terhadap rakyat Palestina, yang terakhir adalah pembunuhan dan penghancuran di kamp pengungsi Balata di Nablus.

“Pemerintah pendudukan mendeklarasikan perang terbuka dengan Palestina dengan membunuh, menghancurkan rumah, permukiman dan menghancurkan tempat suci, yang mengharuskan semua warga Palestina bersatu dan mengembangkan kebijakan untuk menghadapi arogansi dan eskalasi berbahaya ini,” kata al-Sheikh.

Menurutnya, otoritas pendudukan mengumumkan bahwa harga kelangsungan hidupnya dan kelanjutan koalisinya adalah darah Palestina.

Pasukan pendudukan Israel telah membunuh atau menyebabkan kematian 156 warga Palestina sejak awal tahun di Yerusalem, Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk puluhan wanita dan anak-anak yang tak berdosa.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

Provokatif, Menteri Keamanan Israel Serbu Komplek Al Aqsa

Provokatif, Menteri Keamanan Israel Serbu Komplek Al Aqsa

NewsINH, Al Quds – Lagi-lagi Menteri Keamanan ekstrem kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, melakukan aksi provokatif dan tindakan tercela yakni dengan melakukan penyerbuan tempat suci ke tiga bagi umat muslim.

Itamar dilaporkan menyerbu kompleks masjid suci al-Aqsa di Yerusalem Ahad (21/5/2023). Hal ini dilaporkan mengutip sumber dari Departemen Wakaf Islam di Yerusalem.

“Ben-Gvir didampingi oleh 30 anggota pasukan pendudukan Israel dan personel intelijen,” kata laporan itu dikutip di The News Arab.

Penyerbuan berlangsung sekitar 15 menit, di mana menteri sayap kanan ini berhenti di area timur kompleks masjid dekat area sholat Bab al-Rahma, sebelum pergi dengan tergesa-gesa.

“Kami yang berkuasa di sini,” ujar Ben-Gvir dalam laporan media Israel selama serangan itu. Ia lantas memuji pasukan pendudukan Israel, dan mengatakan mereka berhasil membuktikan siapa yang berkuasa di Yerusalem.

Sementara itu, pemukim Israel juga menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel dengan senjata lengkap.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam kunjungan tersebut. Aksi ini disebut sebagai provokasi dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan status quo di Masjid Al-Aqsa.

Serbuan terbaru Ben Gvir ke Al-Aqsa ini terjadi setelah ‘Pawai Bendera’. Ribuan orang Israel sayap kanan berbaris melalui Kota Tua membawa bendera Israel, dengan keras meneriakkan kata-kata “matilah orang Arab” dan merusak properti milik Palestina.

Ben Gvir adalah salah satu dari beberapa politisi Israel yang menghadiri pawai kontroversial tersebut. Adapun aksinya ini menandai kedua kalinya menteri sayap kanan itu menyerbu kompleks suci sejak menjabat.

Pada bulan Januari awal tahun lalu, dia pernah menyerbu situs tersebut, Kala itu ia berkata, “Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman Hamas.”

Setelah aksinya, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk kunjungan tersebut. Mereka menggambarkan pelanggaran yang dilakukan Ben Gvir di kompleks tersebut sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Sumber: The News Arab/ Republika

#DonasiPalestina

Ribuan Polisi Israel Kawal Warga Yahudi Pawai Kibarkan Bendera di Al Aqsa

Ribuan Polisi Israel Kawal Warga Yahudi Pawai Kibarkan Bendera di Al Aqsa

NewsINH, Yerusalem – Ritusan orang yang merupakan pemukim yahudi melakukan pawai dengan mengibarkan bendera Israel dan memasuki  halaman Masjid al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki hari ini. Kehadiran mereka dilindungi oleh pasukan pendudukan Israel dengan menggunbakan senjata lengkap.

Sumber media Palestina melaporkan, sebanyak 400 pemukim Israel dipimpin oleh rabi ekstremis Yehuda Glick menyerbu halaman al-Aqsha dan melakukan ritual provokatif, kemarin. Hal itu bagian dari Pawai Bendera yang dilakukan untuk memprovokasi umat Islam di tempat suci tersebut.

Israel mengerahkan lebih dari 2.000 polisi untuk pengamanan pawai melalui jalan raya utama Palestina di Kota Tua Yerusalem pada Kamis (18/5/2023). Pihak berwenang mengatakan, keamanan yang ditingkatkan adalah upaya kuat untuk memastikan pawai berlalu tanpa kekerasan.

Polisi telah memutuskan untuk mengizinkan ribuan demonstran untuk mengambil rute tradisional melalui Gerbang Damaskus Kota Tua. Padahal, kekerasan antara Israel-Palestina meningkat selama setahun terakhir dan pertempuran sengit antara Israel dan Jihad Islam di Gaza terjadi pada pekan lalu.

Ratusan orang Yahudi naik ke situs sensitif Yerusalem yang suci bagi orang Yahudi dan Muslim sebagai bagian dari pawai pada pagi hari. Salah satu menteri kabinet Israel dari pemerintah sayap kanan negara itu kemungkinan akan hadir. Sementara itu, para pejabat Israel menggambarkan pawai tersebut sebagai parade.

Pejabat polisi senior di Yerusalem, Yoram Segal, mengatakan, polisi akan mengerahkan sekitar 2.500 petugas untuk memastikan hari berlalu tanpa kekerasan. “Kami akan menindak keras siapa pun yang mencoba mengganggu perdamaian,” katanya.

Dalam pidato yang menandai Hari Yerusalem, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel telah memecahkan cakrawala baru sejak merebut Yerusalem timur. “Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan Yerusalem, memastikan kemakmurannya dan melanjutkan momentumnya,” katanya. “Kami juga melakukan ini terhadap semua ancaman di sekitar kami,” ujar Netanyahu.

Menteri Keamanan Nasional Israel dan politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir telah bergabung dalam pawai tersebut selama beberapa tahun terakhir. Tidak diketahui pasti kemungkinan dia akan bergabung lagi pada tahun ini sebagai menteri Kabinet.

Pejabat polisi senior Yerusalem, Yoram Segal, sehari sebelum pawai menyatakan, pihak berwenang bertekad untuk mencegah kekerasan kali ini. Petugas dikerahkan ke seluruh wilayah, baik untuk memastikan keamanan maupun untuk bereaksi cepat terhadap potensi kekerasan.

“Kami akan menindak keras siapa pun yang mencoba mengganggu perdamaian,” kata Segal.

Segal mengatakan, masalah masa lalu disebabkan oleh segelintir orang. Namun, dia menegaskan, tidak akan ada toleransi untuk hasutan atau kekerasan yang dapat membahayakan orang-orang yang berada di sepanjang rute atau tinggal di sepanjang rute.

Menurut Segal, polisi telah bekerja bersama dengan para pemimpin komunitas Yahudi dan Palestina untuk menjaga perdamaian. Dia juga membenarkan bahwa telah terjadi sejumlah penangkapan terlebih dahulu terhadap orang-orang yang diyakini merencanakan gangguan kekerasan.

Pawai menandai “Hari Yerusalem” yang merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967. Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, tetapi aneksasinya atas sektor timur tidak diakui secara internasional. Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan.

Setiap tahun, ribuan nasionalis Israel berpartisipasi dalam pawai, mengibarkan bendera biru dan putih Israel dan menyanyikan lagu. Namun, dalam beberapa kasus, pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-Arab saat mereka melewati warga dan bisnis milik Palestina. Dua tahun lalu, pawai itu turut memicu perang 11 hari antara Israel dan kelompok Palestina di Gaza.

Kelompok Hamas meminta warga Palestina untuk mengadang parade pengibaran bendera yang direncanakan oleh kaum nasionalis Yahudi. Parade itu akan melalui jalan raya utama Palestina di Kota Tua Yerusalem pada Kamis (18//5/2023).

“Kami meminta orang-orang Yerusalem untuk memobilisasi massa guna menghadapi pawai bendera di Yerusalem besok,” kata pejabat Hamas di Gaza Mushir al-Masri pada Rabu (17/5/2023).

Hamas juga mendesak warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan di dalam Israel untuk melawan pendudukan. Kelompok yang memimpin wilayah Gaza ini mengatakan akan mengadakan demonstrasi dengan bendera Palestina di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel yang dijaga ketat.

Parade itu dimaksudkan untuk menandai “Hari Yerusalem”. Perayaan tahunan Israel itu menandai penaklukan Yerusalem timur, termasuk Kota Tua dan tempat-tempat sucinya, dalam perang Timur Tengah 1967.

Israel menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya. Namun, komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengakui aneksasi Israel atas Yerusalem Timur. Palestina pun mengeklaim daerah itu sebagai ibu kota negara masa depan.

Setiap tahun, ribuan nasionalis Israel berpartisipasi dalam pawai, melambai-lambaikan bendera biru dan putih Israel, dan menyanyikan lagu-lagu. Mereka berjalan melewati Muslim Quarter dan menuju Jewish Quarter dan Western Wall, tempat tersuci orang Yahudi dapat berdoa.

Warga Israel menggambarkan pawai itu sebagai acara yang meriah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pawai itu telah dirusak oleh nyanyian rasis anti-Arab dan kekerasan terhadap warga lokal Palestina oleh beberapa demonstran.

Menambah suasana yang tegang, sejumlah besar orang Yahudi diperkirakan akan mengunjungi tempat suci paling sensitif di Yerusalem sebelum pawai. Kompleks puncak bukit dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, sedangkan Muslim Palestina menganggap area itu adalah wilayah Masjid al-Aqsha.

Di bawah perjanjian lama, orang Yahudi diizinkan mengunjungi kompleks tersebut, tetapi tidak berdoa di sana. Namun, peningkatan kunjungan semacam itu dalam beberapa tahun terakhir, bersamaan dengan adegan beberapa orang Yahudi berdoa di sana, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Palestina. Mereka menduga Israel berusaha mengubah status quo, tapi tuduhan itu dibantah Israel.

Sumber: Wafa/Republika

#DonasiPalestina

Ribuan Tahanan Palestina Melakukan Mogok Makan Secara Serantak

Ribuan Tahanan Palestina Melakukan Mogok Makan Secara Serantak

NewsINH, Ramallah – Ribuan tahanan Palestina yang menjalani masa tahanan dalam penjara Israel mengancam akan melakukan mogok makan secara serantak  untuk menuntut pembebasan salah seorang tahanan bernama Walid Daqqa yang sedang mengalami sakit Walid Daqqa namun justru ditahan dalam sel isolasi Israel.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Senin (15/5/2023). Komite Darurat Tertinggi untuk Gerakan Tahanan Palestina, badan perwakilan tertinggi tahanan politik Palestina di penjara-penjara Israel, mengatakan gerakan protes satu hari itu adalah bagian dari tindakan berkelanjutan para tahanan Palestina untuk mencapai hak-hak mereka, termasuk mengakhiri kebijakan sewenang-wenang otoritas Israel.

“Ini adalah protes kami  dalam menolak penahanan administratif yang memungkinkan Israel untuk menahan warga Palestina di penjara tanpa batas waktu tanpa tuduhan atau pengadilan,” jelasnya.

Komite meminta semua orang bebas di dunia untuk melayangkan protes dan perjuangan untuk membebaskan tahanan Palestina Walid Daqqa yang saat ini tengah menghadapi risiko kematian.

Daqqa adalah seorang penulis dan aktivis Palestina yang telah dipenjara oleh Israel sejak 1986 karena perlawanannya terhadap pendudukan Israel.

Dia telah didiagnosis menderita Myelofibrosis  suatu bentuk penyakit langka dari kanker sumsum tulang yang mengganggu produksi sel darah normal tubuh.

Jika tidak diobati, Myelofibrosis menyebabkan jaringan parut yang luas di sumsum tulang, menyebabkan anemia berat yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.

Daqqa adalah salah satu tahanan Palestina yang paling menonjol dan lama berada dalam tahanan Israel. Selama di penjara, ia telah menulis beberapa buku, termasuk buku anak-anak.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

Euro-Med Monitor: Israel Langgar Prinsip Proporsionalitas dalam Serangan di Gaza

Euro-Med Monitor: Israel Langgar Prinsip Proporsionalitas dalam Serangan di Gaza

NewsINH, Jenewa – Pengeboman dan penghancuran rumah-rumah warga sipil Palestina oleh pesawat tempur Israel termasuk dalam lingkup hukuman kolektif, dan dipraktikkan secara ekstensif oleh Israel terhadap warga Palestina, kata Euro-Med Monitor dalam sebuah pernyataan, Minggu (14/5/2023) kemarin.

Euro-Med Monitor menambahkan bahwa tentara Israel telah membunuh banyak warga sipil dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, sementara otoritas Israel telah menutup penyeberangan penting ke kawasan tersebut dan mengganggu aliran bantuan kemanusiaan penting termasuk makanan, obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar.

Menurut sumber informasi dari data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, dan korban tewas termasuk enam anak dan tiga wanita sementara itu 111 lainnya mengalami luka-luka baik ringan, sedang maupun berat.

“Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian 33 orang termasuk anak-anak dan wanita,” katanya.

Selain itu, para korban ini terjadi akibat serangan udara yang menargetkan lokasi di mana tentara Israel memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kehadiran warga sipil, yang berpotensi merupakan kejahatan perang di bawah Statuta Roma Pengadilan Kriminal Internasional.

Euro-Med Monitor menambahkan, dengan menggunakan teknologi dan metode yang cukup canggih, seperti yang disebut amunisi pintar, tentara Israel dan dinas intelijen dapat secara akurat memastikan identitas individu dalam jangkauan langsung dampak selama serangan yang dilakukan oleh Israel.

“Angkatan Udara. Militer Israel tidak mematuhi prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dalam serangannya di Jalur Gaza, terutama prinsip-prinsip kebutuhan dan proporsionalitas.” kata laporan Euro-Med Monitor.

Euro-Med Monitor mengatakan mereka mendokumentasikan empat insiden terpisah di mana tentara Israel menargetkan orang-orang yang diduga buronan meskipun mereka ada bersama keluarga mereka, termasuk anak-anak mereka. Tindakan ini mengakibatkan kematian langsung dari anggota keluarga.

Sejak awal serangan terbarunya, tentara Israel telah menutup semua penyeberangan penting yang dikontrolnya ke Jalur Gaza, menyebabkan gangguan besar pada aliran pasokan penting termasuk makanan, obat-obatan, pasokan medis dasar, dan bahan bakar. Penutupan penyeberangan Erez—satu-satunya penyeberangan dari Gaza ke Israel serta bagian lain dari Wilayah Pendudukan Palestina—membuat ratusan pasien yang menderita penyakit serius tidak dapat pergi ke rumah sakit di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Israel untuk pengobatan; situasi ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan yang serius, dengan konsekuensi yang berpotensi fatal.

Pengeboman terbaru Israel ini telah membuat kehidupan di berbagai kota di Jalur Gaza terhenti. Mayoritas pekerja Gaza, termasuk sekitar 17.000 orang yang bekerja di Israel, telah berhenti bekerja. Akibatnya, pencari nafkah menghadapi kesulitan tambahan dalam mengamankan kebutuhan pokok bagi keluarga mereka.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

Agresi Israel di Jalur Gaza, RI: Israel Langgar Hukum Internasional

Agresi Israel di Jalur Gaza, RI: Israel Langgar Hukum Internasional

NewsINH, Jakarta – Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina yang sudah berjalan hampir satu pekan ini menuai protes dari berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia. Negara dengan popularitas muslim terbesar didunia ini mengecam keras aksi pengerahan militer dangan menggunakan senjata untuk mematikan warga sipil yang tak berdosa.

Melalui Kementrian Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia mengutuk agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung hampir sepanjang pekan ini. Indonesia menegaskan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional.

“Indonesia mengutuk berlanjutnya agresi Israel ke Gaza, termasuk serangan pada 9-10 Mei, yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan luka-luka. Tindakan agresi tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional yang dapat meningkatkan eskalasi kekerasan dan kawasan,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di akun Twitter resminya, Sabtu (13/5/2023) kemarin.

Indonesia mengungkapkan, terus berulangnya agresi dan pelanggaran oleh Israel merupakan akibat tidak adanya tindakan dari dunia internasional dalam menyelesaikan isu Palestina. “Indonesia terus berkomitmen untuk memperjuangkan rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup damai sesuai kerangka solusi dua negara,” kata Kemenlu.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengutuk serangan rudal Israel ke dekat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza pada Jumat (12/5/2023) malam. Dia mengatakan serangan itu membahayakan nyawa para pasien dan staf medis. Beberapa bagian rumah sakit rusak akibat serangan tersebut.

Pertempuran terbaru di Jalur Gaza melibatkan Israel dan kelompok perlawanan Palestina, yakni Jihad Islam. Konfrontasi dimulai pada Selasa (9/5/2023) dini hari lalu ketika Israel melancarkan serangan udara yang membidik sejumlah fasilitas Jihad Islam. Serangan tersebut kemudian dibalas Jihad Islam dengan meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel.

Berondongan roket itu harus dihalau Israel dengan menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome. Israel pun dilaporkan mengerahkan sistem pertahanan pencegat rudal David’s Sling untuk pertama kalinya. David’s Sling didesain untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan dalam radius 100 hingga 200 kilometer.

Pertempuran Israel dan Jihad Islam terus berlanjut hingga Jumat malam lalu. Sejak konfrontasi pecah pada Selasa lalu, jumlah korban tewas di Jalur Gaza dilaporkan telah mencapai 33 orang, termasuk enam anak-anak dan tiga wanita. Di antara para korban tewas terdapat tiga komandan senior Jihad Islam. Sementara korban luka mencapai sekitar 150 orang.

 

Sumber: Republika

#DonasiPalestina

 

Pembangkit Listrik Tak Dapat Pasokan Bahan Bakar, Jalur Gaza Terancam Gelap Gulita

Pembangkit Listrik Tak Dapat Pasokan Bahan Bakar, Jalur Gaza Terancam Gelap Gulita

NewsINH, Gaza – Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina menambah daftar penderitaan panjang bagi 2,2 juta warga Palestina. Pasalnya, satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza akan segera ditutup karena pasokan bahan bakar menipis di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung selama hampir satu pekan.

Sejak eskalasi dimulai pada hari Selasa, Israel telah menutup penyeberangannya menuju wilayah jalur Gaza yang terkepung, termasuk penyeberangan Erez untuk individu dan penyeberangan komersial Karam Abu Salam.

Otoritas Israel telah menutup semua penyeberangan ke Gaza sejak Selasa kemarin, tak hanya itu mereka juga memutus akses truk pengangkut bahan bakar yang memasok kebutuhan pabrik dan industri diwilayah tersebut. Langka pembatasan tersebut merupakan intensifikasi pengepungan yang telah berlangsung sejak 2007 silam.

Blokade tersebut berdampak serius pada taraf hidup penduduk Gaza yang semakin jatuh kedalam jurang kemiskinan. Atas tindakan tak berperikemanusiaan otoritas Israel kelompok hak asasi mengecamnya sebagai bentuk hukuman kolektif ilegal.

Akibat minimnya pasukan bahan bakar pembangkit listrik di jalur Gaza menghadapi pemadaman yang membuat mereka hanya memiliki listrik 10 jam sehari, penduduk Gaza akan menghadapi pemadaman lebih lanjut jika pabrik berhenti beroperasi.

Komite Presiden untuk Mengkoordinasikan Masuknya Bahan Bakar dan Barang ke Gaza mengatakan, penutupan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza akan berdampak besar pada kehidupan sehari-hari lebih dari dua juta orang dan layanan vital di Jalur Gaza.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

13 Warga Palestina Meninggal, OKI Kecam Serangan Israel

13 Warga Palestina Meninggal, OKI Kecam Serangan Israel

NewsINH, Jeddah – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk keras serangan udara Israel di Jalur Gaza. Setidaknya 13 warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Gaza. Korban tewas termasuk empat anak dan empat orang wanita.

“Kejahatan keji ini adalah manifestasi lain dari agresi militer Israel yang brutal terhadap warga Palestina yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional dan dengan impunitas penuh,” kata OKI dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (9/5/2023).

OKI menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas dampak kejahatan, serangan, dan terorisme yang telah merusak keamanan dan stabilitas di kawasan. OKI meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dalam memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina. OKI juga meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas semua kejahatan dan pelanggarannya terhadap rakyat Palestina.

Faksi Palestina di Gaza telah bersumpah untuk membalas serangan udara Israel yang menewaskan tiga komandan militer dari kelompok Jihad Islam. Beberapa negara dan badan regional mengutuk serangan udara Israel di Gaza, termasuk Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dan Liga Arab.

 

Sumber: Republika

#DonasiPalestina

Tak Gentar, Warga Palestina Bangun Kembali Sekolah yang Dihancurkan Israel

Tak Gentar, Warga Palestina Bangun Kembali Sekolah yang Dihancurkan Israel

NewsINH, Bethlehem – Warga Palestina nampaknya tak pernah gentar dengan ancaman dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Termasuk dalam hal penghancuran bangunan baik rumah maupun fasilitas umum.

Di Provinsi Bethlehem, Tepi Barat, Palestina komunitas aktivis dan warga Palestina bergotong royong membangun kembali sekolah di  desa Palestina Bayt Ta’mar, di sebelah timur Bethlehem di selatan Tepi Barat, yang sebelumnya dihancurkan oleh pasukan Israel dengan alat-alat beratnya.

“Kami warga dan aktivis Palestina siap untuk membangun kembali sekolah ini,” kata seorang warga seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Minggu (7/5/2023).

Sebelumnya hari ini, otoritas pendudukan Israel menghancurkan Sekolah Jibb Al-Deeb yang didanai lembaga donor, enam tahun setelah sekolah yang sama dibangun kembali setelah dihancurkan oleh otoritas pendudukan pada tahun 2017.

Penduduk Palestina dan aktivis serta kru dari Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok membangun kembali sekolah tersebut, yang menampung sekitar 60 siswa dari kelas satu hingga kelas empat.

Bassam Jabr, Direktur Pendidikan di Bethlehem, mengatakan bahwa sekolah yang juga disebut Sekolah Tantangan 5 itu dibongkar pada 2017 sebelum dibangun kembali pada tahun yang sama.

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!