Warga Palestina di Yerusalem Timur Tuntut  Israel untuk Bebaskan Jenazah Abu Juma

Warga Palestina di Yerusalem Timur Tuntut Israel untuk Bebaskan Jenazah Abu Juma

NewsINH, Al Quds – Sejumlah warga Palestina di Yerusalem Timur menggelar aksi proter terhadap polisi Israel untuk segera membebaskan jenazah Mohammed Abu Juma yang tewas ditembak pemukim Israel di desa Beit Sira di sebelah barat Ramallah pada 22 September silam.

Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Jumat (28/10/2022), aksi protes warga Palestina yang menuntut pembebasan jenazah itu mendapatkan perlawanan sengit dari pihak pasukan keamanan Israel.

“Pasukan Israel menyerang para pendemo di lingkungan al-Tur di Yerusalem Timur,  mereka menembakkan tabung gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa, namun, tidak ada cedera atau penangkapan yang dilaporkan dalam peristiwa tersebut,” kata sumber-sumber lokal kepada Wafa.

Unjuk rasa ini dimulai dari rumah salah seorang warga Palestina yang terbunuh di daerah al-Tur, di mana para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan pembebasan tubuh Abu Juma.

Pengacara Pusat Informasi Wadi Hilweh, Mohammed Mahmoud, mengatakan penuntutan Israel memberitahukan bahwa mereka tidak berniat untuk menyerahkan jenazah Abu Juma setelah dia mengajukan petisi di Pengadilan Magistrat Israel.

Dia mengatakan keluarga Abu Juma sedang memeriksa pengajuan petisi ke Mahkamah Agung Israel untuk mendapatkan jazad korban.

Otoritas Israel kerap kali menahan jenazah warga Palestina yang menjadi korban pembunuhan baik yang dilakukan oleh pemukim Israel maupun pasukan Zionis, tak tanggung-tanggung penahanan terhadap mayat Warga Palestina itu juga berlangsung cukup lama hingga tahunan. Tindakan penahanan terhadap jenazah oleh Israel dinilai sangat menlanggar hak azasi kemanusian.

 

Sumber: Wafa  

Bakar Ban, Pemuda Palestina Kutuk Serangan Brutal Israel di Nablus

Bakar Ban, Pemuda Palestina Kutuk Serangan Brutal Israel di Nablus

NewsINH, Gaza– Sejumlah Pemuda Palestina di Jalur Gaza membakar ban di dekat penghalang pemisah yang dibangun oleh Israel di sepanjang garis pembatas antara Israel dan Gaza. Awan hitam menutupi langit, saat bendera Palestina dikibarkan dalam solidaritas dengan orang-orang Nablus.

Dilansir dari Aljazeera, Jumat (28/10/2022), beberapa orang melemparkan batu ke penghalang pemisah, sementara tentara Israel tetap ditempatkan di belakang kendaraan militer mereka mengutuk serangan Israel secara besar-besaran di kota Nablus.

Gaza, rumah bagi dua juta orang, telah dijuluki sebagai penjara terbuka karena berada di bawah blokade udara, laut dan darat yang diberlakukan oleh Israel sejak 2007 silam.

Ibrahim Abu Ahmed salah seorang toko pemuda setempat mengatakan dia bergabung dengan protes di pagar untuk menyatakan penolakannya atas apa yang terjadi di Nablus.

“Kami adalah satu orang dan kami tidak akan membiarkan pendudukan Israel mengisolasi Nablus dari sisa tanah Palestina.” katanya.

Ibrahim meminta negara-negara persaudaraan dan organisasi hak asasi manusia untuk campur tangan sehubungan dengan apa yang terjadi di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami memanggil saudara-saudara kami di Lions’ Den dan memberi tahu mereka bahwa kami bersama Anda, dan kami menuntut semua saudara kami di Tepi Barat untuk bersatu melawan perlawanan, dan kami memberi tahu pendudukan bahwa Nablus tidak sendirian,” katanya merujuk ke kelompok Lions’ Den yang anggotanya telah melakukan serangan terhadap pasukan Israel.

Serangan besar-besaran militer Israel di Nablus, Tepi Barat telah merenggut korban jiwa sebanyak 6 orang, sementara 20 orang lainya mengalami luka-luka.

Kekerasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat utara, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, terutama di wilayah Nablus dan Jenin.

Dalam catatan PBB, ada lebih dari 100 pejuang Palestina dan warga sipil yang meninggal sejak awal tahun ini, korban terberat di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun.

 

Sumber: Aljazeera

Protes Pembunuhan Brutal di Nablus, Ribuan Warga Palestina di Gaza Turun ke Jalan

Protes Pembunuhan Brutal di Nablus, Ribuan Warga Palestina di Gaza Turun ke Jalan

NewsINH, Gaza – Ribuan warga Palestina turun ke jalan-jalan di Jalur Gaza, Palestina mereka mengecam atas pembunuhan secara brutal terhadap enam warga Palestina oleh pasukan Israel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki, pada Selasa (25/10/2022) kemarin.

Demonstrasi diadakan di seluruh pusat kota di Gaza Palestina yang terkepung, termasuk provinsi Rafah, Khan Yunis dan Kota Gaza pada hari Selasa. Kantor-kantor pemerintah dan komersial ditutup untuk mengamati pemogokan umum yang diserukan oleh faksi-faksi Palestina untuk meratapi kematian, di antaranya adalah dua tukang cukur yang tidak bersenjata.

Itu bertepatan dengan protes besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur setelah pembunuhan. Ribuan orang menghadiri pemakaman mereka yang tewas pada Selasa di Nablus.

Para pengunjuk rasa di alun-alun Gaza meneriakkan slogan-slogan yang mengecam “kejahatan pendudukan”, dan meminta perlawanan Palestina untuk merespons aksi kejahatan Israel.

Ismail Radwan, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera, pendudukan Israel, melalui pembunuhan para martir Nablus, telah melewati semua garis merah.

“Pendudukan Israel akan bertanggung jawab penuh atas kejahatannya terhadap rakyat kami, tempat-tempat suci kami, dan para martir rakyat kami, dan darah para pahlawan Nablus tidak akan sia-sia dan akan menjadi bahan bakar melawan pendudukan,” katanya.

Radwan mengutuk keheningan internasional atas “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki selama beberapa bulan terakhir, dengan serangan Israel hampir setiap hari. Pasukan Israel telah membunuh 184 warga Palestina sejak awal tahun, termasuk 51 di Gaza, menurut kementerian kesehatan Palestina. Setidaknya tiga tentara Israel tewas dalam sebulan terakhir dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina.

Sementara itu, Khader Habib, seorang pemimpin senior gerakan Jihad Islam, juga mengutuk pembunuhan terbaru di Nablus, di mana kelompok perlawanan telah muncul melawan pendudukan Israel.

“Faksi-faksi nasional dan Islam sedang dalam pertemuan permanen untuk menindaklanjuti peristiwa di Nablus dan Tepi Barat, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung orang-orang kami di Tepi Barat,” katanya kepada Al Jazeera.

 

Sumber: Aljazeera

IOM: Lebih dari 5.600 Migran Tewas di Rute Eropa sejak 2021

IOM: Lebih dari 5.600 Migran Tewas di Rute Eropa sejak 2021

NewsINH, Jenewa – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendokumentasikan setidaknya 5.684 kematian pada rute migrasi ke dan di dalam Eropa sejak awal 2021, kata badan PBB itu pada Rabu (26/10/2022) kemarin.

Dalam sebuah pernyataan, IOM mengatakan ada peningkatan jumlah kematian yang terlihat di rute yang melintasi Mediterania, di perbatasan darat ke Eropa, dan di dalam benua Eropa.

“Kami telah mencatat lebih dari 29.000 kematian selama perjalanan para migran gelap ke Eropa sejak 2014,” kata Julia Black, penulis laporan IOM terbaru tentang data Proyek Migran Hilang di Eropa untuk tahun 2021.

“Kematian yang terus berlanjut ini adalah pengingat yang suram lainnya bahwa jalur migrasi yang lebih legal dan aman sangat dibutuhkan,” tambah Black.

Setidaknya 2.836 kematian dan kasus penghilangan jejak didokumentasikan di rute Mediterania Tengah sejak 2021 pada 24 Oktober 2022, meningkat dari periode sebelumnya dibandingkan dengan 2.262 kematian yang tercatat antara 2019 dan 2020.

Pada rute Afrika Barat-Atlantik ke Kepulauan Canary Spanyol, 1.532 kematian didokumentasikan dalam periode tersebut, angka yang sudah lebih tinggi daripada periode dua tahun sejak IOM mulai mendokumentasikan kematian pada tahun 2014.

Data terkait rute luar negeri yang panjang dan berbahaya itu untuk tahun ini saja kemungkinan besar tidak lengkap karena keterbasan dalam memverifikasi “bangkai kapal yang tak terlihat” yang terlalu sering terjadi, kata IOM.

Ini adalah kasus di mana seluruh kapal hilang di laut tanpa melakukan pencarian dan penyelamatan, menurut pernyataan IOM. Sejak 2021, peningkatan jumlah kematian di banyak rute Eropa lainnya telah didokumentasikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di rute Balkan Barat, tercatat 69 kematian, di penyeberangan Selat Inggris (53), di perbatasan Belarus-Uni Eropa (23) dan kematian warga Ukraina yang melarikan diri dari konflik di Ukraina (17).

Di luar kegagalan struktural untuk menyediakan jalur aman yang memadai, catatan Proyek Migran Hilang menunjukkan bahwa banyak kematian di rute migrasi ke negara-negara tujuan di Eropa dapat dicegah dengan bantuan yang cepat dan efektif bagi para migran yang dalam kesulitan.

Laporan dari para penyintas kepada IOM menunjukkan bahwa setidaknya 252 orang tewas selama dugaan pengusiran paksa oleh otoritas Eropa sejak 2021. Kematian akibat pengusiran paksa di Mediterania Tengah (97 orang meninggal sejak 2021), di Mediterania Timur (70 orang), dan di perbatasan darat Turki-Yunani (58 orang).

Kelompok hak asasi manusia internasional telah berulang kali mengutuk pengusiran paksa Yunani, dan mengatakan praktik ini membahayakan kehidupan migran yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.

IOM mengatakan kasus-kasus seperti itu hampir tidak mungkin untuk diverifikasi secara penuh karena kurangnya transparansi, kurangnya akses, dan sifat yang sangat dipolitisir dari peristiwa tersebut, dan karena itu angka-angka ini kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah dari jumlah kematian yang sebenarnya.

Data Proyek Migran yang Hilang menunjukkan bahwa tingkat identifikasi mereka yang meninggal dalam rute migrasi ke dan di dalam Eropa lebih rendah daripada di wilayah lain di dunia. Secara total, lebih dari 17.000 orang yang kehilangan nyawa dalam rute menuju dan di dalam Eropa antara 2014 dan 2021 terdaftar tanpa informasi terkait negara asal mereka.

IOM menyoroti hilangnya nyawa yang tak terhitung dan banyak keluarga yang belum mencari kerabat mereka yang hilang dalam perjalanan migrasi ke Eropa.

 

Sumber: Anadolu

Apakah Kiamat Sudah Dekat dengan Mengeringnya Sungai Efrat ..???

Apakah Kiamat Sudah Dekat dengan Mengeringnya Sungai Efrat ..???

NewsINH, Damaskus – Sungai Efrat merupakan sungai terpanjang di Asia barat daya, panjang yang dimiliki sungai ini sekitar 1.740 mil dan merupakan salah satu dari dua konstituen utama sistem sungai Tinggi-Efrat.

Sungai ini terletak di negara Turki dan mengalir ke tenggara melintasi Suriah dan melalui Irak . Selain anak sungai utamanya, Sungai Efrat memiliki dua hulu bernama Karasu dan Murad (Arsa Nias kuno) sungai yang bergabung di suatu tempat di dekat distrik Keban provinsi Elazig, dimana berdiri Bendungan Keban sebagai salah satu yang terbesar di Turki (210 meter – 689 kaki tinggi) dibangun antara tahun 1965-1975.

Sungai Efrat ini terbentuk dari pertemuan sungai Karasu dan Murat dan Dataran Tinggi Armenia. Air dari sungai Efrat berasal dari jajaran utama Pegunungan Taurus ke dataran tinggi Suriah. Kemudian mengalir melalui Irak Barat dan Tengah agar dapat bersatu dengan Sungai Tigris dan berlanjut sebagai Shatt Al-Arab ke Teluk Persia.

Saat ini sungai efrat mengalami penurunan pada debit air dan sehingga diperkirakan Sungai Efrat akan mengalami kekeringan di tahun 2040 akibat dampak dari perubahan iklim sehingga menyebabkan debit air sungai tersebut menurun.

Selama tiga tahun ini tingkat air di Sungai Efrat telah mencapai tingkat yang sangat rendah. Arus dari Turki menuju wilayah Suriah di bawah 200 meter kubik per detik, yang sangat kurang dari setengah jumlah yang disepakati antara kedua negara di tahun 1987.

Surutnya air di sungai efrat ini membuat beberapa penemuan dari zaman kuno, misalnya ditemukannya Kastil Hastag yang bersejarah di tahun 2021 saat air surut di danau Bendungan Keban di Sungai Efrat wilayah Agin negara Turki.

Banyak orang yang beranggapan bahwa keringnya Sungai Efrat ini merupakan pertanda datangnya hari kiamat. Dalam riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw telah bersabda “ Hari kiamat tidak akan terjadi apabila sungai Efrat menjadi surut airnya, sehingga tampaklah sebuah gunung dari emas. Dan banyaknya orang yang berada disana berperang dalam merebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Masing-masing yang telah terlibat akan berkata,’Mudah-mudahan akulah orang yang selamat’.”

Dalam Hadis tersebut Rasulullah bersabda bahwa jika sungai yang mengalir di tiga negara besar seperti Turki, Irak dan Suriah nanti akan munculnya ke permukaan sebuah harta karun yang sangat besar berupa gunung emas.

Tidak hanya itu saja, dari kitab Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir Az-Zaman, mengungkapkan bahwa keringnya sungai efrat merupakan pertanda akan datangnya Al-Mahdi sebagai akhir zaman. Dan hingga kini sungai efrat mulai mengalami kekeringan dan terjadi peperangan setelahnya. Hal yang membuat kiamat semakin dekat yaitu telah terdeteksi kemunculan dari gunung emas pada sungai Efrat.

 

Sumber: Sindonews

Serangan Israel di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Gugur dan 20 Orang Terluka

Serangan Israel di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Gugur dan 20 Orang Terluka

NewsINH, Tepi Barat – Militer Israel melakukan serangan secara besar-besaran dikawan Tepi Barat yang didukuki. Enam warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan hampir 20 lainnya mengalami luka. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir Gulf Today.

Kementerian Kesehatan Palestina awalnya melaporkan tiga orang tewas dan 19 terluka. Tiga di antaranya mengalami luka serius karena menjadi sasaran tembakan oleh pasukan Israel di Nablus.

Kemenkes Palestina selanjutnya menyampaikan, ada dua warga Palestina yang tewas di Nablus. Di daerah lain yang dekat dari Ramallah, seorang warga Palestina juga meninggal dunia dalam bentrokan yang terjadi pada Senin (24/10/2022) malam.

Tentara Israel mengatakan telah melakukan operasi besar-besaran bersama polisi dan petugas intelijennya yang menargetkan sebuah situs yang digunakan oleh operasi utama ‘Lion’s Den’. Tempat itu digambarkan sebagai markas besar dan bengkel untuk membuat senjata.

Kekerasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat utara, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, terutama di wilayah Nablus dan Jenin.

Dalam catatan PBB, ada lebih dari 100 pejuang Palestina dan warga sipil yang meninggal sejak awal tahun ini, korban terberat di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun.

Juru Bicaranya Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeinah mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat ini sedang membangun kontak yang mendesak untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina di Nablus.

Serangan tak hanya dilakukan pasukan tentara Israel tetapi juga pemukim Israel. Para pemukim Israel pada Senin (24/10/2022) pagi menyerang rumah-rumah dan mobil-mobil warga Palestina di sebuah kota dekat kota Bethlehem, di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam aksinya, para pemukim Israel menyerbu Kota Tuqou, tenggara Betlehem, dan melemparkan batu ke sejumlah rumah dan mobil, memecahkan jendela mereka, sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Otoritas Palestina Wafa. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemukim merusak rumah dan mobil warga Palestina di Desa Almenia, timur Betlehem pada Ahad (23/10/2022) malam. Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967.

Kekerasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Tepi Barat utara, wilay6 Warga Palestina Gugur dan 19 Terluka di Tepi Barat Akibat Gempuran Militer Israel

 

Sumber: gulftoday/republika

Amnesty Internasional: ICC Harus Selidiki Kejahatan Perang Israel di Jalur Gaza

Amnesty Internasional: ICC Harus Selidiki Kejahatan Perang Israel di Jalur Gaza

NewsINH, London – Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, telah meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki “serangan melanggar hukum” yang dilakukan Israel selama serangannya di Jalur Gaza, Palestina pada Agustus tahun ini, khususnya terhadap kematian tiga warga sipil yang tewas dalam serangan tersebut.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Amnesty International menyatakan bahwa Israel telah “membual” serangan “tepat” dengan kata-kata negara itu sendiri terhadap sasaran di Jalur Gaza dalam pemboman di daerah yang diblokade selama konflik tiga hari dua bulan lalu yang membantai 31 warga sipil dari total 49 warga Palestina yang tewas.

Di antara warga sipil yang terbunuh oleh serangan Israel pada 5 Agustus dengan klaim menargetkan kelompok Jihad Islam yang merupakan kelompok Perlawanan Palestina, terdapat tiga orang yang kasusnya dirinci oleh organisasi dalam laporan itu, termasuk seorang remaja yang mengunjungi makam ibunya, seorang mahasiswi seni rupa terbunuh oleh tembakan tank Israel saat di rumah sedang minum teh bersama ibu dan seorang anak berusia empat tahun.

Dalam laporan organisasi tersebut, pihaknya telah merekonstruksi keadaan seputar tiga pembunuhan itu dengan menggunakan foto-foto pecahan senjata, analisis citra satelit dan kesaksian dari lusinan orang yang diwawancarai.

Dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan tersebut, Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, mengatakan bahwa serangan terbaru Israel di Gaza hanya berlangsung tiga hari, tetapi itu adalah waktu yang cukup untuk melepaskan trauma dan kehancuran baru pada penduduk yang terkepung.

“Tiga serangan mematikan yang kami periksa harus diselidiki sebagai kejahatan perang, semua korban serangan yang melanggar hukum dan keluarga mereka berhak mendapatkan keadilan,” kata Callamard.

Callamard menekankan bahwa serangan itu hanyalah contoh terbaru dari kekerasan yang ditargetkan tanpa pandang bulu oleh pasukan Israel terhadap penduduk Gaza yang “didominasi, tertindas dan terpisah” dalam sejarah panjang serangan Israel di Jalur Gaza di bawah blokade darat, laut, dan udara.

“Seiring dengan menyelidiki kejahatan perang Israel di Gaza, ICC juga harus mempertimbangkan kejahatan terhadap kemanusiaan apartheid dalam penyelidikannya saat ini di Wilayah Pendudukan Palestina” imbuhnya.

Laporan itu juga merinci serangan lain yang menewaskan tujuh warga sipil Palestina lainnya, yang dilaporkan merupakan hasil dari peluru kendali yang kemungkinan diluncurkan oleh kelompok bersenjata Palestina.

Seperti saat ini, ICC telah membuka penyelidikan atas konflik Palestina-Israel, yang diharapkan akan fokus terutama pada kejahatan perang yang dilakukan selama serangan sebelumnya di Gaza pada tahun 2014. Sementara Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Tepi Barat mendukung penyelidikan itu. , Tel Aviv menyangkal yurisdiksinya karena bukan anggota ICC.

Tiga puluh satu warga sipil termasuk di antara 49 warga Palestina yang menurut PBB tewas di Jalur Gaza selama konflik tiga hari itu, pertempuran dimulai pada 5 Agustus ketika Israel melancarkan serangan udara dengan dalh sebagai aksi balasan yang menargetkan kelompok Jihad Islam.

Sejak awal tahun ini, setidaknya 160 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, termasuk 51 warga Palestina yang tewas dalam serangan tiga hari Israel di Gaza pada Agustus, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Tiga puluh satu warga sipil termasuk di antara 49 warga Palestina yang menurut PBB tewas di Jalur Gaza selama konflik tiga hari, kata Amnesty dalam laporan baru. Tiga puluh satu warga sipil termasuk di antara 49 warga Palestina yang menurut PBB tewas di Jalur Gaza selama konflik tiga hari itu,

Dengan menggunakan foto-foto pecahan senjata, analisis citra satelit, dan kesaksian dari lusinan orang yang diwawancarai, Amnesty mengatakan telah merekonstruksi keadaan di sekitar tiga serangan spesifik, dua di antaranya dilakukan oleh pasukan Israel dan satu kemungkinan besar oleh kelompok bersenjata Palestina.

Bulan lalu, keluarga jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh mengajukan pengaduan resmi ke ICC untuk menuntut keadilan atas kematiannya.

Abu Akleh, yang bersama Al Jazeera selama 25 tahun dan dikenal sebagai “suara Palestina”, ditembak di kepala dan dibunuh oleh pasukan Israel pada 11 Mei ketika dia meliput serangan tentara di kamp pengungsi Jenin di wilayah pendudukan di Tepi Barat.

 

Sumber: Middleeastmonitor

 

 

Mohammad Shtayyeh Optimis Indonesia Selalu Ada untuk Palestina

Mohammad Shtayyeh Optimis Indonesia Selalu Ada untuk Palestina

NewsINH, Jakarta – Perdana Menteri Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh optimis bahwa sampai kapan pun, Indonesia akan tetap berada di pihak Palestina untuk ikut memperjuangkan kemerdekaan negaranya. Pasalnya, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia ini selalu ada untuk Palestina.

“Indonesia bukanlah penengah atau mediator. Indonesia tidak akan menjadi mediator karena saya yakin Indonesia ada di pihak Palestina,” kata Shtayyeh dalam konferensi pers di hotel Borobudur Jakarta, Selasa (25/10/2022) kemarin.

Shtayyeh juga menegaskan bahwa Indonesia selalu memperjuangkan hak-hak warga Palestina, terutama memperjuangkan keadilan mereka di atas penjajahan Israel. Ia menambahkan, setiap dukungan untuk Israel berarti adalah dukungan untuk membunuh banyak warga Palestina lagi.

“Indonesia berada di sisi Palestina untuk kemerdekaan kami dan untuk perdamaian,” ucapnya

Bicara tentang mediasi Palestina-Israel, menurutnya hal itu sudah dilakukan banyak negara. Eropa misalnya telah memediasi Israel-Palestina sejak lama, begitu pula Amerika Serikat (AS) juga telah memediasi Palestina-Israel sejak 1991, dan Norwegia telah memediasi Palestina-Israel sejak tahun 1993.

Namun, menurut PM Palestina, isunya bukan tentang mediasi, tapi isunya tentang niat. Sebab Israel tidak memiliki niatan untuk mengakhiri penjajahan dan pencaplokan wilayah Palestina.

“Karena itu saya yakin, Indonesia akan tetap berdiri kokoh untuk hak Palestina,” ujarnya.

Ia juga berharap Indonesia selalu dan terus ada untuk hak Palestina hingga menjadi negara yang berdaulat dan juga diakui sebagai negara berdaulat.

“Ini apa yang saya dengar dari Presiden (Jokowi), dan saya berterima kasih untuknya,” ujar PM Palestina.

 

Berbagai Sumber

 

 

Jika Sudah Merdeka, PM Palestina Ajak Presiden Indonesia Sholat di Masjid Al Aqsha

Jika Sudah Merdeka, PM Palestina Ajak Presiden Indonesia Sholat di Masjid Al Aqsha

NewsINH, Jakarta – Palestina hingga saat ini masih belum terbebas dari penderitaan akibat penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Hidup dibawa tekanan dan bayang-bayang Israel masih kerap dirasakan jutaan warga Palestina baik yang berada di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.

Dalam kunjungan kerja di negara muslim terbesar di dunia yakni Indonesia, Mohammed Ibrahim Shtayyeh Perdana Menteri Palestina mengajak Presiden Joko Widodo salat berjamaah di Masjid Al Aqsa, jika negaranya merdeka dan terbebas dari belenggu Israel.

Shtayyeh berkata siap menjamu Jokowi di Al Aqsa dan mengajak Jokowi ke Yerusalem setelah Palestina merdeka.

“Insyaallah semoga pada kunjungan yang berikutnya adalah kunjungan Yang Mulia ke Palestina saat Palestina sudah merdeka dengan Yerusalem sudah merdeka dan kita bisa salat bersama-sama di Masjid Al Aqsa,” kata Shtayyeh usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.

Ia membahas kondisi di Palestina belum membaik karena Israel masih melakukan settlement hingga saat ini. Shtayyeh menyebut korban jiwa telah mencapai 170 orang, sedangkan ribuan orang lain terluka.

Shtayyeh berterima kasih kepada Jokowi atas sambutan kedatangan sejumlah pejabat Palestina. Menurutnya, sambutan Jokowi begitu hangat. Ia juga berterima kasih atas dukungan pemerintahan Jokowi terhadap Palestina selama ini. Dia menyebut dukungan Indonesia terhadap Palestina tak terbatas.

“Kami menyatakan terima kasih yang tinggi kepada Yang Mulia atas dukungan Indonesia yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas dalam program-program atau upaya-upaya politik untuk menuju kemerdekaan dan mendapatkan keanggotaan penuh di PBB,” ujarnya.

Shtayyeh menyampaikan dukungan terhadap Indonesia dalam pelaksanaan KTT G20 bulan depan. Ia berharap Indonesia bisa menyuarakan dukungan terhadap Palestina di forum itu.

 

Sumber: CNN Indonesia

 

5 Orang Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Kota Nablus

5 Orang Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Kota Nablus

NewsINH, Nablus – Kota Nablus di kawasan tepi barat bagian utara, Palestina menjadi sasaran serangan militer secara besar-besaran tentara Zionis Israel. Sepanjang serangan tersebut kini telah merenggut banyak korban jiwa dari pihak warga sipil Palestina.

Sumber kementrian kesehatan Palestina seperti dilansir dari Wafa, Selasa (25/10/2022), jumlah korban jiwa dalam serangan di Kota Nablus itu telah mencapai lima orang, sementara  dua puluh tujuh lainya mengalami luka-luka.

“Mishaal Zahi Baghdadi, 27, meninggal pagi ini karena luka yang diderita selama serangan besar-besaran tentara Israel di kota Nablus di Tepi Barat utara pagi ini,” menurut Kementerian Kesehatan, yang meningkatkan jumlah total warga Palestina yang tewas dalam serangan itu menjadi lima. .

Kementerian mengidentifikasi empat lainnya sebagai Wadi al-Houh, 31, Hamdi Sharaf, 35, Ali Antar, 26, dan Hamdi Qayyim, 30.

Sedikitnya 20 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya dilaporkan kritis. Seorang warga Palestina keenam yang diidentifikasi sebagai Qusai Tamimi, 20, dibunuh oleh tentara di desa Nabi Saleh, utara Ramallah, dalam bentrokan yang meletus untuk memprotes serangan tentara di Nablus.

 

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!