Sontoloyo,…!!! Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza

Sontoloyo,…!!! Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza

NewsINH, Gaza – Pengunjuk rasa Israel memblokir truk bantuan menuju Jalur Gaza pada Senin (13/5/2024). Tak hanya itu mereka juga merusak isi paket makanan di jalanan. Ini adalah insiden terbaru dari serangkaian insiden yang terjadi ketika Israel berjanji mengizinkan pasokan kemanusiaan tanpa gangguan masuk ke wilayah kantong yang terkepung.

Empat pengunjuk rasa, termasuk seorang anak di bawah umur, ditangkap dalam protes tersebut. Mereka ditangkap di pos pemeriksaan Tarqumiya, sebelah barat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, menurut pernyataan dari pengacara yang mewakili para pengunjuk rasa.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa melemparkan perbekalan dari truk ke tanah. Isi karton bantuan makanan itu terbuka dan berserakan di jalan.

“Bantuan yang ditransfer oleh Negara Israel langsung jatuh ke tangan Hamas,” demikian pernyataan kelompok Orde 9 yang mengorganisir protes tersebut.

Para pengunjuk rasa menyatakan selama Israel memberikan hadiah kepada Hamas dan kemungkinan kendali total atas Jalur Gaza melalui kepemilikan distribusi bantuan, Hamas tidak akan tertarik pada kesepakatan yang akan memulangkan lebih dari 100 tawanan.

Pekan lalu, empat orang ditangkap di Israel selatan setelah protes serupa dilakukan oleh warga Israel yang menolak pengiriman pasokan kemanusiaan ke wilayah yang dikuasai gerakan Islam Hamas, menurut pengacara mereka.

“Mengingat insiden perilaku tidak tertib yang terjadi hari ini, penegak hukum telah memulai penyelidikan yang berpuncak pada penangkapan beberapa tersangka,” kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan. “Investigasi sedang berlangsung secara aktif.”

Israel menghadapi tekanan internasional yang besar untuk meningkatkan bantuan ke Gaza. Organisasi-organisasi internasional telah memperingatkan akan adanya krisis kemanusiaan yang parah yang mengancam populasi lebih dari dua juta orang.

Pada hari Minggu, pemerintah Israel mengumumkan penyeberangan baru ke Gaza utara dan pelabuhan sementara, yang dibangun oleh Amerika Serikat akan segera dibuka.

 

Sumber: Reuters/Tempo

Dipersulit Kirim Bantuan ke Gaza, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Dipersulit Kirim Bantuan ke Gaza, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

NewsINH, Istanbul – Pemerintah Turki sepenuhnya menangguhkan perdagangan dengan Israel. Keputusan itu berlaku sampai pengiriman bantuan ke Jalur Gaza dipastikan tanpa hambatan. Hal ini sampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Turki dalam pernyataan pada Kamis (2/5/2024) waktu setempat.

Sebelumnya laporan media melansir, Turki menghentikan semua kegiatan impor dan ekspor dengan Israel yang dimulai pada Kamis. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz geram lantas menuding Ankara telah melanggar perjanjian perdagangan dengan negaranya.

Dia mengatakan, Israel akan mencari opsi lain dengan fokus impor dari negara lain. Kemendag Turki kembali mengingatkan bahwa Turki telah membatasi ekspor 54 jenis barang, termasuk bahan bakar pesawat dan oli motor, ke Israel. Namun, “agresi” di Jalur Gaza masih berlangsung.

“Dengan mempertimbangkan fakta ini, langkah tahap kedua telah diambil di tingkat negara, transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel telah dihentikan dan keputusan itu berlaku untuk semua jenis barang,” kata Kemendag menegaskan.

Dia mengatakan, Israel akan mencari opsi lain dengan fokus impor dari negara lain. Kemendag Turki kembali mengingatkan bahwa Turki telah membatasi ekspor 54 jenis barang, termasuk bahan bakar pesawat dan oli motor, ke Israel. Namun, “agresi” di Jalur Gaza masih berlangsung.

“Dengan mempertimbangkan fakta ini, langkah tahap kedua telah diambil di tingkat negara, transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel telah dihentikan dan keputusan itu berlaku untuk semua jenis barang,” kata Kemendag menegaskan.

Lebih lanjut, Kemendag Turki mengatakan, keputusan tersebut akan berlaku sampai Israel memastikan, pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan dan dalam jumlah yang memadai. Adapun hingga kini, berbagai negara terus memberi bantuan kepada rakyat Gaza, meski diblokade militer Zionis.

Dinas Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024), mengatakan lebih dari 10 ribu orang hilang di bawah puing-puing bangunan di Jalur Gaza, sejak Israel menyerang habis-habisan wilayah kantong Palestina pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel itu sebagai bentuk genosida terhadap penduduk Gaza.

“Kami memperkirakan lebih dari 10 ribu orang hilang tertimbun reruntuhan ratusan rumah yang hancur sejak dimulainya agresi (Israel),” kata dinas tersebut dalam sebuah pernyataan.

 

Sumber: Republika

Israel Ancam Serang Rafah, Hamas: Hentikan Negosiasi Gencatan Senjata

Israel Ancam Serang Rafah, Hamas: Hentikan Negosiasi Gencatan Senjata

NewsINH, Gaza – Israel mengancam akan meratakan Rafah yang merupakan kota di Selatan Jalur Gaza. Saat ini, diwilayah itu terdapat 1,5 juta penduduk Palestina tinggal dan mencari perlindungan diwilayah tersebut. Mendengar ancaman otoritas Israel, Kelompok Pejuang dan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas)  menyatakan negosiasi gencatan senjata dengan Israel akan ditangguhkan jika Israel  benar menyerang Kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Dikutip dari antaranews, Kamis (2/5/2024) dalam wawancara dengan stasiun TV al-Manar yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan pihaknya akan menghentikan semua negosiasi tidak langsung dengan Israel jika Israel melancarkan operasi militer terhadap Rafah.

Sambil menuding Israel berupaya “memeras semua pihak lewat ancamannya untuk menyerang Rafah,” pejabat Hamas tersebut menekankan bahwa “gerakan perlawanan (Hamas) masih memiliki kekuatan untuk membela rakyat kami.”

Hamdan menyatakan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam tetap menjalin kontak dengan faksi politik Hamas, serta telah mengantongi informasi perihal situasi yang sedang berlangsung di lapangan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuturkan bahwa Israel akan memasuki Rafah dan menumpas batalion-batalion Hamas “dengan atau tanpa” kesepakatan dengan Hamas.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths memperingatkan bahwa bertambahnya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tidak boleh dijadikan dalih oleh Israel untuk melangsungkan serangan darat ke Rafah.

“Setelah hampir tujuh bulan pertempuran brutal yang telah membunuh puluhan ribu orang dan membuat puluhan ribu lainnya cacat, Gaza justru harus bersiap menghadapi semakin banyak penderitaan dan kesengsaraan,” kata Griffiths dalam pernyataan tertulisnya.

Ia menyebut, meski komunitas internasional mendesak Israel untuk tidak menyerang kota Rafah yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan, sejumlah laporan menunjukkan bahwa serangan darat Israel ke daerah tersebut akan segera terjadi. Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut untuk menghindari penyakit, kelaparan, dan pertempuran.

Operasi tersebut hanya akan memperburuk trauma dan menimbulkan semakin banyak korban jiwa, kata Griffiths, menegaskan.

Ia menyoroti organisasi kemanusiaan yang aktif di Gaza saat ini menghadapi banyak tantangan, seperti kerusakan akses jalan, artileri yang tidak meledak, kekurangan bahan bakar, lamanya proses di pos pemeriksaan, dan pembatasan Israel.
Baca juga: HAM PBB kutuk serangan Israel di Rafah tewaskan wanita dan anak-anak

Meski demikian, Griffiths menyambut keputusan otoritas Israel untuk memfasilitasi pengantaran bantuan lewat perbatasan Erez yang terletak di Jalur Gaza bagian utara, serta melalui pengantaran laut. Namun, ia kembali menegaskan bahwa penambahan akses untuk mengirimkan bantuan ke Gaza tidak boleh dijadikan pembenaran kepada Israel untuk melakukan serangan darat ke Rafah.

Pejabat PBB itu turut menyoroti pentingnya melindungi rakyat sipil dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi meski di tengah ketegangan yang memburuk di Jalur Gaza.

“Operasi darat Israel di Rafah hanya akan menjadi sebuah tragedi yang takkan bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ucap Griffiths.

“Tidak ada rencana kemanusiaan apapun yang bisa menahannya,” kata dia, menambahkan.

 

Sumber: Anadolu/Antara

Innalillahi, 18 Warga Gaza Meninggal Saat Berebut Bantuan Yang Dikirim Via Udara

Innalillahi, 18 Warga Gaza Meninggal Saat Berebut Bantuan Yang Dikirim Via Udara

NewsINH, Gaza – Setidaknya 18 warga Palestina meninggal saat hendak mengambil bantuan yang dijatuhkan dari udara ke Gaza baru-baru ini, 12 diantaranya tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan, mengutip kementerian kesehatan Gaza.

Mereka termasuk di antara ratusan orang yang berenang ke laut dekat Pantai As-Sudaniya di Gaza pada Senin setelah paket bantuan diterjunkan ke sana.

“Mengapa pihak yang menyalurkan bantuan tidak bisa menyampaikannya melalui penyeberangan?” Muhammad Sobeih, salah satu warga Gaza yang terjun ke laut untuk mendapatkan bantuan, mengatakan kepada Al Jazeera saat itu. “Penyeberangannya lebih aman dan mudah.”

Sementara itu, enam warga Palestina lain meninggal terinjak-injak saat massa berebut bantuan makanan di Gaza utara, di mana kelaparan ekstrem merajalela, lapor kantor media Gaza.

Kantor media Gaza mengatakan bahwa bantuan yang diberikan melalui udara adalah tindakan yang “kasar” dan “sia-sia” mengingat kondisi seperti kelaparan di Gaza utara, dan menyerukan pembukaan jalur penyeberangan darat yang dapat membawa lebih banyak bantuan dengan cara yang lebih aman dan efisien.

Awal bulan ini, setidaknya lima warga Palestina tewas di Gaza utara akibat paket bantuan yang dijatuhkan dari udara menabrak mereka setelah parasutnya gagal dibuka. Hal ini memicu lebih banyak kritik terhadap metode pengiriman bantuan tersebut.

Kisah pilu warga Palestina untuk memperoleh makanan bagi diri mereka dan keluarganya terus terdengar.

Pagi itu, sebuah pesawat militer membelok di atas reruntuhan Kota Gaza dan menjatuhkan puluhan parasut hitam yang membawa bantuan makanan.

Di darat, di mana hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri, laki-laki dan anak laki-laki yang kelaparan berlomba menuju pantai di mana sebagian besar bantuan tampaknya telah mendarat.

Lusinan dari mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan, dengan kerumunan orang yang berkumpul di bukit pasir yang dipenuhi puing-puing.

“Orang-orang sekarat hanya untuk mendapatkan sekaleng tuna,” kata Mohammad al-Sabaawi sambil membawa tas yang hampir kosong di bahunya, dan seorang anak laki-laki di sampingnya.

“Situasinya tragis, ketika kami sedang dilanda kelaparan. Apa yang bisa kami lakukan? Mereka mengejek kami dengan memberi kami sekaleng kecil tuna.”

Kelompok-kelompok bantuan mengatakan hanya sebagian kecil dari pasokan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan telah tiba di Gaza sejak Oktober karena pengepungan Israel yang sedang berlangsung.

Sementara PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di bagian utara wilayah tersebut pada Mei, jika tidak ada intervensi segera sejak militer Israel mencegah bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Bantuan yang masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat jauh di bawah tingkat sebelum perang, sekitar 150 kendaraan per hari dibandingkan dengan setidaknya 500 truk bantuan sebelum perang, menurut UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Ketika warga Gaza semakin putus asa, pemerintah asing beralih menggunakan bantuan udara, khususnya di wilayah utara yang sulit dijangkau, termasuk Kota Gaza.

Amerika Serikat, Prancis dan Yordania adalah beberapa negara yang melakukan bantuan via udara kepada orang-orang yang tinggal di reruntuhan kota terbesar di wilayah yang terkepung tersebut.

Namun awak pesawat sendiri mengatakan bantuan tersebut tidak cukup. Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Jeremy Anderson menyatakan awal bulan ini bahwa apa yang mampu mereka berikan hanyalah “setetes air” dari apa yang dibutuhkan.

Operasi udara juga dirusak oleh kematian. Lima orang di darat tewas karena terjatuh dan 10 lainnya terluka setelah parasut tidak berfungsi, menurut seorang petugas medis di Gaza.

Seruan meningkat agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan melalui jalur darat, sementara Israel menyalahkan PBB dan UNRWA karena tidak mendistribusikan bantuan di Gaza.

“Warga Palestina di Gaza sangat membutuhkan apa yang telah dijanjikan – membanjirnya bantuan. Bukan tetesan. Bukan tetes,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres pada Minggu setelah mengunjungi perbatasan selatan Gaza dengan Mesir di Rafah.

“Melihat di Gaza, tampaknya empat penunggang kuda perang, kelaparan, penaklukan, dan kematian sedang berlari melintasinya,” tambahnya.

Israel telah melancarkan invasi brutal melalui udara dan darat ke Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 32.333 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Sekembalinya ke rumah di Kota Gaza dengan sedikit uang untuk menghidupi keluarganya, seorang pria Palestina lainnya mengatakan situasi mereka sangat menyedihkan.

“Kami adalah warga Gaza, menunggu bantuan, rela mati demi mendapatkan sekaleng kacang – yang kemudian kami bagikan kepada 18 orang,” katanya.

 

Sumber: Al Jazeera/Al Arabiya/ Tempo

Tak Ada Susu Formula, Ribuan Anak dan Balita di Gaza Terkena Komplikasi

Tak Ada Susu Formula, Ribuan Anak dan Balita di Gaza Terkena Komplikasi

NewsINH, Gaza – Menteri Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengungkap ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara. Dia pun menyerukan pada dunia internasional agar dan lembaga yang fokus menangani masalah anak-anak di seluruh dunia  mau memberikan susu pada anak-anak di utara Jalur Gaza.

“Kami sudah kehilangan 27 anak karena gizi buruk dan ketiadaan susu untuk balita di utara Gaza,” ujar Al-Qudra, seperti dikutip dari Middleeastmonitor, Jumat (15/3/2024).

Menurutnya, Israel memberlakukan blokade penuh ke Gaza sejak 9 Oktober 2023. Negeri Bintang Daud itu telah membatasi masuknya bahan makanan, termasuk susu formula untuk anak-anak di Jalur Gaza. Sebelumnya pada Februari 2024, seorang bayi, dua bulan, bernama Mahmoud Fattouh, meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Mahmud meninggal setelah keluarganya tidak dapat menemukan susu formula dan kebutuhan pokok.

Kota Gaza berada di Jalur Gaza utara, di mana hampir tidak ada makanan yang dikirimkan sejak awal tahun ini, dan UNRWA serta WFP kini telah menghentikan kegiatan bantuan ke wilayah tersebut.

Moaz Al Majida, seorang dokter anak di Gaza, mengatakan bahwa ibu menyusui tidak dapat menyusui karena kesehatan mereka memburuk, sehingga berdampak pada kesehatan bayi mereka.

“Jalur Gaza akan menyaksikan ledakan kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah jumlah kematian anak-anak di Gaza yang sudah tidak tertahankan lagi,” kata wakil direktur eksekutif UNICEF untuk aksi kemanusiaan dan operasi pasokan, Ted Chaiban.

Dalam video yang diposting di Instagram dan diverifikasi oleh unit verifikasi Sanad Al Jazeera, jurnalis Ebrahem Musalam menunjukkan seorang bayi di tempat tidur di bagian anak di Rumah Sakit Kamal Adwan, saat listrik masuk dan padam.

Musalam mengatakan anak-anak di departemen tersebut menderita gizi buruk dan kekurangan susu formula, dan peralatan yang diperlukan tidak berfungsi karena pemadaman listrik terus-menerus akibat kekurangan bahan bakar.

 

Sumber: middleeastmonitor.com

Ramadan, Gaza Masih Dikepung Tak Ada Gencatan Senjata

Ramadan, Gaza Masih Dikepung Tak Ada Gencatan Senjata

NewsINH, Gaza – Awal bulan suci Ramadan di Gaza, Palestina telah dimulai sejak hari Senin (11/3/2024) kemarin. Namun, militer zionis Israel terus melancarkan serangan ke wilayah tersebut. Harapan bagi ribuan umat muslim di Gaza untuk berpuasa selama satu bulan bisa dilaksanakan dengan tenang dan khidmat namun justru sebaliknya bulan puasa ini tanpa gencatan senjata.

Umat Muslim Gaza melaksanakan puasa dengan pertempuran berkecamuk antara pasukan Israel dan Hamas, serta krisis kemanusiaan yang mengerikan di wilayah Palestina yang terkepung.

Sebuah kapal amal Spanyol dengan bantuan makanan disiapkan untuk berlayar dari Siprus ke pesisir Jalur Gaza, di mana PBB telah berulang kali memperingatkan kelaparan. Kelompok bantuan mengatakan hanya sebagian kecil dari pasokan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dasar telah diizinkan masuk ke Gaza sejak Oktober, ketika Israel menempatkannya di bawah pengepungan yang hampir total.

Sekitar 370 kilometer (230 mil) dari Siprus melintasi Laut Mediterania, Mohammed Harara berdiri di tepi Gaza, berharap bantuan tiba. “Saya sudah menunggu sejak pagi ini, karena besok adalah awal bulan suci Ramadhan dan situasinya sangat tragis,” katanya dilansir dari Arab News, Senin (11/3/2024).

Kelompok non-pemerintah Open Arms mengatakan kapalnya akan menarik tongkang dengan 200 ton makanan, yang kemudian akan diturunkan oleh mitranya, badan amal AS World Central Kitchen di pantai Gaza. “Itu diperkirakan akan berangkat dalam beberapa jam mendatang,” juru bicara pemerintah Siprus Konstantinos Letymbiotis mengatakan kepada Kantor Berita Siprus.

Pesawat Yordania, AS, Prancis, Belgia, dan Mesir menerjunkan bantuan ke Gaza utara pada hari Ahad (10/3/2024), tetapi koordinator bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk daerah tersebut mengatakan meningkatkan pasokan melalui darat adalah cara terbaik untuk mendapatkan bantuan kepada 2,4 juta orang di wilayah itu.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bantuan darat yang mencapai bagian utara Jalur Gaza sangat, sangat minim tidak cukup untuk siapa pun.

Bantuan ini berasal dari dua jalur utama pertama, Jalan Salah Al-Din, di mana terdapat bundaran yang dibangun oleh Kuwait, sehingga dinamakan Bundaran Kuwait. Lokasi lainnya adalah Jalan Laut di Persimpangan Al-Nablusi, yang diambil dari nama sebuah toko manisan yang dibuka oleh seorang tawanan yang dibebaskan dari Tepi Barat di Jalur Gaza.

Orang-orang yang kelaparan berkumpul di dua titik ini (Bundaran Kuwait dan Bundaran Nablusi) berharap mendapatkan makanan. Pengeboman terhadap orang-orang yang kelaparan ini telah menjadi rutinitas harian yang dilakukan oleh penjajah Zionis dan disaksikan oleh masyarakat internasional melalui layar kaca mereka.

Kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit. Harga makanan yang mahal bisa berarti kematian. Tolonglah penduduk utara; jangan biarkan mereka menjadi mangsa kelaparan, pemboman, dan penyakit.

Para dokter akan kehilangan nyawa. Para perawat di sana juga. Dan dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika Anda tidak bertindak hari ini untuk menyelamatkan kami. Kita semua akan Kehilangan nyawa.

 

Sumber: Gazamedia/ArabNews

INH Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

INH Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

NewsINH, Flores – Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana erupsi Lewotobi, Flores, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/2/2024).

“Alhamdulillah hari ini kita salurkan bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, di beberapa titik pengungsian seperti di Desa Bokang, Kecamatan Titihena, Pengungsian mandiri di pinggiran sawah desa Konga, Poskoh induk 1 Pemda, di kantor desa Konga Poskoh induk 2 Pemda, dan kantor Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur,” kata Ibnu Hafidz Manager Program INH.

Ibnu menjelaskan, bantuan kemanusiaan yang disalurkan melalui relawan lokal di NTT tersebut berupa air mineral, susu formula untuk anak-anak balita dan pempers yang merupakan satu kebutuhan dasar bagi anak-anak yang berada dipengungsiaan tersebut.

“Insya Allah, program bantuan kemanusiaan ini masih kita buka donasinya, silahkan bagi para donatur dan dermawan yang ingin terlibat dalam program tersebut bisa membuka website resmi ini di www.inh.or.id, ” jelas Ibnu.

Saat ini, kata Ibnu masih banyak pengungsi yang memerlukan bantuan kemanusiaan, oleh karena itu, pihaknya berharap bantuan bisa kembali dikirim untuk memenuhi kebutuhan harian.

“Insya Allah kedepan akan kita salurkan kembali bantuan tahap kedua, kita masih membuka funrising untuk bencana nasional,” jelasnya.

Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur terjadi pada tanggal 28 Januari 2024 pukul 14:37 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 2.084 m di atas permukaan laut),” mengutip laporan PPGA yang dikeluarkan pukul 14.53 Wita.

Erupsi tersebut menurut PPGA terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 17 detik.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 17 detik,” tulis PPGA dalam laporannya.

Gunung Api Lewotobi yang memiliki tinggi 1584 meter di atas permukaan laut saat ini masih berada di Level IV atau berstatus awas. PPGA Lewotobi Laki-laki melarang warga melakukan seluruh aktivitas di radius 5 kilometer dari pusat erupsi, dan untuk sektoral sejauh 6 kilometer ke arah timur laut.

Dampak dari erupsi gunung tersebut sejumlah wilayah kabupaten di Provinsi ikut terdampak seperti, Kabupaten Flores Timur, dan debu vulkaniknya sebagian mencapai Kabupaten Sikka yang berdekatan dengan Flores Timur. (***)

 

Bantuan Kemanusiaan INH Disambut Suka Cita Pengungsi Gaza

Bantuan Kemanusiaan INH Disambut Suka Cita Pengungsi Gaza

NewsINH, Gaza – Dengan menggunakan kendaraan sederhana bertenaga keledai, Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) mendatangi satu persatu tenda-tenda pengungsi di Kawasan Khan Younis, Gaza Bagian Selatan untuk membagikan tepung gandum.

“Hari ini kita mendistribusikan bahan pangan yang merupakan makanan pokok penduduk Gaza, Palestina berupa tepung Gandum, para pengusi sangat bersyukur dan bersuka cita,” kata Koordinator Relawan INH  Gaza Suhaib Abu Daqqa Selasa (23/1/2024)

Sebelumnya, kata Daqqa INH yang merupakan lembaga kemanusiaan yang berbasis di Indonesia ini telah mendistribusikan beberapa paket logistik lainya dalam sepekan seperti sayuran, buah-buahan dan kebutuhan pokok lainya seperti minyak sayur, susu, gula dan makanan kemasan.

“Semua yang kami distribusikan kemarin dan hari ini merupakan hadia dari masyarakat Indonesia yang dititipkan melalui lembaga INH, Indonesia kita kenal sebagai negara yang sangat peduli dengan rakyat Palestina khususnya di Jalur Gaza,” jelas Suhaib.

Menurutnya,bantuan yang masuk kedalam wilayah Jalur Gaza masih sangat minim karena banyak bantuan kemanusiaan dari berbagai negara yang tertahan di perbatasan Mesir dengan Gaza. Stok dan kebutuhan bahan pangan di wilayah jalur Gaza baik di Utara, Tengah maupun bagian Selatan juga sangat terbatas hingga harganya sangat mahal jika dibandingkan pada hari biasanya.

“Stok bahan pangan tidak banyak disini, karena minimnya stok pangan harga bisa melonjak tiga hingga empat kali lipat,” jelasnya.

Daqqa dan tim relawan INH di Jalur Gaza akan terus membantu sekuat tenaga untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia, meski reskinya adalah kematian. Pasalnya, serangan Israel hingga saat ini masih berlangsung disejumlah wilayah Gaza termasuk dilokasi tempat ia dan timnya mendistribusikan bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Nurra Umu Khasna salah seorang penerima manfaat bantuan kemansuiaan dari INI mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia atas kontribusinya kami menunggu bantuan berikutnya kami telah mengungsi dari jalur gaza utara

“Kami telah mengungsi  dan bergerak ke tempat pengungsiaan ini sejak terjadinya eskalasi kami sangat berharap bantuan berikutnya segera tiba baik itu pakaian, obat-obatan atau bahan makanan kami berharap agar kalian tetap terus mendukung kami,” katanya.

Dimata ibu tiga anak itu, Indonesia merupakan negara yang luar biasa dengan populasi muslim terbesar didunia, Ia sangat bersyukur karena Indonesia terus mendukung perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina sejak awal dan hingga saat ini.

“Tak bosan kami sampaikan harapan kami agar kalian tetap bersama kami mendukung dan membantu kami yang sangat membutuhkan bantuan segala bentuk dukungan untuk warga Palestina kami sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia semoga Allah memberkahi kalian dan membalas dengan yang lebih baik,” pungkasnya. (***)

 

 

 

 

INH Kirim Ribuan Paket Bantuan Kemanusiaan ke Kamp Pengusian di Gaza

INH Kirim Ribuan Paket Bantuan Kemanusiaan ke Kamp Pengusian di Gaza

NewsINH, Gaza – Ditengah kondisi yang sangat sulit akibat pengawasan ketat masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza oleh pihak ototiras Israel. Lembaga Kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) berhasil mendistribusiakan paket bantuan kemanusiaan hingga ke titik-titik krusial seperti kamp pengungsian yang ada di wilayah Jalur Gaza Selatan.

“Alhamdulillah dengan kerja keras dan tak pernah lelah, tim kami di lapangan bisa melakukan distribusi program bantuan kemanusiaan hingga ke kamp pengusiaan yang ada di wilayah Khan Younis, Gaza Selatan,” kata Lukmanul Hakim Presiden Direktur INH, Rabu (17/1/2024).

Distribusi Bantuan Logistik Palestina Januari 2024

Menurutnya, para relawan INH yang merupakan warga lokal Gaza ini mendistribusikan paket bantuan kemanusiaan berupa buah-buahan dan sayuran langsung dibagikan kepada para korban perang yang jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa.

“Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan INH, dan kami salurkan secara bertahap mengingat situasi dan kondisi di jalur Gaza yang belum kondusif,” jelasnya.

Bantuan logistik yang disalurkan saat ini berupa sayuran dan buah-buhan yang merupakan produk lokal yang tersisa saat ini dan dibeli secara langsung dari petani-petani lokal yang ada di Jalur Gaza.

Lukman mengakui, lambatnya distribusi bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza secara langsung itu lantaran sulitnya akses pengiriman baik barang-barang logistik maupun dana. Pasalnya, pihak Israel hingga hari ini masih membatasi jumlah barang dan truk pengangkut logistik yang akan masuk kedalam wilayah Gaza terutama melalui gerbang Raffa.

“INH berkomitmen untuk terus berupaya melakukan eksekusi program-program kemanusiaan di Palestina terutama di Jalur Gaza, semoga saja kondisi Gaza semakin membaik dan semua program penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza bisa berjalan secara maksimal,” tegasnya.

Saat ini, ratusan ribu warga sipil di Gaza hidup dalam keterbatasan. Mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pihak luar. Indonesia dikenal sebagai negara paling dermawan dan selalu membantu rakyat Palestina khususnya Gaza yang hidup dalam bayang-bayang peperangan.

Sementara itu, Koordinator Relawan INH  Gaza Suhaib Abu Daqqa mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saat ini masih peduli dan membantu warga Palestina di Gaza. Saat ini lebih dari 1,2 juta warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Mereka menjadi pengungsi akibat agresi Israel yang tak kunjung henti hampir semua wilayah di Gaza tak lagi aman.

“Mereka juga membutuhkan tempat tidur dan tempat tinggal. selimut, dan mereka membutuhkan tenda, karena mereka tidak memiliki tempat berlindung.” jelasnya.

Rencananya, ia akan terus bergerak untuk menyasar kamp-kamp pengungsi yang ada di wilayah selatan Gaza dan membagikan bantuan logistik lainya baik makanan, pakaian maupun obat-obatan.

Serangan Israel ke jalur Gaza sudah berlangsung lebih dari tiga bulan, tercatat 24 ribu nyawa warga sipil Gaza melayang dan 7 ribu lebih masih dinyatakan hilang. lebih dari setengah korban yang meninggal dunia adalah perempuan dan anak-anak. S erangan Israel di Jalur Gaza juga merusak infrastruktur bangunan, fasilitas umu, dan rumah warga. (***)

 

Salurkan donasi terbaikmu untuk Gaza, Palestina melaui link official kami di :
–   Kitabisa
–   Mayar

Raja Jordan Desak Israel untuk Izinkan Lebih Banyak Bantuan ke Gaza

Raja Jordan Desak Israel untuk Izinkan Lebih Banyak Bantuan ke Gaza

NewsINH, Amman – Raja Yordania Abdullah, mendesak pejabat bantuan PBB dan LSM internasional untuk memberikan tekanan pada Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan ke wilayah Gaza yang terkepung di mana situasi kemanusiaan memburuk. Hal ini diungkapkan oleh kata salah seorang pejabat penting Kerajaan Jordan seperti dikutip dari laporan Reuters, Jumat (1/12/2023).

Mereka mengutip penytaraan Raja Jordan  pada pertemuan darurat di Amman yang dihadiri para pejabat PBB, kepala organisasi non-pemerintah Barat dan perwakilan donor Arab, bahwa tidak dapat diterima bahwa Israel terus menahan aliran bantuan yang cukup ke daerah kantong padat penduduk, yang menampung 2,3 juta orang.

“Karena musyawarah berlangsung secara rahasia seperti yang diminta oleh penyelenggara istana kerajaan,” jelas salah satu delegasi yang diminta tidak menyebutkan identitasnya tersebut.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dibangun atas dasar pembebasan sandera dan tahanan telah memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza selama enam hari terakhir. Namun pengiriman bantuan termasuk makanan, air, pasokan medis dan bahan bakar masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan, kata para pekerja bantuan.

Karena Israel menolak mengizinkan bantuan apa pun masuk melalui perbatasannya, pasokan telah diterbangkan dan dikirim ke Semenanjung Sinai di Mesir untuk dikirim ke Gaza melalui perbatasan Rafah.

Pekerja Bulan Sabit Merah menurunkan dan menyortir kiriman bantuan terbaru di Bandara Al Arish di Sinai utara pada hari Kamis, dan seorang reporter Reuters melihat antrean panjang truk kontainer dan truk bak datar mengantri di sisi jalan menuju Rafah.

Israel memulai pemboman tanpa henti di Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.

Otoritas kesehatan Gaza, yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB, mengatakan lebih dari 15.000 orang dipastikan meninggal dunia dalam serangan Israel, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dan lebih banyak lagi yang dikhawatirkan tewas dan hilang di bawah reruntuhan.

Sementara itu, Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, dan pejabat senior UNRWA yang menghadiri konferensi Amman mengatakan kepada para delegasi bahwa sangat penting bagi Israel untuk membuka kembali perbatasan Kerem Shalom yang, sebelum perang, menangani lebih dari 60 persen muatan truk yang masuk ke Gaza.

“Inilah yang akan membuat perbedaan nyata” kata kepala sebuah LSM terkemuka di Barat, yang skeptis bahwa Israel akan menyetujui tindakan tersebut sebelum mengakhiri kampanyenya untuk membasmi Hamas.

Ia menjelasakan, kemacetan dan keterbatasan kapasitas di Rafah Crossing berarti tidak dapat menangani lebih dari 200 truk setiap hari.

Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, badan bantuan PBB yang memberikan bantuan kepada Palestina mengatakan, truk-truk yang membawa bantuan melalui Rafah harus terlebih dahulu melalui inspeksi Israel di Persimpangan antara Nitzana di Israel dan Al-Awja di Mesir, untuk memastikan hanya pasokan bahan bakar terbatas yang diizinkan dan mencegah masuknya barang-barang penggunaan ganda.

Kontrol Israel atas jumlah dan jenis barang yang memasuki Gaza telah membatasi upaya bantuan, dan penerimaan pasokan bahan bakar yang terbatas telah menghambat pemulihan sistem kesehatan, menurut pekerja kesehatan dan bantuan.

Pengemudi truk di perbatasan Mesir mengatakan mereka terkadang harus menunggu berhari-hari di penyeberangan Nitzana sebelum inspeksi selesai.

LSM-LSM dan para pejabat PBB juga mendengar permohonan dari Raja untuk mempercepat pengiriman bantuan ke bagian utara Gaza, di mana Israel telah berupaya untuk mendorong penduduknya ke selatan, namun lebih dari 700.000 orang masih bertahan di sana, kata seorang delegasi.

PBB mengatakan akses ke Gaza utara masih terbatas dan sebagian besar fasilitas produksi air di sana masih ditutup karena kekurangan bahan bakar, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan dehidrasi dan penyebaran penyakit dari sumber air yang tidak aman.

 

Sumber: Memo

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!