NewsINH, Bogor – Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan transfusi darah. Hal ini diungkapkan oleh Suprianto Koordinator Sahabat Relawan INH (Share-INH) dalam kegiatan aksi kemanusian berupa donor darah di kantor INH for Humanitarian, Cileungsi, Bogor, Sabtu (23/12/2023).
Menurutnya, donor darah adalah salah satu aktivitas yang banyak memberikan manfaat tidak hanya pada diri sendiri, namun juga kepada seluruh orang yang membutuhkan. Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.
“Biasanya hal ini sering dilakukan di kalangan remaja sampai kalangan dewasa, perlunya keinginan pendonor dimulai dari usia remaja akhir agar terwujud suatu kebiasaan, dan jiwa sosial karena darah diperoleh dari sumbangan darah para donor darah sukarela maupun donor darah pengganti,” jelasnya.
Donor darah sukarela merupakan seseorang yang menyumbangkan darahnya secara sukarela untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan tanpa mengetahui untuk siapa.
Darah yang didonorkan akan sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami kondisi seperti kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, thalasemia, hingga kanker darah. Donor darah secara rutin terbukti memberikan manfaat dan menyehatkan tubuh pendonor.
Akan tetapi, kata Supri masih banyak masyarakat yang belum bersedia untuk menjadi pendonor. Mereka belum termotivasi karena belum mengetahui manfaat donor bagi kesehatan. Bila kebutuhan darah telah tercukupi, tidak akan terjadi pasien yang mengalami penundaan operasinya atau meminimalisasi adanya kegagalan operasi sehingga jiwa pasien menjadi tertolong dan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian sosial di masyarakat serta memberikan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan etika berkehidupan sosial yang saling bantu dan menolong sesama.
“Tidak semua individu dapat menjadi pendonor karena harus memenuhi syarat-syarat maupun kriteria seperti calon donor harus berusia 17-60 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-80 (diastole), menandatangani formulir pendaftaran, dan lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter,” jelasnya.
Dalam kegiatan aksi donor darah yang diberi tema “Jadilah Pahlawan Kebaikan Selamatkan yang Membutuhkan” cukup banyak pendonor yang mendaftar. Akan tetapi, banyak juga yang tidak memenuhi kreteria hingga akhirnya terpaksa petugas medis tidak memberanikan diri untuk mengambil daranya.
“Alhamdulillah, peminatnya cukup lumayan banyak tetapi juga banyak masyarakat dan peserta donor yang akhirnya tidak bisa mendonorkan daranya dengan berbagai alasan dan pertimbangan,” imbunya.
Supri juga mengucapkan terimakasih kepada semua lembaga yang telah terlibat dalam suksesnya acara tersebut diantaranya Palang Merah Indonesia cabang Kota Bogor, PAMI Jakarta Raya, Jaber Zillenial dan tentunya juga kepada pihak lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) yang telah banyak memberikan kontribusi atas terselenggaranya kegiatan kemanusiaan tersebut. (***)