Euro-Med Monitor: Israel Langgar Prinsip Proporsionalitas dalam Serangan di Gaza

Euro-Med Monitor: Israel Langgar Prinsip Proporsionalitas dalam Serangan di Gaza

NewsINH, Jenewa – Pengeboman dan penghancuran rumah-rumah warga sipil Palestina oleh pesawat tempur Israel termasuk dalam lingkup hukuman kolektif, dan dipraktikkan secara ekstensif oleh Israel terhadap warga Palestina, kata Euro-Med Monitor dalam sebuah pernyataan, Minggu (14/5/2023) kemarin.

Euro-Med Monitor menambahkan bahwa tentara Israel telah membunuh banyak warga sipil dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, sementara otoritas Israel telah menutup penyeberangan penting ke kawasan tersebut dan mengganggu aliran bantuan kemanusiaan penting termasuk makanan, obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar.

Menurut sumber informasi dari data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, dan korban tewas termasuk enam anak dan tiga wanita sementara itu 111 lainnya mengalami luka-luka baik ringan, sedang maupun berat.

“Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian 33 orang termasuk anak-anak dan wanita,” katanya.

Selain itu, para korban ini terjadi akibat serangan udara yang menargetkan lokasi di mana tentara Israel memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kehadiran warga sipil, yang berpotensi merupakan kejahatan perang di bawah Statuta Roma Pengadilan Kriminal Internasional.

Euro-Med Monitor menambahkan, dengan menggunakan teknologi dan metode yang cukup canggih, seperti yang disebut amunisi pintar, tentara Israel dan dinas intelijen dapat secara akurat memastikan identitas individu dalam jangkauan langsung dampak selama serangan yang dilakukan oleh Israel.

“Angkatan Udara. Militer Israel tidak mematuhi prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dalam serangannya di Jalur Gaza, terutama prinsip-prinsip kebutuhan dan proporsionalitas.” kata laporan Euro-Med Monitor.

Euro-Med Monitor mengatakan mereka mendokumentasikan empat insiden terpisah di mana tentara Israel menargetkan orang-orang yang diduga buronan meskipun mereka ada bersama keluarga mereka, termasuk anak-anak mereka. Tindakan ini mengakibatkan kematian langsung dari anggota keluarga.

Sejak awal serangan terbarunya, tentara Israel telah menutup semua penyeberangan penting yang dikontrolnya ke Jalur Gaza, menyebabkan gangguan besar pada aliran pasokan penting termasuk makanan, obat-obatan, pasokan medis dasar, dan bahan bakar. Penutupan penyeberangan Erez—satu-satunya penyeberangan dari Gaza ke Israel serta bagian lain dari Wilayah Pendudukan Palestina—membuat ratusan pasien yang menderita penyakit serius tidak dapat pergi ke rumah sakit di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Israel untuk pengobatan; situasi ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan yang serius, dengan konsekuensi yang berpotensi fatal.

Pengeboman terbaru Israel ini telah membuat kehidupan di berbagai kota di Jalur Gaza terhenti. Mayoritas pekerja Gaza, termasuk sekitar 17.000 orang yang bekerja di Israel, telah berhenti bekerja. Akibatnya, pencari nafkah menghadapi kesulitan tambahan dalam mengamankan kebutuhan pokok bagi keluarga mereka.

 

Sumber: Wafa

#DonasiPalestina

Agresi Israel di Jalur Gaza, RI: Israel Langgar Hukum Internasional

Agresi Israel di Jalur Gaza, RI: Israel Langgar Hukum Internasional

NewsINH, Jakarta – Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina yang sudah berjalan hampir satu pekan ini menuai protes dari berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia. Negara dengan popularitas muslim terbesar didunia ini mengecam keras aksi pengerahan militer dangan menggunakan senjata untuk mematikan warga sipil yang tak berdosa.

Melalui Kementrian Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia mengutuk agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung hampir sepanjang pekan ini. Indonesia menegaskan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional.

“Indonesia mengutuk berlanjutnya agresi Israel ke Gaza, termasuk serangan pada 9-10 Mei, yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan luka-luka. Tindakan agresi tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional yang dapat meningkatkan eskalasi kekerasan dan kawasan,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di akun Twitter resminya, Sabtu (13/5/2023) kemarin.

Indonesia mengungkapkan, terus berulangnya agresi dan pelanggaran oleh Israel merupakan akibat tidak adanya tindakan dari dunia internasional dalam menyelesaikan isu Palestina. “Indonesia terus berkomitmen untuk memperjuangkan rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup damai sesuai kerangka solusi dua negara,” kata Kemenlu.

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengutuk serangan rudal Israel ke dekat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza pada Jumat (12/5/2023) malam. Dia mengatakan serangan itu membahayakan nyawa para pasien dan staf medis. Beberapa bagian rumah sakit rusak akibat serangan tersebut.

Pertempuran terbaru di Jalur Gaza melibatkan Israel dan kelompok perlawanan Palestina, yakni Jihad Islam. Konfrontasi dimulai pada Selasa (9/5/2023) dini hari lalu ketika Israel melancarkan serangan udara yang membidik sejumlah fasilitas Jihad Islam. Serangan tersebut kemudian dibalas Jihad Islam dengan meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel.

Berondongan roket itu harus dihalau Israel dengan menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome. Israel pun dilaporkan mengerahkan sistem pertahanan pencegat rudal David’s Sling untuk pertama kalinya. David’s Sling didesain untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan dalam radius 100 hingga 200 kilometer.

Pertempuran Israel dan Jihad Islam terus berlanjut hingga Jumat malam lalu. Sejak konfrontasi pecah pada Selasa lalu, jumlah korban tewas di Jalur Gaza dilaporkan telah mencapai 33 orang, termasuk enam anak-anak dan tiga wanita. Di antara para korban tewas terdapat tiga komandan senior Jihad Islam. Sementara korban luka mencapai sekitar 150 orang.

 

Sumber: Republika

#DonasiPalestina

 

Kutuk Agresi Israel di Gaza, Arab Saudi Dukung Rakyat Palestina

Kutuk Agresi Israel di Gaza, Arab Saudi Dukung Rakyat Palestina

NewsINH, Riyadh – Penyerangan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan  banyak korban jiwa dan luka-luka mulai mendapatkan kecaman dari sejumlah negara. Salh satunya adalah Kerajaan Arab Saudi.

Dilansir dari Al-Arabiyah, Minggu (7/8/2022), Kerajaan Arab Saudi melalui Kementrian Luar Negeri secara resmi mengutuk dan mengecam serangan Israel yang dilakukan di Jalur Gaza .

Dalam pernyataanya, Menlu Arab Saudi mengatakan bahwa Kerajaan di Teluk Arab itu mendukung rakyat Palestina, dan meminta masyarakat internasional untuk mengambil semua upaya untuk mengakhiri eskalasi antara kedua negara.

Pesawat Israel menyerang di Gaza dan Palestina menembakkan roket jauh ke Israel pada hari Sabtu, sehari setelah operasi Israel terhadap gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) memicu gejolak lintas perbatasan yang mengakhiri lebih dari satu tahun ketenangan relatif.

Jihad Islam menembakkan salvo roket sejauh pusat komersial Israel Tel Aviv, setelah Israel membunuh salah satu komandan kelompok itu dalam serangan udara siang hari yang mengejutkan di sebuah menara Kota Gaza pada hari Jumat.

“Israel menyerang lebih banyak gerilyawan Jihad Islam dan depot senjata yang disembunyikan di daerah pemukiman pada Sabtu,” kata militer Zionis.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 24 warga sipil telah tewas di Jalur Gaza di mana militer Israel menargetkan anggota kelompok Jihad Islam Palestina. Enam anak dan beberapa pejuang Jihad Islam – termasuk pemimpin Tayseer Jabari – termasuk di antara yang tewas.

Militan Palestina menembakkan setidaknya 300 roket ke Israel – kebanyakan dari mereka dicegat, memicu sirene serangan udara dan mengirim orang berlarian ke tempat perlindungan bom. Tidak ada laporan korban serius, kata layanan ambulans Israel. Mesir mengatakan pihaknya tengah terlibat dalam pembicaraan intensif untuk menenangkan situasi.

 

Sumber: Al-Arabiya/Sindonews

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!