NewsINH, Gaza – Korban syahid akibat serangan udara militer Israel di Jalur Gaza jumlahnya terus meningkat, hingga Senin (8/8/2022) korban meninggal bertambah menjadi 43 orang, 15 diantaranya anak-anak dan 4 wanita. Hal ini diungkapkan dari sumber Kementrian Kesehatan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataanya mengungkapkan, 15 anak-anak dan empat wanita termasuk di antara para korban tersebar disejumlah wilayah yang menjadi lokasi serangan udara Israel. Sementara itu, 311 orang terluka dalam serangan tersebut.
Kematian terjadi di tengah laporan bahwa mediator Mesir berhasil menengahi gencatan senjata di Gaza yang akan berlaku pada 23.30 waktu setempat.
Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada hari Jumat mengutip apa yang dikatakan tentara sebagai “ancaman serangan” oleh kelompok Jihad Islam.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di seluruh wilayah Palestina menyusul penahanan Bassam al-Saadi, seorang pemimpin senior Jihad Islam, dalam serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki awal pekan ini.
Pertempuran antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza masih berlanjut pada Ahad. Seorang komandan Jihad Islam, Khaled Mansour, tewas dalam serangan Israel pada Sabtu (6/8/2022) malam lalu. Dengan demikian, Israel telah membunuh dua komandan Jihad Islam sejak pertempuran pecah pada Jumat (5/8/2022).
Selain Mansour, serangan Israel pada Sabtu malam lalu turut menewaskan dua anggota Jihad Islam dan lima warga sipil. Sejauh ini warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 31 orang, enam di antaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka mencapai lebih dari 250 orang.
Sebagai perlawanan terhadap Israel, Jihad Islam masih meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa daerah di Israel. Namun Israel belum melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyampaikan, mereka siap melanjutkan pertempuran dengan kelompok Jihad Islam.
“Kami sedang mempersiapkan pertempuran selama sepekan di bawah arahan eselon politik. Jika kami dapat mempersingkat (pertempuran), kami akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav dalam pengarahan media, Sabtu lalu, dilaporkan laman Times of Israel.
Dia mengungkapkan, dalam serangan pada Jumat lalu, IDF berhasil menyerang 40 target Jihad Islam di Jalur Gaza, termasuk di dalamnya enam bengkel pembuatan senjata, dua depot penyimpanan senjata, enam pos pengamatan, dan lima posisi peluncuran roket. Menurut Israel, seorang komandan Jihad Islam, yakni Tayseer al-Jaabari, turut tewas bersama 15 “teroris” lainnya. “(Tayseer al-Jaabari) bukan target akhir dalam Jihad Islam Palestina,” ujar Kochav.
Sebagai respons atas serangan Israel pada Jumat lalu, Jihad Islam meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel tengah dan selatan, termasuk Tel Aviv. Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam.
Tahun lalu, Mesir berhasil menengahi gencatan senjata untuk mengakhiri 11 hari serangan udara Israel di Gaza, di mana lebih dari 200 warga Palestina tewas dan ribuan terluka. Tiga belas warga Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza selama konflik.
Sumber: Anadolu