21 Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran Gedung di Jalur Gaza Palestina

21 Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran Gedung di Jalur Gaza Palestina

NewsINH, Gaza – Kebakaran hebat melanda sebuah gedung tiga lantai di kawasan Jalur Gaza Utar, Palestina, sebanyak 21 orang dikabarkan meninggal dalam peristiwa naas ini sementara beberapa orang lainya mengalami luka-luka. Insiden ini menjadi salah satu kejadian yang paling mematikan diluar dari aksi kekerasan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel di Palestina.

Informasi yang dihimpun dari tim International Networking for Humanitarian di Jalur Gaza, kebakaran ini terjadi pada Kamis (17/11/2022) malam waktu setempat dimana puluhan warga Palestina meninggal dunia dalam insiden kebakaran di desa Talizza’tar, Pengungsian Jabalia, Jalur Gaza Utara

Kepolisian Palestina mengatakan, sebanyak 21 warga Palestina kehilangan nyawa dan beberapa terluka dalam insiden kebakaran rumah tiga lantai milik keluarga Abu Raya.

Baik korban luka maupun korban jiwa langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian setelah api berhasil dipadamkan. Hasil investigasi awal menyebutkan bahwa kebakaran tersebut dipicu oleh lilin yang dinyalakan oleh salah seorang korban saat para korban sedang merayakan kedatangan salah satu anggota keluarga yang baru pulang dari Mesir.

Salah seorang saksi mengatakan mereka dapat mendengar teriakan, tetapi mereka tidak dapat membantu orang-orang di dalam karena intensitas api yang sangat besar, dan sejumlah mobil ambulan hilir mudik membawa beberapa orang yang terluka ke rumah sakit setempat.

Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sejumlah besar bensin telah disimpan di lokasi tersebut, memicu kobaran api, yang dengan cepat melahap bangunan tersebut.

“Orang sering menyimpan gas untuk memasak, solar, dan bensin di rumah sebagai persiapan menghadapi musim dingin. Sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran rumah yang disebabkan oleh lilin dan kebocoran gas,” kata kementrian tersebut.

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut insiden itu sebagai tragedi nasional dan mengatakan akan ada hari berkabung untuk menghormati para korban jiwa.

Sekretaris jenderal komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Otoritas Palestina mendesak Israel untuk membuka penyeberangan Erez dengan Gaza untuk menangani kasus-kasus medis serius untuk di bawa ke luar dari wilayah kantong itu jika diperlukan.

“Presiden memberikan instruksi untuk segera memberikan segala bentuk bantuan medis dan lainnya,” kata Sheikh di Twitter seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (18/11/2022).

Sementara itu utusan PBB untuk perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, menyatakan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga korban tewas dalam insiden tersebut dalam sebuah postingan di Twitter.

Jabalia adalah salah satu dari delapan kamp pengungsi di Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang dan salah satu daerah terpadat di dunia.

 

Sumber : INH/SNCD

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!