Studi: Jumlah korban jiwa di Gaza bisa melebihi 186.000 jiwa

Studi: Jumlah korban jiwa di Gaza bisa melebihi 186.000 jiwa

NewsINH, Gaza – Dampak akumulatif dari agresi Israel ke Gaza memungkinkan telah membunuh lebih dari 186.000 orang, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 38.000 warga Palestina telah dibunuh sejak Israel melancarkan serangan militernya pada 7 Oktober 2023 hingga hari ini.

Studi tersebut menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal lebih tinggi karena jumlah korban resmi tidak memperhitungkan ribuan orang yang terkubur di bawah reruntuhan dan kematian tidak langsung (perlahan) akibat rusaknya fasilitas kesehatan, sistem distribusi makanan, dan infrastruktur publik lainnya.

Agresi telah merusak infrastruktur kesehatan, kata studi tersebut, dan bahkan jika serangan ke Gaza segera berakhir, konflik tersebut akan terus menyebabkan banyak kematian tidak langsung dalam beberapa bulan dan tahun mendatang melalui hal-hal seperti penyakit.

Studi tersebut mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih besar mengingat sebagian besar infrastruktur Gaza telah hancur; terdapat kekurangan makanan, air dan tempat tinggal; dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina mengalami pemotongan dana.

“Dalam konflik baru-baru ini, kematian tidak langsung berkisar antara tiga hingga 15 kali lipat jumlah kematian langsung,” katanya.

Setelah menerapkan “perkiraan konservatif” yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap satu kematian langsung, “bukanlah tidak masuk akal untuk memperkirakan bahwa hingga 186.000 atau bahkan lebih kematian dapat disebabkan” oleh agresi ke Gaza, demikian temuan studi tersebut.

Jumlah tersebut mewakili hampir 8 persen dari 2,3 juta populasi Gaza sebelum perang.

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!