NewsINH, Tepi Barat – Militer Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di wiayah pendudukan Tepi Barat utara pada Rabu pagi, yang merupakan operasi militer terbesar dalam dua dekade terakhir.
Sebuah pernyataan militer mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk melawan apa yang disebutnya “terorisme” di Tepi Barat bagian utara.
Operasi militer tersebut, yang terbesar dalam dua dekade sejak serangan besar di Jenin pada 2002, melibatkan dua brigade tentara, helikopter, drone dan buldoser, kata harian Israel Yedioth Ahronoth.
Pasukan militer menggerebek kamp pengungsi Jenin dan menutup dua rumah sakit di kota itu sebagai bagian dari operasi skala besar, kata lembaga penyiaran publik Israel, KAN.
Surat kabar Israel Hayom mengatakan serangan itu, yang melibatkan tentara, Polisi Perbatasan dan dinas keamanan domestik Shin Bet, bertujuan untuk menggagalkan “ancaman alat peledak rakitan (IED).”
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Rabu bahwa operasi militer tersebut mencakup “evakuasi sementara warga Palestina” dari wilayah di Tepi Barat bagian utara.
Setidaknya 11 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat bagian utara, termasuk Kota Jenin, Tulkarem dan Tubas, menurut Kementerian Kesehatan.
Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 662 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.400 lainnya terluka di wilayah pendudukan, menurut data Palestina.
Dalam opini penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu/Tempo