NewsINH, Ramalah – Empat tahanan Palestina di Israel melakukan mogok makan, salah satu diantaranya telah menjalankan aksi mogok makan selama 158 hari. Tak hanya itu seorang pria berusia 64 tahun juga ikut melakukan aksi mogok makan guna menentang kebijakan Israel yang terus menindas rakyat Palestina.
Dilansir dari kantor berita resmi Palestina Wafa, empat tahanan Palestina di Israel saat ini melakukan mogok makan sebagai protes atas penahanan mereka yang berkepanjangan tanpa tuntutan atau pengadilan, termasuk satu orang yang telah melakukan mogok makan selama 158 hari, dua saudara kandung, dan seorang Pria 64 tahun dari sebuah kota di dalam Israel.
Menurut keterangan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), Khalil Awawda pria berusia 40 tahun, telah melakukan mogok makan selama 158 hari hari ini sebagai protes terhadap penahanan administratifnya. Dia dilaporkan dalam kondisi kesehatan kritis dan dirawat di rumah sakit Israel. Dia mengajukan banding atas penahanannya ke pengadilan militer Israel, yang menolaknya.
Awawda, dari kota Dura di selatan Tepi Barat, menangguhkan mogok makan pertamanya setelah 111 hari puasa setelah dia dijanjikan akan dibebaskan. Namun, ketika Israel mengingkari keputusannya dan memperbarui penahanan administratifnya selama empat bulan lagi, ia melanjutkan mogok makan.
“Kemudian saudara Ahmad Mousa (44), dan Odal (34) juga melakukan mogok makan untuk hari ke-11 sebagai protes terhadap penahanan administratif mereka. Mereka berasal dari kota al-Khader dekat Betlehem,” tulis keterangan PPS tersebut.
Sementara itu, Yousef el-Baz lansia berusi 64 tahun, seorang imam masjid dari kota Arab Lydda di Israel dan seorang warga negara Israel, juga melakukan mogok makan untuk hari ketujuh berturut-turut sebagai protes terhadap penahanan sewenang-wenangnya, ia ditangkap pada 30 April lalu namun tanpa pengadilan yang jelas ia harus mendekam di balik jeruji besi.
Sumber: Wafa