“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza,” kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans, Louisiana.
Dia menegaskan kembali bahwa wilayah kantong Palestina itu adalah lokasi penghancuran dan tidak layak huni.
“Wilayah itu sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya lokasi yang sangat bagus untuk pengembangan di masa datang oleh pihak lain. Kami akan membiarkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Wilayah itu akan menjadi indah,” kata Trump.
Menurut dia, warga Palestina tidak ingin kembali ke daerah yang tersisa di Gaza. Dia juga mengatakan dirinya berharap Mesir, Yordania, dan negara-negara lain akan membantu mereka.
Dia mengusulkan agar Arab Saudi dan negara-negara lain bisa mengeluarkan uang untuk mewujudkan hal itu.
“Uang mereka banyak sekali. Mereka akan mengeluarkan sejumlah uang untuk membuat orang-orang merasa nyaman dan aman,” katanya lagi.
Trump juga mengatakan AS tidak menginginkan kelompok perlawanan Palestina Hamas ada di Gaza.
Dia menambahkan bahwa AS akan membawa stabilitas ke Timur Tengah, yang sebagian wilayahnya dilanda perang.
Pada 4 Februari, Trump mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain agar wilayah itu bisa dibangun kembali dan menjadi “Riviera di Timur Tengah.”
Rencananya itu menuai kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan negara-negara lain, termasuk China, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.