-
NewsINH, Gaza – Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian atau INH terus berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, Palestina. Kali ini, bantuan kemanusiaan yang didistribusikan langsung ke Kamp Pengungsian Al Mawasi, Khan Younis Gaza Selatan berupa ribuan liter air bersih. “Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendasar, dan sangat dibutuhkan saat ini oleh pengungsi disini, saat kami melakukan distribusi ribuan pengungsi sudah mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih,” kata Muhammad Yasin penganggung jawab Program INH di Gaza, Rabu (31/1/2024). Menurutnya, warga Gaza yang mengungsi di kamp pengungisan tersebut jumlahnya lebih dari puluhan ribu, umumnya mereka merupakan warga Gaza Utara yang mencari perlindungan dan tempat aman di wilayah Selatan. Mereka tinggal di dalam tenda-tenda berukuran 2 x 4 meter dengan kondisi serba keterbatasan. “Untuk jumlah pengungsi disini sangat banyak, kami berusaha sekuat tenaga untuk terus membantu saudara-saudara kita yang ada di pengungsian agar bisa hidup layak dan terpenuhi kebutuhanya,” jelas Yasin. Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan INH Disambut Suka Cita Pengungsi Gaza Yasin mewakili puluhan ribu warga Gaza mengucapkan terimakasih kepada para donatur dan kaum dermawan di Indonesia yang telah terlibat dalam program kemanusiaan. Indonesia dimata warga Gaza merupakan negara yang memiliki komitmen dan selalu ada untuk warga Gaza. “Terimakasih INH, terimakasih warga Indonesia kami sangat apresiasi atas kepedulian kalian terhadap warga Gaza, Palestina,” ucapnya. Sementara itu, Ibnu Hafidz manager program INI mengatakan, bahwa INH sebagai lembaga kemanusiaan akan berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam penyaluran program kemanusiaan di wilayah Gaza. Menurutnya, bantuan kemanusiaan yang merupakan hasil donasi dari warga Indonesia terus disalurkan melalui relawan lokal INH di Jalur Gaza di kamp-kamp pengungsian yang ada diwilayah Khan Younis, Gaza Selatan. Baca Juga : INH Kirim Ribuan Paket Bantuan Kemanusiaan ke Kamp Pengungsian di Gaza Sepanjang bulan Januari 2024 ini INH sudah melakukan beberapa kali penyaluran program bantuan pangan, seperti pembagian sayur dan buah-buhan, kemudian paket sembako, dan belum lama pihaknya juga menyalurkan ribuan kilo tepung gandum untuk para pengungsi. “Ini merupakan penyaluran program darurat bantuan pangan, semoga situasi di Jalur Gaza bisa segera kondusif segingga penyaluran program bantuan kemanusiaan bisa semakin maksimal,” katanya. Saat ini, kata Ibnu kondisi di Gaza masih sangat mencekam, dimana roket dan bom-bom Israel masih mengancam wilayah Gaza. Tak ada tempat yang aman bagi penduduk Gaza. Kita berharap situasi dan kondisi di Jalur Gaza bisa segera membaik dan bantuan kemanusiaan bisa terus masuk ke kantong-kantong pengungsian yang tersebar dibeberapa titik. “Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, INH masih membuka program kemanusiaan, open donasi dan mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui kami,” pungkasnya. (***)
-
NewsING, Gaza – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, menyatakan jumlah korban jiwa hingga saat ini telah melewati angka 25 ribu sejak serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober silam. Lebih dari setengah yang meninggal dunia merupakan anak-anak dan perempuan. “Sebanyak 25.105 warga Palestina telah meningal dan 62.681 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober,” kata Kementerian Gaza dalam sebuah pernyataan. Laporan tersebut tidak membedakan antara kematian warga sipil dan militan, namun menyatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil yang tak berdosa. Israel melancarkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas setelah kelompok pejuang kemerdekaan Palestina tersebut menyerbu Israel pada 7 Oktober dan mengamuk di kota-kota dan pangkalan-pangkalan di wilayah selatan, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyeret 253 sandera kembali ke daerah kantong tersebut. Pasukan Israel mengatakan mereka telah membersihkan sebagian besar wilayah utara Gaza dari jaringan militer Hamas dan lebih dari satu juta penduduk wilayah tersebut telah pindah ke selatan untuk menghindari pengeboman. Namun pertempuran terus berlanjut di kamp pengungsi Jabalia dan daerah lain di sekitar Kota Gaza. Warga Palestina yang masih berada di wilayah tersebut menggambarkan kondisi yang mengerikan. “Kami berjuang untuk bertahan hidup dari bom, tapi sejujurnya kami berusaha untuk lebih bertahan dari kelaparan. Mencari makanan untuk keluarga, untuk anak-anak, telah menjadi petualangan yang lebih menantang daripada bertahan dari perang,” Amer, 32, ayah dari tiga anak yang tinggal di Gaza utara , mengatakan kepada Reuters. Dia mengirim pesan melalui kartu eSIM, satu-satunya alat warga Gaza untuk terhubung dengan dunia luar di tengah gangguan komunikasi yang terjadi selama sembilan hari. Harga tepung, misalnya, melonjak seiring dengan melonjaknya bahan pangan lain yang sulit didapat di wilayah yang sudah miskin. “Di tengah kelaparan yang mengancam warga Gaza utara, masyarakat mulai menggiling apa yang tersedia untuk membuat tepung, mulai dari jagung hingga makanan hewani,” Anas Al-Sharif, seorang jurnalis lepas Palestina yang melaporkan dari Gaza utara, memposting di akun X. Kemenangan Palsu Militer Israel mengatakan tentaranya telah membunuh 15 pria bersenjata Palestina dalam pertempuran di Jalur Gaza utara, sementara penembak jitu, yang didukung oleh dukungan udara, telah “menumpas sejumlah teroris” di Khan Younis. Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri menolak pernyataan Israel dan laporan jumlah korban tewas, dengan mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk “menggambarkan kemenangan palsu dan khayalan”. Warga Palestina mengatakan pertempuran sengit telah terjadi di Jabalia selama tiga hari terakhir. Suara tembakan dari udara dan tanah tidak henti-hentinya, kata mereka. Beberapa bangunan terbakar dan asap mengepul di lokasi jatuhnya bom. Di sepanjang pantai selatan Gaza, para saksi mata mengatakan kapal-kapal angkatan laut Israel menembaki pantai tersebut. Di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta pengungsi terkonsentrasi, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah mobil. Mobil lain ditabrak di Kota Gaza, menewaskan tiga orang lainnya, kata pejabat kesehatan. Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana saingan Hamas, Otoritas Palestina, mempunyai pemerintahan sendiri yang terbatas. Kementerian Kesehatan Palestina di sana mengatakan pasukan Israel telah membunuh 360 warga Palestina sejak 7 Oktober. Sumber : TEMPO / REUTERS
-
NewsINH, Gaza – Sudah tiga bulan militer Israel melakukan serangan besar-besaran di Jalur Gaza, Palestina. Tak hanya menelan banyak korban jiwa, dan merusak bangunan rumah dan fasilitas publik lainnya. Krisis medis di wilayah tersebut juga sangat memprihatinkan lantaran banyak rumah sakit yang rusak dan lumpuh total tak bisa melayani kesehatan. Korban yang mendirita luka di jalur Gaza terpaksa hanya mendapatkan perawatan medis seadaanya dan jauh dari kata layak, seperti halnya yang dialami bocah berusia sebelas tahun yang bernama Noor. Kaki kiri Noor hampir seluruhnya robek ketika rumahnya di kamp pengungsi Jabalia, Gaza, terkena bom Israel pada bulan Oktober lalu. Sekarang kaki kanannya, yang dipasangi batang logam berat dan empat sekrup yang dibor ke tulang, mungkin harus diamputasi. “Ini sangat menyakitkan bagi saya. Saya khawatir mereka harus memotong kaki saya yang lain,” katanya dari ranjang rumah sakit, sambil menatap alat fiksasinya yang kikuk. “Saya dulu berlari dan bermain, saya sangat bahagia dengan hidup saya, tapi sekarang ketika saya kehilangan kaki, hidup saya menjadi jelek dan saya sedih. Saya harap saya bisa mendapatkan anggota tubuh palsu.” kata Noor dikutip dari Middleeastmonitor, Senin (8/1/2024). Di Gaza yang terkena dampak bom, generasi anak-anak yang diamputasi bermunculan ketika serangan balasan Israel sejak 7 Oktober telah menyebabkan korban luka ledakan dan remuk ketika senjata peledak menghancurkan blok perumahan bertingkat tinggi yang padat. Pihak berwenang Israel sebelumnya mengatakan bahwa mereka berupaya meminimalkan kerugian terhadap warga sipil, namun mereka menggunakan ‘bom bodoh’ untuk menyerang Gaza, yang tidak terarah dan tidak pandang bulu. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, para dokter dan pekerja bantuan mengatakan sistem medis yang runtuh di Gaza tidak tepat untuk memberikan anak-anak perawatan lanjutan yang rumit yang mereka butuhkan untuk menyelamatkan tulang mereka yang terpotong dan masih tumbuh. Hanya 30 persen petugas medis pra-konflik yang bekerja karena pembunuhan, penahanan dan pemindahan. Lebih dari 1.000 anak telah menjalani amputasi kaki, terkadang lebih dari satu kali atau pada kedua kaki, pada akhir November, menurut badan anak-anak PBB UNICEF, dalam konflik yang menurut otoritas kesehatan Gaza hampir seperempat dari korban cedera terjadi pada anak-anak. Kebersihan yang buruk dan kurangnya obat-obatan menyebabkan lebih banyak komplikasi dan amputasi pada cedera yang ada, beberapa di antaranya mungkin tidak dapat diselamatkan, kata para dokter. “Banyak anggota tubuh yang tampaknya telah diselamatkan, memerlukan amputasi. Dan banyak oraang diamputasi dan anggota tubuh yang kami pikir telah diselamatkan mungkin masih akan meninggal akibat konsekuensi jangka panjangnya,” kata Dr. Chris Hook, seorang dokter pengobatan darurat Inggris di badan amal medis MSF yang kembali dari Gaza pada akhir Desember . Membusuknya bagian tubuh Staf di Rumah Sakit Eropa di Gaza tempat Noor dirawat, yang berkapasitas tiga kali lipat, tidak dapat memberikan anggota tubuh baru yang ia impikan. Bahkan obat pereda nyeri untuk membantu orang yang diamputasi karena nyeri kronis semakin menipis, kata staf. “Saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat segalanya lebih mudah bagi mereka sebagai perawat, tapi apa pun yang Anda lakukan, mereka memiliki masalah psikologis yang parah, mereka merasa tidak lengkap dengan banyak rasa sakit,” kata perawat Wafa Hamdan. Pusat prostetik utama di wilayah tersebut, Rumah Sakit Hamad yang didanai Qatar di Kota Gaza, ditutup beberapa minggu lalu setelah diserang oleh Israel, kata otoritas kesehatan Gaza. Unit juru bicara militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai Rumah Sakit Hamad. Anak-anak yang diamputasi akibat perang akan memerlukan puluhan operasi pada anggota tubuh mereka saat mereka mencapai usia dewasa karena tulangnya terus tumbuh, kata para ahli. Namun bahkan sebelum konflik terjadi, terdapat kekurangan ahli bedah vaskular dan plastik, kata petugas medis, dan otoritas kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 300 petugas kesehatan telah terbunuh sejak saat itu. Namun, Noor, yang kaki kanannya mungkin masih utuh, lebih beruntung dibandingkan beberapa anak yang anggota tubuhnya diamputasi dengan cepat karena kurangnya waktu atau keahlian medis, terkadang tanpa obat bius. Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan dia melihat seorang anak yang kaki kirinya terluka mulai membusuk karena terjebak di dalam bus selama lebih dari tiga hari akibat penundaan pos pemeriksaan militer. Unit juru bicara militer Israel mengatakan diskusi operasional diadakan untuk mengambil pelajaran langsung dari insiden tersebut dan akan diperiksa lebih lanjut. Meskipun otoritas kesehatan Gaza tidak memiliki penghitungan resmi, para dokter dan pekerja bantuan mengatakan angka UNICEF yang berjumlah 1.000 akurat untuk dua bulan pertama konflik, namun kemungkinan telah jauh terlampaui sejak saat itu, sehingga membuat tingkat amputasi di Gaza sangat tinggi dibandingkan dengan konflik dan bencana lainnya. Sumber: Memo
-
NewsINH, Bogor – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian atau INH kembali menyalurkan bantuan air bersih di kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). “Alhamdulillah penyaluran tahap kedua air bersih kali ini kami salurkan ke rumah ibadah atau masjid Al-Barkah yang berada di wilayah RT 03/01 Kampung Raweuy, Desa Sukasirnah, Kecamatan Jonggol,” kata Supriyanto Koordinator Nasional Sahabat Relawan INH (Share INH). Menurutnya, air bersih dikawasan tersebut sangat langkah saat ini, mengingat wilayah desa Sukasirna hanya mengandalkan air bersih dari hujan dan bendungan yang ada di sungai Cipamingkis. Saat ini, curah hujan di desa yang memiliki luas lahan seluas 720.420 hektar ini setiap musim kemarau tiba selalu kesulitan air bersih. “Didesa ini tepatnya di kampung Rawei, tempat kami menyalurkan air bersih selalu kesulitan air pada saat musim kemaru tiba, mudah-mudahan dengan bantuan air ini masyarakat bisa terbantu,” harapnya. Supri menambahkan, program air bersih ini akan terus berlanjut hingga darurat air bersih disejumlah wilayah di Indonesia termasuk Jonggol sudah dinyatakan selesai. Dari data BMKG puncak musim kemarau akan terus berlangsung hingga bulan September mendatang. Oleh karena itu, bagi para donatur yang akan ikut serta dalam program kebaikan ini bisa bersama-sama dengan INH untuk bergotong royong membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. “Terimakasih kepada para donatur dan calon donatur yang akan bergabung dalam program kebaikan ini, semoga apa kita bisa membantu antar sesama,” jelasnya. Sementara itu, Ifan M Akbar ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sukasirna berterimakasih kepada INH yang sudah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayahnya. Menurutnya, air bersih saat sekarang diwilayahnya menjadi barang mahal. Oleh karena itu, dengan bantuan ini diharapkan kebutuhan air bisa terpenuhi. “Kami sangat terimakasih kepada lembaga INH, ini jelas sangat membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terlebih air merupakan kebutuan basik yang sangat dibutuhkan,” pungkasnya. Tim Media
-
NewsINH, Al Quds – Aksi kekejaman terus dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina. Baru-baru ini pasukan Zionis membunuh seorang remaja Palestina pada Kamis malam. Pembunuhan terhadap Diaa Muhammad Shafiq al-Rimawi yang berusia 17 tahun terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina dalam serangan dini hari di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel menembaki beberapa pemuda Palestina di dekat Ramallah, yang berfungsi sebagai Ibu Kota administratif de facto Palestina. Pernyataan itu menambahkan bahwa dua warga Palestina lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit. Pernyataan itu menambahkan bahwa dua warga Palestina lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit. Tiga warga Palestina lainnya yang tewas diidentifikasi sebagai Atta Shalabi (46), Sidqi Zakarneh (29), dan Tariq Damej (29). Pihak berwenang Israel baru-baru ini melakukan operasi penggerebekan dan penangkapan di Tepi Barat hampir setiap malam, sering kali menyebabkan luka atau pembunuhan terhadap warga Palestina. Menurut otoritas Israel, operasi tersebut telah menghasilkan lebih dari 2.500 penangkapan. Banyak bentrokan mematikan terjadi di daerah Jenin dan Nablus, di mana pasukan Israel berulang kali melakukan operasi. Kematian pada Kamis ini terjadi di tengah lonjakan kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat tahun ini dan kebangkitan perlawanan bersenjata Palestina. “Kebijakan menembak-untuk-membunuh” Israel telah banyak dikritik karena jumlah kematian warga Palestina di tangan pasukannya meningkat. Menyusul kematian terbaru, jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 217, termasuk 52 di Jalur Gaza, dan 165 di Tepi Barat. Ini menjadikan tahun 2022 salah satu tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2005. Lebih lanjut 49 warga Palestina tewas selama pemboman Israel di Gaza pada bulan Agustus. Sementara itu, 29 warga Israel, termasuk tentara, telah dibunuh oleh warga Palestina pada periode yang sama, jumlah tertinggi sejak 2008. Sumber: Sindonews #Donasi Palestina