NewsINH, Al-Quds – Mengingat berlanjutnya ekskavasi penggalian yang dilakukan pendudukan Israel di area barat Masjid Al-Aqsha, suara-suara warga Al-Quds menyerukan rencana strategis untuk menghentikan ekskavasi yang mengancam Masjid Al-Aqsha tersebut.
Dikutip dari Gazamedia, Selasa (28/6/2022) kepala Komite Al-Quds kontra Yahudisasi, Nasser Hadmi, menyerukan agar ada rencana strategis untuk menghadapi pendudukan Israel dan memanfaatkan peran rakyat. Dia menekankan pentingnya peran resmi dalam menghentikan hubungan dengan pendudukan Israel, untuk mengakhiri pelanggaran serius di Al-Quds dan Al-Aqsha.
Dia menyatakan bahwa pendudukan Israel berusaha untuk menemukan jejak yang membuktikan narasinya dan pembicaraannya tentang eksistensi historis orang-orang Yahudi di Palestina. Pada saat yang sama dia menyatakan bahwa pendudukan Israel belum berhasil dalam upaya ini. Karena itu mereka berusaha melenyapkan bukti-bukti yang membuktikan kebalikan dari narasi Zionis, dan berusaha memalsukannya agar selaras dengan narasinya.
Selama beberapa hari,alat-alat berat pendudukan Israel terus melakukan penggalian di area “Istana Umayyah”, yang berdekatan dengan dinding selatan Masjid Al-Aqsha yang diberkati.
Nasser Hadmi melihat bahwa pendudukan Israel telah mulai kehilangan kendali atas Masjid Al-Aqsha, jadi mereka bekerja untuk mempercepat pertempuran ini, dan ingin melihat tempat-tempat shalat di Masjid Al-Aqsha runtuh, serta ingin mencegah Departemen Wakaf Islam melakukan renovasi dan perbaikan tempat-tempat shalat tersebut dan memakmurkannya.
Dia melanjutkan, Otoritas pendudukan Israel berpacu dengan waktu untuk mengontrol sekitar Masjid Al-Aqsha melalui ‘UU Kompromi’ di Al-Quds.
Nasser Hadmi memuji peran rakyat, baik mereka yang datang dari Al-Quds, dari wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1948 atau warga Tepi Barat, serta memuji keberhasilan mereka dalam mempertahankan Masjid Al-Aqsha.
“Tapi itu tidak cukup, harus ada peran resmi Arab dan Islam yang bergerak dan berdampak dalam menghadapi pendudukan Israel.” tambahnya.
Sementara itu, direktur Masjid Al-Aqsha, Syaikh Omar Kiswani, membenarkan bahwa penggalian baru Israel telah terpantau di area Istana Umayyah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha.
Kiswani menjelaskan bahwa penggalian tersebut telah berlangsung selama lima tahun, terbukti dengan jatuhnya batu di dinding selatan Masjid Al-Aqsha, berdekatan dengan area Al-Buraq.
Dia menyatakan bahwa “Otoritas Purbakala” di pemerintahan pendudukan Israel telah mengambilnya. Sedang Departemen Wakaf dan Urusan Agama tidak dapat memperolehnya kembali untuk dikembalikan ke tempatnya semua. Dia menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya “tindakan yang mencurigakan.”
Dia menekankan bahwa pendudukan Israel mengeluarkan tanah dalam jumlah besar dari sisi barat Istana Umayyah. Ketika menemukan batu-batu besar, mereka memecahkannya dan mengeluarkannya bersama tanah dari daerah yang sama sebagai upaya untuk menciptakan perubahan pada landmark atau fitur-fitur Islam di sana.
Dia menjelaskan bahwa pendudukan Israel, melalui penggalian yang mereka lakukan, berusaha untuk membangun pijakan di wilayah tersebut, tetapi semua orang tahu bahwa area Al-Buraq dan Istana Umayyah adalah tanah wakaf Islam milik Masjid Al-Aqsha.
Ia memperingatkan bahwa tindakan mencurigakan yang dilakukan oleh pendudukan Israel ini sepenuhnya adalah tanggung jawabnya, yang mengabaikan resolusi-resolusi UNESCO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia memperingatkan bahwa penggalian yang dilakukan pendudukan Israel ini menimbulkan bahaya bagi pondasi Masjid Al-Aqsha, terutama bagian barat dan timur sisi selatan Masjid Al-Aqsha.
Kiswani menekankan perlunya bekerja untuk menghentikan penggalian pendudukan Israel di bawah dan di sekitar Masjid Al-Aqsha tersebut, yang sangat dekat dengan pondasi masjid.
Para peneliti Al-Quds telah memperingatkan ancaman serius baru terhadap Masjid Al-Aqsha, yang disebabkan oleh penggalian terus menerus yang dilakukan pendudukan Israel di wilayah barat, yang bertujuan untuk memaksakan realitas baru di dalamnya, memburu warisan historis masjid dan berusaha untuk menghapusnya.
Lembaga-lembaga dan pihak-pihak yang bertanggung jawab di al-Quds dan Masjid al-Aqsha telah mengungkap adanya retakan baru yang muncul di area aneh Al-Aqsha, dekat Museum Islam dan Gerbang Mughrabi (pintu barat masjid) yang berdekatan dengan Tembok Al-Buraq sampai ke area Istana Umayyah, yang disebabkan oleh penggalian terus menerus yang dilakukan pendudukan Israel di bawahnya.
Sumber: gazamedia