NewsINH, Al Quds – Pasukan Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina di kamp pengungsi Qalandiya, sebelah utara kota Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki, Kamis (12/1/2022) pagi waktu setempat.
Kementerian Kesehatan mengumumkan dalam pernyataan pers bahwa Samir Awni Harbi Aslan meninggal karena peluru tentara Israel yang menembus dadanya.
“Korban meninggal bernama Aslan berusia 41 tahun meninggal ketika dia berusaha mencegah tentara Israel menahan putranya selama serangan militer ke kamp tersebut,” kata Kementrian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa.
Sambil menahan tubuh Aslan yang berlumuran darah, tentara Israel yang membawa senjata lengkap mencegah orang lain untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang terbunuh itu.
“Pasukan tentara yang cukup besar menerobos masuk ke kamp pengungsi dari beberapa arah dan menahan sedikitnya 15 orang,” kata saksi yang melihat peristiwa tersebut.
Menyusul kematian Aslan, faksi nasional Palestina telah mengumumkan pemogokan umum di kamp pengungsi untuk berkabung atas meninggalnya Aslan.
Aslan adalah orang Palestina ketiga yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam waktu 24 jam. Sebelumnya, pada hari Rabu, seorang pemuda Palestina, yang diidentifikasi sebagai Ahmad Amer Abu Jneid (21), meninggal karena luka kritis yang diderita sebelumnya selama serangan tentara Israel di kamp pengungsi Balata di Nablus.
Pemuda Palestina lainnya, yang diidentifikasi sebagai Sanad Mohammad Samasra (19), penduduk kota Dahriyeh di distrik Hebron, juga meninggal karena luka kritis yang dideritanya setelah ditembak oleh pasukan Israel di dekat pemukiman kolonial ilegal Havat Yahuda, selatan Hebron.
Menurut statistik Kementerian Kesehatan, pasukan pendudukan telah membunuh tujuh warga Palestina sejak awal 2023, termasuk tiga remaja. Mereka membunuh 224 warga Palestina pada 2022, termasuk 59 orang dari distrik Jenin di Tepi Barat utara.
Sumber: Wafa
#Yuk patungan sedekah wakaf ambulan gratis