NewsINH, Al Quds – Perayaan hari raya umat Yahud otoritas Israel secara resmi mengumumkan bahwa penutupan akses secara penuh akan diberlakukan di perbatasan Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak kemarin waktu setempat hingga Selasa (27/9/2022) tengah malam waktu setempat.
Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa (26/9/2022) Polisi Israel mengintensifkan langkah-langkah keamanan menuju kawasan old city Yerusalem yang diduduki. Mereka mengerahkan ribuan pasukan polisi dan penjaga perbatasan dan menempatkan penghalang jalan dan pos pemeriksaan militer di kota Yerusalem yang diduduki, khususnya di dalam dan sekitar Kota Tua dan di jalan-jalan menuju masjid al-Aqsa, Palestina.
Pasukan polisi zionis Israel juga mengintensifkan kehadiran mereka di gerbang menuju masjid al-Aqsa dan memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya warga Palestina ke masjid suci ketiga bagi umat muslim di dunia.
Polisi Israel juga menyeruhkan kepada para pemukim untuk mengangkat senjata saat menghadiri kebaktian di sinagog selama tahun baru Yahudi, khususnya di kota tua Yerusalem.
Dalam perayaan itu, warga Palestina tidak akan diizinkan meninggalkan Tepi Barat atau Jalur Gaza untuk memasuki Israel selama tahun baru Yahudi, Rosh Hashana. Larangan juga berlaku selama liburan hari raya Yom Kippur dan Sukkot pada Oktober mendatang.
“Selama penutupan, perjalanan hanya akan diizinkan dalam kasus kemanusiaan, medis, dan perjalanan luar biasa,” kata militer Israel, dilansir Alarabiya, Rabu (21/9/2022).
Israel secara teratur memberlakukan penutupan tesebut selama liburan hari raya Yahudi. Penutupan itu dilakukan untuk menghindari meningkatnya ketegangan setelah serangkaian serangan mematikan terhadap warga Israel sejak Maret.