NewsINH, Gaza – Kantor berita CNN merilis hasil investigasi terbaru serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina. dalam laporan yang dipublikasi pada Jumat, 19 Januari 2024 kemarin, menemukan militer Israel menghancurkan setidaknya 16 pemakaman warga Palestina di Gaza. Batu nisan hancur, tanah terbalik, dan beberapa mayat digali.
CNN mewartakan mereka meninjau citra satelit dan rekaman media sosial yang memperlihatkan kuburan yang dihancurkan. Tim investigasi CNN melihat kejadian ini secara langsung saat melakukan perjalanan dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam konvoi.
“Bukti-bukti tersebut secara keseluruhan mengungkap praktik sistematis yang dilakukan pasukan darat Israel di Jalur Gaza,” demikian pemberitaan CNN.
Terbaru, tentara Israel menghancurkan tempat pemakaman di Khan Younis, Gaza selatan, tempat eskalasi pertempuran pada awal pekan. IDF mengatakan pada CNN, tindakan itu bagian dari pencarian jasad sandera yang ditahan Hamas pada serangan 7 Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan awal pekan ini ada 253 warga Israel disandera oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober. Menurut para pejabat Israel, sekitar 132 sandera masih berada di Gaza, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 105 masih hidup, dan 27 sudah tewas.
IDF mengatakan salah satu misi utamanya di Gaza adalah menyelamatkan para sandera dan menemukan serta mengembalikan jenazah mereka, maka dari itu jenazah dipindahkan dari beberapa pemakaman Palestina.
Baca Juga: Ya Allah, 60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Mengalami Komplikasi Kehamilan
Perihal penghancuran 16 area pemakaman, seorang juru bicara IDF mengatakan kepada CNN bahwa militer terkadang tidak punya pilihan lain selain menargetkan kuburan yang mereka klaim digunakan Hamas untuk tujuan militer.
Dalam kasus lain, militer Israel ditemukan tampak menggunakan kuburan sebagai pos militer. Analisis CNN terhadap citra satelit dan video menunjukkan buldoser Israel mengubah beberapa kuburan menjadi tempat untuk memperkuat posisi mereka.
Sebelumnya, Afrika Selatan membahas penghancuran kuburan yang dilakukan IDF di Gaza dalam argumen hukumnya saat sidang di Mahkamah Internasional (ICJ) pada 11 Januari lalu, dengan alasan Israel melakukan genosida.
“Lebih banyak kuburan massal akan digali. Lebih banyak kuburan akan dibuldoser dan dibom. Mayat-mayat akan digali dengan kejam, sehingga orang yang sudah meninggal pun tidak akan mendapatkan martabat atau kedamaian,” kata pengacara Blinne Ni Ghralaigh dalam argumennya.
Dalam dokumen kasus, Afrika Selatan menggunakan laporan terpisah New York Times pada Desember 2023 dan Al Jazeera pada Januari 2024 tentang kuburan-kuburan warga Gaza yang dihancurkan oleh IDF. Laporan organisasi pemantau HAM Euro-Med Monitor pada Desember 2023 juga menjadi rujukan. Euro-Med mengatakan pihaknya melakukan dokumentasi lapangan dan menemukan tentara Israel telah menargetkan sebagian besar pemakaman di Jalur Gaza, termasuk beberapa di Gaza utara.
Sumber: TEMPO/CNN/ THE NEW ARAB