MewsINH, Al Quds – Otoritas pendudukan Israel terus melakukan diskriminasi terhadap umat muslim Palestina untuk melakukan ibadah di tempat suci mereka di dalam komplek Masjidil Aqso, kota tua Al Quds, Palestina. Namun, otoritas Israel justru membiarkan dan tutup mata terhadap para ekstrimis Yahudi memasuki kawasan tersebut.
Dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (20/12/2022), menurut pejabat dari departemen Wakaf Islam, yang bertanggung jawab atas urusan tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem Timur yang diduduki, pasukan pendudukan Israel kemarin pagi waktu setemat membatasi masuknya Muslim Palestina ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki untuk secara bebas melakukan ibadah rutin mereka, pintu ke kompleks suci umat Islam itu luas dibuka untuk masuknya ekstremis Yahudi.
Mereka mengatakan bahwa polisi Israel, yang menjaga gerbang kompleks bertembok itu, mencegah ratusan umat Muslim Palestina yang ingin mengadakan sholat subuh memasuki tempat suci mereka sejak dini hari. Alhasil, banyak diantara mereka terpaksa melakukan sholat di ruang terbuka di luar masjid Al Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat muslim di dunia.
Pada saat yang sama, polisi memfasilitasi masuknya puluhan orang fanatik Yahudi yang memperingati Hanukkah, atau hari libur lampu, ke tempat suci umat Islam sejak dini hari, mereka melakukan provokasi terhadap perasaan umat Islam yang tidak diberi kebebasan beribadah di masjid mereka.
Pejabat wakaf mengatakan beberapa orang fanatik, yang menjelajahi situs suci di bawah perlindungan ketat polisi, bahkan melakukan ritual Yahudi yang melanggar status quo selama puluhan tahun yang melarang setiap pertunjukan keagamaan di dalam kompleks bertembok bagi siapa pun selain Muslim.
Kelompok fanatik Yahudi telah meminta pengikut mereka untuk berduyun-duyun ke kompleks Masjid Al-Aqsa selama liburan selama seminggu dan menyalakan lilin di halamannya untuk menentang larangan tersebut.
Para pejabat Palestina dan Muslim telah memperingatkan agar tidak membiarkan kaum fanatik mengubah status quo dan menyerukan umat Islam untuk hadir dalam jumlah besar di tempat suci setiap saat untuk melindunginya.
Orang-orang fanatik Yahudi berharap pemerintah sayap kanan mereka yang baru, yang mencakup beberapa pemimpin mereka, akan mengubah status quo dan membagi tempat suci umat Islam sehingga orang Yahudi juga dapat berdoa di dalamnya. Beberapa bahkan menyerukan penghancuran masjid di kompleks tersebut, terutama Kubah Emas Batu dan Masjid Al-Aqsa, dan menggantinya dengan kuil-kuil Yahudi.
Sumber: Wafa
#Donasi Palestina