NewsINH, Paris – Beberapa waktu lalu publik dunia sempat dihebohkan atas ucapan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menyebut bangsa Palestina tidak pernah ada. Menurutnya, Palestina hanya gagasan kebangsaan yang muncul sebagai respons atas gerakan Zionis dalam mendirikan negara Israel.
“Siapa raja Palestina pertama? Bahasa apa yang digunakan orang Palestina? Apakah pernah ada mata uang Palestina?” ucap Smotrich dalam pidatonya di Paris, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Smotrick yang merupakan salah seorang pejabat Israel merupakan seorang nasional dari sayapkanan Yahudi ini mengatakan, Apakah ada sejarah atau budaya asli Palestina? Tidak ada apa-apa. Tidak ada yang namanya orang Palestina.
Sementara itu pihak Palestina menilai pernyataan Smotrich sangat rasial dan dianggap sebagai upaya memalsukan sejarah. Mereka pun mengecam pernyataan Smotrich dan menegaskan bahwa bangsa mereka ‘sudah ada di tanah itu selamanya’.
Faksi Hamas juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka menilai komentar Smotrich mencerminkan ‘kebijakan fasis dan penggusuran paksa Israel terhadap rakyat Palestina’.
Tak hanya Palestina, kecaman serupa juga muncul dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu kuat Israel. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menilai bahwa pernyataan Smotrich tidak akan membantu meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih terus bergejolak hingga sampe detik ini.
Kirby mengatakan bahwa pihaknya tak ingin melihat bentuk retorika apa pun yang bisa menghalangi penemuan solusi untuk kedua negara tersebut.
“Kami benar-benar keberatan dengan pernyataan semacam itu. Itu sangat tidak membantu dalam menyelesaikan masalah, sekali lagi, upaya meredakan ketegangan dan mencoba menemukan solusi dua negara yang layak untuk maju,” ucap Kirby.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga mengecam pernyataan Smotrich yang menolak eksistensi Palestina. Hal itu diungkapkan dalam pernyataan resmi Kemlu melalui sebuah unggahan media sosial pada awal pekan ini. Pernyataan Smotrich dianggap mengingkari eksistensi Palestina serta tidak menghormati kedaulatan Yordania sebagai negara merdeka.
Dalam pernyataan itu, Kemlu juga menegaskan Indonesia konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan Yordania secara penuh.
“Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan Israel yang mengingkari eksistensi bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania,” tulis akun resmi Twitter @Kemlu_RI.
Pernyataan Smotrich itu muncul pada waktu yang berdekatan dengan perundingan antara pejabat utusan Palestina dan Israel di Mesir pada Minggu (19/3/2023) silam. Pertemuan ini adalah kelanjutan dari pembicaraan serupa bulan lalu di Ibu Kota Yordania yakni kota Amman.
Kala itu, kedua belah pihak berjanji untuk mencegah terjadinya lebih banyak kekerasan di antara kedua negara. Hal tersebut muncul di tengah kekhawatiran eskalasi ketegangan di antara kedua negara selama berlangsungnya bulan suci Ramadan yang merupakan bulan penuh berkah dan keberkahan bagi umat muslim diseluruh penjuru dunia.
Sumber: CNNIndonesia