-
NewsINH, Gaza – Sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Austria, Australia da Jepang akan menangguhkan atau menghentikan pemberian bantuan dana melalui Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Akibat penghentian pendanaan tersebut UNRWA terancam terhenti lepas Februari ini jika pendanaan terhadap badan tersebut dihentikan. “Jika pendanaan tidak dilanjutkan, UNRWA tidak akan dapat melanjutkan layanan dan operasinya di seluruh wilayah, termasuk di Gaza, setelah akhir Februari,” kata seorang juru bicara UNRWA, Senin (29/1/2024) kemarin. Negara-negara yang telah menangguhkan bantuan untuk UNRWA antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Prancis, Australia, Austria, dan Kanada. Uni Eropa, salah satu donor utama UNRWA, pada Senin kemarin menuntut dilakukannya audit terhadap badan tersebut. Audit harus dipimpin oleh para ahli yang ditunjuk Komisi Eropa dan dilakukan bersamaan dengan penyelidikan PBB terkait dugaan adanya keterlibatan staf UNRWA dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. “Yang jelas adalah tindakan ini mendesak. Hal ini penting dan harus diluncurkan tanpa penundaan,” kata Juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer kepada awak media. Saat ini Uni Eropa tengah meninjau pendanaan untuk UNRWA. Keputusan terkait pendanaan mendatang akan dilakukan bersamaan dengan hasil penyelidikan PBB terkait dugaan keterlibatan 12 staf UNRWA dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu. Sementara itu Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyesalkan keputusan sejumlah negara menangguhkan atau membekukan pendanaan mereka untuk UNRWA. Liga Arab berpendapat, penangguhan pendanaan untuk UNRWA bertujuan mengabaikan upaya bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina. “Kampanye ini bukanlah hal baru dan bertujuan untuk melikuidasi kerja badan tersebut (UNRWA), yang melayani jutaan pengungsi Palestina,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit, Ahad (28/1/2024), dikutip laman Anadolu Agency. Dia memperingatkan bahwa penangguhan pendanaan untuk UNRWA di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza berarti membiarkan warga sipil Palestina kelaparan dan mengungsi. “(Penangguhan dana) juga melaksanakan rencana Israel untuk menghilangkan perjuangan mereka (warga Palestina) untuk selamanya,” ucapnya. Sementara itu, OKI mengatakan, penangguhan pendanaan terhadap UNRWA adalah sebuah hukuman kolektif. OKI memperingatkan bahwa hal itu akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. “OKI mendesak negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan mereka kepada badan PBB tersebut (UNRWA) untuk membatalkan keputusan mereka agar badan tersebut dapat terus memberikan layanan dan kebutuhan penting, termasuk makanan, tempat tinggal dan layanan kesehatan dasar kepada orang-orang di kamp pengungsi, khususnya di Jalur Gaza,” kata kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya, Ahad lalu. UNRWA mengatakan, mereka telah memutuskan kontrak dengan beberapa stafnya yang dituduh terlibat dalam operasi Hamas pada 7 Oktober 2023. Kendati demikian, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengaku terkejut bahwa beberapa negara, termasuk AS, Australia, Inggris, Prancis, dan Kanada, memilih membekukan pendanaan untuk lembaganya sebagai tanggapan atas dugaan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu. “Akan sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada sebuah badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat perang, pengungsian dan krisis politik di wilayah tersebut,” kata Lazzarini, Ahad lalu, dikutip laman Anadolu Agency. Lazzarini mengingatkan, UNRWA adalah lembaga kemanusiaan utama di Gaza. Dia menyebut lebih dari 2 juta orang di Gaza bergantung pada UNRWA untuk kelangsungan hidup mereka. “Banyak yang kelaparan karena waktu terus berjalan menuju bencana kelaparan yang akan terjadi. Badan ini mengelola tempat penampungan bagi lebih dari 1 juta orang dan menyediakan makanan serta layanan kesehatan dasar bahkan pada puncak permusuhan,” ungkapnya. “Saya mendesak negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka sebelum UNRWA terpaksa menghentikan respons kemanusiaannya. Kehidupan masyarakat di Gaza bergantung pada dukungan ini dan begitu pula stabilitas regional,” tambah Lazzarini. Israel tidak sekali menuduh staf-staf UNRWA bekerja atau terlibat dalam operasi Hamas. Hal itu menjadi dalih bagi Israel untuk menyerang fasilitas-fasilitas UNRWA di Gaza. Hingga berita ini ditulis, lebih dari 26.400 warga Gaza telah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu korban luka melampaui 65 ribu orang. (***) Sumber: Republika
-
NewsINH, Yaman – Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) memperingatkan Houthi tentang ‘konsekuensi’ setelah serangan beberapa kali terhadap kapal yang melintas di Laut Merah. Kelompok Houthi berpendapat bahwa serangan mereka terhadap kapal yang terkait dengan Israel adalah tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Dilansir dari laman Aljazeera, Kamis (4/1/2024). Negara sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah memperingatkan terhadap Houthi di Yaman akan “konsekuensinya” kecuali mereka menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal pengiriman yang melintasi Laut Merah. “Biarlah pesan kami menjadi jelas kami menyerukan diakhirinya segera serangan ilegal ini dan pembebasan kapal dan awak kapal yang ditahan secara tidak sah,” kata pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih pada hari Rabu kemarin. “Houthi akan memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global dan arus bebas perdagangan di perairan penting di kawasan ini”. Inggris, Australia, Kanada, Jerman dan Jepang termasuk di antara 12 negara yang menandatangani perjanjian tersebut. Satu-satunya negara di Timur Tengah yang menandatangani pernyataan tersebut adalah Bahrain, yang memiliki hubungan tegang dengan Iran, yang bersekutu dengan Houthi. Pernyataan itu muncul setelah beberapa laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan serangan langsung terhadap pemberontak jika serangan terus berlanjut. Sementara itu, Houthi mengatakan bahwa serangan mereka di jalur air yang sibuk adalah tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza dan mereka menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel. AS telah mengirim kapal induk, USS Dwight D Eisenhower, ke wilayah tersebut dan sebelumnya mengumumkan koalisi negara-negara untuk melindungi pergerakan di Laut Merah, yang merupakan jalur 12 persen perdagangan global. Sebelumnya pada hari Rabu, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya terhadap kapal dagang di Laut Merah. “Angkatan laut angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi yang menargetkan kapal CMA CGM TAGE yang sedang melakukan perjalanan menuju pelabuhan Palestina yang diduduki,” kata Houthi pada X. Operator Perancis CMA CGM mengatakan bahwa kapal kontainernya tidak terluka dan “tidak mengalami insiden”. Juru bicara CMA CGM mengatakan kapal itu menuju Mesir. Serangan Houthi dalam beberapa pekan terakhir sebagian besar terkonsentrasi di Selat Bab al-Mandeb. Pada hari Selasa, raksasa pelayaran Denmark Maersk memperpanjang penangguhan layanan melalui jalur air dan Teluk Aden, Yaman selatan, “sampai pemberitahuan lebih lanjut”. Sumber: Al Jazeera
-
NewsINH, Jakarta – Krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza Palestina mengundang perhatian dunia Internasional. Besok rencanaya pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan pertamanya sejak perang berlangsung pada 7 Oktober silam. Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan menggunakan tiga pesawat, dua diantaranya pesawat hercules milik TNI AU dan satu diantaranya pesawat carter komersil milik maskapai Garuda Indonesia. “Insya Allah kami besok siap memberangkatkan dua unit pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dari Jakarta menuju Mesir pada Sabtu (4/11/2023) besok,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojo, Jumat (3/11/2023). Menurutnya, dua unit Hercules yang diberangkatkan berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU. Di luar itu, Julius menambahkan, TNI AU juga menyiapkan dua Hercules cadangan untuk misi kemanusiaan tersebut. “Selain dua unit pesawat Hercules TNI AU, dilibatkan juga satu unit pesawat carter (Boeing 737 Garuda) oleh Mabes Polri sehingga total dukungan pesawat untuk mengangkut logistik bantuan kemanusiaan ke Palestina berjumlah tiga unit pesawat,” kata Julius. Tiga unit pesawat itu rencananya berangkat dari Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Sabtu pukul 08.30 WIB. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan melepas rombongan yang mengangkut bantuan kemanusiaan itu. Rombongan pesawat dari RI itu dijadwalkan tiba di Mesir pada Senin (6/11/2023) mendatang. “Rute penerbangan dalam misi kemanusiaan ini yakni Halim (Jakarta)-Aceh-Yangon (Myanmar)-New Delhi (India)-Abu Dhabi (Uni Emirat Arab)-Jeddah (Arab Saudi)-El Arish (Mesir). Kolaborasi antarinstansi yang solid menjadikan proses pengiriman bantuan sampai dengan saat ini berjalan lancar,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI. Untuk proses saat ini, dia melanjutkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengajukan nota diplomatik, terutama untuk izin penerbangan (flight clearance), izin mendarat (landing permit), dan ground handling. Dia menyebut Kementerian Pertahanan juga membantu pembiayaan dalam beberapa proses pengiriman bantuan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal pada sesi jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023) kemarin, menyampaikan, bantuan itu nanti diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian disalurkan ke Gaza oleh UNRWA. “Hal ini karena hanya Bulan Sabit Merah Mesir yang diberi wewenang untuk membawa masuk bantuan ke Gaza,” kata Iqbal. Dia menambahkan, pihak Kemenlu RI masih menunggu persetujuan dari PBB mengenai barang-barang bantuan yang dapat masuk ke Gaza. Sejauh ini, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, logistik yang disiapkan berupa alat-alat kesehatan, sanitasi, makanan, kantong tidur, dan perlengkapan musim dingin. Total jumlah bantuan yang akan disalurkan mencapai 30 ton yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, PMI, Baznas, dan Forum Zakat untuk warga Palestina di Gaza. Menurut Edwin, sebanyak 42 kru pesawat dan dua perwira menengah TNI dari Kementerian Pertahanan yang bertugas sebagai penghubung (liaison officer/LO) akan ikut dalam misi kemanusiaan tersebut. “Kami menyertakan dua perwira Kemhan seperti pada saat pelaksanaan pengiriman bantuan ke Turki (untuk korban gempa, Red), kami menyertakan satu perwira menengah sebagai LO,” kata dia. Sementara itu, Muhammad Husein aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang berada di Gaza menyatakan jika dirinya gagal kelur perbatasan rafah. Saat ini Husein dan keluarga yang terdiri dari dua anak dan istrinya itu kembali lagi ke rumah sementara. “Sejak pagi sudah bergerak ke border rafah tetapi tidak berhasil karena anak-anak saya dan istri tidak masuk daftar orang yang diperbolehkan,” jelas Muhammad Husein seperti dalam video vlog di channel youtube “Muhamamd Husein Gaza” “Kami sudah menunggu sejak pagi hingga sore, menunggu di border rafah dengan harapan bisa keluar ternyata tidak bisa, kami terus intens komunikasi dengan pihak KBRI dan Kemenlu, tetapi masih tertolak menunggu kesempatan lain,” jelasnya. Biasanya, kata Husein pada hari normal border rafah pada hari Jum’at hingga Minggu di tutup. Akan tetapi semoga saja masih ada kesempatan untuk bisa keluar dari zona konflik tersebut. (***)
-
NewsINH, Gaza – Setidaknya 45 warga Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel di kamp pengungsi Gaza. Kementerian dalam negeri Gaza mengatakan jumlah korban yang menjadi martir mungkin bertambah ketika petugas penyelamat mencari mayat di tumpukan puing. “Serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi telah menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai puluhan lainnya,” kata Eyad Bozum Juru Bicara Menteri Dalam Negeri Palestina di Gaza, Jumat (13/10/2023). Menurutnya, lokasi penyerangan di kamp pengungsi Jabalia merupakan tindakan yang keji. Pasalnya, mereka yang tinggal dilokasi tersebut merupakan warga sipil yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak. “Bangunan itu dipenuhi puluhan orang yang melarikan diri dari pemboman besar-besaran dari wilayah lain di Jalur Gaza dan mengungsi di sana,” katanya. Bozum mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena pekerja pertahanan sipil masih mengumpulkan jenazah dari reruntuhan dan menghitung jumlah korban tewas. Dalam laporan Anadolu Agency, para korban termasuk anggota dari dua keluarga, yang diidentifikasi sebagai Shihab dan Abu Hemdan. “Petugas medis memindahkan jenazah 44 warga Palestina ke kamar mayat setelah serangan Israel,” kata seorang sumber kepada Anadolu, seraya menambahkan bahwa anak-anak dan orang tua termasuk di antara mereka yang tewas. Sementara itu, Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis mengatakan 1.537 warga Palestina, termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita, tewas dan 6.612 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut. Israel telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza, memutus pasokan air dan listrik di wilayah tersebut, serta semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang secara efektif menjadi penjara terbuka sejak tahun 2007. Menteri Energi Israel Israel Katz pada hari Kamis mengatakan listrik, air dan bahan bakar tidak akan diberikan ke Gaza sampai semua sandera dibebaskan. Pengepungan Israel dianggap sebagai kejahatan perang berdasarkan hukum internasional. Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza, pada hari Kamis mengatakan bahwa malam pemboman Israel telah dimulai di wilayah yang terkepung. “Berbagai wilayah di Jalur Gaza dibombardir oleh angkatan udara Israel, khususnya di lingkungan al-Saftawi di mana sebuah bangunan tempat tinggal rata dengan tanah tanpa peringatan sebelumnya,” katanya. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB mengatakan warga Palestina telah mencari perlindungan di puluhan sekolah di Gaza. Sumber: Berbagai Sumber
-
NewsINH, Istanbul – Kelompok hak asasi di Suriah merilis jumlah korban tewas dalam gempa dahsyat yang melada wilayah Turki dan sebagian wilayah utara Suriah. Setidaknya 7.259 warga Suriah dilaporkan tewas akibat gempa besar pada 6 Februari silam. Dalam sebuah pernyataan, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengatakan 2.534 orang tewas di daerah yang dikuasai rezim di Suriah dan 394 lainnya di daerah di luar kendali rezim. Kelompok itu juga mengatakan 4.331 pengungsi Suriah juga tewas dalam gempa di Turki. Menurut SNHR, 2.153 anak dan 1.524 perempuan dari Suriah menjadi korban bencana itu. “73 petugas medis, 5 awak media, 62 pekerja di organisasi kemanusiaan, dan 4 personel pertahanan sipil juga tewas di barat laut Suriah,” tambah kelompok HAM itu. LSM tersebut mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan dapat bertambah. “Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi keluarga para korban dan para pengungsi di berbagai daerah, terutama di barat laut Suriah, yang mengalami kelebihan populasi akibat aliran ratusan ribu orang yang terpaksa mengungsi akibat serangan rezim Suriah,” tambah SNHR. Gempa bumi dahsyat telah merenggut lebih dari 45.000 nyawa di wilayah selatan Turki. Gempa berkekuatan M 7,7 dan 7,6 pada 6 Februari melanda 11 provinsi Turki – Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa. Lebih dari 13 juta orang terkena dampak gempa di Turkiye, selain itu banyak orang di barat laut Suriah juga terdampak guncang kuat itu. Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada konferensi pers baru-baru ini mengatakan sekitar setengah juta orang di Turki kehilangan tempat tinggal di provinsi Kahramanmaras yang menderita akibat gempa dahsyat di tenggara negara itu. “Kami terus mendirikan kota tenda dan kota kontainer pengiriman dalam upaya untuk memenuhi permintaan masyarakat kami akan perumahan. Saat ini kami menyediakan tempat berlindung bagi 461.000 orang di tenda, gedung umum, asrama, sekolah, dan tempat lain di seluruh Kahramanmaras,” kata Erdogan, seperti dikutip dari TASS. Sumber: Berbagai Sumber #PrayforTurki-Suriah